Lisa, seorang istri yang disia-siakan oleh suaminya. Status pernikahannya digantung karena suaminya menikah lagi dan Lisa tidak mendapatkan nafkah yang layak. Tetapi Lisa harus kuat karena ada 3 orang anak yang masih membutuhkannya. Sandi, Rizki dan Shanum masih memerlukan kasih sayang dari Lisa dan tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bertahan hidup dan pendidikannya. Sementara Dani suaminya hanya perduli dengan istri keduanya walaupun hanya dinikahi secara siri. Bagaimana nasib Lisa dan ketiga anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayuk riyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Persiapan Melahirkan
Saat ini usia kehamilan Lisa sudah memasuki bulan ke sembilan. Lisa tinggal menunggu hari kelahiran. HPL nya kurang lebih seminggu lagi. Lisa deg-deg an.
'Semoga aja aku bisa melahirkan normal.' , ucap Lisa di dalam hati.
Dani sedang mandi. Lisa menunggunya untuk makan malam bersama. Setelah suaminya datang, Lisa langsung mengajaknya ngobrol.
"Mas, aku takut. HPL nya tinggal seminggu lagi. Nanti kalau aku melahirkan, mas harus siap siaga ya." , ucap Lisa.
"Pasti sayang. Jangan takut ya, kan ada mas disini." , jawab Dani.
"Iya mas, makasih ya." , jawab Lisa.
Setelah itu, mereka makan malam bersama. Lisa sangat bahagia membayangkan sebentar lagi anaknya akan lahir.
"Mas, besok jadwal pemeriksaan. Mas pulang kerja, kita langsung jalan ya. Makan malam nya diluar aja ya mas." , ucap Lisa.
"Iya sayang, kalau begitu mas ijin pulang cepat aja, jam 5 sore mas pulang. Biar habis maghrib kita bisa langsung jalan. Bagaimana?" , tanya Dani.
"Boleh mas, makasih banyak ya, mas pengertian banget. Aku sayang sama mas." , jawab Lisa.
"Iya sama sayang. Mas juga sayang sama adek apalagi sama itu tuh...." , jawab Dani.
"Sama siapa mas? Aku cemburu nie." , jawab Lisa.
"Sama siapa ya?? Ih lucu deh, masa cemburu sama anak sendiri. Ya, dedek bayi lah..anak kita sayang." , jawab Dani lagi.
"Kirain siapa...mas ini...hampir aja aku marah. Apalagi aku mas, ya sayang banget lah sama dedek bayi. Mas yang kedua...hehehe..." , jawab Lisa.
"Iya nggak papa yang kedua." , ujar Dani kemudian.
Selesai makan, Lisa segera merapikan bekas makan mereka. Setelah itu, mereka beristirahat. Keesokkan harinya, sebelum berangkat, Lisa berpesan sama bu Sri.
"Bu, nanti pulang saya kerja tolong bantu saya merapikan baju-baju yang akan saya bawa ke rumah sakit ya bu. Tolong dicuci dulu tas ransel nya ya bu. Agak berdebu." , ucap Lisa.
"Baik neng. Tas nya yang mana neng, yang mau dicuci?" , tanya bu Sri.
"Ini bu, ada 2. Cuci aja semua. Takut kurang kalau cuma 1." , jawab Lisa.
"Baik neng, habis cuci piring nanti langsung ibu cuci tas nya, biar nanti siang sudah kering." , ucap bu Sri.
"Makasih banyak bu. Saya berangkat dulu ya bu, itu mas Dani sudah nunggu di depan. Assalamu'alaikum bu." , ucap Lisa.
"Iya neng. Wa'alaikumsalam." , jawab bu Sri.
Siang itu, sepulang sekolah, Lisa dibantu bu Sri merapikan baju-baju dan perlengkapan yang akan dibawa ke rumah sakit. Satu tas untuk perlengkapan Lisa dan yang satunya lagi untuk perlengkapan dedek bayinya. Kebetulan semua keperluan bayinya sudah dicuci kemarin-kemarin. Lisa sudah mempersiapkan semuanya.
Sore hari, suaminya benar pulang cepat. Setelah mandi, Dani beristirahat sambil menunggu azan maghrib sebelum berangkat untuk memeriksakan kandungan Lisa. Dani kaget ada tas ransel 2 di pojok kamar.
"Dek, tas apa ini? Jangan bilang, adek mau pulang ke rumah ibu ya?" , tanya Dani.
"Nggak kok mas, itu tas isinya perlengkapan aku sama dedek bayi buat dibawa ke rumah sakit nanti kalau aku melahirkan." , jawab Lisa.
"O mas kira, adek mau pulang ke rumah ibu. Terus tas yang buat perlengkapan mas mana dek?" , tanya Dani polos.
"Mas siapin aja sendiri. Pake kantong kresek....emang kita mau jalan-jalan apa....hahaha." , jawab Lisa.
"Tapi mas kan juga nungguin nanti di rumah sakit." , jawab Dani.
"Mas kan bisa pulang kalau mau mandi dan ganti baju." , jawab Lisa.
Selesai solat maghrib, Lisa dan Dani segera berangkat untuk memeriksakan kandungan Lisa.
Tingkatkan terus...