Pernikahan ini adalah permainan sandiwara, siapakah yang pertama akan jatuh cinta?
Noah Frost (28) dengan Arabelle Joseph (24).
Perjodohan keduanya telah diatur sejak mereka kecil, hal itu tidak terlalu disukai oleh Noah, dia seorang pewaris tunggal keluarga Frost, walau Arabelle adalah kandidat yang sangat pantas karena juga berasal dari keluarga kelas atas, akan tetapi pernikahan dua keluarga konglomerat ini akan membebani Noah dan mengekang gaya hidup nya yang penuh dengan wanita.
"Setelah kau menikah denganku, jangan khawatir tentang kesenangan mu, aku tidak akan mencampuri hidupmu, dan kau bisa melakukan apa yang kau mau, kita jangan saling mengganggu urusan pribadi kita masing-masing." Arabelle Joseph
"Menikah denganmu adalah penjara bagiku, jika boleh aku tidak ingin menikah, tetapi jika kau memang tidak akan melarang aku bermain wanita maka aku akan menyetujui pernikahan ini." Noah Frost.
.
.
Ikuti Instagram aku ya : @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13 : Jangan salah sangka.
Episode 13 : Jangan salah sangka.
***
Sekarang ini Noah benar-benar menatap Arabelle dengan intens dan lekat sekali, menatap bagaimana Arabelle menarik sekali dari setiap sudut wajah dan bahkan tubuhnya.
Arabelle sadar jika dirinya di tatap sebegitu seriusnya, walau kurang nyaman Arabelle tak lagi peduli, dia memfokuskan dirinya menatap jalanan yang dilalui oleh mobil.
Sedangkan Noah tetap menatap istrinya dengan tatapan yang kagum, bagaimana selama ini dia menghindari Arabelle yang ternyata semakin diperhatikan semakin cantik dan seksi.
Tanpa sadar setelah beberapa saat dalam perjalanan, mereka telah sampai di kediaman pengantin yang telah disiapkan.
Mobil berhenti di lobby kediaman dan berhenti dengan hati-hati.
"Silahkan Nyonya Arabelle ..." Beberapa pelayan membuka pintu untuk Arabelle begitu juga di sisi yang berbeda beberapa pelayan juga membuka pintu untuk Noah.
Arabelle turun dari mobil, masih lengkap dengan gaun pengantin yang sudah sangat ingin ia lepaskan dan tak sabar ingin mengenakan pakaian nyaman.
Matanya melihat kediaman mewah yang memang pantas untuk ia tempati, dia berdiri sejenak dan memerhatikan semua pelayan yang tersedia.
Arabelle segera tersenyum dan menyadari hampir keseluruhan pelayan itu adalah suruhan dari Ibunya, Kakak laki-lakinya, Ayahnya, Ibu mertuanya dan bahkan Ayah mertuanya.
Walau dikatakan mereka akan hidup tenang dan terpisah selama satu bulan, nyatanya memang hal itu hanya kebohongan.
Dan Arabelle langsung sadar jika hampir seluruh pelayan ini adalah mata-mata dari keluarga mereka sendiri.
Menyadari ada mata-mata, Arabelle tak langsung melangkah pergi meninggalkan Noah, dia berhenti dan menunggu suaminya.
"Kita sudah sampai Bel, apakah kau mau menggandeng tanganku?" Noah masih dalam tahap menggoda dan mencoba mendapatkan Arabelle.
Dia melangkah mendekat dan berdiri tegap di sisi istrinya, mencoba meraih tangan Arabelle agar bisa bersentuhan dengannya.
Hanya menyentuh Arabelle sekali sudah membuat Noah ingin menyentuhnya lagi, seolah Noah penasaran bagaimana rasanya bisa menguasai tubuh istrinya sepuasnya.
Arabelle menatap kearah para pelayan dan sadar dia tetap harus bersandiwara, segera setelah itu ia mengarahkan pandangannya ke sisi atas dimana Noah menatapnya dengan tatapan yang sangat nakal.
"Tentu ... aku harus menggandeng suamiku!" balas Arabelle langsung menggandeng tangan Noah dan bersandar di bahunya.
Terlihat sangat mesra dan dekat, membuat Noah membeku sesaat.
"Deg ... Deg ... Deg!"
Jantungnya berdegup kencang sekali, pipinya memerah dan kali ini bukan hanya pipinya yang memerah namun juga daun telinganya.
Noah menelan salivanya kuat sekali, belum pernah ia merasakan gugup seperti ini, seolah adrenalin nya berpacu sangat hebat.
Noah dan Arabelle segera melangkah menuju kamar pengantin mereka, dimana pemandangannya langsung tertuju ke kolam renang pribadi dan pemandangan alam yang sejuk di hamparan pemandangan di luar kolam.
Terlihat sangat indah dan sejuk, memanjakan mata dan terlihat memang sangat cocok untuk pengantin baru.
"Tuan ... Nyonya, jika kalian membutuhkan sesuatu tinggal hubungi kami saja dan kami akan segera membantu ... selamat malam." seorang pelayan yang sepertinya merupakan kepala pelayan dalam kediaman ini memberikan hormat dan menundukkan kepalanya.
Membukakan pintu kamar pribadi dan mempersilahkan Noah dan Arabelle memasuki kamar pribadi itu.
"Baik, terimakasih ..." balas Arabelle sopan dan anggun, dia masuk ke dalam ruangan sembari menggandeng tangan Noah yang masih terpaku dan tak bisa mengontrol dirinya sendiri.
Cklek
Ketika pintu sudah tertutup rapat, Arabelle segera melepaskan tangan Noah dan hendak pergi membersihkan dirinya.
"Jangan salah sangka Tuan Noah, anda pasti tahu diantara mereka semua pasti ada mata-mata dari keluarga kita ... kita tentu harus memberikan kesan yang baik dan berpura-pura menjadi pasangan yang romantis ..."
"Aku permisi karena gaun ini sungguh berat di tubuhku!"
Seru Arabelle seolah tak memiliki perasaan apapun dan melepaskan tangan Noah begitu saja.
.
.
.
.
ga rela kalau uda end
lagiiii thor