NovelToon NovelToon
Mr. Jungkook'S Naughty Wife

Mr. Jungkook'S Naughty Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:25.1k
Nilai: 5
Nama Author: apriliyakim

Dalam novel Yuna sering membaca tentang perjodohan, dari benci hingga akhirnya saling mencintai.

Namun ia tidak pernah menyaka bahwa kisah tentang perjodohan terjadi kepadanya. Ternyata rasanya campur aduk, cemas dan kebingungan karena belum pernah mengenal satu sama lain. Terlebih lagi Yuna memiliki pujaan hati yang bernama Sunoo, cinta pertamanya.

Pertemuan pertama Yuna dan laki-laki yang di jodohkan olehnya terbilang tidak baik, ada kesalahan disana.

Bagaimana pun Yuna harus menerima perjodohan tersebut, terlebih lagi mereka sudah di jodohkan sejak balita. Meski begitu ia menyadari bahwa tersimpan rahasia terdahulu antara mereka yang tidak Yuna ketahui, selain Jungkook.

Entah rahasia apa yang di sembunyikan Jungkook?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon apriliyakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

"Apa-apaan sih dia!"

"Kesal!"

Semenjak kepergiannya dari apartement Jungkook, Yuna selalu saja mengumpat. Entah sampai kapan ia akan terus berjalan seperti ini. Mungkin sampai Jungkook menyerah dan mengatakan bahwa Yuna tidak usah tinggal bersama.

"SIALAN!"

Ketika Yuna berteriak di antata daun yang berguguran, suara seorang wanita mulai terdengar tengah memanggil namanya.

"YUNA!"

Yuna terdiam, hingga ia menoleh ke belakang dan mendapati Hina yang tengah tersenyum masam.

"H-i.. Hina?"

Hina menarik pergelangan tangan Yuna dengan kencang dan membawanya duduk di kursi taman.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa penampilan kamu seperti ini?"

"Hoooohhh... Kamu sedang kalah dalam taruhan- kan?" tebak Hina.

Yuna menepuk jidatnya, "Kamu harus tahu apa yang sudah aku alami, aku sekarang miskin Hina!"

"Miskin?"

"Aku butuh belas kasihan!"

"Aku juga kesal!"

Hina tertawa dengan terbahak-bahak, "Aku tidak percaya!"

"Terserah apa katamu, tapi kenapa kamu tidak pergi ke sekolah?"

"Aku sedang menjaga Bibiku, jadi aku izin tidak masuk sekolah untuk hari ini. Lalu dirimu?"

Yuna terdiam, apa yang harus dia katakan? Alasan apa yang tepat agar Hina tidak curiga?

"Emmm..."

"Emkk.."

"Apa? Cepat katakan!"

"Aku sedang mengunjungi pamanku, iya paman.." ujar Yuna dengan mata yang melihat ke arah lain.

"Jangan bohong, aku sahabatmu Yuna!"

"Benar, aku mengatakan yang sebenarnya!"

"Awas ya!"

"Sumpah, demi Tuhan!"

"Hm, awas saja!"

Yuna menelan salivanya.

"Tapi paman yang mana?"

"Itu, ada deh!"

"Mencurigakan!"

Ketika Hina hendak membuka percakapan lagi, tiba-tiba perut Yuna bersuara dan itu di waktu yang tepat karena Hina akan bertanya banyak hal.

"Kami lapar?"

Yuna tersenyum tengil,"Iya.."

"Memangnya pamanmu tidak memberikan makan? Dan kenapa kamu tidak sekolah? Kamu belum menjawabnya."

Entah apa yang harus Yuna katakan. Tidak mungkinkan kalau ia mengatakan bahwa sekarang Yuna memiliki tunangan, dan sialnya orang itu adalah Jungkook.

"Sudahlah, aku lapar Hina. Bisakah kamu membelikan aku makanan, aku mohon.."

"Yuna jawab dulu pertanyaanku!"

"Hina, aku ingin makan. Lapar sekali.."

"Baik, baik."

Mereka berdua pergi ke supermarket untuk membeli makanan, termasuk perut Yuna yang sudah berbunyi dengan kerasnya.

Sementara itu di tempat lain, Jungkook tengah menghadiri sebuah rapat dengan kliennya.

