Agen Black yang sedang menikmati hari libur dengan tidur di rooftop sekolah lantai 10 malah menyaksikan siswi korban bullying yang ingin mengakhiri hidupnya. Niat hati ingin menolong namun kematian aneh yang menghampiri.
Saat membuka mata, jiwa agen Black sudah berada di tubuh anak yang coba Dia selamatkan. Tanpa keraguan sedikitpun, agen Black memutuskan untuk membalas para pelaku bullying sambil tetap menyelesaikan misinya sebagai Agen Black.
Seperti lingkaran setan, Agen Black terus mendapati hal-hal baru yang memusingkan. apa yang menanti agen Black di ujung aksi balas dendamnya ?
=> Kalau suka, Silahkan dibaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
Saat hari berganti, seharusnya orang-orang yang bangun di banjiri tenaga baru untuk aktifitas hari ini. Namun berbeda sekali dengan Nyla. Padahal Dia bangun dari tidur saat matahari sudah menggantung tinggi di cakrawala, sudah sebuah keharusan Dia memiliki mood yang bagus bukan ? Namun kenyataannya tidak.
Mood nya langsung di cincang habis-habisan dengan cuplikan-cuplikan video yang terkirim pada nya pagi ini.
Dari berbagai cuplikan itu, ada sebuah pesan yang terkirim paling terakhir.
‘Menurut Mu Video mana yang harus di unggah di Web sekolah ? Silahkan memilih. Aku akan langsung mengupload video-video yang Kau pilih. Kalau Kau tidak memilih, maka Aku tidak punya pilihan lain untuk mengupload semuanya. Aku harus menanyakan pendapat anak-anak yang lain. Oia, Aku tidak akan mengedit video nya kali ini. Tidak akan ada awan hitam yang menutup wajah pelaku, tidak akan aku hilangkan suara nya juga. Astaga, maaf. Aku lupa menulis hal yang paling penting, selamat pagi Nyla.’
Nyla langsung menelfon Agen Black. Sambungan pertama di matikan, sambungan ke dua sampai ke enam tidak di angkat, dan sambungan ke sepuluh akhirnya Agen Black menjawab panggilan telefon.
“Soraa!!! Kau sungguh gila! Apa kemarin itu tidak cukup ? Haahh... Haahh...”
“Astaga, padahal Aku tidak menyalakan fitur speaker, tetapi suara Mu terdengar dengan sanga jelas walau tidak ku letakkan ponsel di telinga.”
Takhh!!
“Ughh!!”
“Aku dalam sambungan telepon, sialan! Jangan ganggu! Akan lebih baik kalau Kau pura-pura pingsan!”
Kreekk!!
“Arrrhh!!”
“Kau... Apa yang Kau lakukan ?”
“Peduli apa Kau ? Aku hanya sedang melakukan sedikit pemanasan di siang hari.”
“Agghhh!!! Tangan.. Tanganku!!!”
“Kau pasti—”
“Ada perlu apa sampai repot-repot menelfon ? Apa kau merindukan Ku ?”
“Mana mungkin! Ini tentang cuplikan Video yang Kau kirim!”
“Ini sudah jam 12 siang dan Kau baru bangun? Astaga, kehidupan Mu sungguh bahagia sekali ya. Tidak perlu memikirkan atau mengerjakan hal lain selain se*ks yang paling Kau sukai.”
“Aku tidak akan memilih satu video pun. Jangan coba-coba melakukan sesuatu dengan video itu. Aku akan melaporkan Mu—”
“Cerewet sekali sih!” Potong Agen Black dan langsung mematikan sambungan telepon.
Tuutt..
Trangg trangg klaangg..
“Haah.. Hahh..” Nafas Nyla bergemuruh, Dia sudah menjatuhkan semua barang-barang yang ada di nakas samping tempat tidur.
“Nona Nyla, apa perlu Saya masuk dan membereskan kamar ? Takutnya ada pecahan kaca—”
“Diam dan pergilah!! Jangan ada yang mendekati kamar sebelum Ku injinkan masuk!” Pekik Nyla dengan wajah yang sudah semerah tomat.
Dia langsung di landa kegelisahan. Dia berulang kali menyegarkan layar web Sekolah dan terus menelfon Agen Black berkali-kali. Namun satu telepon pun tidak di angkat.
Agen Black sampai memblokir nomor Nyla, dan Dia kembali menghubungi Agen Black dengan nomor yang lain. Dia seperti orag gila yang hanya memantau layar ponsel dan juga laptop.
Semua kegelisahannya menemui akhir saat mendapat satu pesan dari Agen Black pukul 19:00 malam.
...‘Nyla, Kau tahu ? Aku hanya bercanda. Aku sangat sibuk hari ini dan tidak punya waktu untuk mengirim video-video itu ke Web sekolah. Bagaimana aktifitas Mu hari ini, Nyla ? Kegelisahan itu sangat menyenangkan bukan ? Aku rasa itu sangat menyenangkan, Karena yang mengalaminya adalah diri Mu.’...
“Uwaahh…” Tutur Nyla yang langsung luruh ke lantai. Dia merasa tenang karena Agen Black tidak jadi mengirimkan video-video itu ke Web sekolah.
