NovelToon NovelToon
Babysitting genius

Babysitting genius

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Anak Genius / Ibu Pengganti / Pengantin Pengganti
Popularitas:954.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: ilmara

Novel ini udah revisinya kalau masih ada kesalahan kata harap maklum🤗

Bismillahirohmanirohim.

Jihan gadis yang sudah dikhianati oleh sahabat sekaligus orang yang sangat dia cintai di hari-hari yang masih berduka di keluarganya.
Bahkan setelah pernikahan sahabat dan mantanya, Jihan sering mendapatkan sindiran dari orang-orang sekitar.
Sampai dia memutuskan pergi dari kampungnya untuk mecari kerja di kota.
Siapa sangka dia akan bertemu dengan seorang anak perempuan jenius yang akan dia asuh.

penasaran sama ceritanya yuk kepoin kisah Jihan, hanya di Noveltoon!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#Menyesal

Bismillahirohmanirohim.

"Ya Allah, kenapa aku tidak tahu jalan ini? Pak Mail menggukan jalan yang mana." Bingung Jihan.

Jihan baru sadar jika dia tampak asing dengan jalan yang dilewati saat ini, biasanya jalan yang mereka lewati ada sebuah masjid sebagai patokan.

Sedari tadi Jihan sama sekali tidak melihat masjid besar yang biasa dia lihat, kala Radit yang menjemput ataupun mengantar sekolah Nafisa.

"Bagaimana ini, jika aku terlambat pulang pasti nenek Rifa akan marah."

Jihan terus saja melangkah dia benar-benar tidak tahu arah, Jihan hanya bisa mengikuti kata hatinya saja.

Jihan yakin Allah akan menunjukan jalan untuknya pulang, seperti ini Jihan baru merasa jadi orang asing di kota.

Lontang lantung kesana kemari seperti tidak memiliki tujuan.

Di dalam mobil Nafisa masih diam saja, padahal sebentar lagi mereka akan sampai rumah.

"Nafisa tidak kasihan dengan mbak Jihan? Nanti kalau ditanya nenek, mbak Jihan mana bagaimana Nafisa? Biar pak Mail jemput mbak Jihan ya." Bujuk pak Mail.

Sebentar lagi mobil yang dikemudikanya akan masuk ke dalam kediaman keluarga Amran.

Pak Mail jadi takut sendiri, dia takut kena marah nenek Rifa.

'Ya Allah bagaimana ini, maafkan saya mbak Jihan tidak bisa berbuat apa-apa.' Batin pak Mail merasa bersalah.

"Jangan kembali lagi pak Mail untuk menjemput mbak Jihan! Biarkan mbak Jihan pulang sendiri, itu hukuman untuk mbak Jihan."

"Iya Nafisa."

Nafisa segera berlalu, setelah mengatakan apa yang ingin dia sampaikan pada pak Mail.

"Ya Allah, jadi merasa bersalah saya sama mbak Jihan." Ucap pak Mail lagi pada diri sendiri.

Nafisa masuk ke dalam rumah, seperti biasa dia pasti akan langsung mengucapkan salam.

"Assalamualaikum." Salam Nafisa sambil masuk.

Kebetulan sekali nenek Rifa ada di ruang tamu, "Wa'alaikumsalam Nafisa, loh mbak Jihan mana?"

Nafisa diam saja tak langsung menjawab. "Mbak Jihan mana Nafisa?" tanya nenek Rifa sekali lagi.

Nenek Rifa bertanya dengan nada lembut, dia tidak ingin membentak Nafisa.

"Aku tinggal mbak Jihan di jalan nek, Nafisa mau main sama Caca." Pamitnya.

"Astagfirullah Nafisa! Apa yang kamu lakukan sayang."

Ya walaupun marah nenek Rifa sebisa mungkin harus meredam emosinya, bisa-bisanya Nafisa meninggalkan Jihan sendiri di jalan. Bagaimana jika Jihan tidak tahu arah jalan pulang, bagaimana kalau terjadi apa-apa pada Jihan. Nenek Rifa memijat pelipisnya sendiri, pusing tiba-tiba saja menyerang kepala beliau.

"Nafisa hanya memberi hukuman pada mbak Jihan, lagipula mbak Jihan tau jalan pulang kok."

"Kalau tidak tau bagaimana? bagaimana jika terjadi sesuatu pada mbak Jihan? bagaimana jika mbak Jihan tidak ingin bertemu Nafisa lagi bagimana," cecer nenek Rifa.

Deg!

Saat itu juga Nafisa merasa menyesal apa yang sudah dia lakukan pada Jihan, Nafisa jujur memang hanya kesal saja pada Jihan.

Tapi Nafisa tidak memikirkan ke depanya, Nafisa tidak mau, jika yang dikatan nenek Rifa benar akan terjadi.

"Maafkan Nafisa nek, hikss...." ternyata Nafisa sudah menjatuhkan air matanya.

Nenek Rifa cepat memeluk Nafisa, "Jangan diulagi lagi oke sayang."

Di dalam pelukan nenek Rifa, Nafisa mengangguk patuh, dia benar-benar menyesali apa yang sudah Nafisa lakukan pada Jihan.

"Pak Mail," panggil nenek Rifa sedikit berteriak.

Pak Mail yang merasa di panggil buru-buru mendekati majikannya.

"Ya bu, ada yang bisa saya bantu."

"Jemput Jihan sekarang juga pak Mail, cari dimana kalian meninggalkannya tadi."

"Baik bu,"

Pak Mail segera pergi untuk menjalankan amanah yang diberikan nenek Rifa.

"Hiksss....hikss...hiks...., Nafisa mau sama caca, Nek." Ucapnya masih dalam perlukan nenek Rifa.