"Baik Tuan Jungkook, hanya ini yang saya sampaikan. Menurut Anda bagaimana?"

"Saya mau ini semuanya di ulang kembali. Perusahaan kita ini besar, bukan abal-abal!"

"Lagi pula apa yang kamu katakan tadi tidak bisa di mengerti, terlalu berbelit dan juga masih banyak yang kurang. Perbaiki, dan jangan lupa perbaiki letak dasimu. Itu sangat mengganggu!" ujar Jungkook sambil beranjak dari kursinya.

Semua orang menelan saliva dan menghembuskan napas gusar ketika Jungkook sudah keluar.

"Sangat menegangkan." ujar mereka secara bersamaan.

Di dalam ruangannya, Jungkook terus saja memutar kursi. Mungkin sedang memikirkan Yuna yang pergi tanpa membawa uang sepeserpun.

"Jimin!"

"Iya Tuan, ada yang bisa saya bantu?"

"Apa kamu sudah mendapatkan kabar tentang Nona Yuna?" tanya Jungkook dengan dahi yang mengkerut.

"Belum Tuan, anak buah saya sedang mencarinya dan akan segera memberikan kabar."

"Saya mau secepatnya, jangan sampai terjadi apa-apa lagi dengan dia."

"Baik Tuan, saya akan pastikan untuk memberikan kabar."

"Baik. Kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu."

Jungkook heran dengan Yuna, awalnya dia sendiri yang setuju dengan perjanjian itu. Namun sekarang? Dia malah pergi entah kemana, wanita memang susah di tebak.

"Aku akan mendapatkan hatimu Yuna meskipun 30 hari. Membuatmu jatuh cinta denganku adalah segalanya, siapa pun yang menghalanginya akan di pastikan mati termasuk kekasihmu itu." gumam Jungkook dengan smirk di akhir ucapan.

Sedangkan di tempat lain, Yuna tengah menikmati semangkuk makanan lezat yang sudah lama tidak ia makan.

"ARHHTT... Enak!"

"Yuna, sebenarnya kamu sudah tidak makan berapa hari huh?"

"Dua tahun, hehehe.."

Hina menggelengkan kapalanya pelan karena melihat nafsu makan Yuna yang tidak wajar.

Bayangkan saja, tujuh mangkuk ramen habis di makan olehnya. Apakah itu tidak mencurigakan bagi Hina?

"Bukannya kamu harus diet untuk kekasihmu, waktu itu kamu mengatakannya.  Sekarang? Kamu makan banyak ramen, ini akan membuat badanmu membesar!"

"Biarkan, aku tidak peduli. Intinya aku akan membuat seseorang jijik kepadaku dan menyerah!"

"Sunoo?"

"Jangan! Dia belahan jiwaku!"

"Lalu siapa?"

"Seseorang yang bermarga Jeon, hahahahahah.. Hahaha.." ujar Yuna sambil tertawa menyeramkan.

"Kamu bayar ini ya? Nanti aku ganti uangnya kalau kedua orangtuaku sudah pulang. Oke? Dan aku pamit dulu!" ujar Yuna bangkit dengan urat malu yang sudah putus.

Hina mengangah, pantas saja perasaannya ini tidak enak.

"Eh aku lupa Hina, boleh aku memintam uang?"

"Berapa?"

"Di dompetmu ada berapa? Atau kartu debitmu saja."

"Yuna!"

"Maaf. Aku bercanda, jangan marah."

"Aku harus membayar makananmu, dan sekarang uang juga?"

"Ayolah, aku sedang miskin!"

"Miskin? Kamu? Aki tidak percaya!"

"Ekhhh!"

"Intinya aku sedang tidak punya uang. Ya, ya, ya.."

"Ini, tapi ingat jangan boros. Aku tidak sekaya dirimu Nona!"

"Baik, terimakasih. Aku pergi dulu, daaahh!"

...****************...

Di kantor, suasana sangat tegang ketika Jungkook memaki salah satu karyawan yang mengenakan make up terlalu tebal karena menurut Jungkook hal itu tidak pantas karena ini kantor bukan tempat wanita malam berada.

"Kamu tahukan saya tidak menyukai hal ini?!"

"Maaf Tuan.."

"Kamu saya pecat!"