“Hahhh… Syukurlah Dia sibuk hari ini… Umm, tidak perlu panik Nyla. Besok sudah hari sabtu kan ? Ayo ciptakan momen indah bersama Pak Justin dan pindah sekolah ke tempat yang jauh. Benar-benar jauh dari jangkauan jalang itu!”
Lagi, Nyla kembali mendapat ketenangan dan akhirnya keluar dari kamar. Dia memerintahkan para pelayan untuk membereskan kamarnya yang nampak seperti kapal pecah. Malam ini Dia memutuskan pergi ke tempat yang menyediakan layanan Treatment pemijatan tubuh untuk merilekskan otot-otot tubuh yang menegang sepanjang hari ini. Dia harus tampil dengan kondisi terbaik saat bertemu dengan Pak Justin besok.
“Huhuhu, besok sudah hari sabtu Nyla. Hari di mana pertunjukkan paling penting di adakan. Besok Kau harus tampil sebaik mungkin, jangan mengecewakan Ku.”
Malam itu baik Nyla ataupun Agen Black bisa beristirahat dengan nyenyak. Dan saat semua orang sudah terlelap, hari pun telah berganti. Semua siswa-siswi Graceville High School sudah bangun lebih awal dan bersiap untuk mengikuti tur ke museum yang sudah di umumkan sejak seminggu yang lalu. Graceville High School harus mempertahankan kesan baik di dunia luar dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang terkesan mengedukasi murid-muridnya.
Hari ini, semua angkatan sudah berbaris rapi di lapangan sekolah. Bus-bus elit dengan berbagai fasilitas terbaik sudah berjajar rapi sampai ke luar halaman sekolah. Ibu kepala sekolah tegah berpidato sebelum membuka kegiatan Tour ke Museum. Setelah itu anak-anak pun di persilahkan masuk ke Bus sesuai nomor absen dan kode Bus yang di bagikan sejak dua hari yang lalu.
Semua Guru naik di Bus yang paling depan, dan memimpin rombongan yang lain. Halaman sekolah yang tadi sangat berisik, kini sudah hening. Tidak ada siapapun lagi di sekolah, selain Pak Justin dan Nyla.
Setelah memastikan situasi sudah aman, Pak Justin langsung menarik Nyla menuju ke ruang kerja nya. Walau kesulitan mengikuti langkah lebar Pak Justin, Nyla tengah memasang senyum lebar di wajah nya.
“Pak Justin, Kau sudah mengeras di bawa sana ?” Sindir Nyla dengan wajah memerah.
Justin langsung membuka pintu dengan sangat kasar dan mendorong tubuh Nyla sampai terduduk di atas meja. Bibir Mereka langsung menyatu, dan Mereka langsung melumat lidah masing-masing. Sangat kasar, sangat terburu-buru, sangat rakus menikmati ciuman yang terasa manis karena sudah saling merindu bahkan sampai membuat Mereka tampak seperti orang gila.
“Haahh.. Hahh..” Di saat Nyla baru menarik nafas, Justin sudah menurunkan celana dan menunjukkan kepunyaannya yang sudah berdiri kokoh.
“Pak Justin, wait… Jangan bilang tanpa pemanasan ? Ukuran sebesar itu tidak akan masuk—Agghh!”
“Mana mungkin tidak masuk saar milik Mu sudah sebasah ini, Nyla ? Kau mengabaikan semua telfon dan chat dari Ku, padahal Kau sangat menginginkan diri Ku?!”
Justin langsung menggerakkan pinggulnya dengan cepat, menghentakkan miliknya dengan kasar sampai menyentuh tempat paling dalam milik Nyla. Hanya 30 detik dan Mereka berdua sudah mencapai kli*maks pertama.
Satu kali saja tentu tidak terasa cukup. Kini Justin menggunakan gigi dan lidah untuk berkelana di seluruh tubuh Nyla, membuat seragamnya tampak berantakan dan memperlihatkan gundukan kenyal yang sudah keluar sedikit dari B*ra serta tempat yang baru saja di masuki Justin terlihat sangat becek dan berkedut.
“Oh, God. Kau membuat Ku gila Nyla!” Ucap Justin sambil menggigit bibir bawahnya.
Nyla dengan wajah memerah membuka ke dua kaki nya lebar-lebar dan berkata, “…Jangan di lihat terus. Kapan Pak Justin memasukkan nya?”
Mereka berdua pun kembali terjun dalam hubungan panas seperti orang gila. Mereka tidak ada niatan untuk beristirahat sedikit pun walau sudah melakukan lima ronde dan menemui kli*maks yang memuaskan. Peluh sudah menghiasi tubuh Mereka, bekas-bekas kemerahan sudah memenuhi hampir sebagian tubuh Nyla, area yang di masuki Justi sejak tadi tampak memerah dan terlihat sedikit membengkak.
Namun tidak ada pikiran untuk berhenti. Suara desa*han dari mulut Nyla maupun Justin memenuhi ruang kerja itu dengan sangat lantang. Mereka menikmati setiap gerakan, menikmati setia sentuhan dan belaian dari tangan masing-masing, tanpa mengetahui ada kamera di ruangan itu dan sejak awal Mereka berciuman, semua pergerakan Mereka sedang di tonton oleh rombongan siswa-siswi yang berada di atas Bus.
...***...
...Jangan lupa like dan komen guys♥️ Thank you♥️...