NovelToon NovelToon
Love Line Of

Love Line Of

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Persahabatan / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Hikma Arzam

Tidak ada yang tahu pasti bagaimana takdir telah di gariskan. Almira Kanaya tidak sengaja menumpahkan jus milik salah seorang pria yang bernama Hafiz Muhammad Adnan.
kejadian tak terduga tersebut ternyata menarik keduanya dalam hubungan abstrak yang cukup membuat hati mereka porak-poranda bak rollercoaster. penasaran? mari simak kisahnya.

note : cerita ini murni dari tulisan author dilarang untuk di coppy paste, jika terdapat maka akan berusan dengan undang-undag hak cipta. ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Hikma Arzam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 5. Ketemu lagi

Jaz hitam tiba-tiba saja tersampir dari sebelah kanan Almira. gadis itu mengernyit kan dahi, siapa manusia yang seenak hati menyodorkan jaz disampingnya ini. ia menoleh tepat di samping nya ada Hafiz yang berdiri sambil menyunggingkan senyum miring.

"tawaran loundry baju tadi masih berlaku kan?" ujar pemuda itu, sedikit terjeda lalu meletakkan jaz hitam dari desainer ternama ke atas meja tepat didepan Almira.

"alamatnya ada di kertas putih, beserta nomor hanphone saya juga" lanjutnya lagi, kali ini Hafiz sudah mengambil tempat duduk persis dihadapan dua perempuan yang menatap dirinya dengan ekspresi berbeda.

Bela tidak bisa menahan senyumnya, gadis berhijab maroon itu, menjawil kecil jari-jari tangan kiri Almira yang tersembunyi dibawah meja. suatu kebetulan yang menyenangkan bisa melihat sahabatnya ini salah tingkah.

Tangan mereka saling bergerak menolak satu sama lain, Almira masih bingung kenapa Hafiz bisa tau keberadaan nya apakah laki-laki ini mengikutinya tapi tidak mungkin sepenting apa dia sampai Hafiz mau menjadi stalkernya. atau jangan-jangan Dia cenayang?

"jadi masalah jus tumpah tadi belum selesai ya?" Tanya Almira memastikan.

Hafiz mengangguk sambil mengetukkan jarinya diatas meja. "iyaa, dan saya lebih senang jika kamu mau minta maaf dengan cara seperti itu"

Almira membuang pandangannya kearah samping, sedikit sebal. apa-apan manusia ini, tadi sok tidak mau menerima tawarannya sekarang malah menawarkan. "oke nanti kapan-kapan ya balikinnya"

"boleh" Hafiz malah setuju dengan usulan random Almira. sementara Bella ingin sekali mengganggu dua manusia yang ada di deket nya ini. yang satu kecintaan tapi gengsi satunya lagi suka mancing emosi. lumayan klop kalau jadi pasangan. yah hitung-hitung hari-hari mereka akan penuh dengan warna lah.

Almira mendelik lagi "nggak sekalian aku dijadiin istri aja gitu" gumamnya pelan. namun masih terdengar samar oleh Hafiz dan Bella.

Bella mati-matian menahan tawanya sahabatnya ini kalau sarkas langsung keintinya nggak punya rem jaim lagi.

Hafiz mengernyit, dua sudut alisnya hampir bersatu karena kernyitan itu. "kamu bilang apa Almira?" tanyanya berusaha menahan diri.

"ha? kok kenal? kita kan belum kenalan jangan sksd deh kak" timpal Almira dengan nada meledek.

Hafiz malah tersenyum lebar ah lucu sekali gadis ini.

"jangan senyum" ingat Almira, ia tidak sanggup melihat wajah menawan pemuda ini apalagi tambah senyuman.

Hafiz malah semakin tersenyum sampai menampilkan giginya yang berderet rapi. "kamu unik sekali" hanya ucapan itulah yang mampu ia ungkapkan dibalik banyaknya pujian yang bermunculan dikepalanya.

"Unik, kakak kira saya alien apa? tolong jawab jujur deh kak kita nggak kenal ya kok bisa tau nama saya sih"

"kamu kan adik Haya, Haya teman saya Almira" jelas Hafiz.

Almira tidak percaya "ah masa, pasti kamu nguping kan pas abang saya manggil nama saya tadi, hmm eh tapikan bang Haya gak manggil nama saya tadii, kakak cenayang kan" tuduhnya kemudian.

Senyuman Hafiz kali ini berubah menjadi tawa renyah yang membuat jantung Almira semakin gila. bahaya ini tidak sehat untuk jantung nya.

"tertawa artinya bener" lanjut Almira lagi. ia berusaha mengontrol raut wajahnya agar tidak salah tingkah.

"Hahahah, Almira-Almira ternyata kamu selucu ini" timpal Hafiz masih dengan sisa-sisa tawanya.

Bella sudah tidak kuat, gadis itu langsung berdiri, pura-pura izin kekamar mandi. Almira ingin menahan namun ia juga tidak mau menghalangi seseorang yang sedang dalam masa panggilan alam.

