JENNAIRA & KAFINDRA NARAIN DEWANDARU
Gadis bernama Jennaira harus merasakan kecewa terbesar dalam hidupnya karena membiarkan orang asing merampas sesuatu yang amat sangat berharga baginya.
Ia sempat merutuki kebodohannya karena membiarkan kejadian itu terjadi berulang kali dalam waktu semalam . Tak ada penolakan yang benar-benar ia lakukan.
Dalam keadaan mab*k membuatnya hilang setengah kewarasannya saat itu, hingga ia sadar saat hinaan dan tuduhan tak berdasar dilayangkan padanya .
Wanita ****** dari mana kamu berasal?
Berapa kamu dibayar untuk menghancurkan hidup saya?
Bahkan disaat ia menjadi korban di sini, laki-laki itu sibuk memikirkan kekasihnya. Dunia seolah hanya berisi wanita itu . Tidak memikirkan Jenna yang saat ini tengah terpuruk dengan kenyataan yang ada.
Ikuti kisah Jenna yuk ! Baca dan beri komentar mu tentang karya author 😁🤗 ini hanya untuk orang dewasa ya, anak kecil bukan bacaan seperti ini yang dibaca 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Butterfly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 9
Briella tertawa kecil, " Kan tidak baik jika tiba-tiba aku langsung beli jika tak izin dulu pada pemilik kartunya langsung . Apalagi harganya nggak murah lo sayang . "
Kafindra tersenyum, inilah sifat yang ia suka dari kekasihnya. Jujur dan mengedepankan perasaanya adalah nomer satu. Walaupun Briella tau jika Kafindra kaya raya, tapi wanita itu tau batasannya.
" Tidak apa, gunakan sesuka hatimu Briel. Uang itu sudah menjadi milikmu, " ucap Kafindra sembari mengelus telapak tangan kekasihnya yang ada diatas meja membuat Briella tersenyum lebar.
Dalam hati ia bersorak bangga karena berhasil menggaet pria tampan nan kaya raya ini. sebuah keberuntungan yang tak boleh ditolak dalam hidupnya.
" Besok aku akan pergi ke negara x untuk melakukan kunjungan bisnis disana. Mungkin satu mingguan, "
Keduanya sudah masuk kedalam mobil, Kafindra akan mengantar kekasihnya itu pulang ke apartemen yang ia berikan satu tahun setelah menjalin kasih.
" Satu minggu ya? " gumam Briella " kalau begitu aku akan ikut temanku berlibur di Sidney boleh tidak? Disana sedang musim dingin, sayang. "
" Pergilah agar kau tak bosan menungguku pulang dari negara x. Mau membawamu kesana pun juga percuma, aku tidak bisa menemani mu jalan-jalan nantinya . " jelas Kafindra yang diangguki kepala oleh Briella.
Setelah itu, Briella sibuk dengan ponselnya sampai mobil itu berhenti di depan gedung dimana unit apartemennya berada.
" Istirahat debgan baik, supaya nanti saat liburan tubuhmu jauh lebih fit. "
" Iya sayang. Kamu cerewet begini aku jadi makin sayang deh, " Briella mengecup pipi kekasihnya sebelum beranjak keluar dari mobil.
" sampai ketemu satu minggu kedepan sayang. " wanita itu mengeraskan sedikit suaranya agar terdengar oleh kafindra yang sudah sedikit menjauh darinya. lambaian tangan Briella dibalas oleh Kafindra dengan mengeluarkan tangannya disela kaca yang tertutup setengah.
*****
Keesokan paginya warga internet dibuat heboh oleh keromantisan pasangan kekasih CEO dengan wanita yang kerap kali menjadi model dibeberapa ajang peragaan internasional.
Sebuah kamera tak sengaja memotret keromantisan tersebut, pasangan kekasih yang akan berpisah malam itu tampak saling melambaikan tangan , wajah Briella yang cantik dengan rambut panjangnya diterpa angin malam membuatnya nampak cantik dengan balutan dress mewah.
Sedangkan Kafindra yang hanya terlihat setengah lengannya pun mampu membuat wanita menatap penuh damba . Tangan yang kekar dan putih itu mengenakan jam tangan berwarna silver menambah kesan tegas dan maco.
****
Briella yang baru saja memasuki sebuah unit apartemen seseorang itu langsung di todong tatapan tajam seseorang yang membuka kan pintu untuknya.
" Kenapa menatapku seperti itu? " Wanita itu mengernyit heran sembari meletakkan tas nya keatas sofa , ia duduk sembari melepaskan masker topi lalu jaket yang ia kenakan.
Sedangkan laki-laki si pemilik apartemen itu mendesah kesal, mendaratkan tubuhnya disofa tepat disebelah wanita itu.
" Aku kesal melihat berita mu di internet sedang ramai dibicarakan " ucapnya datar, ia benar-benar tak suka melihat berita itu bersliweran. Namun ia tak bisa berbuat apa-apa karena dirinya hanyalah simp*anan.
