PACARKU,SUAMI SAHABATKU

Hari-hari setelahnya terasa ringan untuk Citra,walaupun masih ada beberapa pikiran yang selalu mengganggu tidur malamnya.

Citra juga sudah tinggal diApartment milik Ronald dengan Cindy,Bahkan Citra sudah menerima Inventaris dari Perusahaan sebuah mobil yang Ia gunakan untuk menunjang pekerjaannya sebagai sekretaris.

Sebagai balas budi Citra kepada Ronald,Ia bekerja dengan sekuat tenaga tanpa mengenal lelah,tapi ternyata tubuhnya tidak kuat yang menyebabkan Citra tiba-tiba hampir pingsan saat didalam mobil setelah menemani Pak Ronald meeting.

"Citra...,kamu kenapa?",tanya Ronald dengan panik saat melihat Citra tertidur dibahunya.

"Saya lemes dan pusing banget Pak,bisa tolong antar keApartment?",jawab Citra dengan suaranya yang lirih.

Wajah pucat dan suara yang terdengar lemas membuat Ronald memilih membawa Citra kerumah sakit terdekat,Ia meminta supir untuk mengemudi dengan kecepatan tinggi saat melihat kondisi Citra semakin mengkawatirkan.

Ronald yang begitu kawatir menguatkan Citra dengan terus menggenggam tangannya yang terasa dingin,perasaan kacau dan rasa bersalah menghinggapi pikiran Ronald saat waktu terasa lama untuk mereka sampai dirumah sakit.

"Pak....tolong cepetan Pak..,Citra dalam bahaya",perintah Ronald dengan tegas karena panik melihat Citra yang semakin menurun kondisinya.

Saat mobil mulai masuk kesebuah rumah sakit,Citra telah pingsan dalam pangkuan Ronald,Ronald berteriak memanggil Dokter dan Suster saat masuk ke Unit Gawat Darurat.

Rasa panik dan menyalahkan diri sendiri Ronald rasakan saat Citra sedang dalam pemeriksaan dengan beberapa Dokter,Ronald juga segera mengurus biaya administrasi dan memesan ruang perawatan untuk Citra setelah keluar dari ruangan UGD.

Saat Ronald menunggu dengan gelisah karena Dokter tak kunjung keluar,Ronald mendapati ponsel milik Citra berbunyi dan itu Cindy yang menghubunginya.

"Halo Citra...,kamu dimana?Maaf ya aku nggak bisa nemenin kamu diApartment untuk beberapa hari kedepan,soalnya Ibuku lagi kurang sehat,jadi aku nggak bisa ninggalin Ibuku saat Ayahku sedang pergi keluar kota,kamu nggak apa-apa kan Cit?",ucap.Cindy dibalik ponselnya.

"Cindy...,ini aku Ronald,Maaf ya aku yang menerima telponmu,Karena Citra saat ini sedang diRumah Sakit karena tadi sempat jatuh pingsan,tolong do'akan Citra agar segera sembuh ya...,semoga Ibumu juga cepet sembuh",jawab Ronald dengan ramah.

Disebrang sana Cindy sangat terkejut,bahkan Ia langsung berdiri dari tempat duduknya setelah mendengar Citra masuk Rumah Sakit karena pingsan.

"Kok bisa Pak?Citra sakit apa Pak?",tanya Cindy kawatir.

"Citra masih diperiksa oleh Dokter,nanti kalau ada perkembangan tentang Citra saya akan kasih tau".

Cindy ingin menangis ditempat berdiri,Ia sedih karena masalah yang Citra hadapi silih berganti setelah Fahri menyakiti Citra tiada henti.

"Baiklah Pak...,kabari terus kondisi Citra ya Pak,kasian dia hanya hidup sendirian diperantauan ini",pesan Cindy dengan tulus.

Setelah itu telpon terputus,namun Citra juga belum ada kabar apapun karena Dokter masih memeriksa Citra dengan intensif.