Dari kejauhan Haya, Abyan dan lima orang karyawan Hams resto memantau interaksi Hafiz dan Almira.

"kereen baru kali ini liat bos tertawa selepas itu" ujar Abyan.

"beruntung banget gadis itu bisa buat bos tertawa" timpal Chana lagi.

"saya juga kalau jadi bos bakalan bahagia sih punya calon istri selucu, manis dan secantik itu" Bara juga ikut menimpali.

"saya juga" Alfan tidak mau kalah.

Haya dan Dinda hanya mengangguk bagi Haya melihat Hafiz tertawa bukanlah hal baru, Dia sudah sering melihat itu namun lain halnya dengan Dinda yang hari ini baru tahu bahwa bos kaku dan dingin mereka ternyata bisa sebahagia itu.

melihat Almira yang kurang nyaman karena temannya izin ke toilet, Hafiz memutuskan untuk menyudahi obrolan absurd mereka.

"kalau begitu selamat menikmati makanannya Almira, saya tinggal dulu" ujarnya, dia berdiri hendak berjalan ke arah dapur namun balik badan lagi.

"jangan lupa jaz saya" lanjutnya mengingatkan kemudian berlalu.

Almira menghela nafas lega, hampir saja ia berniat mengusir Hafiz secara halus karena posisi mereka bisa menjadi bahan bicaraan banyak orang yang sangat tidak menguntungkan tapi ternyata pemuda itu cukup sadar diri. mata Almira beralih dari punggung Hafiz yang berlalu ke jaz hitam didepannya. diatas Jaz itu terdapat kertas putih yang bertuliskan alamat dan juga nomor handphone milik Hafiz. apakah Almira ketiban jackpot dua kali hari ini? Hafiz dengan suka rela memberikan nomor pribadi kepada dirinya? luar biasa.

Hafiz tiba didepan dua sahabat dan lima karyawannya menatap aneh karena tujuh orang yang sedang melihatnya itu senyum-senyum tidak jelas.

"kenapa" tanyanya. membuat Haya dan Abyan makin melebarkan senyum, seraya bersiul wajah tengil Haya malah membuat Chana dan Dinda tertawa namun setelah nya mereka berbalik untuk segera bekerja, dua gadis itu takut jika nanti Hafiz mengeluarkan lirikan tajamnya.

"Bos cantik banget calonnya" ucap Bara yang membuat Haya makin tertawa meledek.

Hafiz menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal lalu menatap tajam Bara "kerjaan sudah selesai?"

Bara melongo aduh dia keceplosan "hehe maaf bos" remaja dengan usia sembilan belas tahun itu langsung melipir ke dapur juga.

Hafiz menghela nafas lalu melanjutkan jalan menuju ke ruangannya. Haya dan Abyan ikut dari belakang. setelah mengambil lima belas langkah maju pintu ruangan Hafiz terlihat. mereka bertiga masuk ke dalam.

Mata Abyan langsung tertuju ke atas meja kerja Hafiz, "Liat Ya, itu bingkai foto apakah foto Almira?" bisik Abyan.

Haya terdistrak pria itu langsung menyipit melihat figura foto yang berdiri kokoh membelakangi mereka. "yakin kamu?" tanyanya masih sedikit ragu.

"ya nggak yakin seratus persen juga tapi coba liat sorot mata Hafiz, kenapa coba saat dia duduk matanya tidak lepas dari figura itu" jelas Abyan menguatkan analisanya.

"iya juga ya" ucapnya seraya mengelus dagu, Haya tidak bisa berfikir jernih karena analisa Abyan juga bisa saja akurat. Dia mulai mengaitkan apa yang diterangkan Abyan dengan perilaku Hafiz sekarang.

Saat duduk Hafiz langsung menatap figura itu dengan lekat, senyum bos muda itu mengembang, bahkan jika melihat lebih fokus sorot mata Hafiz memancarkan binar. Binar itu tergambar seperti orang yang sedang jatuh cinta. tanpa pikir panjang lagi dua laki-laki kepo ini mendekat. dengan cepat tangan Haya meraih foto yang dipandang Hafiz.

Tebakan mereka ternyata benar, gambar dalam foto itu adalah adiknya. ya Almira Kanaya saat masih memakai seragam SMA. oh wow Haya dan Abyan baru tahu.

Hafiz yang kepergok nampak tenang, sudah saatnya ia jujur pada Haya dan Abyan bahwa selama lima tahun ini dia menyukai Almira.

"wah-wah ternyata benar apa yang dibilang Chana ya" ujar Haya sangat terkejut mendapati foto adiknya tersenyum manis dalam figura itu.

"tapi aneh kemarin foto ini tidak ada di meja bos kenapa sekarang ada?" Abyan malah merasa janggal.

"yaa itu foto Almira dan kemarin foto itu tersimpan dalam laci meja" jelas Hafiz.

"ooo" Abyan membeo dengan sedikit membulat kan bibirnya menjawab pernyataan Hafiz.

"sejak kapan?" Haya bertanya tu the poin.

