Khansa, seorang gadis kampung yang terlahir dari keluarga miskin, menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari keluarga kaya bernama Wandy...namun Khansa harus menelan pilihan pahit saat tau calom suaminya yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan kandas..karena Wandy memilih menikah dengan wanita lain...Wandy dan keluarganya bersekongkol untuk membohongi Khansa dan keluarganya...Khansa merasa hancur dan memilih pergi menyendiri di tengah hutan....namun dalam kehancurannya diisi dengan kehadiran seseorang yang membalut lukanya dan mengubah hidup Khansa dari miskin menjadi orang terkaya di kampungnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
"Apakah ini yang kamu pelajari selama masa kuliah kamu Nova...?? dimana letak sopan santunmu terhadap orang yang lebih tua darimu...atau ini adalah didikan dari suami tercintamu...!!" kata Khansa menatap pasangan suami istri itu dengan tajam.."Kamu mas Wandy, sebagai seorang suami harusnya kau bisa mendidik istrimu, agar dia bisa lebih sopan lagi kepada orang yang lebih tua..tapi gimana ya bingung juga suami istri satu server sama-sama nggak punya otak..." kata Khansa mengejek Nova dan Wandy..
Wandy memalingkan pandangannya, ia takut dengan tatapan tajam dari Khansa, karena Wandy sebelumnya belum pernah melihat tatapan Khansa seperti ini...
"Ngapain sih harus pake acara sopan sama orang miskin..kalian itu pantas untuk dihina karena kalian nggak pantas untuk di baikin apalagi di hargai..ngaca...!!"
"Woy Nova...harusnya kau itu yang ngaca...orang tuamu itu hanya anak tiri anak bawaan dari istri kedua kakek tapi karena ayah kamu licik dan serakah...dia merebut harta yang seharusnya jadi milik ayah...!!" kata Arumi.."Demi Tuhan yang hidup aku bersumpah, kelak suatu saat nanti kalian yang akan mengemis di bawa kaki kami untuk meminta makan...silakan sekarang kalian boleh menghina karena bumi ini selalu berputar tak selamanya kalian di atas dan tak selamanya kami di bawah..." ucap Arumi dengan berderai air mata.
"Nova udah pulang...!!" ucap Wandy...berusaha menarik tangan Nova namun Nova masih kekeh untuk membalas perkataan Arumi.
"Tunggu sebentar mas...buru-buru banget kamu nggak tega melihat mantan pacarmu ini menderita iya...!!"
"Hahaha....kalau ngomong nggak usah ketinggian...kalau miskin ya miskin aja jangan bermimpi untuk menjadi orang kaya...jin penghuni hutan aja tau kalau kalian itu melarat...oh ya kamu kan sudah di buang sama mas Wandy...kenapa kamu tidak menikah saja dengan juragan Carlo katanya sudah di jodohkan sama bapakmu...jual diri cocok lah untuk orang miskin sepertimu...!!"
"Kamu tahu nggak Khansa, Kamu pasti cemburu kan melihat aku dan mas Wandy sangat mesra apalagi kalau kamu tahu bagaimana aku di perlakukan di rumah mas Wandy...mereka menjadikan ku ratu...miris banget ya ibaratnya jaga jodoh orang..kamu yang menjaga mas Wandy tapi aku yang mendapatkannya...sakit tubuh disini...Eh kamu tahu nggak bagaimana malam pertama kami ternyata mas Wandy memang laki-laki perkasa dia sangat hebat biasa memuaskan ku.. aku akan segera hamil dan melahirkan anak mas Wandy...!!" ucap Nova mengejek Khansa..
"Jujur ya Nova...dulu aku memang buta dan salah memberikan cintaku yang tulus kepada laki-laki bajingan seperti suami kamu itu...tapi sekarang cinta itu berubah menjadi benci..bukankah kamu sudah berhasil merampas milik orang jadi ambil saja aku bukan tipe cewek yang menangisi sesuatu yang sudah aku buang...semoga rumah tangga kalian bahagia..." melihat tidak ada rasa cemburu sedikit pun dari wajah Khansa membuat Nova kesal..
"Sial ternyata si Khansa tidak cemburu...padahal aku sengaja, aku mau lihat dia cemburu...hummm selama menikah dengan mas Wandy jangankan malam pertama..tidak bareng aja kagak...pokoknya aku harus buat mas Wandy tunduk padaku...aku nggak mau nanti dia kembali pada Khansa.." batin Nova
kata-kata Nova membuat sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan marah...
Mata maklum tak kasat mata itu merah menyalah mendengar hinaan dari Nova..
