Kesetiaan yang dibalas dengan pengkhianatan, membuat Bianca rela menyamar menjadi pembantu di rumah wanita yang menjadi istri siri suaminya tercinta.
" Bersiap-siaplah mas, tertawalah sepuas mu. Kau dan gundikmu itu akan membayar rasa sakit dari pengkhianatan ini ".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gevha Jeany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertindak Cepat.
Happy Reading...
💞
"Sayang" panggil Yuga lembut disela sela sarapan.
"Ya.." Bianca menjawab malas
Kalau dulu pipinya selalu merona dipanggil sayang dengan lembut oleh suaminya namun sekarang, rasanya dia ingin menyumpal mulut suaminya dengan cabe rawit.
"Mas baru ingat, denger denger kemaren kamu mampir ke kantor ya?"
Sejenak Bianca terdiam lalu melanjutkan sarapannya.
"Iya mas, kenapa ?? Gak boleh?"
"bu bukan begitu sayang, tapi kenapa gak kabari mas dulu. Kan kamu jadi sia sia datangnya karna mas gak di kantor"
"Justru bagus kamu gak di kantor saat itu mas, kalau tidak aku gak bakalan tau tentang kecuranganmu"
"Gak apa apa. Lagian mas kemana setelah dari rumah sakit?" Bianca menguji kejujuran suaminya.
"Mas ada meeting diluar sama klien sayang" berbohong.
"Klien...klien. Gundik mu!!" batin Bianca teriak
Bianca hanya ber ooh ria menanggapi perkataan suaminya.
"Ya sudah mas berangkat ya. Lain kali kabari mas dulu kalau mau ke kantor biar mas bisa cancel meeting.." Yoga bangkit dari duduknya dan mengecup kening Bianca.
"Bilang aja biar gak ketauan bolos karna menemui gund*kmu" Bianca terus menggerutu dalam hati.
Tangan Bianca bergerak cepat menghapus bekas kecupan Yuga dikeningnya dengan tisu setelah Yuga pergi meninggalkan ruang makan.
Berhubung hari ini sedang tidak sibuk, Bianca duduk santai dibelakang rumahnya.
Ada banyak rencana yang dia rancang di kepalanya.
Sesekali menyeruput minuman dingin yang dibikin oleh mbok Yun sambil mengotak ati ponselnya.
"Hallo Dodi" panggilnya setelah tersambung.
"Tumben lo nelpon gue, ada apa?"
"Gue butuh bantuan lo"
"Apa??"
"Ntar gue kirim sebuah alamat. Tugas lo cariin kontrakan rumah kecil dekat dekat situ" jelas Bianca
"Buat apa? Lo udah bosan hidup senang?" Dodi berseloroh
"Pala lo. Udah pokoknya cepat cariin, ntar lo juga bakalan tau"
"Pokoknya gue harus dapat kabar baik hari ini juga" putus Bianca
Sementara ditempat lain Dodi uring uring an.
"Dasar bos lucnut. Ngasih perintah sesuka hati, putusin telpon semaunya. Untung sahabat gue" umpat nya.
Merasa bosan Daisy berniat ke kamarnya.
Tidak ada yang dia lakukan, hanya duduk di tepi ranjang. Sejurus kemudian matanya menyapu seluruh kamarnya.
Seketika matanya berhenti pada lemari tempat dia biasa menyimpan berkas berkas penting dan perhiasannya.
Dengan tidak sabaran dia membuka pintu brangkas, perasaannya mulai tidak enak. Dia mulai berpikir yang tidak tidak karna selama ini dia dan Yuga saling terbuka dalam hal apa pun.
Menurutnya percaya adalah salah satu pondasi rumah tangga. Sekarang dia meragukan hal itu. Percaya bisa saja menghancurkannya, terbukti sekarang.
Diam diam suaminya berkhianat.
Akhirnya pintu brangkas terbuka, dan dia melihat....
Semua masih pada posisi masing masing, seperti terakhir dia letakkan tapi dia tidak ingin terkecoh, mungkin saja ini trik suaminya setelah mengambil sesuatu lalu membereskannya seperti semula agar dia tidak curiga.
Astaga dia mulai souzhon pada suaminya
Matanya kemudian meneliti semua aset aset miliknya kemungkinan ada yang hilang atau diganti dengan yang palsu.
Sedetik kemudian dia bernafas lega.
Sertifikat rumah, butik, cafe, kendaraan juga property lainnya aman begitu juga dengan perhiasannya. Tidak ada yang kurang.
Dia menduga duga mungkin suaminya belum berpikir sejauh itu untuk merebut hartanya karena uang perusahaan masih bisa dia ambil.
Namun Bianca tidak ingin lengah, bisa saja sewaktu waktu suaminya itu terpengaruh oleh gund*knya untuk menguasai seluruh hartanya.
Orang baik jika berteman dengan orang jahat sedikit banyaknya pasti akan terpengaruh, pikirnya.
Tanpa berpikir panjang Bianca mengambil semua asetnya dari brangkas setelah memfoto lalu mengirimnya ke seseorang.
Dan akan menyimpan semua ketempat yang aman jauh dari jangkauan Yuga.
Dia tersenyum penuh arti.
Sepertinya dia tengah merencanakan sesuatu.
.
.
.
.
💞
😭😭