NovelToon NovelToon
DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Karir / CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

Ketika cinta berubah menjadi luka, dan keluarga sendiri menjadi pengkhianat. Dela kehilangan segalanya di hari yang seharusnya menjadi miliknya cinta, kepercayaan, bahkan harga diri.
Namun dalam keputusasaan, Tuhan mempertemukannya dengan sosok misterius yang kelak menjadi penyelamat sekaligus takdir barunya. Tapi apakah Dela siap membuka hati lagi, ketika dunia justru menuduhnya melakukan dosa yang tak pernah ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Kekalahan Refan

Di sebuah rumah besar yang tampak mewah, seorang wanita paruh baya terlihat kesal. Nada bicaranya meninggi karena anaknya baru saja kalah dalam tender besar.

“Kamu ini bagaimana sih? Bisa-bisanya kalah tender sama anak tengik itu. Kalau begini terus, Papa kamu gak akan pernah mempercayakan perusahaan kepadamu,” omel wanita itu Amel namanya dengan nada penuh kecewa.

“Mau bagaimana lagi Ma. Aku sendiri juga bingung kenapa bisa kalah. Padahal aku sudah berusaha semaksimal mungkin. Seharusnya aku yang menang,” sahut putranya Refan, dengan nada lesu.

“Kalau begitu gunakan setiap kesempatan yang diberikan ayahmu dengan sebaik mungkin Nak. Supaya perusahaan itu bisa jatuh ke tangan kamu.”

“Ini juga aku sudah berusaha Ma. Mama jangan ngomel terus dong,” keluh Refan.

“Itu satu-satunya cara agar perusahaan bisa jadi milikmu. Mama gak mau kalau sampai perusahaan jatuh ke tangan bocah menyebalkan itu,” kata Amel dengan nada tegas.

“Aku janji Ma. Perusahaan itu pasti akan jadi milikku,” balas Refan dengan percaya diri.

Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya datang suami Amel, Fahmi Mahendra yang baru pulang kerja. Begitu melihat suaminya, Amel segera menyambutnya dengan senyum manis.

“Papa sudah pulang,” ucap Amel sambil mengambil tas kerja suaminya.

“Iya Ma,” jawab Fahmi singkat.

Sementara itu, Refan langsung mendekat dan meminta maaf.

“Pa maafkan Refan karena sudah gagal memenangkan tender,” katanya menunduk.

Fahmi menepuk bahu anaknya lembut. “Sudahlah, gak apa-apa. Yang menang juga kakakmu sendiri jadi tetap di keluarga kita. Dari pada dimenangkan orang lain kan?” Katanya bijak.

“Kakakmu itu memang hebat gak bisa diragukan lagi.”

Ucapan itu membuat Amel dan Refan saling pandang, jelas keduanya tidak suka mendengar Fahmi selalu memuji Arsen anak sulung Fahmi dari pernikahan sebelumnya.

“Aku janji Pa ke depannya Refan akan berusaha lebih keras lagi,” ujar Refan dengan nada yakin.

“Itu wajar kamu baru pertama kali Papa beri kepercayaan untuk ikut tender. Kalau kakakmu kan sudah sering,” jelas Fahmi.

Amel buru-buru ikut menyela untuk membela anaknya. “Iya Pa Refan kan baru belajar. Untuk berikutnya, Mama yakin Refan bisa menang,” katanya manis.

Fahmi mengangguk. “Oke Ma, tolong siapkan makan malam yang spesial ya. Papa suruh Arsen pulang malam ini. Kita rayakan karena dia berhasil memenangkan tender,” ucap Fahmi sebelum menuju kamarnya.

Begitu Fahmi masuk kamar, Amel langsung menatap Refan dengan wajah masam.

“Ih nyebelin banget menang tender aja sampai mau dirayakan segala,” gerutu Amel.

“Iya lebay banget Papa,” tambah Refan ketus.

“Ingat kamu harus pintar-pintar mengambil hati Papa kamu. Kalau gak dia bakal terus berpihak ke Arsen,” ujar Amel dengan nada serius. Refan mengangguk setuju.

Walau diminta menyiapkan makanan spesial untuk Arsen, tentu saja Amel tidak mau turun tangan sendiri. Semua diserahkan kepada ART di rumah itu. Sejak menikah dengan Fahmi, Amel hampir tak pernah menyentuh dapur.

Beberapa saat kemudian, Amel tampak tersenyum-senyum sendiri. Refan yang melihatnya langsung heran.

