NovelToon NovelToon
PENYAMARAN CEO

PENYAMARAN CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Gaharu Wood

CEO perusahaan literasi ternama, Hyung menjual dirinya di situs online sebagai pacar sewaan hanya karena GABUT. Tak disangka yg membelinya adalah karyawati perusahaannya sendiri. Ia terjebak satu atap berminggu-minggu lamanya. Benih-benih asmara pun muncul tanpa tahu jika ia adalah bosnya. Namun, saat benih itu tumbuh, sang karyawati, Saras malah memutuskannya secara sepihak. Ia tak terima dan terpaksa membongkar jati dirinya.

"Kau keterlaluan, Saras. Kau memperlakukanku semena-mena tanpa menimbang kembali perasaanku. Lihat saja! Kau akan datang padaku secara terpaksa ataupun patuh. Camkan itu!"

Ia pun ingin membalas terhadap apa yang pernah Saras lakukan padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaharu Wood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEPET TERUS

"Ingin belanja mingguan? Aku temani." Ia menawarkan diri.

"Em, ti-tidak. Tidak perlu, Pak." Saras pun segera menolaknya.

Hyung tersenyum kepada Saras. "Kenapa? Takut?" Ia menyeringai di hadapan wanita itu.

Saras menelan ludahnya. "Ti-tidak, Pak. Sa-saya sudah lelah. Saya ingin beristirahat saja." Saras pun berkata seperti itu kepada Hyung.

Hyung menggangguk. "Baiklah. Kita pulang sekarang. Ayo!"

Ia kemudian berjalan duluan di depan Saras. Hyung segera membayar makanannya. Tak lupa juga ia membeli dua porsi untuk di kontrakan Saras. Hyung ingin bermalam di rumah Saras.

Sesampainya di rumah kontrakan Saras...

Saat ini sudah pukul sembilan malam waktu ibu kota dan sekitarnya. Saat ini juga Saras baru sampai di depan rumah kontrakannya. Tapi Hyung mengikutinya. Terus mengikutinya sampai naik ke lantai dua kontrakan. Saras pun jadi risih padanya.

"Em, Pak. Sampai di sini saja. Tidak perlu mengantarkan sampai ke depan pintu."

Saras berkata seperti itu, tapi Hyung hanya diam saja. Ia tidak berkata apa-apa. Sambil membawa dua kotak lele terbang dan juga bag lingeri, Hyung kembali mengikuti langkah kaki Saras yang menuju pintu rumahnya. Hingga akhirnya Saras mengambil kunci untuk membuka pintu. Pintu pun terbuka lalu Saras segera masuk dan menutup pintu kembali. Tapi saat itu juga...

"Tidak memperbolehkanku masuk?"

Hyung menahan daun pintu yang ingin ditutup oleh Saras. Saras pun terbelalak seketika. Tapi ia mencoba bersikap biasa-biasa saja.

"Em, Pak. Sudah malam. Tidak enak dilihat tetangga." Saras beralasan kepada Hyung.

Hyung yang sudah merencanakan kegilaannya malam ini tidak terima dengan penolakan Saras. Sambil menahan daun pintu ia menatap tajam ke arah Saras, tepat di mata. Hyung menggelengkan kepalanya.

"Kau punya utang padaku, Saras. Aku ingin menagihnya," kata Hyung kepada Saras.

"Ap-apa?!" Sontak Saras gugup seketika.

"Kau ingat hari di mana kita pulang dari supermarket itu?" tanya Hyung kembali. Saat itu juga Saras teringat dengan perkataannya sendiri.

"Em, anu ...." Saras pun seperti tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Hyung menaikkan satu alisnya. "Kau punya banyak utang padaku, Saras." Hyung mencoba menerobos masuk ke dalam kontrakan Saras.

"Tu-tunggu dulu." Saras pun berusaha menahannya.

Hyung diam di tempat, memerhatikan Saras. Saat itu juga Saras memutar otaknya dengan cepat agar bisa membuat Hyung pergi dari rumahnya.

"Aku akan membayar semua utang-utangku, Pak. Utang uang. Ya, uang lima juta itu akan kukembalikan," kata Saras dengan tergesa-gesa.

Hyung tersenyum sinis. "Kau pikir aku ingin uang?" tanya Hyung. "Tidak, Saras." Hyung menggelengkan kepalanya. "Yang aku inginkan tubuhmu. Not money, but you're body."

Hyung pun menerobos masuk ke dalam rumah Saras. Sontak Saras memundurkan langkah kakinya ke belakang dengan tubuh yang gemetar. Hyung pun segera menutup pintu dengan perasaan kesal.

Rupanya dia masih berani menolakku!

Hyung kesal. Ia meletakkan dua bag-nya ke lantai. Ia juga melepas jasnya lalu melemparkannya ke lantai. Hyung melonggarkan dasinya di hadapan Saras. Ia bak singa jantan yang siap menerkam betinanya. Saras pun dibuat kalang kabut melihatnya. Ia tidak tahu harus berbuat apa.

Kau milikku malam ini, Saras.

