Bara, seorang polisi yang mati karena dikhianati oleh temannya, bereinkarnasi menjadi ikan teri lalu mendapatkan Sistem Predator.
Dengan sistem yang ia miliki, Bara bertekad untuk menjadi yang terkuat. Ini adalah perjalanan penuh tantangan dari seekor ikan teri kecil dengan jiwa manusia yang berusaha menentang hierarki di dalam lautan dan berubah menjadi Raja Lautan.
Bagaimana kisah Bara selanjutnya?
Ikuti petualangan serunya hanya di King of the Ocean.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Perang Yang Pecah.
Bab 12. Perang Yang Pecah.
"Carol! Sebaiknya kau menyerah sekarang. Jika kau melakukannya, mungkin aku akan berbaik hati dengan membiarkamu mati dengan mayat yang utuh! Tenang saja, untuk anak dan istrimu mereka tidak akan lama lagi akan menyusul dirimu. Aku akan menyiksa mereka secara perlahan-lahan dan menikmati setiap jeritannya! Haha! kata Jarvis dengan pandangan provokatif.
Carol, yang memang memiliki temperamen yang meledak-ledak dan mudah tersulut emosi, seketika wajahnya merah padam. Matanya menatap dengan tajam dan niat membunuh yang begitu besar meledak dari dalam tubuhnya.
"Bajingan! Jarvis...jika kau berani menyentuh keluargaku, aku bersumpah akan mencincangmu sampai mati!"
Darahnya mendidih, itu benar-benar seperti magma cair yang meletus dan melelehkan segalanya. Tidak apa-apa jika dia mengincar dirinya. Tetapi siapa pun yang berani memiliki pikiran buruk terhadap keluarganya hanya ada satu akhir, yaitu... kematian.
Sementara itu, Bara yang mendengar perkataan Jarvis juga sangat marah. Tetapi sebagai seorang detektif di kehidupan sebelumnya, ia memiliki ketenangan yang luar biasa, sehingga tidak mudah terprovokasi.
Namun yang jelas, mulai saat ini Jarvis dan juga antek-anteknya akan menjadi musuh terbesar yang wajib dia lenyapkan. Bahkan kebenciannya saat ini jauh lebih besar melebihi kebenciannya terhadap Marcus.
Setelah menarik napas dalam-dalam, dia pun mulai melancarkan serangan balik. Bukan melalui fisik tetapi melalui mental. Niatnya, serangan ini harus 10—bahkan 100—kali lebih kejam dan menusuk hati daripada kata-kata yang dilontarkan oleh Jarvis.
"Ayah! Tenanglah, jangan terprovokasi oleh ancaman si buruk rupa itu. Dia memang sengaja memancing agar kehilangan ketenangan sehingga saat bertarung kau melakukan banyak kesalahan. Apakah kau tidak menyadari fakta yang sebenarnya?" kata Bara yang sengaja menggantung kalimatnya.
Seketika kening Carol berkerut.
"Fakta yang sebenarnya? Putraku! Apa maksudmu?"
Bara menyeringai. Tatapannya dipenuhi oleh kesombongan, keangkuhan, dan penghinaan saat menatap Jarvis, seolah dirinya adalah virus menular yang wajib dijauhi.
"Fakta yang sebenarnya adalah... si buruk rupa itu iri dengan dirimu yang lebih tampan gagah dan juga memiliki wujud yang lebih indah di mata lawan jenis. Sementara dirinya... cuuih! Aku bahkan sampai tidak tega mengatakannya. Ketahuilah, ayah, dia hanya punya dua kekurangan..." kata Bara yang lagi-lagi menggantung kalimatnya.
Carol yang mulai terhibur dengan kata-kata putra angkatnya menunjukkan senyum cerah yang merekah di wajahnya.
"Hahaha! Putraku, katakan apa kekurangannya?"
Terkekeh, Bara mulai berseru dengan lantang.
"Kekurangannya yang pertama tidak punya kelebihan dan yang kedua tidak tahu malu!" katanya dengan senyum main-main.
"Huahaha! Benar-benar! Semua yang kau katakan itu memang benar!"
