Kisah seorang gadis desa yang punya cita-cita menyelesaikan pendidikan nya untuk membahagiakan ibunya. Ia pacaran dengan seorang pemuda selama 5 tahun namun berakhir dengan diselingkuhi dan menikah dengan orang lain. Akankah Kirana menemukan Tambatan hati setelah terluka karena merasa hanya jadi penunggu jodoh orang?? Apakah Kirana bertemu jodoh yang tepat?
Mampukah Kirana melupakan masa lalunya karena hati yang terluka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sebutir Debu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 TERLALU BODOH DALAM PERCINTAAN
Setelah tiba di posko ku serahkan kepada teman-teman nasi pecel lele yang diberikan buk kades buat teman-teman satu posko yang kulihat mereka belum tidur karena masih harus membukukan laporan KKN yang akan di tandatangani pak kades besok.
Lalu aku mencuci muka dan kaki serta melakukan shalat isya setelah itu aku kembali keruang depan dengan keriuhan teman-teman ku yang merasa senang dapat oleh-oleh pecel lele dari pak kades dan Rina yang masih sibuk menggodaku pun harus aku tinggalkan kembali ke dalam kamar.
Penasaran akan lirik lagu ambyar tadi aku searching di google arti atau lirik dari lagu AMBYAR yang dimaksud mas Tama tadi
...…...
#Wis kebacut ambyar, remuk sing neng ati
Apa ngene iki sing jenenge korban janji
Wis ambyar, aku kudu kepiye
Metu ngendi supaya ketemu kowe
#wis kebacut ambyar, tresnaku kesasar
Seneng karo kowe salah nggonku milih pacar
Wis ambyar, lara sing tak rasakke
Kowe lunga ninggalke aku neng kene
#is kebacut ambyar, ambyar kaya ngene
Manise janjimu jebule mung ono lambe
Wis kebacut ambyar, ambyar kaya ngene
Nengapa kowe tego nyikso aku kaya ngene
#sapa sing ra gela yen digawe kuciwa, ambyar
#wis kebacut ambyar, tresnaku kesasar
Seneng karo kowe salah nggonku milih pacar
Wis ambyar, lara sing tak rasakke
Kowe lunga ninggalke aku neng kene
#wis kebacut ambyar, ambyar kaya ngene
Manise janjimu jebule mung ono lambe
Wis kebacut ambyar, ambyar kaya ngene
Nengapa kowe tego nyikso aku kaya ngene
#sapa sing ra gela yen digawe kuciwa, ambyar
Ternyata inti dari lagu ini adalah rasa kecewa di PHP on orang yang dicinta. Aku sedikit tidak terima dengan pernyataan mas Tama mengatakan ending pembicaraan kami tadi ambyar. Karena kami tidak menjalin hubungan. Aku tidak pernah memberi kan dia janji manis. Tetapi terserah lah mungkin wajar jika memang seseorang lagi galau karena kecewa dengan orang yang dicintainya.
Cinta, ah... aku tidak tahu apakah mas Tama begitu mencintai aku tapi setidaknya tindakannya memakan kubis dari piring ku tadi menyatakan dia nyaman dengan ku. Tapi aku? aku tidak bisa dan tidak mau memulai dulu sebuah hubungan yang akan mengganggu konsentrasi ku untuk menyusun skripsi yang sudah didepan mata.
Pukul sudah menunjukan 10.00 wib kami sudah duduk di dalam mobil dan mas Tama. Dia yang mengendarai mobil seperti dengan permintaan pak Ujang kemarin.
Setelah 2 jam perjalanan kami sudah sampai dikota, dan mas Tama mengantarkan teman-teman ku satu-satu sampai kedepan rumah mereka sudah seperti sopir travel.
"Baiklah sekarang penumpang terakhir, Mbak Rana di daerah mana tinggalnya? " tanya mas Tama padaku setelah memaksakan sabu pengamannya kembali.
"Di jl. Soekarno nanti ada toko roti Denis berhenti disana aja mas soalnya kost an ku dibelakang toko roti itu" Jawab ku.
"Baik, kalau begitu berangkat" ucap mas Tama dengan mantap mengemudi
"Sudah lama ngekost di daerah itu Ran?" tanya mas Tama
"Sudah dari SMA mas," jawab ku singkat dan tidak mengalihkan perhatian ku pada layar ponsel.
"Belok kiri ya Ran?"
"Iya mas betul lurus aja nanti ketemu kok ga jauh tokonya"
"Ini tokonya Ran?" tanya mas Tama padaku
"Iya betul, terima kasih mas" ucapku setelah membuka pintu dan mas Tama ikut turun menuju pintu belakang untuk mengeluarkan tas ranselku di bagian belakang mobil Innova nya.
"Sama-sama, kalau aku sudah dikota boleh kita ketemuan?" tanya mas Tama padaku
"Lihat kondisi kalau saya lagi ga sibuk ya mas?" jawab ku
"Saya ga disuruh mampir nih?" tanya mas Tama Lagi
"Ehm jam segini biasanya kost an sepi mas. anak-anak lagi pada kuliah. Ga enak, kapan-kapan aja ya nawarinnya? kata ku sambil tersenyum.
