Seorang pemuda titisan dewa dari dunia tiny, merangkak maju demi meminta ke adilan untuk keluarga nya hingga membawa pemuda itu ke pertarungan hidup dan mati bersama dewa penguasa tertinggi yang mengusai alam itu.
Qin yan, seorang pemuda tegar, jenius dan berbudi pekerti harus menerima kenyataan kalau diri nya adalah seorang cacat. Namun takdir berkata lain, dewa merencanakan kehidupan nya agar mampu mengalahkan Kaisar dewa sage yang menguasai ruang dan waktu. Hingga ia di bawa pulang oleh di mensi dan mengalami kebangkitan kedua.
Di sini ia akan membangun kembali semua nya dan merubah takdir semua orang termasuk diri nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erwin Stayly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kultivasi Mental dan Tehnik Pernapasan.
BOOOM......
"Ukh......"
Qin kai menggunakan tangan nya untuk melindungi diri dari kobaran api yang merentang.
'Hahaha.... Terlalu sombong sih kamu.'
Tertawa Qin Kai dalam hati. Tapi ia sedikit bingung mengapa Qin san dari tadi belum muncul. Ia kaget melihat ibu Qin yan berteriak di samping nya.
Di saat ibu Qin yan ingin mengamuk, Qin yan muncul dari balik asap dengan memegang tubuh Qin san di tangan nya. Lalu meletakan di tanah.
Mulut Qin kai menganga.
"Bag... bagaimana kau bisa...."
"Apa yang kalian lakukan di sini.?!"
Semua orang berbalik, seorang pemuda kekar berumur sekitar 20 an mendatangi mereka.
Ketika melihat dua tubuh yang hangus pitam, wajah nya ikut gelap.
"Apa yang kau lakukan pada mereka.?" Pemuda itu menatap Qin yan dengan geram.
"Wo wo wooooo... Tenang dulu bro. Kita bisa bicarakan baik baik." Qin yan malah mengangkat tangan nya.
Qin kai langsung berdiri, mulai menjilat pemuda itu.
"Kakak.... Dia.. dia telah melukai kedua saudaramu kak."
Qin kai mulai menunjuk nunjuk Qin yan dengan ekspresi menyedihkan.
"Ka... kau..." Pemuda itu ingin maju.
"Eh eh eh tunggu dulu." Qin yan menghentikan pemuda itu.
"Bukankah kau lihat sendiri kondisi mereka, coba lihat."
Pemuda itu berbalik ke arah dua tubuh anak itu.
"Hangus.." Pemuda itu menjawab tapi ia sudah melirik Qin kai.
"Lalu kau lihat kan, apakah aku punya kemampuan itu.?"
Wajah pemuda itu langsung berubah, menatap Qin kai dengan marah.
Qin yan berpikir kalau otak pria ini seperti nya sangat sempit layak nya Qin kai. Ia cepat sekali emosi hanya dengan memanasi nya saja. Pantas saja Qin kai selalu memanfaatkan emosi orang ini.
"Memang nya siapa yang akan percaya padamu." Mata Qin kai memerah membentak Qin yan.
"Iyah, memang siapa juga yang percaya kalau aku memang melakukan nya. Bukankah kau yang mempunyai elemen api."
"Ka... kau...." Qin kai tak bisa berkata kata menghadapi tuduhan Qin yan.
"CUKUP....!!!"
Pemuda itu menangkap Qin kai.
"Cepat kau ikut aku, untuk hari ini kau harus di beri hukuman." Lalu Qin kai di bawa oleh nya.
"Kakak.. tapi aku... aku.."
"Sudah jangan bicara lagi."
Untuk sesaat, Qin kai menoleh ke arah Qin yan.
"Qin yan... Karna kau punya kemampuan mengalahkan kami maka ikutlah dalam turnamen keluarga. Aku akan membalas semua apa yang terjadi hari ini."
Alis Qin yan terangkat.
"Oh, turnamen keluarga. Keliahatan nya menarik, oke aku terima tantanganmu."
Qin yan hanya menatap kepergian mereka dengan senyuman licik. Tiba tiba ibu nya datang memeluk nya.
"Nak, kau baik baik saja.? Hiks.. kau membuat ibu khawatir nak."
Hati Qin yan terasa sakit melihat ibu menangis di pelukan nya.
"Ibu, ibu lihatkan. Aku baik baik saja." Ucap Qin yan sambil memegang pundak ibu nya.
"Hiks... hiks... hiks...."
Ibu Qin yan masih tak mau melepas pelukan nya, malah lebih menangis tersedu sedu. Membenamkan kepala putra nya di dalam pangkuan.
Qin yan hanya menunggu hingga ibu nya tenang, sangat tidak bagus jika ibu nya terus melihat nya terluka. Apalagi jika nanti ia mendengar kematian nya, ibu nya ini terlalu khawatir pada nya. Jika ini terus terjadi, maka di masa depan ia tak bisa berbuat lebih jauh.