"Tidak Tuan, tidak!"

"Tuan saya mohon, saya butuh pekerjaan ini..." ujar wanita yang kini riasannya sudah tidak jelas lagi.

"Jimin!"

"Iya Tuan?"

"Bawa dia pergi."

"Tidak Tuan!"

"Jangan, saya harus menghidupi ibu dan adik-adik saya di desa."

"Saya tidak peduli, siapa yang suruh kamu memakai riasan seperti ini?"

Semua karyawan menunduk lesu, tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun karena ketakutan. Terlebih lagi karyawan yang melakukan kesalahan itu adalah orang baru.

"Saya baru saja bekerja hari ini Tuan, tolong maafkan saya."

Jungkook tidak mau menarik perintahnya lagi karena jika di biarkan akan banyak orang yang melanggar.

Wanita yang masih mengis tersedu-sedu di bawah kaki Jungkook hanya bisa meminta belas kasihan agar tidak jadi memecatnya.

"YAAA JEON JUNGKOOK!"

Hingga suara lantang yang memanggil  nama lengkap Jungkook mampu membuatnya melebarkan kedua bola mata.

"Yuna?"

Yuna merangkul wanita itu dengan lembut, lalu menyuruh Jimin untuk membawanya agar bisa lebih tenang.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Yuna dengan mimik wajah marah.

"Aku hanya memberikan dia pelajaran karena sudah lancang melanggar peraturan."

"Peraturan? Peraturan gila apa?"

"Yuna, sebaiknya kamu tenang. Ini bukan masalahmu, kamu kembali saja ke rumah."

"Rumah? Bagiku itu hanya sebuah kurungan!"

"Yuna apa yang kamu katakan? Kita sudah sepakat bukan? Satu bulan!"

"Iya, aku memang mengatakan itu. Tapi aku rasa aku tidak bisa tahan hidup denganmu meskipun hanya satu bulan apalagi aku melihat hal ini. Kamu adalah laki-laki egois!"

"Yuna!"

"Apa?"

"Jangan melewati batasanmu, mari bicara di rumah." ujar Jungkook menarik pergelangan tangan Yuna.

PLAK!

"Rumahku sudah di rebut olehmu bodoh!" ujar Yuna dengan mata berapi-api.

"Apa ini semua karena karyawan itu? Jika kamu meninggalkannya aku akan pastikan hidup dia menderita serta keluarganya." bisik Jungkook dengan senyum smirk.

Yuna terdiam, bulu kuduknya berdiri.

"Kalau aku inti dari masalahnya, bunuh saja aku!"

"YUNA!"

1
Yathi Sri
kelanjutan nya mana
~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜
😻😻😻
mamanick
lanjut
RossaFatmawati RossaFatmawati
lanjuttttty
RossaFatmawati RossaFatmawati
nexxxxxtttt
RossaFatmawati RossaFatmawati
seru banget nexxxxttt
RossaFatmawati RossaFatmawati
lanjuttttty
morelight
author emang debest deh, pacar aja kalah nyenengin hati aku! karyamu selalu ditunggu!
RossaFatmawati RossaFatmawati
nextttt5 thorrrrrrr
LilCutie
Ceritanya makin seruuuu! Semangat Thor!
coastbycoast
Ceritanya ngeri sedaaaapppp like like like lanjut
SecretGiggle
Keluarkan semua babmu Thor! Mata ini masih kuad membacanya!
booksand peonies
Kita emang nunggu crazy up, tapi author jangan cape-cape, ya! Jangan lupa makan, thor!
DavidTheDancer
Aku mah anti mendua deh Thor! Aku di sini menunggumu~
RossaFatmawati RossaFatmawati
luar biasa
MouthofMexico
Yang punya daya tarik bukan magnet aja. Tapi karya author juga, lho! Hahaha.. semangat lanjut kak!
CandycaneMissy
Thor, aku nungguin crazy up karena ceritamu sudah drive me crazy~
Alfiyahpna_
makanya ada yang bilang, penampilan bisa menipu🤣
Mata Diam
ceritanyah bagus aku suka lanjutkan karya mu thorr👍
champagnefabulous
Rasanya kaya terombang ambing bacanya! Aku bener-bener merasa seperti nyata!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!