Lin Yi Yue hanya punya satu keinginan, terbang bebas. Dia tidak ingin lagi terikat atau pun terkurung dalam sangkar lagi.
Bertemu Bai Ruyi membuat perasaannya campur aduk, harusnya ada rasa benci tapi mengapa juga ada harapan. Pria itu memberikannya janji yang indah, berkata akan mengubah sangkar menjadi rumahnya dan akan menemaninya terbang kemana pun.
Lin Yi Yue menginginkannya, tapi apakah itu mungkin? Beban yang dia tanggung sangat besar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velika Sastra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Kembali
''Yi Yue rencanamu terlalu berisiko.''
''Hua Hua jangan khawatir, jika kita tidak melakukan ini selamanya kita tidak akan tahu siapa musuh kita.''
''Tapi aku tidak Ingin melihatmu kesakitan.''
Lin Yi Yue terdiam, ia memetik salah satu bunga dan menaruhnya di tangan Zhao Hua.
''Aku baik-baik saja, selama rencana ini dapat melihat musuh yang selama ini bersembunyi. Bahkan jika aku kesakitan itu sepadan.''
''Bagaimana dengan bocah Bai itu?''
''Tingkat kultivasi nya masih rendah, dia sendiri tidak tahu bagaimana menggunakaan kekuatan Klan Bai.''
''Jangan khawatir setelah dia datang, aku akan mengawasinya.''
''Hua Hua ekspresi mu tampak kejam.''
''Bukankah ini demi dirimu.''
''Baiklah aku tahu, Hua Hua akan melakukan apa pun untukku!''
****************
Pada saat yang sama di Sakte Teratai dua puluh murid berbaris di depan gerbang. Bai Ruyi ikut berbaris, dengan liontin giok yang menggantung di pinggangnya. Sejak tadi ekspresi Bai Ruyi tidak berubah, seolah tidak terganggu dengan ocehan Chen Lai.
''Ruyi menurutmu Paviliun Bai Yue adalah tempat seperti apa? Apakah kita akan bertemu lagi dengan wanita itu? Aku sungguh tidak sabar ingin bertemu Nona Zhao. Kudengar basis kultivasinya telah mencapai tingkat langit, bukankah luar biasa!''
''Zhao Hua bukankah nama yang sangat indah dan menawan. Aku yakin parasnya juga tak kala indah dari namanya...''
''Sedari tadi kau menceritakan Nona Zhao, kenapa tidak menceritakan Penguasa Paviliun Bai Yue.''
''Penguasa Paviliun Bai Yue, Zhu Ying... Aku tidak berani.''
''Hanya bercerita tentangnya kau langsung menciut.''
''Kau tidak tahu... Masalahnya cerita tentang Zhu Ying sangat beragam. Ada yang bilang Zhu Ying adalah Nenek tua dengan mata merah. Ada yang menceritakan Zhu Ying sangat kejam, membunuh tanpa pandang bulu. Bahkan ada yang menceritakan Zhu Ying pernah memusnahkan seluruh Klan...''
''Klan apa, kenapa kau berhenti?''
''Tiba-tiba aku lupa Klan mana. Lupakan Tetua Fu datang.''
''Salam Tetua.'' para murid memberi salam.
''Kali ini aku yang akan mengantarkan kalian. Harap ingat satu hal, jika kalian masih sayang dengan nyawa kalian taati semua peraturan yang ada di sana. Paviliun Bai Yue penuh dengan energi jahat, kalian harus saling menjaga diri. Sebelum berangkat periksa lagi barang-barang yang kalian bawa, khususnya persediaan makanan kalian.''
''Persediaan makanan? Tetua jangan khawatir bukankah kultivator bisa tidak makan selama tiga hari.''
''Baiklah, jangan sampai kalian mati kelaparan... Chen Lai kemari lah.''
''Hah, kenapa Tetua memanggilku? Mungkinkah Tetua akan menghukum ku karena membawamu pergi?'' panik Chen Lai.
''Jangan berfikir berlebihan, pergi saja.'' Bai Ruyi mendorongnya maju.
''Tetua.. Apa aku melakukan kesalahan.''
''Chen Lai sebelumnya aku memberimu batasan terkait dengan semua asal usul Bai Ruyi. Sekarang aku akan melepaskan batasan itu, tapi setelah ini apa pun yang kau ketahui kau harus tetap diam. Biarkan Bai Ruyi mencari tahu sendiri asal usulnya.''
''Terima kasih Tetua.''
Dua jari Tetua Fu menekan kening Chen Lai. Setitik cahaya bersinar, mata Chen Lai melebar.
''Sudah pergi lah.''
''Oh... Sekali lagi terima kasih Tetua.''
''Ohh siapa aku, dimana aku berada. Luar biasa hahaha.... Mungkinkah hanya aku yang tahu, perasaan ini luar biasa. Aku sungguh pandai memilih teman. Bai Ruyi aku mencintaimu!''
''Chen Lai lepaskan! Apa kau gila, kenapa memelukku, menjijikkan!'' Bai Ruyi mendorongnya menjauh.
