Pacarku Presdir

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹 🌹🌹🌹

Aluna duduk dimobil dengan mati kutu. Akibat kejahilan Alvaro yang memintanya untuk satu mobil dengan Aluna. Sedangkan Rayyan pulang sendirian dan kembali ke kampus dengan wajah ditekuk kesal penuh amarah dan juga geram.

Alvaro hanya duduk dengan datar tanpa ekspresi. Tapi dalam hati, dia sudah mentertawakan gadis yang duduk disampingnya dengan tak bergerak. Dia penasaran dimana keberanian gadis ini yang mengakui nya sebagai pacar.

"Pak".

"Kenapa?". Tanya Alvaro menatap Aluna dengan senyuman licik.

"Bapak apa-apaan sihhh, pake ngaku pacar saya segala. Kan waktu itu saya bilang sama Bapak buat nolongin saya aja, kenapa Bapak malah ngaku pacar saya?". Protes Aluna kesal.

Kening Alvaro mengerut "Lho, bukannya kamu yang ngaku saya pacar kamu. Emang salahnya dimana?". Seru Alvaro.

"Jelas salah lah Pak. Bapak ngomong gitu didepan semua teman-teman saya, kalau mereka salah paham gimana?". Tanpa sadar Aluna malah mendekat pada Alvaro dan menatap laki-laki itu tajam.

"Kan kamu bilang kamu jomblo. Kalau ada yang salah paham ya itu resiko". Jelas Alvaro santai.

"Pak, pleasee banget jangan ulangi lagi". Pinta Aluna sambil menangkupkan tangannya didada.

"Kalau saya gak mau gimana?". Alvaro memincingkan mata licik.

"Trus mau nya Bapak apa?". Tanya Aluna kesal.

"Saya mau kamu jadi pacar saya".

Chittttttttttttttt

"Whatssss?". Bukan hanya Aluna yang terkejut tapi juga Sonny yang menyetir bahkan Sonny menginjak rem dadakan.

"Kau ingin mati Sonny?". Tatap Alvaro tajam.

"Maaf Tuan". Sahut Sonny.

"Jalankan mobilnya". Suruh Alvaro.

"Baik Tuan"..

"Bagaimana apa kamu mau, jadi pacar pura-pura saya buat ketemu orang tua saya?". Tawar Alvaro.

"Maaf Pak kagak tertarik". Tolak Aluna cepat "Bapak cari aja cewek lain". Ketus Aluna tanpa rasa takut pada tatapan tajam Alvaro.

"Pak Sonny, turunin saya disini aja".

"Gak". Tolak Alvaro.

"Turun". Tintah Aluna.

"Gak". Tatap Alvaro tajam.

Sonny sampai bingung harus mengikuti perintah siapa

"Kalau Bapak gak turunin saya. Saya bakal lompat dari sini. Trus saya mati, saya bakal gentayangin Bapak". Ancam Aluna membuka pintu mobil.

"Baik. Sonny berhenti".

Sonny menghentikan mobilnya.

"Saya pamit Pak. Makasih tumpangan gratisnya". Aluna langsung turun tanpa menunggu jawaban Alvaro yang menatapnya dengan bingung.

Bukan Aluna tidak mau satu mobil dengan Presdir nya sampai diperusahaan. Bisa-bisa dia jadi tranding topik nanti. Belum lagi dia harus menjawab pertanyaan beruntun dari Yura dan Mira dan tatapan kecewa Rayyan. Aluna harus jelaskan bahwa dia dan Alvaro hanya pacar pura-pura saja, tidak ada hubungan spesial apalagi pacaran. Aluna tidak mau tidak Rayyan salah paham tentang dirinya dan Alvaro.

Aluna berjalan mengendap-endap masuk kedalam gedung perusahaan. Dia sengaja meminta turun setengah jalan takut ada orang yang melihatnya satu mobil dengan Alvaro.

Sedangkan Alvaro menggeleng gemes melihat tingkah Aluna. Gadis itu sungguh lucu dan menggemaskan. Saat semua wanita ingin berlomba-lomba satu mobil dengan nya. Namun justru Aluna menolak dan minta turun setengah jalan

"Aluna".

Segera Aluna menoleh "Heheh Pak Andre. Bapak ngapain disini?". Tanya Aluna saat Andre baru keluar dari mobilnya.

"Makan siang tadi". Sahut Andre tersenyum hangat "Kamu kenapa? Kayak lagi kejar?". Ujar Andre heran

"Hehehe, jogging tadi pak. Sekalian biar tenaga segar". Kilah Aluna meretak-retakkan jari-jarinya seperti orang ingin senam.

Andre terkekeh lucu "Ya udah. Ayo masuk bareng".

"Iya Pak".

Mereka berdua masuk kedalam lift dan Aluna harus bertemu lagi dengan Alvaro dan Sonny.

"Selamat siang Pak Presdir". Sapa Andre ramah.

"Ehem". Hanya disahuti dengan deheman oleh Alvaro.

Sedangkan Aluna sudah kikuk. Dia menyembunyikan diri dibelakang Andre saat tatapan Alvaro begitu tajam padanya.

"Kenapa Supir Taksi Online bisa ada disini sihhh?". Batin Aluna kesal

"Ohhh ya Pak Andre untuk Proposal Bapak yang 5 M ini, sudah di acc oleh Pak Presdir nanti Bapak boleh ke ruangan Presdir untuk menjelaskab prosedur nya". Ucap Sonny dengan iPad di tangannya.

"Terima kasih Pak. Nanti Aluna yang akan jelaskan". Ujar Andre.

Alvaro dan Sonny serenta melihat kearah Aluna yang terlihat terkejut.

"Lho, kenapa saya Pak?". Protes Aluna

"Kan kamu yang buat Lun". Andre tersenyum gemes "Kamu yang handle dan hold semuanya pastinya kamu yang lebih understand masalah dana yang dibuat. Jadi biar proyek ini kamu yang tangani. Lumayan lho Reward nya". Jelas Andre tersenyum.

Sonny tak menyangka jika pembuat proposal itu adalah Aluna. Gadis yang sudah mengakui Tuan-nya sebagai pacar satu malam.

"Baik Pak". Sahut Aluna pasrah.

.

.

.

.

Setelah mengantar Mira dan Yura, Bayu dan Yandi segera meninggalkan gedung pencakar langit itu.

"Bay, elu gak curiga sama si Aluna?". Tanya Yandi sambil menyetir.

"Curiga gimana?". Tanya Bayu tak mengerti

"Gue perhatiin, Aluna gugup dan kaki banget sama Presdir Al. Kok gueee sedikit curiga kalau mereka gak pacaran". Ujar Yandi.

"Ya guee juga ngerasa gitu". Sahut Bayu "Kasihan Ray, padahal dia udah lama banget suka sama si Aluna. Kayaknya dia patah hati banget". Sambung Bayu menghela nafas panjang.

Mereka berdua tampak berpikir. Bagaimana pun Rayyan dan Aluna adalah sahabat mereka. Tentu sebagai sahabat selalu mendukung apa yang ingin dilakukan oleh sahabat nya. Jika Rayyan patah hati maka mereka juga merasakan hal yang sama.

Bersambung.....