NovelToon NovelToon
Story Of My Vampire Family

Story Of My Vampire Family

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Vampir / Iblis / Kutukan / Hantu
Popularitas:738
Nilai: 5
Nama Author: Lutfiatin Nisa

Hani Ainsley adalah anak dari perkawinan antara manusia dengan seorang vampir, karena suatu masalah ibunya harus menitipkan Hani ke salah satu rumah warga karena wanita itu tidak bisa membawanya pergi. Saat kecil Hani ia hidup menderita karena tidak pernah disayang oleh ibu yang mengadopsinya. Namun, semua berubah saat ia beranjak dewasa dan mulai berevolusi menjadi vampir. Akankah Hani bisa mengubah nasipnya di kemudian hari? Dan siapakah orang tua kandungnya? Ikuti ceritanya dan jangan lupa likenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lutfiatin Nisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penangkapan Hani

Dari layar beberapa komputer terlihatnya sonar berwarna merah, itu adalah sinar yang dipancarkan oleh semua manusia. Sedangkan vampir memiliki sonar berwarna biru.

"Kami menemukannya, Bos. Dia ada di kampus ini."

"Siapa dia?" Bondan segera mendekat ke arah layar komputer. ‘Hani Ainsley, dari kelas ilmiah. Bukannya dia ... ah, sudahlah! Yang penting aku sudah mendapatkannya.’

Setelah mendapatkan target yang diinginkan, pria itu memberi perintah. “Kalian semua dengarkan! Segera bawa anak ini padaku sekarang juga!"

“Baik, Bos!”

Beberapa orang berbaju hitam tengah berjalan di koridor dan ingin menuju ke suatu tempat, mereka berpapasan dengan Sarah yang baru saja ingin menemui Sammy.

“Akhirnya kita benar-benar mendapatkan vampir itu, sudah lama sekali sejak beberapa tahun yang lalu aku tak melihatnya.”

“Iya, kali ini kita harus menangkapnya.”

Langkah Sarah terhenti, saat mendengarkan perbincangan mereka. Dia segera putar haluan menuju ke parkiran mobil. Tidak lupa dia mengirimkan pesan kepada Sammy untuk bersiap-siap menghadapi para pengawalnya Bondan.

Saat kelas sedang berlangsung, dua orang pengawal Bondan tiba-tiba masuk secara paksa dan membuat beberapa mahasiswa terkejut, begitupun dengan Sammy. Pria berhidung mancung itu terpaksa menghentikan sesi mengajarnya, kemudian mendekati kedua pengawal tersebut.

“Apa yang kalian lakukan di sini?”

"Maaf, Profesor. Kami telah mengganggu kelas Anda. Kami mencari saudari Hani. Apakah dia ada di kelas ini?" tanya salah satu pengawal seraya mengedarkan pandangan, mencari gadis yang dicari.

Gadis yang duduk tidak jauh dari sana mendengar percakapan tersebut. Dia pun kebingungan. "Aku? Kenapa mereka mencariku? Argh! Gawat! Ini pasti karena aku tidak minum obat dari Profesor," pikir Hani. Dia mulai khawatir karena tidak menuruti perkataan Sammy.

"Maaf, Pak. Kelas kami masih berlangsung, bisakah Anda menunggu sampai selesai?" kata Sammy mencoba mengulur waktu. Pria itu harus menyelamatkan sang adik.

"Direktur kami tidak bisa menunggu. Jadi, kami akan membawa saudari Hani sekarang!"

Arya merasa bahwa ada sesuatu yang aneh. Dia menghampiri anak buah ayahnya yang sedang berjalan mendekati Hani.

"Apa Papaku yang menyuruh kalian?" tanya Arya yang tiba-tiba menghadap kedua orang itu, perlakuannya membuat seisi kelas ricuh.

"Maaf, Tuan Muda jangan ikut campur. Nanti ketua bisa marah."

