apa jadinya jika seorang santri pondok pesantren diharuskan bersekolah disekolah umum. annasya semenjak ayahnya meninggal dia harus menikah muda kemudian pindah sekolah ke sekolah umum.
araf abinaya diusianya yg masih 18 tahun dia harus menikah dengan seorang gadis anak dari sahabat ayahnya. akankah cinta berpihak pada mereka? akankah annasya merasakan kebahagiaan yang tidak pernah ia dapatkan selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rulinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
Jam sudah menunjukkan jam 9 pagi tapi araf belum juga bngun. Nasya yang sudah selesai mencuci pakaian beranjak ke kamar tidur. Dilihatnya araf masih tertidur dengan nyenyaknya diatas ranjang. Dia tidak tega membangunkan. Nasya pun keluar lagi dari kamar dilihatnya bi tini sedang membersihkan dapur, "bi pulangnya tunggu mas araf bangun ya"
Bi Tini menengok ke arah nasya, "iya non. Den araf kalau hari libur begitu non bangunnya bisa nanti saat makan siang. Tapi nanti siang kita masa apa ya non? ga ada bahan makanan."
Nasya melihat ke arah kulkas, "iya bi, tapi aku juga ga mungkin keluar tanpa izin mas araf. hmmm apa bibi aja yang belanja sendiri?"
"Iya non nanti bibi belanja disupermaket dekat sini aja"
"iya bi, tapi maaf ga bisa nganterin ya. saya kan harus izin mas araf dulu"
"iya non gapapa"
Nasya masuk ke dalam kamar mengambil beberapa lembar uang kemudian keluar kamar dan menyerahkan pada bi tini
"bi beli ayam sama sayuran aja, beras kan masih ada. terus nanti kalau cukup uangnya belikan saya jahe ya bi"
"iya non, ya sudah bibi berangkat sekarang non"
"Iya bi, hati-hati jangan sampai nyasar ya"
"Iya non assalamu'alaikum"
"wa'alaikumsalam"
Setelah bi tini pergi nasya masuk ke dalam kamar, dilihatnya araf sedang duduk ditepi tempat tidur.
"mas udah bangun?"
"jam berapa sekarang sya?" tanya araf yang masih mengucek matanya. Nasya mendekat dan menarik tangan araf yang ingin mengucek mata lagi, "jangn dikucek terus nanti iritasi. udah jam 9 mas"
"Aku laper sya" ujar araf manja sambil memeluk pinggang nasya yang berdiri didepannya.
"ya udah cuci muka sikat gigi aku siapin nasi goreng ya"
"morning kiss mana?" tanya araf sambil mendongakkan wajahnya. Nasya tertawa geli.
CUP
Nasya mengecup pipi araf. Araf tersenyum dan beranjak dari tempat tidur kemudian ke kamar mandi.
Setelah nasya menyiapkan nasi goreng dan omelet telur kesukaan suaminya dia melihat araf sudah rapi. Araf menghampiri nasya dan memluk dari belakang, "wanginya enak banget" ujar araf sambil mengendus kerudung nasya. Nasya tersenyum kemudian araf duduk dibangku dan sarapan dengan ditemani nasya.
"sya aku anterin bi tini sendiri ya soalnya aku juga mau kecafe. Tapi aku usahain nanti makan siang dirumah habis itu kita belanja" Nasya mengangguk saja.
"btw bi tini mana sya?" tanya araf yang tidak menemukan bi tini sejak tadi
"belanja mas untuk makan siang nanti soalnya ga ada bahan makanan sama sekali dikulkas" ucap nasya menjelaskan. araf hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.
"sya..."
"iya mas"
"nanti malam daffa, fariz juga david mo kesinj boleh? kita biasanya malam minggu kumpul" ujar araf menjelaskan
"iya boleh mas"
"makasih sayang"
Nasya hanya tersenyum menanggapi ucapan araf.
Saat sedang asyik ngobrol bi tini datang dengan barang belanjaannya. Araf langsung beranjak, "bi aku anterin sekarang yuk aku ada janji sama di cafe soalnya"
"iya den bibi rapikan belanjaan dikulkas dulu den"
"ga usah bi, biar nasya aja. waktunya udah mepet banget bi" ujar araf sambil melangkah keluar. Setelah nasya mencium punggung tangan araf dan araf mencium kening nasya dia mereka pun pergi.