Hafiz memejamkan matanya sesaat lalu setelahnya ia menarik nafas dalam-dalam. "sejak pertama aku bertemu Almira di perpustakaan tapi dia tidak mengenaliku"

"hmm, lanjut" Kali ini Haya sudah duduk di kursi berhadapan dengan Hafiz seraya menyimpan figura foto kembali. Abyan juga ikut duduk tepat di sampingnya.

"keceriaan Almira seperti angin segar yang menyapa relung hati saya, saya fikir itu mungkin hanya perasaan kagum namun ternyata perasaan itu semakin hari menjadi semakin kuat. saya hanya bisa melihatnya dari kejauhan sampai tiba pada saat kunjungan kalian ke rumah di situ saya bahagia tapi masih enggan memberitahu siapa saya makanya saya pakai masker" jelas Hafiz.

Abyan bertepuk tangan "wah interesting bos, ternyata bos bisa berkata sepanjang ini" puji Abyan yang memang baru tahu kalau Hafiz bisa se luwes itu dalam bercerita dibalik imagenya yang dingin tentunya.

"plak" Haya menggeplak bahu Abyan. "kamu diam dulu ,ini cerita nya masih seru astagfirullah"

Hafiz malah menggeleng melihat dua kelakuan temannya yang sama-sama absurd itu. "ceritanya sampai disitu saja. intinya tolong Haya restui saya jadi adik ipar kamu"

Haya menatap sinis Abyan ia jengkel sekali karena mulut racing Abyan yang tidak bisa dikontrol Hafiz jadi mengakhiri ceritanya.

Abyan malah nyengir "bos minta restu tuh" ujarnya tanpa rasa bersalah.

"saya restu in tapi kalau Almira mau" putus Haya lalu berdiri. "ahh padahal masih seru-serunya denger cerita, tinggal tambah minum sama snack udah berasa pantai tadi" lanjut Haya lagi.

"kamu kira saya pendongeng" balas Hafiz tidak terima "licik juga ternyata niat kamu Ya" tambahnya.

"hahaha hidup itu jangan terlalu serius nanti keriput mending kalian berdua pakai prinsip saya"

"pengennya sih gitu" gumam Abyan.

"sudah-sudah Abyan hubungi Hanan apakah dia jadi datang?" titah Hafiz seraya membuka dokumennya.

"baik Bos"

"nggak sabar liat laga kolosal" Haya berucap riang.

"tidak"

potong Hafiz membuat Haya melongo. Ck Hafiz ini tidak bisakah dia membuat sedikit ekspektasi Haya terwujud? tapi ada benarnya sih untuk apa bersitegang dengan sahabat sendiri jika hanya soal perempuan. jodoh itu Allah yang atur kita sebagai manusia hanya berusaha selebihnya biarkan jalan takdir yang menentukan.

1
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
Semangat nulisnya🌸
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
nexttt semangat 🌸
Nurhikma Arzam: aa thank you🥲
total 1 replies
The first child
ujung percakapan kasih titik thor, mari sama² belajar.
"Bella jangan gitu lah."
The first child: ku tunggu kunjungan mu di karya ku.
kasi saran dan pendapat juga ya kak, terimakasih😉
Nurhikma Arzam: oke thanks atas masukkannya 😁
total 2 replies
elica
kerenn bangett kak, kita saling support ya😍✨
elica: siap kak
Nurhikma Arzam: siap kak ayok saling suport 😁
total 2 replies
elica
wahh suka banget ceritanya😤✨
elica
halo kak aku mampirr🤩
ceritanya keren banget seriuss😁✨✨
Nurhikma Arzam: makasih ya 😁
Nurhikma Arzam: makasih ya 😁
total 2 replies
Babeew
semangat thorr
jangan lupa mampir di karya aku ya thor. terimakasih
Jinki
Abang nya 😭😭 jgn lupa mampir tempat ku juga kak.. minta kritikan dari kakak ,, sukses semangat kakak
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
Nexttt🍀semangat thorrrr/Heart/
Nurhikma Arzam
Berterimakasih sama diri sendiri karena sudah berani memulai semua ini. semangat diriku kamu pasti bisa menyelesaikan novel ini sampai tamat dan ceritanya disukai serta di cintai banyak orang aamiin 😁
Roxanne MA
lanjutkan bab berikutnya thor, aku menunggu
Nurhikma Arzam: tunggu besok ya terimakasih 😁
total 1 replies
Roxanne MA
modus nih 🤭
Roxanne MA
enak nya punya abang gini bisa nyuruh² juga😭
Lintang Tara✨
malah keinget Hayabusa akutuhh😭😭😭
Nurhikma Arzam: hahahaha oh tidak 🤣
Nurhikma Arzam: hahahaha oh tidak 🤣
total 2 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
Semangat on fire thorrrrr, ditunggu next episodenyaaaa🌸🐻
Nurhikma Arzam: thankyou terharu huhuhu
total 1 replies
Nurhikma Arzam
nyemangatin diri sendiri dulu 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!