Berada di dunia yang mana dipenuhi banyak aura yang menjadi bakat umat manusia, selain itu kekuatan fisik yang didapatkan dari kultivasi melambangkan betapa kuatnya seseorang. Namun, lain hal dengan Aegle, gadis belia yang terasingkan karena tidak dapat melakukan kultivasi seperti kebanyakan orang bahkan aura di dalam dirinya tidak dapat terdeteksi. Walaupun tidak memiliki jiwa kultivasi dan aura, Aegle sangat pandai dalam ilmu alkemi, ia mampu meracik segala macam ramuan yang dapat digunakan untuk pengobatan dan lainnya. Ilmu meraciknya didapatkan dari seorang Kakek tua Misterius yang mengajarkan cara meramu ramuan. Karena suatu kejadian, Sang Kakek hilang secara misterius. Aegle pun melakukan petualang untuk mencari Sang Kakek. Dalam petualang itu, Aegle bertemu makhluk mitologi yang pernah Kakek ceritakan kepadanya. Ia juga bertemu hantu kecil misterius, mereka membantu Aegle dalam mengasah kemampuannya. Bersama mereka berjuang menaklukan tantangan dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chu-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Setelah meninggalkan toko Ketua Yun dengan kantong uang yang cukup berat, Aegle merasa sangat bahagia. Uang itu bukan hanya hasil kerjanya yang melelahkan, tetapi juga sebuah tanda bahwa ia mulai memiliki tempat di dunia alkemis yang selama ini ia kagumi dari jauh. Dengan penuh semangat, Aegle menarik Nyth ke sebuah restoran di pusat kota Valeria.
Di restoran yang penuh cahaya dan aroma makanan lezat, Aegle duduk dengan antusias, melihat-lihat menu dan bercerita tanpa henti kepada Nyth. Ia berbicara tentang rencananya membeli lebih banyak bahan alkemis, perjalanannya sejauh ini, dan rasa syukur karena memiliki Nyth di sisinya.
“Terima kasih sudah selalu ada, Nyth. Kau ini memang kecil, tapi sangat hebat!” Aegle tertawa sambil mengacak rambut Nyth dengan gemas.
Namun, saat Aegle berbicara dengan riang, Nyth hanya menatapnya dengan ekspresi bingung. Ia tak bisa memahami semangat Aegle yang tampak tak terbendung hari ini, dan diam saja meskipun Aegle terus bertanya berbagai hal, termasuk tentang penyakit Ketua Yun.
"Bagaimana kamu tahu cara menyembuhkan penyakitnya, Nyth? Apa kamu pernah belajar tentang itu sebelumnya?" tanya Aegle dengan penasaran. Ketika Nyth hanya diam, Aegle menunduk dan mencubit pipi Nyth dengan gemas. “Kau ini sungguh misterius, Nyth!”
Sadar akan tatapan heran dari orang-orang di sekitar yang tidak dapat melihat Nyth, Aegle baru menyadari bahwa ia tampak seperti berbicara sendiri. Seorang pelayan muda memandang Aegle dengan tatapan cemas, seolah mengira ia mungkin sedang tidak sehat. Nyth menghela napas dan menunduk, lalu berkata pelan, "Kakak, ingatlah kalau hanya kau yang bisa melihatku. Jangan membuat kita jadi pusat perhatian.”
Aegle terkekeh malu, lalu berdeham dan duduk dengan lebih tenang. Ia pun teringat janjinya untuk membuat Pil Pembangkit Jiwa seperti yang pernah Nyth sebutkan. Merasa bersalah karena terlalu banyak bercanda, ia pun berbisik, “Oh iya, bahan-bahannya apa saja? Aku akan mulai mencarinya.”
Nyth menatapnya dengan penuh keseriusan dan mulai menjelaskan bahan-bahan yang mereka perlukan. “Untuk Pil Pembangkit Jiwa, kita butuh Bunga Kehidupan, Serbuk Ashura, Petir Tersembunyi, Dandelion Berhati Emas, Ember Jiwa Kecil, dan Madu Aurora.” Ia berhenti sejenak, menatap Aegle dengan raut cemas. “Tetapi… tempat-tempat di mana bahan-bahan ini bisa ditemukan sangat berbahaya, Kak. Kultivasi-mu saat ini masih rendah. Aku tak yakin kau bisa selamat di sana.”
Aegle sedikit tertegun mendengar kekhawatiran Nyth. “Lalu, bagaimana caranya kita bisa mendapatkan bahan-bahan itu?” tanyanya dengan nada sedikit putus asa.
Namun, sebelum Nyth sempat menjawab, suasana di luar restoran mendadak ramai. Banyak orang bergegas menuju papan pengumuman yang terletak di alun-alun kota. Aegle dan Nyth yang penasaran segera bangkit dan mengikuti kerumunan orang tersebut. Tidak lupa, Aegle membayar terlebih dahulu makanan yang telah ia santap.
Ketika mereka sampai di depan papan pengumuman, mereka membaca sebuah pemberitahuan besar yang baru saja ditempel. Pengumuman tersebut mengabarkan bahwa kompetisi alkemis sepuluh tahunan akan segera diadakan oleh keluarga Laurentia, salah satu keluarga ahli kimia paling berpengaruh di kota Valeria. Hadiahnya adalah kolam mata air legendaris yang dikenal mampu meningkatkan kultivasi dengan pesat.
Nyth menatap pengumuman itu dengan tatapan berbinar. Ia tahu betapa berharga mata air kolam tersebut untuk Aegle. “Kak, kamu harus mengikuti kompetisi ini. Dengan kolam itu, kamu bisa melatih kultivasi-mu jauh lebih cepat! Itu akan sangat membantumu dalam perjalanan berikutnya.”
Aegle terdiam sejenak, mempertimbangkan sarannya. Meski ia belum pernah terlibat dalam kompetisi sebesar ini, kepercayaan dirinya mulai bangkit. Lagipula, alkeminya sudah cukup terasah, dan ia yakin bisa bersaing. Ia tersenyum pada Nyth dan mengangguk mantap.
“Baik, aku akan ikut!” ujar Aegle dengan penuh semangat. “Ini adalah kesempatan bagus untuk membuktikan kemampuanku dan mendapatkan hadiah yang luar biasa itu.”
Tanpa ragu lagi, Aegle langsung bergegas ke tempat pendaftaran, dengan Nyth yang terus mendampingi di sampingnya.