Di Balik Cadar Persitku

Satu Minggu berlalu sejak Al datang kerumah sakit bersama Shena. Dan sudah satu minggu ini juga Al tidak bertemu dengan sang dokter. Padahal jika ingin menuruti hatinya. Al sangat mau berkunjung kerumah sakit setiap harinya. Namun, karena banyaknya kegiatan di Asrama. Dan belum lagi ia beberapa hari yang lalu harus bolak balik ke perusahaan. Karena jery terus meneror nya setiap hari.

Tapi hari ini Al sudah nampak rapi. Kebetulan ini adalah malam minggu juga. Niatnya Al akan pergi mengunjungi dokter Sherly dan langsung ke Apartemen nya. Karena sebelumnya nya Al sudah mengecek jika weekend dokter Sherly tidak ada jadwal praktek.

"Mau kemana bang???. Tumben weekend tidak pulang?? ".salah satu anggota tetangganya Al bertanya sambil sedikit menyindir.

" Mau tau aja urusan orang dewasa ".Jawab Al sekenanya bahkan ia sambil tersenyum meledek.

" Haiss, ngapel nih bau baunya".Junior Al pun semakin kepo saja karena Al sama sekali tidak ingin memberitahunya.

Bahkan penampilan Al malam ini pun nampak sangat rapi, bau parfum nya pun sudah menyengat sampai ke asrama ujung sana. Bayangkan saja berapa banyak ia memakai parfumnya.

Beruntung wajahnya tampan sejak lahir. Di tambah gestur tubuh nya yang memang perfect. Idaman para kaum hawa. Belum lagi jika ia sudah mengeluarkan jurus gombalannya. Tak urung semua wanita akan tunduk padanya. Dan langsung klepek klepek dibuatnya. Tapi sekarang dia menjelma menjadi pria yang cool dan disegani banyak orang. Alias dia sudah tobat dengan julukan playboy.

Sekarang Al hanya ingin satu wanita saja yang benar benar akan ia ajak serius. Dan menjadikan nya seorang istri dengan gelar persit di hatinya.

"Titip Asrama ya bro!!. Nanti pulangnya abang beliin martabak".Seloroh Al sambil terkekeh.

" Ogah martabak , Sekali kali pizza kek yang elit sedikit lah bang!. Masa mobil bagus belinya martabak doang. Ah, lemah!".Juniornya itu memang suka sekali meledek Al. Tapi yang di ledek pun hanya cengar cengir kagak karuan.

"Yaudah, ntar abang ganti sama pizza deh ".Jawab Al tersenyum jahil.

" Nah gitu dong bang baru namanya tetangga "Puji salah satu juniornya lagi.

" Iya tapi toping pizza nya ntar diganti sama cimol aja ya!!! ".Al kembali terkekeh sendiri sembari membuka pintu mobilnya. Apalagi disaat para juniornya ingin sekali melemparkan sandal jepitnya kearah Al.

Tapi berhubung si Al adalah senior mereka. Jadi, mereka hanya bisa menahan kekesalan mereka saja. Sedangan Al langsung menutup pintu mobilnya. Karena tujuannya malam ini adalah Apartemen dokter Sherly.

"I'm coming baby".Guman Al sambil tersenyum sumringah.

🌿🌿🌿🌿🌿

Sedangakan di Apartemen kini Sherly pun baru saja selesai mandi. Ia masih menggunakan handuk kimono nya. Dengan handuk kecil yang masih melekat di kepalanya.

Seharian ini ia hanya menghabiskan waktunya untuk beristirahat saja. Bahkan ia pun belum sempat memesan makanan sama sekali.

Karena Sherly tidak terbiasa memasak. Dan ia pun hanya bisa memasak pasta saja. Sherly selalu beli makanan di luar. Dan itupun terkadang ia di pesan kan oleh anak buahnya.

Ketika Sherly sedang mengambil air minum di dalam kulkas. Tiba tiba bel pintu apartemen nya berbunyi. Membuatnya langsung berlari kearah pintu keluar. Ia sudah hafal betul pasti itu kurir makanan yang biasa mengantarkan makan malam nya setiap hari.

Sebelum keluar Sherly pun melihat dari layar monitor nya terlebih dahulu. Untuk memastikan siapa yang datang. Dan senyumnya pun langsung mengembang ketika bok makanan yang ada di paperbag sudah di gantung di samping pintu apartemen nya.

Sherly pun langsung membuka pintunya begitu saja. Tapi ketika pintu terbuka. Al malah nyelonong masuk begitu saja. Membuat yang punya Apartemen langsung terkejut. Dan melotot sempurna.

"Hei... Siapa yang menyuruh anda masuk kedalam apartemen ku??? ".Sentak Sherly geram.

Al pun langsung menoleh sambil menenteng paperbag yang berisi makanan untuk Sherly. Mata Al membulat sempurna ketika ia melihat penampilan Sherly saat ini.

Bagaimana tidak Sherly yang biasa memakai gamis tertutup dan jilbab syari nya. Bahkan hanya mata indahnya saja yang nampak. Tapi malam ini, penampilan Sherly sangat di luar ekspetasi. Handuk kimono sebatas lutut, hingga betis mulusnya dengan kulit putih kemerahan. Wajah cantik alami mata bulat dan hidung mancung nya terlihat jelas dimata Al.

"Sempurna".Lirih Al pelan sambil meneguk salivanya dengan kasar.

Sadar dengan tatapan Al Sherly pun langsung menutup pintu apartemen nya. Dan kini ia mendorong Al begitu saja. Hingga pria itu terduduk di sofa empuk yang ada di ruang tamu.

Al mengulum senyumnya. Karena tidak sia sia ia datang ke Apartemen Sherly malam malam begini. Bahkan ia mendapatkan bonus tubuh indah gadis itu. Dan beruntung juga tadi saat di lift ia bertemu dengan tukang kurir makanan yang biasa mengantarkan makanan untuk Sherly. Hingga ia tidak perlu repot repot lagi untuk menyuruh tuan rumah membukakan pintu nya.