NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.4M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Tuan Agra Bintang

 

**********

 

Agra menarik tangan Kiran untuk berdiri tanpa

melepas genggamannya. Kiran merapatkan

tubuhnya ke tangan Agra sambil menyusupkan

wajahnya ke punggung laki-laki itu karena tidak

sanggup melihat bagaimana hewan-hewan

lapar itu kini siap menerkam mereka.

"Tetaplah di samping ku, jangan bergerak keluar.!"

Titah Agra sambil bersiaga dan mengeluarkan

senjata dari balik jaketnya. Sebenarnya dia tidak

ingin menggunakan senjata api, namun melihat

gelagat yang cukup membahayakan ini mau

tidak mau dia harus memakainya.

"Tapi aku takut Agraa..apakah kita akan berakhir

disini sekarang.."

Suara Kiran bergetar menahan rasa takut dan

tubuh nya yang semakin lemas. Tatapan Agra

tampak waspada melihat semua pergerakan

para serigala itu yang sedang menyalak kearah mereka dengan suara yang sangat memekakkan telinga. Mulut mereka juga mengeluarkan cairan

yang sangat menjijikkan.

"Berpikir positif, berusaha untuk tetap tenang,

jangan berpikiran yang tidak-tidak, aku ada di

sini, kau tidak perlu takut oke ?!"

Bisik Agra menenangkan, Kiran berusaha untuk

percaya pada suaminya itu namun kemudian dia

menjerit histeris saat tiba-tiba seekor serigala

menerjang kearah mereka. Dengan gerakan cepat

Agra kembali menendang kepala hewan itu lalu

memukulnya memakai senjata di tangan nya.

Dia juga meletuskan senjata ke udara untuk

memberi peringatan pada hewan-hewan itu

agar menjauh, namun beberapa diantara malah

meloncat menerjang dan menyerang Agra.

Tanpa melepas perlindungan nya terhadap Kiran

Agra kembali melawan dan melumpuhkan hewan

liar itu mengunakan tendangan dan pukulan

hingga beberapa diantaranya terlempar jauh

dan mengerang kesakitan.

Dalam keadaan itu Badar dan Bara datang ke

sana langsung menyerang hewan-hewan buas

itu mengunakan senjata yang mereka bawa.

Akhirnya setelah beberapa saat mereka semua

bisa memukul mundur hewan-hewan itu hingga

kabur dengan keadaan babak belur.

Kiran menjatuhkan dirinya di atas tanah karena

tubuhnya lemas dan sakit akibat pergerakan

Agra yang memaksa nya untuk mengikuti setiap gerakannya.Gadis itu kini menangis ketakutan.

Agra berjongkok di hadapannya, meraih wajah

gadis itu dan merapihkan rambutnya yang

tampak berantakan. Tidak peduli apapun lagi

Kiran memeluk erat tubuh tegap Agra menangis

tersedu di dadanya.

"Kenapa harus seseram ini tinggal di sini..rasa

nya aku tidak kuat lagi Agra..aku ingin pulang

saja ke kota..!"

Rengek Kiran semakin tersedu, Agra menarik

napas berat sambil mempererat pelukannya.

Dia menciumi puncak kepala Kiran dengan

wajah yang kini sudah sedingin kutub utara.

Badar dan Bara hanya bisa terdiam melihat

keduanya masih mencoba mengatur napas.

"Kita akan bicarakan ini nanti, sekarang sebaik

nya tenangkan dirimu dulu.!"

Bisik Agra sambil kemudian mengangkat tubuh

Kiran ala bridal style. Mereka semua berjalan

menuju ke pondok tanpa ada lagi suara.

Tiba di pondok semua orang tampak ribut

menanyakan kondisi Kiran yang sedang

meringkuk di dalam pangkuan Agra.

Tanpa kata Agra langsung membawa Kiran

masuk ke dalam kamar tempat nya beristirahat. Lintang dan beberapa pegawai wanita ikut

masuk ke dalam kamar untuk membantu

menangani keadaan Kiran.

