NovelToon NovelToon
Kodasih, Nyi Ratu Kelam

Kodasih, Nyi Ratu Kelam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Hantu
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arias Binerkah

Kodasih perempuan pribumi menjadi gundik Tuan Hendrik Van Der Vliet. Dia hidup bahagia karena dengan menjadi gundik status ekonomi dan sosialnya meningkat. Apalagi dia menjadi gundik kesayangan.

Akan tetapi keadaan berubah setelah Tuan Hendrik Van Der Vliet, ditangkap dan dihukum mati.. Jiwa Tuan Hendrik tidak bisa lepas dari Kodasih yang menjeratnya.

Kodasih ketakutan masih ditambah munculnya Nyonya Wilhelmina isteri sah Tuan Hendrik yang ingin menjual seluruh harta kekayaan Tuan Hendrik


Tak ingin lagi hidup sengsara Kodasih pergi ke dukun yang menawarkan cinta, kekayaan dan hidup abadi namun dengan syarat yang berat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 12.

Mbah Jati mengangkat pandangannya, lalu meraih kendi kecil di sampingnya. Ia menuang air ke dalam cawan tanah liat dan menyodorkannya pada Kodasih.

“Minum dulu. Badanmu membawa hawa kematian dari jalan tadi.”

Kodasih meneguknya. Rasanya seperti tanah basah dan akar tua. Pahit, namun tubuhnya perlahan menghangat dan segar.

Mbah Jati menatapnya lama, dalam, seakan menimbang beban yang tak bisa dilihat mata.

“Kamu datang bukan hanya untuk jawaban, Kodasih. Kamu datang membawa sesuatu... yang seharusnya dikembalikan.”

Kodasih menunduk. Suaranya pelan dan gemetar.

“Anak itu... anak yang tak sempat lahir... masih bersamaku.”

Udara di dalam rumah mendadak dingin.

Dari arah serambi rumah, botol-botol kaca bergetar halus. Salah satunya retak, suara nyaring seperti jerit kecil melengking dari dalamnya.

“Bukan cuma dia,” lanjut Mbah Jati, suaranya semakin berat. “Arwah Tuan Menir pun belum tenang, karena kamu membawa sebagian dirinya... yang kamu ambil tanpa sadar.”

Kodasih terdiam. Rahangnya mengencang.

“Kamu tidak ingin melepaskannya,” ujar Mbah Jati pelan, “karena kamu belum siap kehilangan semua kemewahan yang dia tinggalkan.”

Lalu Mbah Jati mengusap wajahnya sendiri. “Dia masih bisa menjadi penjagamu. Tapi sudah tidak ada lagi cinta asmara membara ... tidak ada lagi birahi. Paham maksudku?”

Kodasih menunduk. Air matanya jatuh diam diam, tak sanggup membantah.

“Dia tidak mengizinkanku bahagia lagi... karena aku belum selesai menebusnya,” bisiknya.

“Dan aku akan kesepian..” gumam Kodasih di dalam hati.

Mbah Jati menarik napas panjang, lalu berdiri perlahan. Langkahnya berderak seperti kayu tua.

“Kalau kamu ingin lepas dari belenggu arwah Tuan Menir,” katanya, “kamu harus menyerahkan semua harta yang pernah dia beri. Termasuk loji yang kamu tempati. Semua harus kembali ke tanah.”

Kodasih mengangguk perlahan. Tapi matanya masih menyimpan tanya.

“Dan kalau kamu tetap ingin membuka hati untuk cinta yang baru...” lanjut Mbah Jati, kini menatapnya tajam, “kamu harus menjalani ritual. Tapi ingat, untuk itu dibutuhkan tumbal.”

“Tumbal apa, Mbah?” tanya Kodasih, suara gemetar.

Mbah Jati memejamkan mata. Udara di sekelilingnya seolah ikut menahan napas.

“Darah. Tapi bukan darahmu,” ujarnya pelan. “Kamu harus menyerahkan sesuatu yang kamu cintai. Atau seseorang... yang mencintaimu tanpa pamrih.. ”

Kodasih terdiam. Wajah polos Arjo yang baru saja dijumpainya tadi, tiba-tiba melintas di pikirannya. Kodasih pun langsung teringat akan Kakak sepupu Arjo yang begitu mencintainya..

”Kang Pono.” Gumam Kodasih di dalam hati.