“Mama kenapa senyum-senyum sendiri begitu?” Tanyanya curiga.

Amel menatap anaknya dan tersenyum licik. “Tenang saja Mama sudah punya rencana supaya perusahaan itu tetap jatuh ke tangan kamu.”

“Rencana apa Ma?” Tanya Refan penasaran.

“Mama mau menjodohkan Arsen dengan Ratu. Kalau itu berhasil posisi kita aman. Ratu pasti akan berpihak pada kita,” ujar Amel percaya diri.

“Memangnya Arsen mau dijodohkan sama Ratu?” Tanya Refan tak yakin.

“Pasti mau lah Ratu itu cantik. Siapa sih laki-laki yang gak terpikat olehnya?” Jawab Amel mantap.

“Seharusnya Mama jodohkan Ratu sama aku aja,” protes Refan.

Dalam hatinya, ia memang menyukai Ratu sejak pertama kali dikenalkan oleh ibunya. Mereka bahkan masih sering berkomunikasi dan jalan bersama hingga kini.

“Kamu bisa cari wanita lain. Kalau Ratu Mama jodohkan sama kamu rencana kita bisa gagal,” tegas Amel.

“Ck ya sudahlah, terserah Mama aja,” jawab Refan akhirnya pasrah.

“Lagian Mama juga sudah bicara sama Papa dan dia setuju. Papa bilang Ratu itu cantik dan baik,” kata Amel puas.

...****************...

Di rumah lain, suasana tampak sibuk Rena terlihat kerepotan karena tak ada Arsen yang biasanya membantu pekerjaan rumah. Hari itu, Rena mendapat pesanan kue kering dalam jumlah besar, sehingga ia dan Dela harus pontang-panting menyiapkannya.

“Suami kamu belum pulang juga Del? Udah malam begini,” tanya Rena sambil menggulung adonan kue.

“Gak Bu Mas Arsen bilang hari ini gak pulang,” jawab Dela singkat.

Rena memicingkan mata. “Tumben banget dia gak pulang. Emang lembur sampai pagi?” Tanyanya lagi dengan nada curiga.

“Katanya sih Mas Arsen harus keluar kota, ada pertemuan penting,” jawab Dela jujur.

Rena langsung tertawa terbahak. “Hah? Pertemuan penting apaan? Kuli bangunan punya pertemuan penting juga Del? Gayanya udah kayak orang kantoran aja,” ucapnya sambil mengejek.

“Bener tuh Mbak Dela,” sahut Tika yang ikut nimbrung. “Ada-ada aja kuli bangunan kok dandanannya kayak bos besar. Jangan-jangan pertemuan penting itu sama perempuan lain.”

Eka pun ikut menimpali dengan tawa sinis. “Kalau Mas Rian yang ngomong begitu baru aku percaya. Tapi kalau kuli bangunan? Halah paling ketemuan sama wanita lain. Secara aja Dela kan buluk banget, gak heran kalau suaminya nyari yang lebih cantik di luar.”

Deg!

Jantung Dela berdegup kencang. Kata-kata mereka menusuk hatinya. Dadanya terasa panas, perih, sekaligus sesak.

Apa benar yang mereka bilang? Apa Mas Arsen beneran ketemu perempuan lain? Apa aku sejelek itu sampai suamiku harus cari yang lain? pikirnya sedih.

Perasaan Dela mulai gelisah ia tak ingin tersakiti lagi seperti masa lalunya. Luka lama masih membekas, dan kini rasa cemburu itu membuatnya hampir tak bisa bernapas. Tangannya bekerja cepat, membentuk adonan kue tanpa sadar.

Dalam hati Dela ingin segera menghubungi suaminya lewat video call, ingin memastikan sendiri apakah benar Arsen sedang rapat atau malah bersama wanita lain. Tapi rasa takut menahannya.

Lalu sebuah pikiran muncul di benaknya. Baiklah kalau aku memang terlihat jelek, aku harus berubah. Aku akan belajar mempercantik diri mulai besok. Bukankah Mas Arsen sudah memberiku uang untuk kebutuhan pribadi? Aku akan gunakan sebagian buat beli baju, skincare, dan perawatan. Aku juga ingin kelihatan cantik seperti wanita lain, gumamnya lirih namun tegas.

Dela menatap bayangannya di cermin dapur. Rambut acak-acakan, wajah pucat tanpa riasan, pakaian lusuh ia sadar selama ini dirinya terlalu cuek pada penampilan. Aku sudah capek diremehkan, dihina, dan gak dianggap. Aku juga ingin berubah.

