Novel ini. Sekuel dari Novel (Mengejar Cinta Istri Yang Kabur)
Yang berfokus pada kehidupan anak-anak dari pada Tokoh-tokoh utama di Novel Mengejar Cinta Istri Yang Kabur.
Terutama Arga.
Dengan semua dendam yang menumpuk di dalam hatinya, karena suatu peristiwa yang merenggut seseorang yang ia sayanginya.
Arga pun terjebak dalam Cinta yang salah, semakin membuat rumitnya kehidupan yang harus ia jalani.
Arga juga memiliki kepribadian yang sama persis seperti Papahnya yaitu Kaisar. Kejam dan Sadis!
💮💮
Bagi yang belum membaca cerita Mengejar Cinta Istri Yang Kabur. Ntor sarankan untuk membacanya terlebih dahulu ya, agar tahu asal mula Arga dan seperti apa kehidupan waktu kecilnya.
Terimakasih 🙏
Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini.
Mohon dukungannya 🤗🤗
Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. Ingin Menyiksa Shi
BAB 13
Selamat! Membaca.
Arga menceritakan semuanya pada Ben, dan menyuruh lelaki itu untuk mencarikan ia calon Istri palsu. Karena sesungguhnya Arga memang tidak pernah memiliki seorang kekasih apalagi calon Istri.
"Tapi saya harus mencarinya di mana Tuan?"
"Terserah padamu. Di Toko atau di pelelangan, juga tidak apa-apa, yang penting kau harus bisa mendapatkan seorang wanita yang mau berpura-pura menjadi kekasihku sebelum Mamah datang."
"Di Toko baju? Di pelelangan? memangnya anda pikir barang yang diperjual belikan."
"Bagaimana kalau kita meminta bantuan Karyawan yang ada di Kantor ini saja Tuan?"
Arga melirik tajam Ben.
"Apa kau sudah gila? Mamah tidak mungkin mempercayainya, dan Jessie. Wanita itu pasti lebih tidak percaya lagi, dan dia akan melakukan sesuatu untuk membuktikan."
"Lalu, apa saya harus benar-benar mencari wanita Palsu itu di Toko? Seperti di Toko baju?"
"Mungkin saja yang anda maksud sebuah manekin!"
"Ben! Apa kepintaran mu mendadak hilang perkara aku memerintahkanmu mencari wanita palsu?"
"Tidak Tuan, kepintaran saya masih sangat baik dan berguna. Saya akan segera mendapatkan Wanita palsu untuk berpura-pura menjadi calon Istri anda, kereteria seperti apa yang anda inginkan?"
"Aku bukan mencari calon Istri sungguhan. Jadi terserah kau mau mencarikannya seperti apa."
"Baik Tuan. Segera akan saya dapatkan Wanita palsu untuk anda."
"Bagus! Sekarang cepat antarkan aku ke Markas, aku sudah tidak sabar menggunakan tanganku untuk membuat Putri si Brengsek Jason mengerang kesakitan." Kata Arga, dan segera mengayunkan kakinya menuju Mobil. Dan di ikut Ben dari belakang.
********
Ben kembali membuka pintu Ruang Eksekusi. Dan yang pertama kali ia lihat tentu saja Sih yang tengah duduk termenung.
Shi melirik tapi tidak memberi respon apapun. Beberapa detik kemudian ia melihat sosok lain yang muncul dari balik punggung Ben.
Shi memperhatikan sosok itu, yang ternyata seorang Lelaki yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata dengan rambut yang di sisir rapih lengkap dengan setelan Jas dan sepatu hitam.
"Selamat pagi pagi Nona Shi! Saya rasa anda sudah memanjatkan doa untuk hari ini."
"Dari kemarin ia selalu memintaku untuk berdoa, siapa lelaki yang bersamanya? apa itu Tuannya."
Ben menarik sebuah kursi yang di peruntukkan Arga duduk.
Dengan aura keangkuhan yang luar biasa, Arga duduk dengan senyum miring yang ia ukir di kedua sudut bibirnya serta kaki yang ia silangkan.
"Ben, menurutmu aku harus memulainya dari mana?"Kata Arga sambil menatap lekat Shi.
"Biasanya anda lebih suka memulainya dari bagian kaki Tuan,"sahut Ben.
Arga tersenyum.
"Kau memang sangat pandai dan tahu kebiasaan dan kesukaan ku Ben."
"Terimakasih atas pujiannya Tuan."
Shi yang melihat Arga dengan tatapan yang menusuk dan senyum yang mengerikan, meyakinkan dirinya jika lelaki yang tengah duduk itu seorang Psikopat.
Tapi untuk apa dia menculik ku?
Dan kenapa dia membahas soal Kakiku! Apa dia akan melakukan sesuatu yang sering seorang Psikopat lakukan pada Korbannya, seperti yang aku lihat di film-film?
Ya tuhan, jika itu benar aku harus bagaimana?