"Dasar manusia serakah tidak punya hati...akan aku buat perhitungan sama kamu...!!" kata maklum itu...melayang ke udara dia berubah menjadi angin tiba-tiba mendorong Nova dengan kencang sehingga Nova tidak bisa menjaga keseimbangannya dan tersungkur di tanah yang penuh bebatuan...tangannya luka..
"Wushhh..."
"Auwwww....sakit..!!" Nova mengaduh sakit..
"Mampus....makanya jadi orang itu jangan jahat karma di bayar kontan..." ucap Arumi..
Kesempatan Nova membuat Khansa cemburu..ia sengaja bermanja dengan Wandy pikirnya Khansa cemburu melihat kemesraan mereka...namun diluar dugaan Khansa yang sudah terlanjur membenci sama sekali tidak peduli...
"Auwww mas Wandy...tolong bantuin sakit kaki..." kata Nova sengaja memengangi kakinya Wandy cuek...
"Nggak usah manja deh. Nova, ayo pulang sudah ku bilang dari tadi nggak usa datang kesini kamu malah ngotot...!!" Wandy menarik tangan Nova dengan kasar nggak ada lembut-lembutnya padahal masih pengantin baru harusnya mereka mesra..
Khansa memandang sang ibu yang sedang mengusap air matanya...begitu tajam penghinaan Nova padahal ia masih saudara dengan Khansa. Tidak ada yang peduli pada kesedihan mereka, semakin mereka terpuruk maka semakin keras orang lain orang lain menertawakan keluarga mereka...
Hati Khansa semakin hancur saat ia mendengar isak tangis dari adik dan ibunya...Khansa binggung harus mengaduh kepada siapa kalau bukan kepada Allah....walaupun Bagaskara sudah membawa Khansa ke istananya tapi sampai saat ini ia belum mendatangi Khansa dan menunjuk kan wujud aslinya dan bahkan memberitahukan siapa dirinya...
Bagaskara masih memantau sebelum dia menunjukkan wujudnya dan Khansa bisa melihatnya...Bagaskara sudah berjanji akan menemui Khansa dan jujur pada Khansa siapa dirinya...
"Bruk....dasar perempuan nggak tahu diri bikin malu aja...sejak kapan aku tidur sama kamu hingga kamu bicara begitu pada Khansa...!!" hardik Wandy mendorong tubuh Nova hingga tersungkur di lantai keramik di rumahnya...
Wandy tidak suka Nova berbicara begitu kepada Khansa, karena didalam hati Wandy masih tersimpan namanya Khansa...Wandy sama sekali tidak mencintai Nova...ia juga bingung kenapa dia bisa menikah dengan Nova dan membenci Khansa waktu itu...Wandy belum tahu jika laki-laki yang datang saat hari pernikahannya dan mengaku sebagai calon suaminya Khansa adalah orang bayaran Nova....
Nova sengaja membayar laki-laki itu dari kampung tetangga demi mempermalukan Khansa dan keluarganya..dengan begitu Wandy semakin membenci Khansa dan mau belajar mencintai dirinya...
"Auwww sakit mas...lepaskan kamu kenapa sih mas begitu marah dan takut kalau Khansa cemburu...wajar aja aku ngomong begitu kita ini suami istri yang sah...atau jangan-jangan kamu masih mencintai Khansa perempuan miskin itu...!!" mulut Nova yang licin seperti belut setiap kali bicara tidak pernah saring kata-katanya...
"Kamu benaran tidak tahu atau pura-pura tidak tahu...!! sampai kapan pun aku tetap mencintai Khansa dan ingat jangan kamu berharap aku mencintaimu...karena aku tidak pernah mencintaimu...cintaku hanya untuk Khansa seorang..kalau sampai kamu macam-macam sama Khansa kamu tahu akibatnya...!!" ancam Wandy.
"Ada apa ini Wandy, Nova...?? kalian ini tidak ada hari tanpa bertengkar...bisa tidak satu hari aja kalian akur...!!" ucap bu Farda melihat menantunya terduduk di lantai sambil menangis..
"Hehe...lihat ini menantu pilihan ayah sama ibu..selalu saja bikin masalah..dia mengambil beras rusak di belakang dia membawanya ke Khansa, dia mengisi amplop dengan uang receh lima puluh ribu..itu sebuah penghinaan bu..dimana letak sopan santun perempuan ini...pusing kepalaku lama-lama aku bisa gila ikut kayak Gibran gara-gara menghadapi sikap bodoh mantu idaman ibu..." ucap Wandy emosi...ia berlalu pergi meninggalkan Nova dan bu Farda..
"Awas aja kamu Khansa...aku akan membuat perhitungan sama kamu, semua ini gara-gara kamu...lihat saja besok akan ku buat perhitungan sama kamu." batin Nova.
Bersambung...