Azzura. Seorang gadis yang memiliki kekuatan super namun hidupnya berakhir tragis. Sebuah keajaiban terjadi, jiwa Azzura ternyata masuk ke dalam tubuh Azzura Aurora, tokoh figuran dari cerita novel yang pernah dia baca. Akankah Azzura memiliki kehidupan yang layak di dalam novel tersebut atau sama saja dengan kehidupannya di dunia nyata? ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Makan Malam
Azzura sampai di rumah ketika langit sudah hampir gelap. Beberapa pelayan membungkuk ke arahnya.
"Tuan sudah pulang Pak Lim?"
Lim mengangguk. "Sudah Nyonya. Tuan ada di kolam renang."
Azzura langsung berbinar saat mendengar kata kolam renang. Dia tidak boleh melewatkan kesempatan untuk melihat pemandangan luar biasa itu. Secepat kilat Azzura berlari, bahkan Rubby si anjing cebol itu ia tinggalkan.
"Astaga. Dia benar-benar meninggalkan ku demi laki-laki itu, kau sudah gila Azzura!"
Azzura berhenti tepat di pinggiran kolam. Baru saja tiba di sana, ternyata Aaron sudah selesai berenang. Azzura kecewa, namun saat Aaron naik dan mencari sesuatu, Azzura bergegas untuk mengambilkan barang yang Aaron mau. Dia bergerak secepat kilat, Aaron mengerutkan kening. Namun saat dia tidak sengaja menyentuh punggung tangan Azzura. Aaron mengerti siapa yang ada di depannya.
"Baru pulang?" tanya Aaron sembari melangkah masuk ke dalam rumah. Azzura pun mengikutinya dari belakang.
"Aku baru pulang Tuan. Tuan kenapa sudah pulang?"
Duk!
Azzura mengusap keningnya saat Aaron tiba-tiba berhenti di depannya begitu saja.
"Kau tidak suka aku ada di rumah ini?" tanya Aaron ketus.
Azzura berjalan mengitari tubuh Aaron dan berhenti tepat di depan lelaki itu. "Tidak Tuan, jangan beranggapan seperti itu. Aku senang Tuan pulang. Aku kan hanya bercanda."
Aaron tidak memperdulikan Azzura. Dia memilih untuk pergi menuju kamarnya. Tak ingin membuat Aaron semakin marah, Azzura memeluk lengan Aaron, wanita cantik itu menuntun Aaron sampai mereka benar-benar sampai di depan pintu kamar mandi.
"Sudah, Tuan mandi saja dulu. Aku ambilkan baju ganti seperti biasa. Setelah itu turunlah ke bawah. Aku akan masak malam untuk kita."
Tanpa aba-aba, Azzura mendorong Aaron masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya rapat. Azzura berbalik, kedua tangannya memegangi dadanya yang berdegup sangat kencang. Azzura bisa gila jika setiap hari harus bertemu dengan Aaron. Suaminya ini bukan hanya tampan, tapi tubuhnya juga sangat mengagumkan.
"Huh, sadar Azzura. Aaron itu memang suami kamu, tapi kamu gak boleh nyentuh dia tanpa ijin."
Azzura melangkah masuk ke dalam walk in closet. Saat memilihkan baju untuk Aaron pun Azzura malah memeluk baju itu cukup lama.
"Aku sangat menyukai baumu Tuan."
****
Seperti janji Azzura tadi, dia langsung meluncur ke dapur setelah menyiapkan pakaian untuk sang suami.
"Linda, malam ini biar saya saja yang masak."
Maid yang di panggil Linda itu menatap Azzura dengan tatapan tidak percaya. Azzura mengetahui itu. "Sudah gak papa. Aku tahu kalian khawatir, tapi aku bisa membuat makan malam untuk Tuan. Jangan meremehkan ku."
Linda dan Maid yang lain pun hanya menuruti apa yang Azzura katakan. Mereka menjadi asisten untuk Azzura, sebenarnya ini cukup membantu meringankan pekerjaan para Maid, namun mereka juga sangat takut kalau Aaron tidak menyukai hasil masakan Azzura yang akan berimbas pada mereka semua.
Azzura tidak memperdulikan itu. Baginya yang menjadi fokus untuknya saat ini adalah karie spesial untuk Aaron. Sedikit saja dia melenceng, semuanya akan hancur.
"Linda tolong keluarkan daging merah yang di kulkas, sedikit aja, kaldu dan sayur mayur pun tolong keluarkan."
Setelah mendapatkan semua bahan, pertama-tama Azzura menyiapkan untuk kuah karie yang akan dia buat. Segela jenis bumbu sudah masuk. Setelah yakin jika kuah karie nya selesai, Azzura mulai membuat untuk isian Katie tersebut. Daging yang sebelumnya sudah dia tebus dia potong-potong. Wortel, jamur, dan masih banyak bahan-bahan yang lainnya.