Tak lama kemudian ponsel Ronald juga berbunyi,dan ternyata adiknya yang menelpon untuk menanyakan keberadaan Ronald saat waktu sudah semakin malam.

"Kak Ronald ada dimana?Mama nanyain Kakak,Kakak dimana emang?nggak biasanya belum pulang udah semalem ini",tanya Aruni dengan wajah cemberut disebrang sana.

"Kakak lagi diRumah Sakit karena Citra tiba-tiba pingsan setelah nemenin Kakak meeting,tolong bilangin Mama kalau Kakak mau menginap diRumah Sakit karena Citra tidak ada orang yang bisa menemaninya disini",jawab Ronald menceritakan apa adanya.

Aruni dibalik ponselnya terkejut,Ia berlari mencari Ibunya untuk mengatakan apa yang Ronald katakan,Ibunya Ronald juga sama terkejutnya tapi bagaimanapun Citra adalah karyawan yang hidup merantau seorang diri.

"Kamu hati-hati ya Nak....,Jaga kesehatanmu juga,jangan sampai nanti gantian sakitnya,besok pagi Ibu sama Adikmu akan kesana sekalian mengantarkan pakaian ganti untuk kamu".ucap Ibunya Ronald dengan lembut.

"Iya Ma....",jawab Ronald merasa bersyukur punya orang tua yang selalu bisa memahami situasi dan kondisi.

Saat Ronald baru meletakkan ponselnya disaku jasnya,Seorang Dokter dan perawat keluar dari ruang pemeriksaan Citra.

Ronald mendekat dan menanyakan apa yang ada dipikirannya tentang kondisi Citra.

"Jadi Citra kenapa Dok?kenapa bisa tiba-tiba pingsan dan tubuhnya sangat dingin",tanya Ronald dengan antusias.

"Begini Pak...,Bu Citra secara fisik hanya kelelahan dan kurangnya beristirahat,tapi secara pikiran Ibu Citra mengalami masalah yang cukup serius,Saya sarankan setelah kondisi fisiknya membaik,Bapak bisa bawa Ibu Citra ke psikiater untuk mengobati luka bathinnya,dan juga saran saya Bu Citra jangan dibiarkan sendiri setiap malamnya karena disanalah pikiran Ibu Citra terganggu setiap malamnya,tapi karena kondisi Ibu Citra yang masih muda dan memiliki pekerjaan yang sangat sibuk,seharusnya kondisi saat ini mudah untuk diobati yang nantinya Ibu Citra akan kembali keseperti sebelumnya".

Ronald merasa bersalah,memang setelah masalahnya dengan Fahri selesai,Citra bekerja tanpa kenal lelah mengikuti ritme kerja Ronald yang sangat gila,tapi Citra ternyata tidak langsung beristirahat saat tiba di Apartmentnya melainkan duduk diam sambil menatap jalanan luar dengan berbagai macam pikiran.

Citra memang merasa senang saat Fahri telah berbeda kota,tapi rasa percaya diri perlahan melemah saat mendengar beberapa karyawan mulai membicarakan Citra dibelakang.

Awalnya Citra tak begitu memikirkan saat mendengar pertama kali karyawan ada yang bergosip tentang dirinya,tapi Citra semakin kepikiran saat Ia mendengar bahwa Ia seperti tak sadar diri karena telah merepotkan Ronald dengan begitu banyak masalah dan justru masih menerima kebaikan Ronald yang lain seperti tinggal diApartmentnya.

Namun Citra juga bimbang kemana lagi dia akan melangkah saat merasa sudah menemukan pekerjaan yang gajinya cocok dengan kebutuhan dan juga kebahagiaan orang tuanya.

Setiap malam Citra memikirkan langkah apa yang harus Ia ambil untuk bisa meredam gosip yang ada,tapi yang ada ternyata kesehatannya yang memburuk.