Briella masih bingung , dari pada penasaran lebih baik ia melihat sendiri tentang apa yang dibicarakan oleh laki-laki di sampingnya. Satu menit kemudian, wajahnya berubah bahagia, senyum lebar langsung terpatri diwajah cantiknya. " Wahh aku bahkan tidak tau jika ada yang memotret ku semalam! " antusias Briella justru mengundang emosi laki-laki di sampingnya.
Decakan kesal membuat Briella mengalihkan pandangannya dari ponsel, " Kenapa wajahmu ditekuk begitu hem? " wanita itu merengkuh tubuh kekasih gelapnya, sedikit bermanja agar pria itu luluh padanya. mana bisa pria itu mengabaikannya jika ia sudah bersikap seperti ini, sefatal apapun kesalahannya pasti dimaafkan.
" Kau membuat mood pagiku rusak , sayang . " pria itu melengoskan wajahnya karena tak ingin melihat Briella yang tengah memasang wajah memelas imut itu.
Bisa-bisa ia luluh sebelum mengutarakan protesnya.
" Apa yang kau khawatirkan hemm? " tangannya menangkup kedua sisi pipi Kekasih gelapnya. Berusaha menarik wajah itu agar menatapnya.
" Bahkan kau menang jauh darinya, tubuhku bahkan uang yang diberikannya pun kau bisa menikmatinya kan? " pria itu lantas tersenyum puas, dikec*pnya bibir kekasihnya itu.
" Love you so much , " bisikan cinta itu menjadi awal dimana kegiatan panas akan terjadi diunit apartemen itu.
Sebuah pengkhianatan yang dilakukan oleh Briella kepada Kafindra memang masih tertutup rapat. Wanita itu pintar menyembunyikan semua gerak gerik nya yang mencurigakan, apalagi bermain sandiwara top markotop tak perlu diragukan lagi.
Tapi bukan berarti selamanya bangkai busuk akan disimpan, bau tak sedap pasti menguar serapat apapun kamu menyimpannya di sebuah tempat.
****
Sedangkan didalam toilet karyawan, Jenna menunduk kan kepalanya dalam menyembunyikan wajahnya yang tengah menangis. Tangannya mengepal erat , entah kenapa dirinya merasa kesal dan sedih dalam waktu bersamaan saat mendengar gosip yang dibicarakan oleh para pegawai kantor.
Ia yang sedang mengantar kopi pesanan salah satu pegawai tak sengaja mendengar gosip hangat itu.
" Kenapa aku kesal dan merasa sakit hati melihat dia bersama wanita lain? Padahal wanita itu memang kekasihnya kan, " gumamnya.
Wajar jika Jenna tau dari orang lain karena dia belum mempunyai ponsel sendiri. Rencananya gaji pertamanya ini akan ia belikan ponsel murah yang penting bisa digunakan semestinya.
Dengan napas sesenggukan, Jenna berusaha menormalkan napasnya yang masih memburu. Sebentar lagi jam istirahat usai, ia harus segera kembali bekerja.
Pikirnya nanti jika ia sibuk dengan pekerjaan , perasaan aneh nya itu mungkin akan hilang.
****
Semenjak gosip itu, Jenna mulai merasakan perasaan tak nyaman saat melihat wanita itu keluar masuk perusahaan dengan bebas. Centil sekali ! Pacar sedang bekerja masih saja di datangi, seperti hari esok sudah akan berakhir saja .
Seperti hari ini, setibanya ia dilantai dua tiga , Jenna, tak sengaja melihat sebuah tangan melingkar erat dipinggang ramping seorang wanita yang baru saja masuk kedalam ruangan Direktur Utama. Ditambah adegan kepala yang saling menempel membuat imajinasi liar Jenna muncul tanpa permisi.
Bukan video atau film biru yang ia bayangkan, tapi dirinya sendiri dengan pemilik ruangan itu yang muncul dikepalanya. Mengingat setiap adegan yang terekam jelas dikepalanya malam itu.
" Menjijikkan! " umpatnya sebelum memasuki pantry yang menjadi tujuan utamanya naik ke lantai ini.
" Bu,, " Jenna menunduk hormat .
Ia menyapa Desi layaknya bawahan kepada atasannya, sebab di ruangan itu ada dua orang wanita dengan pakaian yang rapi. Dress selutut yang mengemas rapi tubuh ramping yang terlihat tak lagi muda.
Desi tersenyum menatap kehadiran Jenna, " Kemarilah Jen, " tangannya menepuk kursi disebelahnya.
Jenna melangkah ragu, apalagi ia ditatap oleh dua wanita asing itu. Kenapa dirinya mendadak terintimidasi sekarang.
🦋🦋🦋🦋🦋🦋
jangan lupa sajen buat authornya ya 🫰 biar semangat juga ngerjainnya.
Like, Komen, dan lain-lainnya itu amat sangat penting buat Nona. Biar Nona tau kalau karya Nona itu dibaca oleh kalian 🫶