"Tolong bantu dia membersihkan diri.!"

Titah Agra pada Lintang yang mengganguk

pelan. Dia kembali menatap Kiran yang kini

terlihat memejamkan matanya mencoba untuk

menenangkan dirinya. Agra keluar dari kamar

untuk kembali menemui tamunya .

"Nona tidak apa-apa..? apa ada yang terluka.?"

Tanya Lintang sambil membuka jaket yang di

pakai Kiran. Pegawai wanita yang lain membantu

melepaskan sepatunya. Kiran membuka matanya.

"Aku tidak apa-apa Lintang, tapi tubuh ku rasa

nya remuk semua."

Lirih Kiran seraya menggerakkan badannya

yang kini terasa linu di semua bagian.

"Apa mau saya pijat Nona ? "

Tawar salah seorang pegawai wanita dengan

tatapan yang begitu mengkhawatirkan Kiran.

"Tidak usah Bu, saya hanya perlu istirahat."

Tolak Kiran sambil tersenyum lembut.

"Saya akan menyiapkan air hangat untuk Nona."

Ucap seorang lagi sambil kemudian berlalu

keluar dari kamar.

"Apakah kehidupan di tempat ini memang

seperti ini Lintang, harus se ekstrim ini.?"

Tanya Kiran dengan tatapan mata yang sendu,

lelah dan seakan ingin menyerah.

"Iya memang seperti ini Nona, kami sudah

terbiasa dengan semua ini."

"Bagaimana kalian bisa bertahan dengan semua

bahaya yang selalu mengancam setiap saat.!"

"Kami hanya bisa menghindari nya Nona, tidak

berusaha untuk mendatangi bahaya. Kita punya

lingkungan kehidupan sendiri."

Jawab Lintang sambil meletakkan jaket Kiran

di ujung tempat tidur. Kiran terdiam, sungguh

bagi dirinya ini semua memang sangat tidak

masuk akal, dia tidak menyangka kalau tempat

ini sangat di luar dugaan.

"Baiklah.. terimakasih atas bantuan kalian. Aku

akan membersihkan diri, kalian boleh keluar."

Kiran beranjak dari atas tempat tidur saat

melihat seorang pegawai membawa air hangat

seember penuh.

"Baik Nona, kalau begitu kami permisi.!"

Sahut Lintang sambil kemudian keluar di ikuti

oleh para pegawai lainnya. Kiran menarik napas panjang , apakah dia harus menyerah sekarang, padahal baru beberapa hari saja ada di tempat ini.

Dia segera masuk ke dalam kamar mandi yang

hanya seukuran 2 kali 3 meter saja.

------ ------

Setelah berbicara beberapa saat dengan Agra

para tamu tadi akhirnya pamit pulang. Moza

terlihat berat untuk meninggalkan Agra.

"Saya masih bisa bermain lagi ke sini kan

Tuan Agra.? saya ingin mengajak anda untuk

bermain lumpur di lintasan sebelah.!"

Moza berucap penuh harap seraya menatap

dalam wajah tampan Agra yang terlihat datar

saja, tapi justru hal itu membuat gadis pecinta

balapan itu semakin penasaran.

"Apa saya bisa menolak permohonan seorang

putri penguasa di daerah ini Nona Moza.?"

Wajah gadis itu kontan saja merona di penuhi

rasa senang, dia kembali tersenyum manis.

"Terimakasih Tuan..kita lihat apakah anda

bisa menguasai lintasan liar di tempat ini !"

Ucap Moza sambil membungkuk sedikit, setelah

itu dia kembali melempar senyum memikat nya

pada Agra kemudian melangkah kearah mobilnya.

Dia melambaikan tangan kearah Agra sesaat

sebelum melajukan mobil Jeep mewah nya.

"Dia itu pembalap idola di daerah sini Tuan.!