30 menit kemudian Aaron turun dari lantai atas. Azzura yang sedang menata makanan di atas meja langsung berlari dan menuntun sang suami untuk segera duduk.
Azzura tersenyum bangga setelah menyelesaikan masakan untuk Aaron. Tangan cekatannya mengambil piring dan mengisinya dengan nasi hangat.
"Sebelum mencicipi karie nya dengan nasi, Tuan coba dulu sedikit ya!"
Azzura menyendok karie daging yang isinya terlalu bervariasi tersebut, dia meniupnya sebentar lalu menyodorkan sendok itu di depan bibir Aaron.
Untuk sesaat Aaron diam, aroma karie yang Azzura buat ini benar-benar sangat enak.
"Aaaa. Buka mulutnya Tuan!"
Aaron pun membuka mulutnya dan masuklah makanan itu. Azzura memperhatikan ekspresi wajah Aaron, dia sangat penasaran dengan penilaian dari sang suami. Sebenarnya Azzura yakin jika karie buatannya enak, namun Azzura takut selera Aaron ini sedikit berbeda.
"Bagiamana?" tanya Azzura dengan wajah penasaran.
Para maid di dapur pun memperhatikan ekspresi Aaron dengan seksama. Mereka sebenarnya tidak terbiasa melihat Azzura begitu berani mendekati Aaron. Namun mereka juga sadar, setelah ada Azzura, Aaron yang biasanya rewel dan sulit untuk di taklukan kini bisa lebih tenang saat Azzura yang merawatnya. Aaron bahkan tidak pernah protes terhadap Azzura. Namun yang membuat mereka lebih heran, kenapa Aaron dan Azzura tidur di kamar yang berbeda. Mereka masih sangat penasaran akan hal itu.
"Semoga maknanya sesuai!" gumam para maid masih memperhatikan wajah Aaron dari kejauhan.
"Hmmm?" Azzura semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Aaron karena tak kunjung mendapatkan jawaban.
Aaron mengangguk dengan wajah berbinar. Dia mengulurkan tangan meminta sendok dari Azzura. Wanita itu memberikan apa yang Aaron mau. Senyum tipis tersungging di bibir Azzura, tangan kanannya terangkat mengusap sudut bibir Aaron dengan ibu jarinya.
Aaron mematung untuk beberapa saat. Sedangkan para maid dan penjaga di rumah itu langsung memalingkan wajah mereka. Maid-maid itu memekik kegirangan. Bagaimana mungkin ini terjadi, biasanya yang akan bersikap manis dan lembut adalah seorang laki-laki. Namun apa yang baru saja mereka lihat adalah kebalikannya.
"Astaga. Jantungku sepertinya mau melompat. Tuan Aaron sangat beruntung bisa bertemu dengan Nyonya Azzura. Nyonya Azzura sangat baik, dia cantik dan masih sangat muda. Masakannya juga sangat enak."
Linda memeluk panci sembari menjilati spatula sampai bersih. Dia tidak sadar jika maid yang lain sedang menatapnya aneh.
"Tuan!"
Azzura menyentuh lengan Aaron karena Aaron malah diam seperti patung, padahal sendoknya sudah terisi.
"Tuan mau aku suapi?"
Aaron langsung terkesiap. Dia menatap Azzura lalu mulai makan kembali, Aaron gugup, saking gugupnya, dia makan seperti tergesa-gesa. Azzura yang melihat itu menyodorkan segelas air.
"Makan pelan-pelan Tuan. Tidak akan ada yang berebut makanan dengan mu."
Aaron mengambil gelas itu dan menenggak airnya sedikit.
"Apa kau tidak makan?" tanya Aaron.
"Aku akan makan. Tapi setelah Tuan selesai makan."
Keadaan di meja makan itu kembali hening. Aaron fokus pada makan malamnya, sementara Azzura sibuk menatap dan memperhatikan Aaron. Anggap Azzura gila, namun ketampanan Aaron memang membuatnya overdosis.
"Tuan. Apa kau pernah memiliki seseorang yang kau sukai?"
Uhukkkk!
Aaron tiba-tiba tersedak, Azzura berdiri, membantu Aaron minum sembari menepuk punggung laki-laki itu beberapa kali.
"Maaf Tuan, aku tidak bermaksud seperti itu."
Aaron menyingkirkan tangan Azzura dari punggungnya. Dia juga langsung beranjak meninggalkan Azzura yang menatapnya bingung.
"Apa aku salah bertanya?" gumam Azzura sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
thor thank you bangeet untuk tulisan yg sangaaaat bagus.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐❤️