JANGAN LUPA SEMATKAN LIKE DAN VOTE KALIAN😊SYUKRON❤🙏
JADILAH PENULIS YANG KREATIF😊JANGAN ADA FLAGIAT DIANTARA KITA😕JIKALAU SAMPAI DITEMUKAN ADA YANG FLAGIAT😯AUTHOR NGGAK SEGAN" BUAT REPORT🙏
Novel ini merupakan lanjutan dari dua karya Author yang digabungkan sekaligus menjadi satu yakni 'Menaklukkan Hati Jodohku' dan 'Menikahi Mu Karena Ibadah'.
Jadi disarankan membaca karya yang tertera di atas dulu yaa😊Supaya nyambung aja❤
*
Pada season ke 2 ini menceritakan tentang perjalanan cinta AQEELA NAQYA ANGGARA DAN JUGA NIZAM QAUTSAR MAHENDRA😍
Tiba-tiba Nizam melamar serta memperistri Aqeela.Apakah sebenarnya alasan yang membuat Nizam bisa yakin bahwa Aqeela itu jodohnya?
Terikat dalam sebuah ikatan pernikahan yang tak pernah direncanakan membuat keduanya butuh waktu untuk bisa lebih mengenal satu sama lain.
Akankah mereka bisa melewati setiap jembatan dalam rumah tangga yang tidak selalu mudah?
Akankah mereka hidup bahagia tanpa adanya pelakor atau pebinor?
Penasaran?? Yuk langsung baca aja😊
Jangan lupa Like,komen,Tip,rate,Favorit dan Vote yang buanyakkk😊
Terimakasih hamba Allah yang baik hati💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Nurul Wafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Kesalah fahaman
Setelah beberapa menit memikirkan matang-matang solusi untuk masalah ini,Nizam akhirnya mendapat suatu jalan keluar.
Tanpa Aqeela ketahui masalah yang menimpanya,Nizam langsung saja pergi tanpa memberi penjelasan kepada Aqeela.
"Qeela,aku harus pergi! Assalamu'alaikum...." Ucap Nizam sembari berlalu dengan langkah yang terburu-buru.
"Mau ke----?" Aqeela tak melanjutkan ucapannya karena dalam sekelabat Nizam sudah menghilang dari pandangannya,"Eitss dia itu! Wa'alaikumsalam..." Lanjutnya menggerutu diakhiri menjawab salam.
Aqeela menjadi resah tak karuan karena tingkah Nizam,ia sudah berusaha menelpon suaminya berulang kali tapi Nizam tak juga mengangkatnya.
"Dia itu sebenarnya pergi kemana?" Tukas Aqeela kesal.
Tiba-tiba pintu rumah terbuka,ternyata yang datang adalah Vita,Alvin dan Inah.
"Assalamu'alaikum..." Ucap mereka bersamaan.
"Wa'alaikumsalam..." Jawab Aqeela diiringi memcium tangan mereka bergantian.
"Qeela sayang kamu kenapa? Kenapa wajah kamu kusut seperti ini?" Tanya Vita sembari memegangi wajah Aqeela.
"Hem....Tidak apa-apa Ma." Jawabnya.
"Jangan berbohong! Ayo katakan kamu kenapa?" Desak Vita.
"Nizam mana?" Tanya Alvin.
"Dia pergi." Jawabnya malas.
"Pergi kemana?" Tanya Vita.
"Aku juga tidak tahu!" Tukas Aqeela.
"Mengapa kamu tidak ikut?" Tanya Alvin.
"Jangankan ikut,dia mengatakan mau pergi kemana pun tidak,Pa!" Jawab Aqeela malas.
"Sudah! Jangan cemberut seperti itu! Mungkin dia ada urusan penting yang mendadak jadi dia tidak sempat memberitahumu sayang!" Vita menenangkan Aqeela.
"Masalahnya,apa sepenting itu urusannya hingga dia tak mau menjawab telponku?" Tukas Aqeela.
"Sudah! Tenangkan dirimu Qeela!" Tegas Alvin.
"Iya Pa." Aqeela berlalu ke kamarnya.
Di tempat lain,Nizam dan Saskia sedang dalam perjalanan menuju rumah Laura.
Setibanya mereka langsung masuk tak lupa mereka mengucap salam.
"Mau apa lagi kalian kesini?" Bentak Caca,"Lihat anakku! Dia jadi menderita seperti itu karena kalian!" Lanjutnya.
"Ca! Tenangkan dirimu!" Ucap Saskia.
"Kalian tidak perlu berlagak so baik pada kami!" Ketus Caca.
"Tante! Benar kata Mami,sebaiknya Tante tenangkan diri dulu!" Timpal Nizam.
"Diam!" Bentak Caca.
"Mi jangan membentak Mas Nizam dan Tante Saskia!" Laura membuka suara.
"Sayang,mereka ini----." Ucap Caca belum selesai.
"Mi,Tante Saskia inikan sahabat Mami! Jadi Mami tidak boleh bersikap seperti itu!" Laura memotong ucapan Caca.
Caca diam,"Mas,Tante,maafkan Mami ya!" Ucap Laura.
"Kamu tidak perlu minta maaf! Kita tidak salah!" Bantah Caca.
"Ca,aku kesini untuk membereskan masalah ini! Ini hanya salah faham! Kumohon dinginkan dulu kepalamu!" Timpal Saskia.
"Tidak ada lagi yang perlu dijelaskan! Semuanya sudah jelas Sas!" Tukas Caca.
"Aku tidak pernah menjanjikan perjodohan antara Laura dan Nizam! Waktu itu,aku hanya berharap Laura menjadi menantuku tapi ternyata Allah berkehendak lain! Gadis lainlah yang akhirnya menikah dengan Nizam." Tegas Saskia.
"Tidak pernah menjanjikan katamu?" Ucap Caca sinis,"Jelas dengan berkata seperti itu kamu telah memberi harapan pada Laura!" Lanjutnya.
"Tante,jodoh itu hanya Allah yang tahu! Jadi Tante tidak bisa menyalahkan siapapun dalam hal ini!" Nizam memperingatinya.
"Caca,ingatlah pada takdir! Nizam tidak ditakdirkan untuk Laura!" Tegas Saskia.
"Seharusnya kamu tidak perlu mengatakan akan menjadikan Laura sebagai menantumu jika kamu tidak berniat serius pada hal itu!" Tukas Caca.
"Aw..." Pekik Laura,"Kepala aku sakit Mi!" Laura memanggil Caca.
"Sayang kamu kenapa lagi?" Tanya Caca khawatir.
"Sebentar! Mami akan menelpon Papimu dulu!" Caca segera bergegas menelpon nomor suaminya.
Setelah selesai menelpon,Caca langsung mengambil mangkuk yang berisi bubur,"Sayang,Papi bilang kamu harus makan lalu minum obat supaya sakit kepala kamu hilang!" Titah Caca.
"Aku tidak mau Mi!" Bantah Laura.
"Jangan seperti itu! Ayo sayang,demi kesehatan kamu!" Paksanya.
"Aku mau makan jika Mas Nizam yang menyuapinya." Tutur Laura.
"Astagfirullah haladzim...." Nizam tersentak mendengar penuturan Laura.
"Zam,sudah turuti saja kemauannya!" Suruh Saskia.
"Tidak bisa Mi! Nizam sudah menikah! Qeela saja belum pernah Nizam suapi! Kenapa sekarang Nizam malah harus menyuapi wanita lain!" Bantah Nizam.
"Anggap saja kamu sedang menyuapi adikmu,bukan wanita lain!" Bisik Saskia.
"Tapi Mi----." Nizam hendak menolaknya lagi namun Saskia terus memaksanya.
Qeela maafkan aku! Aku terpaksa melakukan ini! Batin Nizam terus teringat pada Aqeela.
Dan dengan terpaksa akhirnya Nizam menyuapi Laura.
Di tempat lain,Aqeela tengah menuangkan air minum ke gelasnya lalu setelah gelas itu terisi,ia hendak membawanya ke kamar,namun tiba-tiba gelas itu terjatuh dari genggaman tangannya.
Praaakkkk!!!
"Astagfirullah...Qeela kamu tidak apa-apa sayang?" Vita mendekati Aqeela.
Tangan Aqeela gemetar,"Ma-maaf Ma,Qeela tidak sengaja menjatuhkannya! Tadi Qeela melamun!" Ucap Aqeela gugup.
"Bi! Bi Inah!" Panggil Vita setengah berteriak.
Inah segera menuju ke sumber suara,"Ada apa nyonya?" Tanyanya.
"Tolong bereskan serpihan kaca ini!" Suruh Vita.
"Oh,baik nyonya!" Inah segera mengambil sapu lidi,sapu injuk dan penyodok sampah.
"Terimakasih Bi..." Ucap Vita sebelumnya.
Kini Vita menggandeng Aqeela ke sofa ruang tamu,"Ada apa tadi kamu teriak-teriak?" Tanya Alvin yang datang tiba-tiba.
"Tadi Qeela tak sengaja memecahkan gelas." Jawab Vita cemas.
"Qeela? Kamu tidak apa-apa kan sayang?" Tanya Alvin ikut khawatir.
"Tidak apa-apa Pa." Jawab Aqeela.
"Kamu melamunkan apa sampai gelas yang kamu pegang bisa pecah begitu?" Tanya Vita.
"Entahlah Ma,Qeela tiba-tiba teringat Mas Nizam sampai Qeela kehilangan kefokusan Qeela." Lirih Aqeela.
"Kamu harus positif thinking pada Nizam!" Seru Alvin,"Sekarang lebih baik kamu istirahat di kamar." Lanjutnya.
"Iya Pa." Aqeela beranjak dari sofa ruang tamu.
"Mama akan mengantarmu sayang!" Vita menggandeng tangan Aqeela.
*
Malam harinya Nizam baru saja pulang setelah hampir seharian susah sekali untuk dihubungi.
"Darimana saja kamu jam segini baru pulang?" Tanya Aqeela sinis.
"Tadi ada urusan." Jawabnya.
"Aku tidak menanyakan untuk hal apa kamu pergi! Tapi kemana kamu pergi?" Bantah Aqeela.
Aku tidak mungkin mengatakan tadi aku habis dari rumah Laura! Jika aku mengatakannya,Aqeela pasti akan salah faham! Fikir Nizam.
"Tadi aku pergi bersama Mami ke rumah temannya!" Jawab Nizam santai.
"Mas! Kamu tidak membohongiku kan?" Aqeela mulai curiga.
"Kamu memcurigaiku?" Tukas Nizam.
"Bagaimana aku tidak curiga! Tiba-tiba kamu pergi tanpa menjelaskan kemana kamu akan pergi!" Tegas Aqeela,"Aku mencoba terus meneloponmu! Tapi kamu tidak mengangkatnya sekalipun! Kamu fikir aku tidak khawatir!" Lanjutnya kesal.
"Maafkan aku! Tadi ponselku aku silent jadi aku tidak mendengar ada telpon masuk!" Nizam beralasan.
"Jika tadi kamu pergi bersama Mami,kamu tidak mungkin tidak tahu aku menelponmu!" Tukas Aqeela.
Nizam mengernyitkan keningnya,"Jika kamu tidak percaya,kamu boleh menanyakannya pada Mami!" Seru Nizam,"Aku lelah,ingin mandi!" Lanjutnya berlalu ke kamar mandi.
Aqeela mencoba mempercayai Nizam dengan menghilangkan fikiran-fikiran negatif yang menyerbu isi kepalanya.
.
.
.
Readers : Uyeee😬Makin greeget aku thor😈
Author : Jangan baper ya! Ini hanya bumbu-bumbu sebagai penyempurna sebuah cerita😆😆
AUTHOR INGATKAN JANGAN LUPA KASIH AUTHOR LIKE DAN VOTE SUPAYA AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT MELANJUTKAN CERITA INI🙏😊TERIMAKASIH❤😉😉
sbar mas temy bukn jdohmu
semngt thor
seperti ucapan Pak Dosen Reihan pada Humairohnya....🤭🤭🤭
jadi ingat q sendiri....dg perantara guru ngaji q...hanya 40 hari sejak perkenalan....q & suami langsung jdi kekasih halal
y klo skolahnya dkt mending jln kaki,,sehat jg ngurangi polusi😉😉