Setelah kepergian araf dan bi tini nasya merasa kesepian. Nasya menghela nafas setelah merapikan belanjaan nasya masuk kedalam kamar diambilnya buku aqidah akhlak dan membacanya.
Sudah hampir sejam araf pergi diliriknya jam sudah menunjukkan angka 11. Nasya mengambil hp-nya hendak menelepon araf. namun ia urungkan karena takut mengganggu.
imamku:
sya aku pulang agak terlambat kamu makan siang aja dulu
Nasya hanya membaca tanpa niat membalas. Belum lama hp-nya berbunyi lagi, kali ini dari nomor tak dikenal mengirim sebuah foto setelah dibuka dilihatnya araf yang sedang di cafe bersama karen. dia sedang makan siang bersama.
Nasya menghembuskan nafas kasar, "jadi mas araf ke cafe karena mau ketemu dia. astaghfirullah"
Nasya memejamkn matanya dilihatnya lagi ada pesan masuk berupa foto dari nomor yang sama mengirim foto karen sedang memeluk araf dengan senyum bahagia. Nasya meletakkan hp-nya disembarang tempat tanpa peduli. Dia beranjak dari kasur dan membuat mie instan untuk makan siang.
Setelah nasya makan siang nasya menonton tv saat itulah araf tiba. Nasya menengok kemudian menghampiri dan menyalami suaminya.
Nasya malas untuk bertanya soal foto dia lebih mengabaikan dulu sampai segala sesutunya benar-benar jelas.
"kita berangkat sya" ujar araf yang masih berdiri disamping pintu. Nasya beranjak ke kamar dan mengambil tas kemudian mengikuti araf ke parkiran.
"sya...." panggil araf
"hmmm" nasya menengok ke arah araf yang sedang menyetir
"kamu mau nonton?" nasya memjawab dengan gelengannya
"kenapa?"
"nanti malam teman mas mau datang, nanti kita lagi asyik nonton teman kamu datang gimana?"
"iya juga ya, yaudah next time aja ya kita nonton"
Nasya hanya tersenyum dan mengalihkan pandangannya keluar jendela lagi, "Nasya kenapa ya kok rasanya beda ama tadi pagi. sekarang kok cuek banget" batin araf
"ya Allah apa karena kedatanganku hubungan mereka jadi terganggu?" nasya membatin
"kamu kenapa sya?" tanya araf lembut
"huffff... aku gapapa mas" jawab nasya
"cewe kalau lagi pms emang susah, mood-nya berubah terus" batin araf sambil menghela nafas
sesampainya dimall nasya langsung berbelanja kebutuhan dapur. Setelah araf membayar mereka pun segera pulang.
"mas...." panggil nasya yang sedang merapikan barang
"ya sayang kenapa?" sahut araf yang duduk disofa ruang tengah sambil menonton tv
"teman kamu datang jam berapa?"
"paling sebentar lagi"
"ya udah aku buatin minuman nanti kamu sediakan ya mas. aku pengen istirahat"
"iya sayang.... kamu istirahat aja. kamu pasti masih sakit perut ya" ujar araf yang diangguki nasya
Setelah menyiapkan makanan dan minuman nasya beranjak kekamar. Tidak berapa lama teman-teman araf datang. Terdengar sangat bising hingga ke kamar.
David duduk disofa bersama araf sedang daffa dan fariz duduk dibawah sambil menyemil makanan yang sudah disediakan.
"tumben ye araf nyiapin cemilan?" ucap daffa bingung
"bini gue yang nyiapin" jawab araf
"serius? terus bini lu mana?" tanya daffa yang celingukkan
"dikamar gue kurung biar ga liat makhlul astral kek lu" ujar araf sambil tertawa
"resek lu" dengus daffa
"enak ye yang udah punya bini, apartemen bersih, makanan tersedia. jadi pengen cari bini gue" ucap daffa yang disambut pukulan teman-temanya
"sekolah dulu lu yang bener baru mikir punya bini" ucap david ketus
"tau sekolah aja masih sering bolos" ujar fariz
KESEEEL😡
the best😍💕