QUEEN BLACK MAFIA

“sorry gak luat” ucap santai Xaviera yang baru saja membuka pintu kamar Mola tanpa mengetuknya

‘hampir silaturahmi tuh bibir’ batin Xaviera terkikik geli

“Khem, lo ngapain kesini?” Tanya datar Mola menormalkan wajahnya kembali yang terlihat sangat kikuk

“Manggil lo”

“Kenapa gak istirahat?”

“Kebawah, ada yang mau dibicaraiin” ucap Xaviera berlalu meninggalkan mereka berdua dan Baskara hanya diam saja mendengarkan

Mola yang ingin melangkah keluar, tangannya ditahan oleh Baskara membuatnya menoleh mengangkat sebelah alisnya

“Gamau di lanjut?” tanya ambigu Baskara dan langsung ditatap tajam oleh Mola

Bughh

Satu bogeman mendarat pada pipi Baskara

“Tuh dilanjut” ujar Mola meninggalkan Baskara sendirian dikamarnya

Para inti Rubycon sudah berkumpul dibawah bersama dengan Xaviera

“Ven, ni cewek bukannya yang waktu itu berantem sama lo?” Tanya Jeffran yang masih ingat pada perempuan yang berantem dengan Marven malam itu

“Hem” jawab Marven melihat ke arah Xaviera membuat Xaviera mengalihkan pandangannya, merasa malu karena malam itu ia melukai Marven padahal tadi Marvenlah yang menolongnya

“Sorry” lirih Xaviera tanpa menatap Marven

Tap

Tap

Tap

Derap langkah kaki Mola menuruni tangga yang diikuti Baskara dibelakangnya membuat semua orang menoleh kearahnya

“Habis ngapain boss?” Goda Athala dengan menaik turunkan alisnya

“Pantesan tadi ngilang, terminata lagi berduaan tooh” tambah Jeffran yang ikut menggoda Baskara

“Berisik” ucap datar Baskara membuat Athala dsn Jeffran mengatupkan kedua bibirnya menahan ketawanya

“Peace boss” serempak mereka berdua

“Jelasin!” ucap Xaviera menatap Mola yang baru ajaa duduk dengan Baskara di sampingnya

“Gu-“

“MY QUEENN MOLAAAAA” teriak Kanara dengan suara cemprengnya yang mampu membuat kaget semua penghuni markas

Uhukkk

Uhuukk

“Anj*ng” umpat Jeffran yang baru saja tersedak minumannya akibat suara cempreng kanara

“Suaranya melebihi toa masjid ini mah” lirih Athala mengusap kupingnya yang berdengung

Mola dan Xaviera memutar bole matanya malas melihat kemunculan Kanata beserta 2 sahabatnya yang berada dibelakangnya

Kanara langsung masuk berhamburan memeluk erat tubuh Mola hingga membuat Mola kesulitan bernafas

“Mola, gue kangen banget sama loo” ucapnya senang tanpa melepaskan pelukannya

“Na, lepasin! Mola gabisa napas anj*r ucap putri yang melihat wajah Mola yang memerah akibat kelakuan sahabatnya

“Hehe, sorry gue terlalu excited buat ketemu my Queen” ucap Kanara sembari melepaskan pelukannya

“Ouw, my deputy leader Xaviera yuhuuu” lanjut Kanara merentangkan tangannya ingin memeluk Xaviera namun tertahan oleh tatapan tajam Xaviera yang memang tak suka dipeluk

“Hm oke oke, santai buu matanya ampe mau keluar tuh” ucap Kanara membuat yang lain terkekeh mendengarnya

“Sorry kita telat datengnya” ujar Zea merasa bersalah karena mereka tak ikut andil saat peperangan tadi

“Tadi ada kendala diperjalanan, makanya kami telat” tambah Putri

“iyaa, maaf ya kawan-kawanku, Zevarnos berhasil mensabotase perjalanan dan kendaraan kita, jadinya kita harus ngurusin para bajing*n itu dulu” ucap Kanara dengan dramatisnya

“it’s oke, semuanya sudah beres” jawab Xaviera

“Mereka bertiga siapa?” tanya Jeffran yang dari tadi mulutnya sudah gatal ingin bertanya

“Wuaah, ternyata lelaki tampan disini” ucap Kanara dengan mata yang berbinar menatap para inti Rubycon

“Awa copot tu mata” sini Putri

“Syirik aja lo”

“Biarkan kami memperkenalkan diri” ucap Kanara membungkukkan badannya membuat para sahabatnya menggulir bola mata malas melihat kelakuan temannya yang sangat ajib ini

“Perkenalkan gadis tomboy sipaling ujung itu Zea Anastasya, panglima tempur Xavientro. Gadis manis disebelah gue ini putri Anya Varka, ahli IT Xavientro. Dan gue sendiri Kanara Amoura, ahli strategi Xavientro, gadis yang paling cantik setelah Mola di klan ini, ucap panjang lebar Kanara diakhiri dengan sikap narsisnya

Banyak yang tidak mempercayai jika Kanara seorang ahli strategi karena sikap centilnya dsn bobroknya yang sering membuat orang lain geleng-geleng

“Lo seriusan ahli strategi Xavientro” tanya Jeffran tak percaya

“Kenapa? Lo gak percaya ha?” balas Kanara berdecak pinggang

“Tapi gue juga ga peduli sih sekalipun lo gapercaya”lanjut jajaran mendaratkan bokongnya dan mengambil minuman yang tersedia dimeja

“Eh minuman gue” jerit Jeffran

“Bagi dikit nyeett, pelit amat lo “

“Bhahahaha,monyet ga tuh” tawa Athala membuat Jeffran bermuka masam mendengarnya

“Jadi lo leader Xavientro Mol?” tanya Erlangga mengalihkan perhatian

“Hem”

“Queen Black Madia ?” tanya Marven

“Hem”

Glek

Erlangg, Jeffran dan Athala meneguk ludahnya kasar mendengar deheman Mola yang menyatakan dia seorang Queen Black Mafia

‘ jadi selam ini Mola ?’