Sementara itu, Rena masih saja mengomel. “Dari pada keluyuran gak jelas mending suami kamu pulang dan bantu Ibu bikin kue. Gak tau apa kita lagi kebanjiran pesanan?”

“Kalau semua dikerjain berdua kan lebih cepat, Bu,” sahut Dela pelan. “Tika sama Mbak Eka juga bisa bantu kan?”

Eka langsung menatapnya tajam. “Enak aja! Aku itu capek baru pulang kerja. Eh disuruh nguleni adonan juga?”

“Iya Mbak Del,” timpal Erika. “Itu kan kerjaan kamu lagi pula aku mau keluar sama Mas Riki buat beli cincin nikah.” Nada suaranya dibuat-buat, jelas sengaja untuk menyakiti hati Dela.

Dela menunduk, berusaha menahan diri. Tika bahkan melanjutkan dengan nada sombong, “Aku nanti mau pesta pernikahan yang mewah gak kayak kamu yang cuma nikah asal sah aja.”

Ucapan itu membuat dada Dela terasa sesak. Bukan hanya karena hinaannya, tapi karena lelaki yang disebut Tika Riki adalah mantan kekasih Dela sendiri. Telinganya panas, tapi Dela tetap diam. Ia tak mau memperpanjang masalah. Rena yang melihat percakapan itu malah menimpali dengan nada menyalahkan.

“Udah, udah benar kata Tika dan Eka. Mereka itu capek gak seperti kamu yang di rumah terus. Lagian Tika sibuk ngurus pesta nikahnya dan kamu jangan lupa ya Dela, kamu harus nyumbang buat acara adikmu nanti.”

“Nyumbang?” Dela mengangkat wajahnya kaget.

“Iya kamu harus kasih lima juta. Kakak kamu itu lagi hamil, jadi gak bisa bantu banyak. Kamu kan belum punya anak, gak ada tanggungan harusnya bisa bantu lebih banyak,” ujar Rena seenaknya.

Mata Dela langsung membesar. “Apa? Lima juta Bu? Dela uang dari mana sebanyak itu? Dela cuma jualan kue penghasilannya juga kecil.”

Rena menjawab santai, “Minta aja ke suami kamu. Bebankan ke dia biar dia yang cari uangnya.”

Dela geleng-geleng kepala. “Gak Bu kasihan Mas Arsen. Lagian Tika yang mau nikah kenapa Dela yang harus repot? Kalau gak punya uang ya jangan maksa bikin pesta mewah.”

Tika mendengus, “Enak aja! Pernikahan aku harus mewah. Aku ini wanita karier Bu. Masa teman-teman kantorku nanti lihat pestaku sederhana? Malu dong!”

Eka ikut menyambar, “Jangan samain kamu sama kita Del kelas kita beda! Mungkin kamu bisa aja nikah dengan cara asal-asalan gak ada pesta, gak ada tamu, karena kamu cuma tukang kue,” ujarnya sambil tertawa Tika ikut terbahak.

Dela mengepalkan tangan kuat-kuat. Hatinya panas mendengar penghinaan itu. Tapi kali ini, ia tak ingin menangis.

Ia justru bertekad dalam hati, Awas aja aku bakal berubah. Aku bakal jadi cantik. Aku gak mau terus diremehkan.

Ia menatap cermin lagi, kali ini dengan sorot mata yang berbeda. Ada tekad yang tumbuh di sana tekad untuk membuktikan bahwa dirinya juga berharga.

1
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
padahal semua punya dia, adalah punya arshen, suamik dela
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
lemah bgt
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ampun dah,siap bnerr jadi jandess
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
tapi buat selingkuhan yg lain msh terbuka lebar kok 😂
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
agak laeenn, mau masuk neraka padahal masih didunia 😂😂
Nani Haryatiyati
bolehkan aku bahagia Tika 🤣🤣🤣🤣🤣
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ya gimana kemaren riki memperlakukan dela, begitu juga kamu diperlakukan 😂😂
Mimi Riza
keren
Mimi Riza
di tunggu update nya ya kak 😍
Nani Haryatiyati
nahhh gitu dong del
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Nani Haryatiyati
nahhhh gitu dong dela,tunjukkan pesonamu
Nani Haryatiyati
keluar dela,kluar. ngontrak
Mimi Riza
aku nungguin update nya kak
Nani Haryatiyati
bagus cerita nya 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!