Lalu mata Carol mulai menatap lurus ke arah Jarvis. Dirinya tidak lagi diselimuti oleh amarah melainkan oleh kepuasan yang tidak ada habisnya.
"Apakah kamu dengar apa yang dikatakan oleh putraku? Haha, aku tidak menyangka jika selama ini ternyata kau begitu iri padaku yang jauh lebih tampan darimu? Yah, itu memang bisa dimaklumi... aku meminta maaf karena telah membuatmu tertekan selama ini."
Seketika semua ras ikan cupang yang sebelumnya dipenuhi oleh ketegangan langsung tertawa terbahak-bahak.
Hahaha!
Ditertawakan oleh banyak orang, Jarvis sangat murka. Wajahnya merah padam karena marah, dan niat membunuh yang ada di kedalaman matanya menjadi semakin pekat. Dia menatap Bara—yang seekor ikan teri kecil—dengan tatapan tajam yang sangat mematikan.
Tak bisa dipungkiri, faktanya dia memang sangat iri. Wujudnya sangat berbeda dengan Carol. Tidak seperti dirinya yang hanya bisa menonjol di satu kelebihan yaitu kekuatan, Carol sangat sempurna: kuat, gagah, dan penuh aura maskulin yang berkharisma. Dia benar-benar merasa dunia tidak adil padanya.
Hanya saja, karena kekejamannya, selama ini tidak ada seorang pun yang berani mengatakannya dengan lantang seperti ikan teri kecil yang ada di hadapannya.
"Bangsat kecil. Kau mencari kematian. Aku akan membunuhmu!" teriak Jarvis dengan suara yang menggelegar.
Detik berikutnya, dia memberi perintah kepada para bawahannya.
"Semuanya! Hancurkan ras ikan cupang! Bantai tanpa ampun!"
"WUSH!"
Seketika puluhan ikan piranha langsung maju menerjang ke depan. Gelombang energi yang sangat dahsyat membuat air laut bergejolak hebat.
Di sisi lain, Carol juga dipenuhi oleh niat bertempur yang menyala-nyala. Kekuatan level 70 miliknya menyebar ke segala arah. Tanpa ragu, dirinya langsung menerjang lurus ke arah target yang dikuncinya yaitu Jarvis.
"Mari lihat, siapa yang akan mati terlebih dahulu di antara kita!"
Jarvis yang sudah dipenuhi oleh amarah juga menerjang ke depan. Sifatnya sama seperti Carol: liar dan brutal. Sama-sama gila dan maniak pertarungan.
Di sisi lain, Bara juga mulai bersemangat. Transformation form miliknya langsung aktif. Dalam sekejap tubuhnya diselimuti oleh cahaya biru terang; ukuran tubuhnya membesar dan detik berikutnya ia berubah menjadi seekor belut listrik.
Tersenyum menyeringai, dirinya langsung menggunakan Shadow Veil untuk menghilang. Menerjang ke depan dengan kecepatan tinggi, dia langsung tiba di kerumunan ikan piranha dengan level berkisar antara 25 sampai 30. Jika diperkirakan, jumlahnya ada sekitar 20 ekor.
Tanpa ragu, dia mengaktifkan dua skill miliknya secara berturut-turut.
"Domain of Darkness!... Crush Bind!" bisiknya dalam hati.
"WUSH! ZAAP!"
Seketika area dalam radius 1 meter berubah menjadi kegelapan total selama 16 detik ke depan. Semua piranha langsung terkejut. Dan yang lebih menakutkan lagi, tubuh mereka membeku dan tidak bisa bergerak sedikit pun, seolah ada semacam energi misterius yang mengikat seluruh tubuh mereka.
Saat mereka mencoba mengerahkan kekuatan, mereka langsung meringis, karena semakin mereka melawan energi misterius itu, energi pengikat menjadi semakin kuat.
Tersenyum licik, di balik kegelapan Bara juga sangat tegas dalam tindakannya. Tidak tanggung-tanggung, dia langsung menggunakan Shock Explosion yang memberi serangan dengan nilai damage 300 poin.