Banyak pengusaha luar yang ingin melamar

nya untuk di jadikan istri.!"

Terang Badar yang ada di sampingnya. Bara

juga terlihat masih menatap kagum kearah

gadis pembalap tadi.

"Kau pikir itu penting bagiku.? "

Geram Agra dengan tatapan yang sangat dingin.

Badar langsung menunduk, dia telah melupakan

satu fakta penting.

"Maafkan saya Tuan, saya benar-benar lupa

kalau anda sudah memiliki Nona Kiran.!"

"Kumpulkan semua penjaga, aku ingin memberi instruksi penting. Dalam waktu satu jam semua

sudah harus ada di dekat pos.!"

"Baik Tuan laksanakan..!"

Sambut Badar sambil kemudian membungkuk

lalu pergi dari hadapan Agra.

"Kamu sudah menghubungi Russel ? katakan

padanya jangan terlalu mencolok, pilih anak

buahnya dari daerah lokal saja.!"

Agra berbicara dengan mimik yang sangat

serius, Bara langsung mengangguk antusias.

"Sudah Tuan, kapanpun di butuhkan mereka

siap terbang kesini, hanya saja sarana di tempat

ini sangat terbatas !"

"Itu akan kita atur sekarang.!"

Sahut Agra dengan rahang yang semakin tegas

dan wajah yang semakin dingin. Sudah cukup

bagi dia menyaksikan bagaimana Kiran begitu tertekan dengan semua kondisi di tempat ini.

Dia harus membereskan apapun itu yang bisa membuat sisi trauma istrinya bangkit kembali.

Akhirnya setelah sekitar satu jam menunggu

kini semua penjaga yang hanya tersisa sekitar

15 orang telah berkumpul di pos jaga depan.

Mereka semua berasal dari berbagai wilayah

perkebunan. Jumlah mereka memang sudah

berkurang. Sudah 3 hari ini pencurian terus saja berlangsung hingga para penjaga banyak yang

terluka dan tidak bisa bertugas.

Agra sudah memastikan siapa dalang di balik

aksi pembalakan liar ini. Dan dia hanya akan

menuggu waktu yang tepat untuk membekuk

mereka semua sekaligus membereskannya.

"Apa yang terjadi sebenarnya.? kalian sudah

menyelidiki semuanya.?"

Tanya Agra dengan membagikan tatapan tajam

pada semua penjaga yang berbaris patuh di hadapannya sambil menunduk.

"Seperti dugaan semula Tuan, semua sengaja

di gerakkan.!"

Jawab seorang penjaga yang bertugas menjadi

koordinator bagi para penjaga lainnya.

Rahang Agra tampak mengeras, tangannya

terkepal kuat, wajahnya berubah kelam.

"Mereka sengaja ingin menggiring Kiran dan

aku untuk keluar dari tempat ini.! kita lihat

saja sampai dimana permainan mereka.!"

Geram Agra sambil memainkan senjata di

tangannya kemudian membidikkan kearah

luar hingga membuat lutut para penjaga

bergetar ketakutan.

"Sisir semua tempat di seluruh wilayah.! kalian

harus pastikan tidak akan ada lagi binatang liar

yang bisa datang ke tempat ini.!"

Titah Agra dengan suara yang sangat tegas di

penuhi oleh emosi yang tertahan.

"Baik Tuan, tapi kami kekurangan personil, kita

perlu tambahan tenaga baru untuk membentengi

setiap wilayah.!"

Sahut Badar karena dia menyadari kekuatan

mereka saat ini semakin berkurang. Anak buahnya

hanya tersisa 15 orang lagi, dan itu sangat tidak

cukup untuk menjaga 4 wilayah. Sudah sekitar 20 orang bawahannya terluka dan tidak bisa lagi

bertugas untuk saat ini.

"Semuanya sudah aku atur, mereka akan

datang kalau sudah waktunya.!"