Mbah Jati melihat perubahan di wajahnya dan laki laki tua itu menatap tajam ke wajah Kodasih.

“Mbah, apa Mbah Jati bisa melakukan ritual itu?” tanya Kodasih lirih sambil menatap Mbah Jati.

Mbah Jati tidak menjawab. Ia hanya menatap api dalam tungku kecil yang kini mulai menyala sendiri.

Mbah Jati menghela napas panjang. Api di tungku mendadak meredup, seolah ikut menarik diri dari percakapan mereka.

"Aku bisa membimbingmu," katanya pelan, "tapi tidak sampai akhir jalan ini."

Kodasih menatapnya, bingung. "Maksud Mbah?"

"Aku tidak sanggup melakukan ritual pelepasan yang kamu butuhkan," ucapnya, kini mantap. "Karena jalan itu butuh tangan yang bersedia menyentuh kegelapan... dan aku sudah meninggalkannya."

Kodasih terdiam, tapi sorot matanya jelas penuh kecemasan. "Lalu siapa, Mbah?"

Mbah Jati bangkit dengan susah payah. Ia berjalan ke rak tua dan menggeser selembar anyaman bambu di dinding. Di baliknya, ada kotak kayu hitam berukir yang sudah berdebu. Ia buka perlahan, dan dari dalamnya mengeluarkan sehelai kertas lontar tua, penuh simbol dan tulisan Jawa kuno.

"Namanya Mbah Ranti. Dia tinggal di pinggiran hutan Karang Pulosari, dekat makam tua yang tak banyak orang tahu. Ia dukun yang tak mengenal batas. Apa pun bisa dia buka, apa pun bisa dia tutup… termasuk pintu antara dunia dan kematian."

Kodasih mengernyit. "Kenapa bukan Mbah Jati saja yang bantu? Bukankah Mbah tahu lebih banyak dari siapa pun?"

"Karena Mbah Ranti tak butuh ilmu. Dia... menjadi ilmunya," jawab Mbah Jati lirih. "Dan karena untuk melepaskan Tuan Menir dari tubuh dan hidupmu, kamu harus bicara dengan sesuatu yang lebih purba dari cinta."

"Dia bisa menolongku?"

"Dia bisa. Tapi bayarannya bukan cuma harta, atau darah..." Mbah Jati menatap lekat-lekat wajah Kodasih, "kadang, dia menuntut bagian dari ingatanmu."

"Ingatan?"

"Ya. Rasa. Kenangan. Sesuatu yang kamu anggap milikmu sepenuhnya. Karena dia percaya: untuk benar benar bebas dari masa lalu, kamu harus melupakannya sepenuhnya. Termasuk cinta itu sendiri."

Kodasih menelan ludah. Jantungnya berdegup lebih cepat. "Kalau aku setuju... ke mana aku harus pergi?"

Mbah Jati menggulung lontar itu dan membungkusnya dengan kain hitam.

"Berangkatlah malam Jumat Kliwon. Jangan naik kendaraan. Jalan kaki melewati jalur lama di belakang Pasar Legi, hingga menemukan batu besar dengan tiga garis merah. Di sanalah jalan ke Karang Pulosari terbuka. Tapi jangan bicara pada siapa pun di perjalanan. Bahkan kalau kau dengar ada yang memanggil namamu."

Ia menyodorkan lontar itu ke Kodasih.

"Berikan ini pada Mbah Ranti. Dia akan tahu kau datang atas namaku."

Kodasih mengambilnya dengan tangan gemetar.

"Mbah... apakah dia manusia?"

Mbah Jati tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap keluar desir angin terdengar berbeda suaranya, lalu bergumam:

"Dia pernah jadi manusia. Tapi sekarang... mungkin dia sesuatu yang lebih dari itu."

Jantung Kodasih berdetak lebih kencang. Keringat dingin mulai bercucuran. Kebaya hitamnya mulai basah di bagian punggung dan bawah lengan.

“Terima kasih, Mbah... nanti saya pikir-pikir dulu,” ucapnya lirih sambil menunduk.

Mbah Jati mengangguk pelan, namun tatapannya belum lepas dari wajah Kodasih.

“Benar, Kodasih. Pikirkan baik-baik niatmu. Jalan ini bukan jalan biasa. Tapi...” Mbah Jati terdiam sesaat, lalu kembali menatapnya tajam, “…aku masih punya satu lagi saran. Jalan lain yang bisa kamu tempuh.”