Hyung pun berjalan mendekati Saras. Saras juga semakin memundurkan langkah kakinya ke belakang. Hingga akhirnya ia terdesak. Ia tidak lagi bisa bergerak. Hyung kemudian mengunci Saras agar tidak bisa lari. Saras pun terpojok di dinding rumahnya sendiri. Aura kejantanan Hyung terlihat jelas di matanya. Hyung seperti ingin melahap Saras bulat-bulat. Saras pun menelan ludahnya.

"Pak, kau tidak boleh seperti ini padaku."

Saras menutup dadanya rapat-rapat. Sedang Hyung mengunci Saras agar tidak lari darinya. Kedua tangan Hyung berada di sisi kiri dan kanan tubuh Saras. Saras pun tahu hal apa yang akan dihadapinya.

"Kau bilang padaku, jika aku sudah bekerja langsung punya anak juga bisa." Hyung mengingatkan Saras akan perkataannya. Ia menatap Saras tepat di mata.

Saras tersentak. "I-itu hanya ber-bercanda, Pak. Tidak sungguhan!" Saras menjelaskan. Napasnya mulai tidak beraturan karena rasa khawatir yang timbul di hatinya.

"Begitu?" Hyung menghirup napas dalam-dalam. "Pantas saja kau selalu diselingkuhi karena suka berbohong seperti ini. Tidak seharusnya kau menyalahkan kaum lelaki." Hyung berkata lagi.

"I-itu ti-tidak benar, Pak. Mereka begitu karena menginginkan sesuatu dariku tapi tidak kukasih." Saras menjelaskannya.

Hyung memalingkan muka. Ia melihat langit-langit ruangan karena sudah merasa bosan dengan segala alasan Saras. Ia menganggap Saras seperti rubah betina yang tak patut untuk dipercayai lagi. Karena ia sudah tertipu berulang kali. Hyung kira semua yang dikatakan Saras adalah sungguhan. Tapi nyatanya, hanya canda belaka.

"Kau ingin mengungkapkan alasan apa lagi? Kau sudah terlalu banyak berbohong padaku. Sekarang cepat pakai lingeri itu!" Hyung meminta.

Saras menggelengkan kepalanya. "Bapak ambil saja semua uangku. Tapi jangan suruh aku memakainya. Aku malu, Pak." Saras menolaknya.

Hyung terdiam sejenak. "Malu?" Ia tidak habis pikir. "Kau sudah berpengalaman dalam hal berpacaran dengan berbagai macam jenis pria. Dan kau bilang malu?" Hyung merasa kesal.

Saras mengangguk.

Hyung mengembuskan napasnya kuat-kuat. "Saras, tolong jangan bohongi aku. Seusiamu ini pasti juga sudah berpengalaman di atas ranjang. Tidak mungkin tidak. Apalagi ini di ibu kota. Apa yang tidak bisa?!" Hyung tak ingin mendengarkan segala alasan penolakan Saras.

Saras menelan ludahnya. "Sebegitu rendahnya kah dirimu menilai seorang wanita, Pak? Aku tidaklah seperti yang kau pikirkan." Saras berontak.

Hyung mengernyitkan dahinya. "Jadi kau ingin bilang jika masih perawan?" tanya Hyung lagi.

Saras tertunduk. Ia merasa malu mengatakannya. Hyung pun terdiam menunggu Saras menjawabnya. Ia penasaran akan kebenaran hal itu. Tapi, Saras tidak juga menjawabnya.

"Hah ...," Hyung melepaskan Saras. Ia mengambil bag lingeri yang dibawanya. "Sekarang pakai ini. Atau kupecat tidak hormat!" Hyung memberikan bag itu kepada Saras.

Saras terlihat bersedih. Ia tidak tahu harus berkata apa lagi. Hyung pun seperti tidak bisa menahan keinginannya. Sedang Saras sudah berkata jujur padanya. Tapi kebohongan yang lalu seakan membuat Hyung tidak bisa percaya lagi.

"Aku tidak mau, Pak. Aku malu. Sesuatu bisa terjadi kalau aku memakai itu. Aku tidak mau kehormatan yang telah kujaga selama ini kuberikan pada pria tak jelas sepertimu." Saras memberanikan diri bicara.

Apa?! Tak jelas??? Dia bilang aku tak jelas??? Wanita ini apa tidak bisa membaca gerak gerik tubuhku? Astaga, Saras! Haruskah aku mengatakan semua isi hatiku padamu?!!

Saat mendengarnya, saat itu juga Hyung merasa kesal. Tidak mungkin ia sampai segila ini jika tidak mempunyai perasaan terhadap Saras. Kebersamaan selama dua minggu lebih itu membuat Hyung menaruh perasaan kepadanya. Tapi sayang, Saras menepiskannya. Ia membuang Hyung begitu saja. Padahal hampir tiga minggu mereka lalui bersama.

Hyung berjalan mendekati Saras. Ia menarik dagu Saras dengan jari telunjuknya. Bibir merah merona itu seakan membangkitkan gairah yang terpendam sejak lama. Hyung pun ingin memastikan apa yang Saras katakan padanya.

1
Restu Apih
makin g masuk akal j thor
Restu Apih
aneh
Restu Apih
garing Thor....
YuniSetyowati 1999
Lah kok lemas?kan kau sendiri yg cari & byr pacar sewaan.🤦
Kaget ya karena dia tamvan 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!