"Apa maksud kalian?! Dia temanku! Bagaimana mungkin aku tidak ikut campur?"

Sammy mendekati adiknya dan bertanya, apakah gadis itu benar-benar meminum obat yang dia berikan? Hani pun menggeleng dan menjelaskan bahwa obatnya jatuh sebelum dia minum. Jawaban itu membuat Sammy mengernyitkan dahi. ‘Ah, celaka.’ Tiba-tiba sebuah pesan berbunyi dari ponselnya dan itu dari Sarah yang mengatakan bahwa Hani berada dalam bahaya.

Tanpa berpikir panjang , Sammy segera membawa adiknya keluar dari kelas sementara Arya berurusan dengan para pengawalnya Bondan. Hani terkejut karena Profesor mengajaknya pergi secara tiba-tiba. Pria itu bahkan berkata bahwa dirinya dalam bahaya.

"Kita mau ke mana?" Hani bingung karena terus dipaksa untuk lari.

"Nanti akan kuceritakan semuanya. Sekarang, kita harus kabur dulu."

Orang suruhan Bondan tahu bahwa targetnya dibawa pergi. Dia pun segera memberi kode kepada teman-temannya untuk menghadang kedua orang yang baru keluar dari kelas.

Di kelas lain, Bayu juga terkejut saat mendapat kabar bahwa Hani dibawa lari oleh Profesor Sammy. Merasa penasaran , Bayu pun bergegas keluar kelas untuk melihat keadaan Hani. Dari jauh terlihat dua orang sedang berlarian dan diikuti oleh beberapa pria berpakaian hitam. Gegas, Bayu pun ikut menyusul keramaian tersebut.

Sammy berhenti sejenak, kemudian mengambil korek dan menyalakan api tepat di alat pendeteksi kebakaran yang berada di atas kepalanya. Semburan air keluar dari celah-celah mesin itu dan membuat semua mahasiswa berlarian keluar kelas, mereka segera mencari tempat perlindungan agar tidak kebasahan. Sammy tersenyum puas karena sukses membuat keadaan semakin kacau. Setidaknya Sammy bisa mengulur waktu karena orang-orang yang mengejarnya harus melewati lautan mahasiswa. Ide yang cemerlang.

Namun, dikarenakan jumlah pengawal Bondan sangat banyak dan sudah terpencar di berbagai titik. Akhirnya Hani dan Sammy pun tertangkap.

“Tetap di belakangku, aku akan menjagamu!” titah Sammy dan dijawab anggukan oleh Hani. Gadis itu sepertinya ketakutan.

Sammy melawan orang-orang berbaju hitam itu, memukul, mendorong dan bahkan menendang mereka ke segala arah.

Jleb!

Sebuah peluru berbentuk suntikan langsung bersarang di badan Sammy, salah satu pengawal Bondan berhasil menembaknya. Sammy hampir roboh, dia mengambil suntikan itu dan mematahkannya jadi dua. Namun, tetap saja cairan yang ada pada suntikan tersebut telah mengalir ke dalam tubuhnya. Itu adalah obat khusus untuk melumpuhkan para vampir.

Saat Sammy mulai lemah karena kekuatannya pun terkuras jika di siang hari, Hani langsung ditangkap dan dibawa kabur.

“Proofff?! Tolong aku!” pekik Hani yang berusaha memberontak.

Sammy tidak bisa bergerak, seluruh tubuhnya membeku. Dia berusaha sekuat tenaga mengumpulkan kekuatan meskipun harus berubah wujud.

“Bos, ternyata benar dia adalah vampir.”

“Aku sudah menduganya,” sahut Bondan tersenyum karena senang bisa mendapatkan dua vampir sekaligus.

M

Dari arah lain, Arya dan Bayu melihat Hani ditarik paksa oleh beberapa orang. Tanpa pikir panjang mereka berdua pun menolongnya.

“Aku tidak akan membiarkan kalian membawa Hani, archhhh!” pekik Arya dan mulai memukuli para pengawal tersebut.

