Suamiku Punya Kelainan Dalam Bercinta

Ibu dan Ayah dari tadi menunggu Mira yang belum juga keluar dari kamarnya, mereka akan pergi ke vila untuk memenuhi undangan Mamah Bara.

"Bu,, anakmu lagi ngapain sih, kok lama banget ngga keluar keluar dari kamarnya, ini sudah jam 7 malam loh,, nanti kita sampai sana bisa kemalaman ,, "kata Ayah sambil melihat jam.

"Tau nih Yah, Ibu panggil lagi aja yah,, "Ibu lalu mengetuk kamar Mira lagi.

Tokkk,,, Tokkk,,,

"Miraa,,, ayo kita berangkat,, ini sudah malam sayang,, "Ibu memanggil Mira dari luar kamar.

"Iya Ibu,, tunggu sebentar,, "teriak Mira, rupanya Mira sedang menyiapkan kertas yang sudah di tulisnya, lalu Mira memasukanya ke dalam tas.

Setelah itu Mira lalu keluar dari kamarnya.

"Ayo Ibu,, Mira sudah siap,, "sambil membuka pintunya.

"Ya udah yuk berangkat,,, "mereka lalu berjalan keluar bersama.

Ayah sudah menunggu di dalam mobil tuanya, Keluarga Mira dari keluarga sederhana, dan mobil Ayah Mira pun bukan. model mobil jaman sekarang, tapi mobil tahun 80 an.

Mereka berangkat menuju villa,untung perjalananya tidak macet, menempuh waktu hanya 35 menit saja.

Keluarga Bara sudah menunggu di teras Villa, sedang Bara masih tiduran di kamarnya.

"Aku ngga tau ada apa dengan ku saat ada di dekatmu,yang jelas Aku merasa nyaman, Aku juga tidak tau kalau kamu lah wanita yang akan di jodohkan denganku,dan apa Aku harus egois karena mengambilmu dari temanku sendiri, tapi Aku pun takut untuk memilikimu,, Aku takut kamu tidak menerima kekuranganku dan ahirnya menyakitimu, dan kamu pasti akan meninggalkanku,, "sambil menjambak rambutnya Bara berkata sendiri di kamarnya.

"Aku sepertinya menyukaimu,, Aku akan pastikan kamu menjadi istriku walau akan banyak masalah nantinya, kamu wanita berbeda, dan akan Aku rebut hatimu untuk bisa mencintaimu,, "Bara masih saja bicara sendiri, mengutarakan isi hatinya.

Lalu terdengar suara ketukan pintu ,ternyata Mamahnya menyuruhnya keluar, karena keluarga Mira sudah datang.

"Iya Mah,, tunggu bentar,, "kata Bara dari dalam kamarnya.

"Jangan lama lama ya sayang,, kita tunggu di meja makan,, "

"Iya,,, "Bara lalu merapikan penampilanya, sedang Mamah langsung ke meja makan.

"Mana Mah Baranya,,? "tanya Papah.

"Tuh,,, "jawab Mamah yang menujuk ke arah Bara yang sedang berjalan dengan tersenyum manisnya.

"Malam Om,, malam Tan,, "sambil menyalami orang tua Mira. sedang ke Mira hanya tersenyum saja.

"Ya udah yuk kita makan,, silakan pak Gunawan Bu Ita, dan Mira,, di cicipi makananya,, "

"Iya Pak,, trimakasih.. "jawab Ayah.

Saat makan mata Bara selalu. melirik ke Mira, larena posisi makanya Mira ada di depanya.

"Kebiasaan nih orang,, matanya ngga pernah di sekolahin kali yah,, ngeliatin aja terus bikin makan jadi ngga selera, padahal makananya enak enak lagi,, "Mira dalam hati ngedumel sendiri.

Makan malam pun selesai, dan mereka lanjut ke ruang keluarga untuk mengobrol.

"Gimana Mir,, masakan Tante enak ngga,, ?"

"E,, enak Tante,, enak enak semuanya, Mira suka, "sedikit grogi.

"Sukurlah,,, kalau Mira suka, "

"Mir,, soal permintaan Tante, apa sudah mira fikirkan dan sudah punya jawabanya,,? "tanya Mamah Bara.lalu Mira mengangguk.

"Tapi sebelum Mira mengatakan apa jawaban Mira,Mira ingin bicara dulu dengan Mas Bara ,apa boleh,, ?"

"Oh boleh,, ya udah sanah kalian mengobrol dulu,,Bara ajak Mira ke taman belakang, di sana buat kalian mengobrol pasti nyaman,, "Bara hanya mengangguk, lalu bangun dari duduknya dan berjalan duluan, tanpa mengajak Mira ,lalu Mira mengikuti dari belakang.

Sampai di taman belakang, Bara lalu duduk dan menunggu Mira yang masih di belakang.

"Lelet amat sih jalanya,, "Kata Bara dan Mira langsung menarik bangku untuk dia duduki dengan sedikit kesal.

"Ada apa,,,? "

"Saya mau tanya pada Mas Bara,Apa Mas bara setuju dengan perjodohan ini atau tidak, dan apa alasanya,,? "Bara lalu tersenyum tipis.

"Kamu tuh ngapain sih ribed amat, kalau kamu ngga mau dan tidak setuju dengan perjodohan ini, tinggal bilang aja sih kenapa harus tanya ke Aku,, "

"Sudah jawab aja, setuju atau ngga, dan apa alasanya,, "

"Baiklah,, Aku setuju dengan perjodohan ini,Alasanya karena Aku tidak ingin mengecewakan orang tuaku, dan dengan umurku yang sudah berumur dan mapan memang Aku sudah harus memiliki seorang istri bukan,, "

"Tapi kenapa Mas Bara mau dengan saya, saya ini kekasih dari teman Mas sendiri, kan Mas Bisa menolak dan mencari wanita lain yang bukan kekasih teman Mas sendiri, kalau kita tetap melanjutkan perjodohan ini pasti banyak hati yang terluka,, "

"Karena Mamah dan Papahku sudah sangat menyukaimu, lagian kamu dan Farel baru kekasih ,dan orang tuamu tidak merestui kalian, hubungan kalian itu sangat lah sulit, karena tanpa restu dari orang tua pernikahan itu tidak mungkin bahagia, "

"Apa pernikahan kita juga akan bahagia ,kalau di antara kita tidak ada cinta,, "

"Kalau kita memang menerima perjodohan ini dan kita akan saling mencoba pasti cinta akan datang dengan sendirinya,, "

"Tapi sayangnya itu tidak mungkin, karena saya tidak mungkin mencintai laki laki egois seperti Mas, dan Mas juga suka gonta ganti wanita,, "Bara merasa sakit hati dengan perkataan Mira, tapi Bara tetap memasang wajah biasa aja.

"Baik lah kalau menurutmu Aku tidak pantas untukmu, kita tolak perjodohan ini, "dengan nada suara yang tidak mengenakan keluar dari mulut Bara.

Bara lalu bangun dari duduknya dan akan pergi, tapi Mira menahanya.

"Tunggu,,, saya setuju dengan perjodohan ini, tapi ada saratnya,,, "Bara lalu berhenti.

"Saya setuju dengan perjodohan ini tapi kita harus membuat surat perjanjian,, "Sambil Mira mengeluarkan kertas dari tasnya.

Jangan lupa like,komen dan votenya, trmakasih..