Tangis Nafisa belum juga reda, mungkin tangis itu akan reda jika dia sudah melihat mbak Jihan di depan matanya.

"Ayo nenek antar,"

Nenek Rifa tak bisa sepenuhnya menyalahkan Nafisa, mau bagaimana juga Nafisa masih kecil, walaupun dia anak jenius.

Mungkin rasa kesal yang lebih mendominasi diri Nafisa membuat dia melakukan apa yang seharusnya tidak Nafisa lakukan.

Nafisa langsung memeluk Caca, ketika gadis kecil itu melihat harimau putih kesayangan, sedang duduk di dekat bunga.

Apa yang dirasakan Nafisa, sepertinya juga dirasakan oleh Caca, Nafisa dan harimau putih itu sudah sejak kecil bersama, jadi wajar jika keduanya sangat dekat seperti sekarang ini. Caca mengelus-elus Nafisa untuk menenangkan Nafisa yang masih menangis.

"Hiks....aku jahat Caca, aku meninggalkan mbak Jihan sediri di tempat yang tidak dia kenali, hiks.....hiks...., apakah setelah ini mbak Jihan akan pergi? Mbak Jihan akan meninggalkan kita berdua, aku tidak mau Caca...hiks....," rancaunya masih dengan isak tangis yang belum reda.

Nenek Rifa juga langsung menghubungi putranya untuk mencari Jihan.

"Ya Allah, ada-ada saja, bagaimana bisa Nafisa meninggalkan Jihan sendiri." Gumun Radit, setelah sambung telefon dengan sang ibu terputus.

Sementara itu orang yang sedang dicemaskan semua orang di kediaman Amran, sedang berusaha mencari jalan pulang.

Jihan tidak putus asa, dia terus menyusuri jalan agar bisa sampai ke rumah keluarga Amran.

"Dari tadi belum sampai juga, Ya Allah, beri Jihan kekuatan," adunya pada sang Maha Kuasa.

Merasa sudah sangat lelah Jihan memutuskan untuk beristirahat, Jihan tengah duduk sejenak, tapi pandangan menangkap penjual es boba.

"Ada boba, beli dululah." Putus Jihan akhirnya.

Jihan baru ingat dia hanya uang 10 ribu, apakah akan cukup, pikir Jihan.

Tapi saat membaca daftar menu ternyata harganya ada yang 5 ribu, ukuran kecil.

Jihan membeli dua cup es boba, yang satu untuk dirinya dan satu lagi akan Jihan berikan pada Nafisa.

"Semoga Nafisa suka dan semoga dia mau memaafkan ku nanti."

Setelah selesai membeli boba Jihan kembali melanjutkan langkahnya, tak jarang Jihan juga mengelap keringatnya yang sering sekali menetes.

Pak Mail masih sibuk mencari keberadaan Jihan, di tempat pertama meninggalkan Jihan, Jihan sudah tidak ada lagi di tempat itu.

Tidak jauh berbeda dengan pak Mial, Radit juga tengah mencari keberadaan Jihan.

"Dimana sih kamu Jihan? kenapa tidak ketemu juga, hutf!"

Radit terus melajukan mobilnya, sampai dia tak sengaja menangkap sosok Jihan tengah berjalan, sambil sesekali dia menyeka keringatnya sendiri.

"Itu Jihan kan?"

Radit cepat mendekati mobilnya dimana Jihan berada.

Tit, Tit!

Melihat ada mobil dibelakangnya Jihan berhenti melangkah, sambil menahan rasa takutnya, Jihan taku di dalam mobil itu orang jahat.

"Jihan," panggil Radit, dia membuka kaca mobilnya.

Melihat Radit Jihan jadi merasa lega, "Pak Radit, Allhamadulilah."

"Ayo naik," suruh Radit dan Jihan mengangguk.

Di dalam mobil Radit benar-benar tidak ada obrolan sama sekali, sampai mobil Radit memasuki halam rumah.

Tak lupa Radit juga sudah memberi tahu pak Mail, jika Jihan sudah bersamanya.

"Nenek, maafkan Jihan."

Nenek Rifa tertawa renyah, "Untuk apa meminta maaf kamu tidak bersalah Jihan,"

"Terima kasih nek, dimana Nafisa?"

"Ditaman sama Caca,"

1
Santy
Disini ku mulai binggung!

Adik ayqh ny di panggil kk
Ria Lita
nafisa kelewatan JD sebel dgn nafisa
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Ilmara: makasih kak❤
total 1 replies
@Intan.PS_Army🐨💜
jujur baca novel ini aku inget mantan yang selingkuh sama ponakan sendiri bahkan sampai dia hamil dan Alhamdulillah nya aku mengetahui ini sebelum sah jadi istri nya
Ilmara: semangat selalu kak ❤, tapi Alhamdulillah Allah memperlihatkan semuanya sebelum sah!
total 1 replies
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍Luar biasa
Anonymous
keren
Suharti Soemardjo
Banyak pelajaran berharga
Gusmeiniar decy
Luar biasa
Fadhil
yaaa dit,piye tooo yooo
Fadhil
tooor tunjukan perselingkuhan Elsa doong
Fadhil
terus sayangi nafisah dan arahkan kejalaan yang lurus karena biar pun nafisah cerdas dia tetap anak -anak
Mei Mei
Luar biasa
Fadhil
bongkar tooor bahwa elsa cewek yang ggak bener
Fadhil
semangat yaa jihan
My atee
Luar biasa
Yani
Udah baca ceritanya bagus
Yani
Cerita yang bagus seru happy Ending 👍👍👍❤❤
Yani
Bahagia srlalu keluarga kecil Radit dan Jihan ❤❤❤😘😘😘
Yani
Aamiin...🤲
Yani
Waw...bayinya kembar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!