Qin yan mengangkat kepala, menatap mata ibu nya yang bengkak lalu mengambil tangan nya kemudian menempelkan di pipi.
"Ibu, Qin yan sudah besar. Jika ibu seperti ini terus bagaimana aku bisa tumbuh. Aku ingin ibu percaya dan biarkan aku hidup mandiri."
Ibu kembali memeluk nya sambil mencium rambut Qin yan.
"Ya, ibu mengerti. Ibu mengerti nak. Ibu takkan menangis lagi. Nak Qin yan harus menjadi lebih kuat yah, agar nanti bisa banggakan ibu."
Qin yan menggangguk dengan senang.
"Ya."
Kemudian ibu dan adik nya pulang, mengatakan kalau ia akan memasakan makanan untuk mereka. Jadi ia menyuruh dia agar cepat pulang.
Qin yan hanya mengangguk menjawab perkataan ibu nya.
Kemudian tanpa sadar ia menoleh ke suatu tempat.
Seorang gadis bercadar sedang mengawasi nya dari jarak jauh.
Seketika ia kaget setelah mendapati diri nya di tangkap basah oleh Qin yan. Ia pun pergi dari tempat itu.
'Qin Ruo Ying, tampak nya itu tidak seperti sikap nya yang biasa. Kenapa ia mengawasiku.?'
Gadis yang nama nya Qin Ruo ying merupakan bunga cantik dari keluarga cabang ini. Tidak seidikit orang yang datang meminang nya. Namun sikap dingin dan pendiam membuat orang yang melihat nya semakin kagum. Ia tipe gadis yang tidak mudah untuk di dekati, karena sikap nya seakan tak perduli dengan orang lain.
Dia mengawasi nya hari ini mungkin karna penasaran tentang anak cacat seperti diri nya. Tapi itu tidak sesuai dengan apa yang terjadi di masa lalu.
"Sistem, apakah kau sengaja menambahkan karismaku.?"
..."Tentu saja tidak tuan, itu tidak mungkin terjadi. Lagian tuan terlalu berpikir jauh, mana mungkin ia akan suka padamu tuan."...
"Oh benar juga yah, Apa.! kau bilang apa tadi. Kau pikir aku tak bisa membuat nya suka padaku.?" Sedikit kesal Qin yan berkata.
..."Tidak tuan, bu.. bukan begitu. Tentu saja tuan bisa melakukan nya. Apa sih yang tidak bisa di lakukan tuan."...
"Hmmph..... Awas yah kalau berkata lagi."
..."Ya tuan."...
Tidak jauh dari sana seorang kakek berjenggot juga mengawasi nya.
"Qin yan, anak ini tampak nya aneh sekali. Kenapa ia berbicara sendiri."
..."Tuan, ada yang mengawasi kita. Di arah jam 6."...
Qin yan menoleh ke sana, pak tua itu langsung menghilang.
'Sial, apakah dia melihatku berbicara sendiri.'
..."Perlukah ku hapus ingatan nya juga tuan."...
'Tidak perlu lakukan itu, biarkan saja dia.'
Kakek itu tiba tiba muncul di tempat yang lain.
"Benar benar aneh, dia bisa mengetahui keberadaanku. Memang benar kata patriak, Anak ini bukan anak biasa."
______
Malam nya....
Setelah makan bersama keluarga, Qin Yan bersiap bermeditasi di kamar nya.
'Belum bisa memabangkitkan kekuatan yah. tidak apa, masih banyak cara lain untuk memperkuat diri.'
Kemudian Qin yan mulai berkonsentrasi.
"Bagaimana kalau kita coba dulu kultivasi mental ini."
Kemudian sebuah buku virtual muncul di atas kepala nya. Dahi nya juga mulai bersinar, kekuatan mental mulai merambat keseluruh tubuh nya.
"Bagus, ini benar benar cocok. Akan sangat bagus bagiku untuk mengembangkan nya."
Kultivasi mental merupakan kultivasi yang tidak membutuhkan ketersediaan meridian yang baik. Asalkan mental orang bagus maka ia bisa mempelajari kultivasi ini.
Orang yang mempunyai kultivasi ini juga sangat berbahaya, dan paling di takuti di dunia luar sana. Namun Qin yan beruntung untuk bisa mempelajari nya.
"Sekarang mari kita pakai teknik pernapasan."
Ia mulai mengedarkan nafas nya sampai ke paru paru, melalui jaringan sel syaraf dan jaringan sel darah sampai ke jantung.
Setidak nya, jika ia tidak bisa membangkitkan kekuatan nya saat ini. Namun dengan kekuatan mental dan energi pernapasan, masih bisa ia gunakan dalam pertarungan.
tapi di komik menjadi alkemis dan bisa bertarung
14 sudah bercucuk tanam. rumput saja masih jarang kok 😂 jangan kata umur 5000 tapi sifat mc tak ada langsung org berumur tua hanya sedapkan jalann cerita rikenasi tapi cerita permula