Ucap Agra sambil kembali berdiri tegak di

hadapan para bawahannya itu.

"Aku sengaja mengumpulkan kalian di sini

untuk memastikan loyalitas kalian semua.!"

Kembali tegas Agra dengan gestur dan sikap

yang sangat berbeda dari biasanya. Seorang

Agra yang asli kini keluar seluruhnya.

"Mungkin diantara kalian belum banyak yang

tahu siapa Tuan Bimantara Agra Bintang..tapi

aku akan pastikan kalau kalian berkhianat

maka hidup kalian tidak akan selamat.!"

Bara memberi penegasan dengan menekan

kan kata-katanya. Semua penjaga tampak

menunduk dalam, gemetar ketakutan.

"Kami tidak akan berani Tuan Bimantara.."

Kompak mereka dengan kepala yang semakin

menunduk. Agra tersenyum miring.

"Baiklah..Aku minta kalian harus menyiapkan

landasan helikopter yang baru di dekat sini.

Semuanya sudah harus siap dalam 7 hari.!"

Badar dan Bara serta para penjaga tampak

terkejut bukan main. Mereka saling pandang

di penuhi rasa penasaran.

"Minta bantuan pada para pekerja, kalau perlu

kerjakan juga di malam hari.! Badar kau atur

semua kebutuhan materialnya.!"

Badar masih dalam mode bingung dan kaget.

Agra menatap tajam wajah laki-laki bertubuh

besar itu.

"Apa kau masih ada pertanyaan Badar.?"

"Ma-maaf Tuan..a-apakah anda akan segera melakukan penebangan ?"

"Iya..Kita akan memancing ikan itu agar

segera masuk ke dalam perangkap.!"

"Kalau begitu kita harus segera menemui Tuan

Hasim yang sudah berani membeli dengan

harga yang telah di tetapkan oleh Nona Kiran."

"Suruh orang itu datang kesini untuk segera

menandatangi nota jual beli.! kita akan ikuti

dulu apa yang di tetapkan oleh Kiran.!"

Bara tampak tidak setuju dengan ide konyol

Tuan nya itu karena dia yakin semuanya akan

sia-sia saja, sebab para bandar di tempat ini

masih terpusat di satu otoritas.

"Tuan.. pembeli bukanlah masalah bagi kita.

Kenapa anda harus repot-repot terjun langsung

untuk masalah sepele seperti ini.!"

Ucap Bara berusaha mengingatkan Agra bahwa

semua ini hanyalah masalah sepele bagi Tuan

nya itu, lalu apa yang di rencanakan olehnya.!

Agra tersenyum miring sambil menatap lurus

kearah pondok.

"Kau benar, pembeli bukanlah masalah bagiku.!

yang paling penting aku ingin segera membawa

Kiran dari tempat ini ! Tapi tidak secepat itu

pula, dia harus mulai menerima ku sedikit

demi sedikit.!"

Sahut Agra dengan sesungging senyum tipis

yang mampu menguraikan wajah kelamnya.

"Tapi Tuan kita hanya akan membuang-buang

waktu saja dengan berada di tempat ini.! anda

lihat bukan, semuanya sungguh tidak layak

bagi anda.! makanan, tempat tinggal, kulit

anda akan alergi berat kalau terlalu lama

tinggal di tempat ini.!"

"Kamu terlalu bawel Bara, apa yang tidak bisa

aku lakukan untuk wanita yang selama 15

tahun ini aku dambakan.!"

Debat Agra membuat Badar dan para penjaga

hanya bisa terdiam dalam kebingungan melihat

perdebatan Tuan dan asistennya itu.

"Baiklah, terserah Tuan saja."

Akhirnya Bara hanya bisa menarik napas berat.

Kalau soal hati dan perasaan apapun itu tidak

akan bisa mengalahkan nya, apalagi perasaan

Tuan nya terhadap Kiran yang sudah di pendam

nya selama belasan tahun.

 

**********

 

TBC.....

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!