Bayu pun ikut membantu, akhirnya mereka bisa menyelamatkan Hani.

“Ayo, kita harus pergi dari sini!” Bayu segera menarik tangan Hani, tidak lupa menyuruh Arya untuk mengikuti.

Mereka bertiga terus berlari, hingga dikejar-kejar oleh beberapa orang.

“Ayo sembunyi di sini dulu!” Arya menyuruh kedua temannya untuk masuk ke ruangan perpustakaan untuk menghindari kejaran para pengawalnya Bondan.

Benar saja, saat mereka masuk dan menutup pintu rapat-rapat. Orang-orang tersebut pun berlalu.

"Kenapa mereka terus mengejarku, apa yang sebenarnya terjadi?" Hani kelelahan dan juga masih kebingungan.

“Iya, apa ayahmu gila, Ya. Mengapa mengejar Hani sampai seperti ini?”

“Aku juga nggak tahu apa permasalahannya, untuk sekarang kita jangan sampai tertangkap dulu,” sahut Arya.

Hani merasa tertekan dan juga ketakutan, itu membuat daya tubuhnya menurun. Pandangan matanya pun ikut kabur. Bayu khawatir dengan keadaan Hani sekarang, dia mengusulkan untuk membawa Hani ke ruang kesehatan agar bisa mendapatkan perawatan.

“Tunggu, itu sangat berbahaya. Sepertinya aku tahu harus menghubungi siapa,” ujar Arya membuat kedua temannya bingung.

Arya segera menelepon Sarah, dia meminta bantuan pada wanita tersebut. Kebetulan sekali Sarah memang sudah menunggu kabar tentang Hani. Wanita itu segera menyuruh Arya dan Bayu membawa Hani ke parkiran mobil, setelahnya biar dia yang mengurus. Arya pun mengerti.

Mereka berdua segera membawa Hani yang sudah sangat lelah, wajah gadis itu pun mulai pucat.

“Bertahanlah, Han!” ucap Arya seraya membopong tubuh gadis yang disukainya itu.

Di tempat lain, Sammy masih berusaha untuk menggerakkan tubuhnya. Bondan datang mendekat.

“Aku tidak menyangka akan bertemu dengan anak-anak yang hebat seperti kalian, menurutlah dan ikut denganku agar kamu bisa bertemu ayahmu kembali.”

Mendengar kata sang ayah disebut, makin membuat Sammy marah.

“Jadi, kamu yang telah menyembunyikan Ayahku. Di mana dia sekarang!”

Belum sempat pertanyaan itu dijawab, Bondan mendapatkan informasi bahwa target yang dicari sedang menuju ke parkiran mobil. Sammy pun ikut mendengarkannya. Bondan segera menyuruh anak buahnya untuk menjaring Sammy. Namun, pria itu terlalu kuat untuk mereka. Jaring itu rusak, kemudian Sammy melompat dari jendela lantai empat.

Semua orang yang berada di sana tercengang, bagaimana mungkin seorang manusia bisa melompat dari ketinggian seperti itu tanpa luka sama sekali. Sudah tentu si Sammy ini bukanlah manusia biasa. Dengan tertatih-tatih pria itu segera mencari keberadaan sang adik.

Sarah sudah siap dengan mobilnya, dia sedang menunggu Arya dan Bayu. Namun, tidak disangka-sangka dari arah belakang mereka, para pengawal Bondan telah menyusul. Mereka mengeluarkan senapan untuk membidik Arya dan Bayu.

Sammy dengan kekuatannya yang bisa berlari secepat kilat, langsung menghadang peluru-peluru tersebut kemudian menghancurkannya layaknya debu. Akan tetapi, setelah itu Sammy langsung muntah darah. Kekuatannya benar-benar menipis.

“Cepat bawa Hani pergi!” pekiknya pada kedua pemuda yang masih bengong melihat Sammy bisa menghancurkan peluru.

Bersambung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!