‘untung gajadi gue deketin’

‘makin cocok aja jadinya sama Baskara’

Batin mereka bertiga

“Lo bisa jelasin kenapa ada inti Rubycon disini?” tanya Zea penasaran melihat inti Rubycon yang berada di markasnya

“Mereka teman kelas gue” jawab datar Mola

“Ya teruss?” serempak Kanara dan Putri

“Ck, gue gatau kalo mereka ngikutin gue” balas Mola untuk menjelaskan

“Lebih tepatnya kita ngikutin si Baskara Mol” ungkap Athala menyela

“Dan Baskara ngikutin lo” tambah Jeffran membuat mereka mengalihkan pandangannya pada mereka berdua

“kalian gada niatan buat memperkenalkan diri kalian?” celetuk Kanara yang ingin modus berkenalan dengan para cogan

“Ouw dengan senang hati kita akan memperkenalkan diri, Jeff silahkan perkenalkan kami siapa?” ucap Athala yang langsung menyuruh Jeffran

“Anj*ng kok gue thal?”

“Udah ih buru, lagian biasanya lo yang paling semangat buat kenalan”

Jeffran mendengus kesal namun tetap melakukan

“Gue Jeffran, ahli IT. kunyuk disamping gue ini Athala, panglima tempur Rubycon, disebelah ya itu Erlangga, si ahli Strategi. Tuh muka tembok namanya Marven, deputy leader Rubycon dan terakhir cowok kulkas disebelah Mola itu Baskara leader kami” jelas Jeffran sesingkat mungkin

“OMGGG!! dia King of Blood??” shock Kanara setelah mendengarkan perkenalan Jeffran dan mereka hanya mengangguk membenarkan

“A-mmmmpptthh” ucap tak jelas Kanara yang mulutnya langsung dibekap oleh Putri

“Gausa berisik, kita semua disini capek” jengah Putri yang sudah lelah mendengarkan suara Kanara

“Permisi Queen, makanan sudah selesai disiapkan” ucap Rozer yang baru saja keluar dari ruang makan

Mola hanya menganggukkan kepalanya mengerti

“Ayo makan” ajak Mola pada semuanya

“Yuhuu makann,makann” girang Kanara dan Jeffran barengan membuat yang lain geleng-geleng kepala melihatnya

Baskara yang sedari tadi diam anteng sambil memainkan jari lentik Mola langsung berdiri mengikuti Mola dengan tangannya yang tetap menggenggam tangan Mola

“ni orang berdua kaya orang mau nyebrang aja pake pegangan tangan segala” lirih Putri masih didengar oleh Athala

“Lo mau pegangan juga?” goda Athala

“Dih kagak” ketus Putri mendelikkan matanya meninggalkan Athala yang terkekeh melihat respon Putri

******

“Mas, aku pengen pulak ke Indonesia, aku rindu sama Baskara” ucap nyonya Bravaska, ibunda Baskara yang sedang berada di Italy

“Kamu sudah yakin sayang?” tanya tuan Bravaska, ayah Baskara

“iya mas aku sudah yakin.kasian Baskara mas, karena aku terlarut - larut dengan kehilangan Amaira aku jadi lupa dan tak peduli dengan Baskara.padahal Baskara masih butuh kasih sayang dari aku” ucap sedih Nyonya Bravaska

“Baskara pasti mengerti sayang” ucap Tuan Bravaska mencoba menenangkan istrinya

“Besok kita pulang ya mas”

“Iya sayang”

Amaira Salsabila Bravaska, adik kecil Baskara yang telah meninggal saat ia asih menginjak kelas 1 SMP akibat pelec*h*n dan pembunuhan yang dilakukan oleh musuh bisnis Ayahnya yang tak punya hati. Membuat seorang Baskara murka dan menjadikannya sosok tak tersentuh yang haus akan darah bahkan ia telah membunuh dan membumi hanguskan pelaku tanpa tersisa sampai ke akar-akarnya.

Nyonya Bravaska yang tak terima dengan kepergian putri bungsunya secara tragis membuatnya sangat depresi hingga kehilangan akal sehatnya yang sering kali mencoba untuk bunuh diri

Tuan Bravaska yang tidak tega melihat istrinya seperti itu membuatnya membawa pergi meninggalkan Indonesia dsn melakukan perawatan di Italy membuat Baskara harus tinggal sendiri di Indonesia karena tanggung jawabnya untuk mengurus semua perusahaan Daddy-nya yang berada disini

Baskara yang tak ingin larut dalam kesedihannya membuatnya menyibukkan dirinya dalam mengurus bisnis Daddynya dan dunia mafianya

“Beritahu Baskara jika saya akan pulang besok” ucap Tuan Bravaska yang sedang melakukan panggilan dengan asisten pribadi Baskara

“Baik tuan”

****

“Thanks udah bantu kami” ucap tulus Mola pada inti Rubycon namun terkesan datar

“Sama-sama Bu boss, kita senang bisa bantu kalian” jawab Jeffran mewakili

“Sering-sering main kesini gapapa kali” celetuk Kanara

“Boleh tuu” setuju Athala

“Kita pamit” ucap Baskara berjalan menaiki motornya

“Hati-hati” serempak Kanara dan Putri sambil melambaikan tangan mereka

“Byee” balas Jeffran dan Athala