NovelToon NovelToon
AVENGERS

AVENGERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Xander tubuh dengan dendam setelah kematian ibunya yang di sebabkan kelalain sang penguasa. Diam-diam ia bertekat untuk menuntut balas, sekaligus melindungi kaum bawah untuk di tindas. Di balik sikap tenangnya, Xander menjalani kehidupan ganda: menjadi penolong bagi mereka yang lemah, sekaligus menyusun langkah untuk menjatuhkan sang penguasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Gudang

Di depan gedung megah Dream Hospital, Xander berdiri tegak. Malam ini ia mengenakan pakaian serba hitam lengkap dengan topi dan masker yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Dari balik kegelapan, matanya menyorot dingin, menatap para suster dan dokter yang lalu–lalang dengan wajah ramah–topeng kepalsuan yang membuat darahnya mendidih.

"Dasar munafik..." gumamnya lirih? suara terendam namun penuh amarah. Tatapannya mengikuti satu per satu langkah mereka, seolah mencoba menebus kebohongan yang terselubung di balik jas putih itu.

Tangannya merogoh saku, mengeluarkan ponsel. Di layar, tertampang aktivitas dalam rumah sakit–rekaman yang sudah ia susun dengan Xander. Xander menyipitkan mata, memperhatikan detail demi detail.

"Gue harus bedain... mana pasien asli, mana yang cuman boneka mereka," bisiknya tegas.

Beberapa menit ia terus mengamati, hingga sebuah pola mencuat. Senyum miring terbit di wajahnya. "Gelang marah..." desisnya. "Itu tandanya."

Ia memasukkan kembali ponselnya ke saku, langkahnya kini mantap. Tak perlu lagi ragu–semua jawabannya ada di depan mata. Tujuannya jelas: gudang penyimpanan rahasia rumah sakit itu. Lokasi yang sudah ia hafal berkat rekaman vidio yang sempat Bela dapatkan.

Xander menegakkan tubuh, sorot matanya tajam menembus malam. "Arya Kurniawan..." suaranya rendah, nyaris seperti bisikan kutukan. "Keturunanmu kali ini... akun kuhabisi."

Langkah Xander terhenti di depan sebuah pintu besi besar di sisi belakang rumah sakit. Catnya sudah berkarat di beberapa bagian, tapi gembok yang menutupnya terlihat baru–tanda jelas bahwa tempat ini sering dijaga ketat.

Dengan cekatan, ia mengeluarkan alat kecil dari dalam jaketnya. Beberapa detik suara klik terdengar, dan gembok itu pun terbuka tanpa suara berlebih. Xander membuka pintu perlahan. Engsel berderit lirih, mengoyak keheningan malam.

Begitu masuk, bau menyengat langsung menyerbu hidungnya. Bau obat-obatan bercampur kimia, menusuk, membuat kepala terasa pening. Lampu neon berkelip samar, menerangi deretan rak tinggi penuh dengan kotak-kotak kardus.

Xander menulusuri setiap rak, matanya mengawasi. Tangannya meraba lebel di kotak–ada yang bertuliskan nama obat biasa, tapi begitu salah satu kotak dibuka, isi didalamnya membuat rahangnya mengeras.

Puluhan paket kecil berisi serbuk putih, disusun rapi dalam plastik bening. Di rak lain, ada botol-botol tanpa lebel, hanya ditandai kode angka samar.

"Barang haram... obat terlarang... semua ada di sini," gumamnya dingin.

Ia menutup kembali kotak itu, lalu mengambil ponselnya. Kamera menyala, ia mengabadikan setiap sudut gudang–bukti yang akan dia simpan untuk waktu yang tepat.

Namun beberapa langkah, telinganya menangkap suara samar. Ada derap kaki. Xander cepat mematikan lampu ponselnya, lalu bersembunyi di balik rasa besar. Dari celah, ia melihat dua orang berseragam satpam masuk, berbincang dengan santai.

"Katanya malam ini ada kiriman lagi?" tanya salah satunya.

"Iya, dari jalur pelabuhan. Dokter Andre sendiri yang bilang harus disiapin ruangan tambahan," jawab yang lain.

Xander mengepalkan tangan. Nama itu lagi–Andre.

Ia merunduk lebih dalam kegelapan, menunggu momen yang tepat. Sorot matanya dingin, penuh rencana. Malam ini, gudang itu bukan hanya akan jadi tempat penyimpanan... tapi awal kehancuran bagi Dream Hospital.

Xander menunggu, napasnya teratur, hingga langkah para satpam itu makin dalam ke gudang. Begitu salah satu berhenti tepat di rak seberang, Xander bergerak secepat bayangan.

Tangannya menekap mulut si satpam partama dari belakang, lalu satu hantaman tepat di leher membuat pria itu ambruk tak sadarkan diri tanpa sempat bersuara. Tubuhnya ditarik ke balik rak, di sembunyikan di antara tumpukan kardus.

Satpam kedua menoleh heran. "Eh, lo kenapa diam aja?" tanyanya sambil berjalan mendekat. Tapi yang dia lihat hanya rak kosong.

Detik berikutnya–duk!–siku Xander menghantam perutnya keras-keras. Lelaki itu terbungkuk kesakitan, sebelum dihajar sekali lagi di belakang kepala. Tubuhnya terkulai, jatuhnya tanpa daya.

Xander berdiri tegak, menatap kedua tubuh itu datar. "Tidur nyenyak lah. Kalian hanya poin."

Ia lalu melangkah lebih dalam ke gudang. Padangannya berhenti pada sebuah area yang lebuh mencolok–ruang kaca di tengah gudang, dengan pintu besi berlapis kode digital. Dari balik kaca, terlihat tumpukan koper besar dari peti kayu.

Xander mendekat, jemarinya menari di keypad pintu. "Kalian kira kode begini bisa menghentikan gue?" gumamnya dingin. Dalam beberap detik, pintu terbuka dengan suara beep pelan.

Begitu masuk, matanya langsung menyapu isi ruangan. Benar saja–koper penuh uang, paket narkoba dan obat-obatan ilegal tersusun seperti gudang harta karun.

Xander mengeluarkan sebuah benda kecil dari sakunya–bom waktu portabel, hasil rakitan tangan dinginnya. Ia menaruhnya di sudut ruangan, mengatur timer pelan.

1
kaylla salsabella
ya Alloh tegang banget aku semoga Xander berhasil
Nona Jmn: Rawr🐯🤣😄🫡
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor
Nona Jmn: Besok, malam yah🤭.
Upnya, jam 00:01
total 1 replies
kaylla salsabella
ikut tegang aku xan
Nona Jmn: 😄😄😄😄😄🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
kaylla salsabella
hoooo aku mampir Thor😍😍😍
Nona Jmn: Selamat datang, semoga suka yah🫡🤭
total 1 replies
Najid Abdullah
terbaikkk..,mantappp....👍👍👍
Najid Abdullah
terbaik Thor.....seruu....lanjuttt....👍💪
Nona Jmn: Terima Kasih🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!