"Owh ya sudah aku mengerti kok. Ku harap pertemanan kita akan berjalan dengan baik ya. aku pamit dulu. assalamualaikum"
Aku masuk kedalam kost an ku yang terbilang kecil untuk ukuran dikota karena hanya terdapat satu ruangan kamar dan langsung menjadi ruang tamu, satu kamar mandi, ya setidaknya nyaman dan aman disamping itu harga serta pemilik kost yang sangat baik dan ketat terhadap tamu lawan jenis.
"Eh Rana, sudah pulang Ran? gimana KKN nya?" buk Lusi menyapa ku saat beliau sedang berjalan kearah luar gang.
"Iya Bu. alhamdulilah berjalan lancar dan sekarang sudah bisa kuliah seperti biasanya
"Oh iya Ran kemarin ada teman kamu Ardi dia titip sesuatu, sebentar ya ibu ambilkan dirumah." ucap buk Lusi padaku dan berjalan terburu-buru masuk kedalam rumah lalu tidak lama keluar lagi dengan membawa kotak coklat yang berukuran seperti kotak sepatu
"Ini dia titip ini" buk Lusi menyerahkan kotak itu padaku
"Kemarin buk?" tanya ku penasaran
"Bukan, kayaknya 2 Minggu yang lalu" jawab buk Lusi. Ibu bilang kamu KKN, sekarang udah sukses teman kamu Ran. Sudah pakai mobil" jawab buk Lusi sambil tersenyum.
"Owh, terima kasih buk. Maaf jadi merepotkan. Dia ga pesan apa-apa Bu?" tanya ku yang masih berharap pada mas Ardy
"Ga cuma bilang tolong sampaikan itu sama kamu" cuma itu saja kayaknya juga terburu-buru. gaya nya juga udah keren sekarang Ran" jelas buk Lusi kembali padaku.
"Baik buk. saya masuk dulu ya buk. sekali lagi terima kasih".
"sama-sama"
Aku berjalan dengan menenteng ranselku dan satu tangan memegang kotak coklat dari mas Ardy
Sesampainya di dalam aku merebahkan diri ku pada kasur busa ku yang berukuran hanya muat satu orang dan pandangan ku tertuju pada kotak itu. akhirnya aku pun melawan rasa lelah ku dengan langsung membuka kotak itu.
Terdapat beberapa barang yang dulu pernah ku berikan pada mas Ardi disaat ulang tahunnya, ada baju kemeja, ikat pinggang, jam tangan, sepatu, dan jaket kulit terkahir yang kuberikan ketika dia berulang tahun bulan Agustus lalu.
Dan ada selembar kertas biru dilipat dan tertempel diatas tutup kotak coklat itu.
To: Kirana
From: orang yang telah menyakiti mu
Palembang, 1 Maret 2020
Mas berharap saat kamu membaca surat ini perasaan marah dan benci mu pada mas sudah mereda Na. Entah dari mana mas harus memulai tetapi dari lubuk hati mas, mas minta maaf telah mengecewakanmu, membuat mu marah dan sudah pasti sakit hati.
Aku sudah membaca surat yang kamu kirim kan ke Meilinda. Dan terima kasih kamu masih menjadi Kirana yang tegar, yang sopan dan jauh dari kata tempramen.
Sejujurnya dugaan mu betul Na. Mas laki-laki normal. mas laki-laki dewasa yang pada usia mas sudah menginginkan lebih dari hubungan kita. Mas tahu itu tidak mungkin bisa terwujud dari hubungan kita.
Mas minta maaf yang sedalam-dalamnya. kamu perempuan baik-baik. kamu perempuan yang mandiri, sabar baik hati dan tegar. Maka pastilah mendapatkan jodoh yang sama baiknya seperti dirimu Na. Bukan seperti diri mas yang jauh dewasa dari dirimu, dan tidak memilki kesabaran seperti dirimu dalam menjalani sebuah hubungan.
Maka melalui surat ini mas ingin menyelesaikan hubungan kita agar tidak ada ingatan dalam dirimu tentang mas bahwa mas seorang pecundang yang meninggalkan perempuan baik tanpa sepatah katapun.
Belajar dari pengalaman mas menerima saran mu Na, insyaallah mas akan segera bertunangan dengan Meilinda dan menikah kemungkinan di akhir tahun ini.
Mas mewakili ibu, ayah minta maaf sekali lagi jika selama kita berhubungan ada kata-kata atau tindakan menyakitimu. semoga kamu bahagia dan menemukan laki-laki yang pantas dan lebih baik dari diriku untuk membahagiakan mu.
Maaf mas menghubungi mu lewat surat, mas tidak ada keberanian menelpon mu dan bertemu dengan mu Na.
Ardy.
Tangan ku bergetar setelah membaca surat dari mas Ardi dan kertas yang ada ditangan ku sudah basah oleh air mata ku.
Ah rasanya ya dadaku sesak dan penuh. bagaimana tidak waktu 5 tahun bukan sebentar. dan yang ku sesali kenapa mas Ardy harus meninggal kan ku dengan cara seperti ini. Tidak bisakah dia memutuskan ku terlebih dahulu baru menjalin hubungan dengan Meilinda. Ah, mungkin benar kata Lilik diriku terlalu bodoh dalam hal percintaan.