Tubuhnya mulai bergetar dan bersinar terang. Energi mana yang sangat pekat mulai memadat dan terkompresi. Hingga saat kekuatan itu mencapai puncaknya, Bara segera melepaskannya.
"Shock Explosion!" serunya.
"WUSH! TZZT! TZZT!"
"BLAR! DUAR!"
Ledakan energi listrik dengan kekuatan dahsyat dimuntahkan. Tanpa ampun, ia langsung membombardir para piranha yang terjebak di dalam domain.
Segera...
Dalam sekejap, tanpa sempat menjerit, sebagian dari mereka meledak dan hancur berkeping-keping. Itu berubah menjadi butiran cahaya yang terserap masuk ke dalam tubuh Bara.
Beberapa yang lain berhasil bertahan, namun mereka jatuh dalam kondisi kritis. Tubuh mereka masih terkekang dan energi mereka seperti terblokir sehingga mereka sama sekali tidak berdaya.
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, dengan kecepatan yang luar biasa, Bara sekali lagi mengaktifkan skill-nya. MP-nya juga telah kembali meningkat berkat Low Regeneration.
Seolah tak ingin memberi kesempatan pada musuh, ekspresi kejam terukir di bibirnya. Mengaktifkan transformation form sekali lagi, wujudnya berubah menjadi ikan kembung.
Memotong 100 MP miliknya, dia langsung menciptakan lima Giant Arrow.
Dan dengan satu pikiran...
"WUSH!"
Lima panah raksasa yang mengandung racun langsung melesat dengan cepat dan menusuk tubuh mereka.
"JLEB! JLEB! JLEB! JLEB! JLEB!"
Seketika darah segar langsung mengalir dan para piranha itu menjerit dengan menyedihkan.
"ARGH!"
Detik berikutnya, siksaan yang lebih parah langsung terasa ketika racun menyebar ke seluruh tubuh, meresap ke dalam tulang, daging, darah, dan seluruh organ.
Mata mereka terbelalak lebar; rasa sakit itu membuat tubuh mereka terasa tercabik-cabik dari dalam. Dengan sangat cepat, vitalitas mereka menurun tajam. Daya hidup mereka terus menurun seiring dengan penyebaran racun yang semakin luas.
Hingga akhirnya, mereka tak lagi mampu bertahan dan mati.
Pada saat itulah, suara notifikasi dari sistem menggema di kepala Bara.
Ding...
[Selamat kepada Host karena telah berhasil membunuh 12 ikan piranha level 25, mendapatkan 2.160 EXP dan 216 SP.]
Ding...
[Selamat kepada Host karena telah berhasil membunuh 5 ikan piranha level 27, mendapatkan 1.150 EXP dan 230 SP.]
Ding...
[Selamat kepada Host karena telah berhasil membunuh 3 ikan piranha level 30, mendapatkan 1.050 EXP dan 105 SP.]
Ding...
[Selamat kepada Host, mendapatkan title "The Slaughterer".]
(Ketika title ini aktif, lawan di bawah level Host akan merasa terintimidasi. Memberi efek pengurangan HP dan MP sebanyak 25%.)
Ding...
[Selamat kepada Host telah mendapatkan skill Blood Thirst (Aktif).]
(Blood Thirst adalah skill haus darah. Dengan skill ini, level Host akan meningkat sebanyak 5 level. Durasi 30 menit dengan cooldown selama 1 jam. Tanpa MP.)
Ding...
[Selamat kepada Host karena telah mendapatkan elemen darah.]
Ding...
[Selamat kepada Host telah mendapatkan skill Cloning Blood (aktif).]
(Bisa menciptakan bayangan pemilik dengan elemen darah untuk membantu menyerang lawan. Durasi 5 detik tanpa MP. Kesempatan pemakaian 10 kali/hari.)
Ding...
[Ras Piranha berhasil dimasukkan ke dalam daftar list transformation form.]
Ding...
[Selamat kepada Host, karena telah naik level 38. Untuk keterangan lebih lanjut silakan cek status.]
Seketika mata Bara terbelalak lebar.