Tenang Shi. Tenanglah, jangan tunjukkan reaksi ketakutan mu pada lelaki itu, karena seorang Psikopat akan semakin menggila dan puas jika korbannya merasa ketakutan.
Shi bertanya pada hatinya, sungguh ia merasakan ketakutan yang luar biasa. Tapi sebisa mungkin Gadis itu menunjukkan ekspresi wajah yang datar seperti tidak terpengaruh dengan kata-kata yang Arga dan Ben bicarakan.
Arga yang melihat Shi nampak tenang seperti tidak terpengaruh apapun dengan kata-kata nya, tapi ia sangat menyadari jika gadis itu tengah bersandiwara.
Ya. Arga sangat pandai membaca isi hati seseorang hanya dengan melihat wajah dan matanya saja. Sudah seperti Cenayang.
"Ben!"
"Iya Tuan."
"Panggil Algojo kita."
"Baik Tuan." Ben menekan sebuah tombol yang ada di sisi pintu dan tidak lama kemudian datanglah seseorang yang Arga minta.
Seketika Shi merasakan terkejut dan ketakutan yang luar biasa secara bersamaan ketika melihat Pria dengan tubuh super besar dan tato yang bertebaran di badannya serta wajah yang sangar dan mata besar menyeramkan.
"Saya datang Tuan, dan siap melaksanakan tugas dari anda."
Arga tidak berniat menggunakan Algojo untuk menyiksa Shi. Karena ia ingin menggunakan tangannya sendiri.
Arga hanya menugaskan Algojonya untuk menakut-nakuti Shi, agar wanita itu tidak Sok pemberani di depan Arga.
"Jangan! Apa yang ingin kalian lakukan?"Shi sudah sangat bergetar di seluruh tubuhnya saat Algojo itu datang mendekatinya.
Ketiga lelaki yang ada di sana tersenyum puas dengan ekspresi ketakutan dari Shi.
"Tolong jangan lakukan apapun pada ku!"
Melihat Shi yang semakin ketakutan, Algojo semakin bernafsu untuk tambah menakut-nakutinya.
Ia mengambil satu buah senjata tajam yang berada tepat di sebelah Shi.
Tapi Algojo itu malah berbalik ke Arah Arga dengan senjata yang ada di tangannya.
"Ini tuan."Si Algojo menyerahkan senjata itu dengan penuh hormat pada Arga.
Setelah mendapatkan senjata pilihan dari sang Algojo. Arga meminta kedua lelaki itu keluar dari Ruangan Eksekusi.
Ben bingung kenapa dia juga ikut diusir! biasanya Arga akan memintanya untuk menyaksikan apa yang ingin ia lakukan.
Tapi Ben pun tetap menuruti permintaan Tuannya, ia dan sang Algojo keluar dari Ruangan Eksekusi membiarkan Arga melakukan apa yang ingin ia lakukan pada tawanannya.
"Menurut anda apa yang akan Tuan Arga lakukan pada Gadis itu?"tanya sang Algojo pada Ben ketika mereka sudah berada di Ruang tengah dari Markas besar itu.
"Entahlah. Mungkin Tuan Arga akan menyiksa Gadis itu dengan beberapa senjata yang ada di sana, atau mungkin Tuan Arga akan melakukan yang lebih sadis lagi, seperti mencincang habis dan mengirim potongan tubuh Gadis itu pada Jason."
"Waaaah.... Seharusnya itu menjadi tontonan yang luar biasa bukan untuk kita, tapi sayang Tuan Arga tidak mengijinkan kita untuk menyaksikannya,"keluh sang Algojo.
KRIIIING.....
"Hey! Angkat teleponmu. Suara dering dari ponselmu itu sangat mengganggu, bagaimana jika Tuan Arga mendengarnya! kau juga pasti akan ikuti di Eksekusi karena telah mengganggu ketenangannya di dalam sana,"tegur Ben pada Algojonya.
"Maaf Tuan, tapi yang berdering bukan ponsel saya."
"Lalu ponsel siapa lagi?"Ben sudah meninggikan suaranya karena kesal dengan suara dering ponsel yang benar-benar mengganggu telinganya, ia juga takut jika Arga mendengar suara ponsel itu yang bisa membuat konsentrasinya di dalam sana terganggu.
"Itu ponsel anda Tuan,"sahut Algojo dengan ragu-ragu.
"Ponsel saya!"Ben meraba saku Jas kemudian merogohnya,"Tuan Kai!" Ben terkejut karena memang benar jika ponselnya yang berdering dan itu panggilan dari Kaisar."
Bersambung....
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️
Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️
tp up nya lambat bgt sih Thor ...
semoga bisa normal LG ya bisa up tiap hari LG
semoga cerita nya bisa sampe end
tp ko tumben dikit bngt ya Thor 🤭
padahal seru bgt nih cerita Arga dewasa