''Ada apa denganmu? Apa yang guru katakan hingga kau menunjukkan sikap aneh ini.''
''Tidak ada.''
''Iih!'' Bai Ruyi mencibir, melihat teman nya itu masih tersenyum dengan mata bersinar.
''Semua nya mari berangkat!''
****************
Puluhan cahaya turun tempat di depan gerbang Paviliun Bai Yue. Mereka adalah para murid dari berbagai Sakte di Alam Langit. Melihat kondisi lingkungan yang gersang tanpa ada satu pun tanaman yang hidup, para murid mulai mengeluh.
''Apakah ini Paviliun Bai Yue? Kenapa lingkungan di sini begitu buruk?''
''Bisakah kita bertahan hidup di tempat ini.''
''Bahkan tidak ada satu pun pohon yang hidup.''
''Apakah ini masih tempat tinggal manusia?''
Tepat ketika mereka sibuk berbicara Zhao Hua muncul dengan dua pria bayangan, tanpa mereka sadari.
''Kalian berdua buat mereka diam!''
Dua bayangan hitam menyebar, puluhan kerikil melayang, satu persatu mulai menembak titik akupuntur para murid yang berbicara, membuat mereka berhenti mengeluarkan suara.
''Cara yang sedikit... Kurang sopan, tapi pria bayangan tidak mempunyai pikiran. Jadi tidak masalah, Lupakan saja.''
''Semua nya selamat datang di Paviliun Bai Yue!''
Begitu Zhao Hua berbicara, puluhan pasang mata mengarahkan pada nya.
''Nona Zhao!''
''Telah menyusahkan para Tetua membawa para murid kemari.''
''Ini tidak menyusahkan sama sekali.''
''Nona Zhao, kami tidak melihat Zhu Ying apa dia baik-baik saja?'' tanya Tetua Sakte Siluman.
''Dari mana datang nya kabar bahwa Zhu Ying tidak baik-baik saja?''
''Nona Zhao aku hanya bicara asal, tentu kami berharap Zhu Ying baik-baik saja.''
''Karena kau khawatir, kirim saja obat herbal aku akan menerimanya dengan senang hati.'' Zhao Hua tersenyum.
''Nona Zhao, bagaimana pun Zhu Ying telah hidup selama tujuh ribu tahun. Kami para Tetua baru saja menjabat, ingin memberi penghormatan pada Zhu Ying.'' Ucap Tetua Sakte Awan.
''Benar, tidak hanya kami para murid di berbagai Sakte juga penasaran dengan Zhu Ying.'' Tetua yang lain mengangguk setuju.
Tak lama setelah Tetua itu menyelesaikan kalimatnya energi jahat menyerangnya. Kabut hitam yang semula diam di udara mulai menyerang, tidak terkendali.
Energi jahat menyerang, para murid dengan panik menghindar, teriakan ketakutan terdengar.
''Tetap tenang, bentuk formasi!''
Tetua Fu berteriak, para murid Sakte Teratai dengan cepat mengelilingi Tetua Fu. Cahaya baru bersinar, bunga Teratai tumbuh membentuk perisai.
Sakte lain juga mulai membentuk formasi. Diam-diam di tengah kekacauan itu Zhao Hua membentuk segel, mengaktifkan formasi. ''Pembaca pikiran, aktif!''
''Apa yang terjadi kenapa energi jahat tiba-tiba menggila?''
''Ternyata kabut hitam ini energi jahat, aku bahkan berniat untuk menyentuhnya, mengerikan sekali!''
''Dengan kejadian ini bisakah aku pulang, aku tidak ingin kembali ke tempat ini!''
''Tak disangka Zhu Ying benar-benar terluka, tidak sia-sia aku datang.''
''Energi jahat menggila, Zhu Ying kehilangan kendali!''
Zhao Hua mengangkat matanya melirik beberapa orang, ''Dapat! Tapi kenapa Yi Yue...''
''Nona Zhao apa yang terjadi?''
Zhao Hua juga mulai cemas ketika raungan memekakkan terdengar. Tanah bergetar, dari dalam kegelapan monster keluar, menggila.
Tanduknya yang tajam menghantam formasi pertahanan, Tetua dan para murid terlempar jauh. Zhao Hua mengangkat kedua tangannya, sulur-sulur tanaman muncul mengikat mencoba mengikat monster.
Namun dengan sedikit gerakan monster itu dengan mudah terlepas. Meraung keras, kakinya terangkat, menghantam keras tanah. Berlari menuju orang Sakte Teratai.
Zhao Hua melompat, memasuki formasi Sakte Teratai, berdiri di samping Tetua Fu. ''Nona Zhao... Zhu Ying apakah...''
Kini monster menghantam perisai dengan tanduknya, perisai itu mulai retak. Ketika tanduk monster itu menghantam untuk kedua kalinya perisai pecah. Para murid terlempar jauh, beberapa bahkan memuntahkan seteguk darah.
Tidak berhenti, monster itu berlari menuju Bai Ruyi. Tepat ketika monster itu mengangkat kakinya, seseorang muncul.
''Dia!''