NovelToon NovelToon
PENDEKAR IBLIS

PENDEKAR IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Spiritual / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: zhar

"Dendam bukan jalan keluar. Tapi bagiku, itu satu-satunya jalan pulang"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zhar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Saat Raka sedang menikmati makanannya, tiba-tiba salah satu dari mereka menggebrak meja makan.

BRAKKKK...!

Raka terkejut sampai makanan yang sedang dikunyahnya langsung tertelan mentah-mentah dan menyangkut di tenggorokannya. Panik, ia buru-buru meraih kendi untuk menuang air, tapi ternyata isinya sudah habis. Ia gelagapan, tangannya memegangi leher, berusaha keras menelan.

“Apa yang kami lakukan itu urusan kami! Kalau ada yang nggak terima, ngomong! Mulutmu bakal ku bacok!” bentak salah satu dari mereka, matanya melotot.

Belum sempat suasana makin panas, Pria itu merasakan sesuatu menggenggam pahanya. Tiba-tiba tubuhnya terangkat, membuatnya kaget bukan main.

Dan...

BRUKK...!

Tubuhnya terlempar keluar warung dan jatuh keras di tanah. Dua temannya langsung mundur beberapa langkah, kaget setengah mati melihat siapa yang barusan melempar Temannya seperti karung beras.

Seorang pemuda berdiri di hadapan mereka, wajahnya datar tapi sorot matanya tajam.

"Kalau mau maling, maling aja. Jangan ganggu orang yang lagi makan enak!" bentaknya, sambil mengusap leher dan cegukan.

Setelah itu, ia kembali duduk dengan tenang dan melanjutkan makannya, seolah tak terjadi apa-apa.

Melihat orang yang telah melempar temannya tidak memperhatikan mereka, dua orang berseragam kuning langsung bergerak gesit. Serempak mereka mencabut golok dan mengayunkannya dari atas kepala Raka, berniat membabatnya dari atas.

Dengan tenang, tanpa menoleh sedikit pun ke arah datangnya serangan, tangan kiri Raka terangkat. Tahu-tahu kedua golok itu sudah terjepit di antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Semua mata di dalam warung makan itu terbelalak bukan hanya pemilik golok, tapi juga semua pengunjung yang melihat kejadian itu.

Kedua pemilik golok berusaha menarik senjatanya dengan sekuat tenaga, tapi seolah-olah golok-golok itu menempel pada magnet super kuat. Padahal Raka masih santai menyantap makanannya dengan tangan kanan.

Setelah beberapa saat mereka berusaha, Raka berdiri. Ia menghentakkan tangan kirinya, membuat kedua golok itu lepas dan melayang di samping tubuhnya. Kedua pemiliknya langsung terhuyung ke depan. Seketika, tangan Raka sudah menangkap kedua tangan mereka, lalu menghentaknya ke arah berlawanan. Seketika itu juga tubuh mereka terlempar dan terjerembab keluar dari warung, tepat di sebelah temannya yang lebih dulu terpelanting ke sana.

BUKKK...

"Kalau mau nyolong kuda itu, ambil aja...!! Tapi cepat pergi dari sini sebelum nafsu makanku berubah jadi nafsu membunuh..." ancam Raka dengan dingin, membuat ketiga pencuri itu langsung lari tunggang-langgang, meninggalkan kuda di tempat semula.

Raka kemudian menoleh ke arah pemilik warung.

"Pak... saya sudah kenyang, terima kasih atas makanannya yang enak. Tapi saya nggak punya uang... jadi ambil saja kuda itu," ucap Raka tenang sambil melangkah pergi meninggalkan warung.

Pemilik warung hanya mengangguk dengan wajah campur aduk antara takut dan bingung. Entah dia harus senang karena sepiring makanan sederhana ditukar dengan seekor kuda bagus yang harganya selangit jauh dari apa yang bisa ia beli seumur hidup atau kecewa karena bukan uang yang didapat, melainkan kuda yang tadi hampir dicuri dan malah jadi penyebab para perampok itu kabur dalam rasa malu.

Bukit itu gersang dan tandus, hanya ditumbuhi lumut-lumut keras yang bertahan di antara bebatuan cadas. Susunan batu itu terbentuk dari letusan dahsyat Gunung Bromo ribuan tahun lalu, kini berdiri kokoh seolah menantang siapa pun yang ingin melintasinya. Tak ada jalur yang bisa dilewati untuk mendaki. Sekelilingnya dipenuhi batu-batu tajam menyerupai mata tombak, hasil kikisan air hujan dari waktu ke waktu. Tak hanya tajam, batu-batu itu juga licin dan curam siapa pun yang mencoba menapakinya, harus siap menantang maut.

Mendaki bukit itu bukan perkara mudah. Sedikit saja kaki salah pijak, nyawa bisa melayang.

Lantas, benarkah tak ada seorang pun yang pernah berhasil mencapai puncaknya?

Nyatanya, kini di puncak bukit itu tengah berkumpul puluhan orang. Tapi tentu saja, mereka bukan orang biasa. Hanya mereka yang menguasai ilmu meringankan tubuh dan memiliki tingkat kanuragan tinggi yang mampu menaklukkan tanjakan terjal yang menyeramkan itu.

Di antara yang hadir tampak tokoh-tokoh besar dari kalangan aliran putih Kyai Koneng, Kyai Banjar Banyu Bening, Kyai Tapak Wengi, Banjar Kalianget, serta pendekar-pendekar kawakan lainnya yang nama dan kesaktiannya sudah melegenda.

Banjar Kalianget berdiri di atas batu datar besar yang seolah memang disediakan alam sebagai mimbar alamiah. Ia membuka pertemuan dengan suara lantang namun penuh hormat:

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih atas kehadiran para saudara seperguruan dalam pertemuan kali ini.

Saya diutus oleh Kyai Banjar Banyu Bening untuk mengundang panjenengan semua, guna membahas perkara yang belakangan ini sangat meresahkan dunia persilatan kita.

Mungkin ada yang bertanya-tanya, kenapa kita berkumpul di tempat seterpencil dan sesulit ini? Bukan maksud kami menguji kemampuan panjenengan semua, tapi tempat ini dipilih atas usulan Kyai Koneng. Sebab di sinilah tempat paling tersembunyi, jauh dari keramaian, dan mustahil ada penyusup yang bisa mencuri dengar isi musyawarah kita. Maka kami..."

(Ucapan itu menggantung sejenak, menandai bahwa sesuatu yang penting akan segera disampaikan.)

1
Hendra Yana
terimakasih
Hendra Yana
up lagi dong
Hendra Yana
lanjut
Hendra Yana
lanjut up nya
Hendra Yana
lanjut
Hendra Yana
mantap
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
Hendra Yana
up
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
Hendra Yana
mantap
Hendra Yana
kaya bkl seru nih
lanjut dong
Hendra Yana
semangat
Das ril
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!