Kodasih menatapnya, cemas namun penasaran. “Apa itu, Mbah?”

Mbah Jati memejamkan mata, lalu berbisik pelan seperti menyebut nama yang tak boleh terdengar angin.

“Ritual Kesunyian.”

Kodasih mengernyit. “Ritual apa itu?”

Mbah Jati membuka mata, menatapnya lekat.

“Itu bukan ritual yang biasa diminta orang orang. Tidak butuh tumbal, tidak butuh darah, tidak butuh mantra-mantra yang membakar langit. Tapi... itu butuh pengorbanan yang tidak terlihat.”

“Pengorbanan apa, Mbah?”

“Dirimu sendiri.”

Sunyi menggantung di antara mereka. Bahkan suara botol kaca di serambi tadi sudah tak terdengar lagi, seperti semua sedang mendengarkan.

1
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
aduh ruwet.. 😥 ini baru nayu kudasi kolab sama menil ya blom ketemu sama gusti junjungan nya yg suka pelil 🙄
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: hhmmm... kemungkinan besar iya 😌😥
total 2 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
kasian tiyem kalau jadi korban 😥
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
wiiih... 😱😱
Arias Binerkah: 😍😍😍😍😍😍
total 3 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
serem banget tapi penasaran 🤭
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
YuniSetyowati 1999
Masih ada manusia yg tinggal saja aura rumah dan kamar2nya sehoror itu apalagi jika di kosongkan.Seandainya Loji itu nyata,pasti serem banget auranya.
YuniSetyowati 1999: Iyo 😅
total 2 replies
YuniSetyowati 1999
Kodasih masih jadi manusia biasa saja sudah serem.Apalagi saat sudah jadi dukun mumpuni.Tumnal orang yang mencintai dengan tulus mungkin tumbal pertama Kodasih jadi agak berat di pikiran tp setelah itu pasti tumbal2 berikutnya akan berjatuhan dengan entengnya.
Ai Emy Ningrum: kopi nya kak 😚☕
total 3 replies
YuniSetyowati 1999
Benar mbok.Ikatan tuan menir dan nyi Kodasih tak kan terputus.Ikatan yang terikat tanpa tali pengikat takkan pernah bisa terputus.Ikatan yg telah mengikat hati tanpa ada hati.Ikatan yang telah mengikat cinta tanpa cinta.Dan ikatan yang telah mengikat jiwa dengan sesuatu yang tak bisa diterima dengan akal sehat.
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
kek nama ratu Belanda istrinya menir
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: generasi penerus jurig 👻🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 12 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
kek mana bayangan tersenyum..🤔
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒
hayoo siapa yg memamgil mu tiyem

nahh dag dig duga lah kau tiyemm
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒: lha jelas kan dia lagi cinta sm kang pono wkwkwkk
total 2 replies
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒
waduhh mau ngapain yaa
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒: bajar bebek enakp tuh mbk ning
total 2 replies
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒
lhoo aneh kenapa
ada apa ini yaaa
apa yg terjadi coba
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒
tp 7 hari 7 malem kok udh ada ygbke situ pula apa g gagal yaa
Its just a lunch
ganti cover ya thor...😄💪
Arias Binerkah: diganti Ntoon Kak, cover yang aku buat tak menarik 🙈🙈
total 1 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
serem ya udah meninggal aja masih aja gentayangan 🤭
YuniSetyowati 1999
Tuan Menir pasti tidak mengijinkan.Karena jiwanya sudah terikat di Loji tersebut.
YuniSetyowati 1999
Kidung Asmorodono kidung cinta yang membara.Penafsiran arti kidung Asmorodono tergantung dari yang melantunkan/menyanyikan & yang mendengar.Ada yg menafsirkan perasaan cinta yang membara kepada sang pencipta,ada yang menafsirkan perasaan cintanya yg menyala2 pd lawan jenis.
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒: yoo wis ok lah kyo ne sak ono wae
total 3 replies
💜⃞⃟𝓛 ☕Y✨☘𝓡𝓳✨❤️⃟Wᵃf✨•§͜¢•🍒
jangan menatap klo ditatap watu batuke yo jebol too gessss🤣🤣🤣

jangan melihat ke cermin
krn yg ada nnti lihat yg bening2 segwr rekk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!