Claudia Jonson seorang detektif swasta yang cukup hebat dan juga ahli dalam melakukan apapun.
Claudia seorang wanita yang di paksa harus memiliki semua kemampuan untuk menunjang keberhasilan nya dalam bekerja.
Namun saat melakukan salah satu misi yang berbahaya Claudia yang sedang di kejar-kejar para penjaga malah tidak sengaja memasuki sebuah portal ajaib yang membawa nya ke sebuah dunia yang seluruh orang nya bergaya zaman abad pertengahan di mana era kerajaan kuno.
Lebih parah nya lagi ternyata wajah Claudia malah mirip dengan seorang putri kerajaan Weaver yang jatuh dan menjadi buronan.
"aku bahkan tidak mengenal mereka tapi entah kenapa mereka sangat ingin aku mati!!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12. KEPALA YANG SAKIT
"di mana aku?".
Claudia kini terbangun di suatu tempat yang sangat tidak dia kenal. Di sebuah ruangan yang sangat kotor dan terlihat seperti sebuah penjara.
Claudia perlahan-lahan berdiri dan melihat sekitar tempat di mana dia berada. Mata nya tak sengaja menangkap sesosok wanita yang meringkuk di ujung ruangan.
"tolong aku". Gumam lemah wanita tersebut namun wajah nya masih belum di lihat oleh Claudia.
Dengan rasa penasaran yang kuat Claudia kini melangkahkan kaki nya untuk mendekati wanita yang tampak kesakitan itu.
Tangan dan kaki nya di rantai dan pakaian nya terlihat lusuh dan tak terurus.
"hei.. Apa kau baik-baik saja". Tanya Claudia yang sudah berjongkok di hadapan wanita yang masih meringkuk kesakitan itu.
"apa kau datang untuk menyelamatkan ku?". Tanya wanita itu masih belum mau melihat wajah Claudia yang sudah dekat dengan nya.
"jika kau hanya datang untuk menyiksa atau mempermainkan ku maka menjauh lah. Aku hanya menunggu orang yang akan menyelamatkan ku". Ujar wanita itu yang masih meringkuk dan terlihat menyedihkan.
Dengan rasa yang sangat iba Claudia malah mencoba untuk menyentuh wanita itu. Tangan wanita itu terasa dingin.
Mendapatkan sebuah sentuhan lembut dari Claudia wanita itu kini mencoba untuk duduk dengan benar.
Baru lah Claudia dapat melihat wajah wanita yang terlihat menyedihkan itu. Betapa terkejutnya Claudia seperti sedang bercermin. Mata hidung dan juga bibir nya sama dengan wanita tersebut.
Dan Claudia tau siapa wanita ini.
"putri Claura Berwyn?". Panggil Claudia mencoba untuk memastikan jika yang di lihat nya saat ini adalah seorang putri buangan yang lari dan menyebabkan dirinya terkena beberapa masalah.
"kau... Apakah kau orang yang di kirim dewa untuk menyelamatkan ku?".
Melihat wajah Claudia putri Claura seperti mendapatkan sebuh semangat baru. Namun tidak dengan Claudia yang malah menatap wanita itu dengan kesal.
"apa maksud mu aku orang yang akan menyelamatkan mu!!. Bukan kah kau yang terus menerus memberikan ku sebuah masalah. Aku menjadi buronan dan terus di kejar-kejar oleh orag yang tidak aku kenal". Ungkap Claudia yang malah geram dengan apa yang sudah terjadi pada hidup nya baru-baru ini.
Namun seseorang tiba-tiba muncul dari balik jeruji dan malah menyeret tubuh Claura dengan sangat kasar. Seorang yang berpenampilan seperti penjaga penjara, pria yang membawa tombak tanpa ekspresi. Dan entah kenapa orang yang kini menyeret Claura tak bisa melihat ke arah Claudia.
"kenapa dia tidak bisa melihat ku?". Ucap Claudia yang kini mencoba berdiri di depan pria itu namun Claudia seperti sebuah roh yang tembus.
"Tolong aku!! Ku mohon tolong aku!!! Aku tidak sanggup lagi dengan penyiksaan ini.. Aku ingin bebas seperti gadis lainnya walaupun aku tidak menyandang gelar seorang putri bangsawan". Teriakkan lemah dari Claura entah kenapa membuat Claudia malah bergerak mengikuti langkah penjaga penjara itu menggeret tubuh Claura.
Mendengar jeritan menyakitkan itu membuat kepala dan jantung Claudia tiba-tiba terasa sangat sakit. Seakan-akan jeritan itu adalah milik nya sendiri. Sangat sakit hingga mengalir di setiap darah nya.
"hentikan!! Hentikan!!". Teriak Claudia yang kini malah menutupi telinga nya tak tahan dengan jerit tangis Claura yang dia dengar saat ini.
"ku mohon!! hentikan itu.. Aku akan membantu mu!! aku akan membantu mu bebas!!". Gumam Claudia dengan sangat lemah dan tubuh nya terasa sakit dan terjatuh ke lantai yang sangat kotor itu.
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Mata dan tubuh Claudia tiba-tiba tersentak dan bangun dengan terkejut.
"ternyata hanya mimpi". Gumam Claudia yang berusaha duduk dan memegangi kepala nya yang terasa sakit.
Claudia terdiam sejenak mencoba untuk mengumpulkan kekuatan nya dan menenangkan pikiran nya yang masih di penuhi teriakan menyakitkan dari sosok putri Claura yang sangat mirip dengan nya.
Dan pemikiran itu membuat Claudia penasaran di mana sebenarnya putri Claura saat ini. Apa dia masih hidup atau dia juga melintasi portal seperti dirinya?.
Semua pertanyaan itu berkecamuk di kepala Claudia. Hingga membuat nya sedikit pusing.
"nona... Anda sudah bangun??". Sebuah suara wanita terdengar di telinga Claudia dan membuat wanita itu menoleh.
Claudia tersadar dan mengabaikan rasa sakit di kepala nya lalu melihat di mana dia berada saat ini.
Mata Claudia melihat sekeliling tempat itu. Sebuah kamar dengan nuansa maskulin memenuhi indra penglihatan nya. Sebuah kamar yang yang di dominasi dengan warna abu-abu dan juga biru gelap. Serta di hiasi dengan barang-barang yang cukup mewah.
"di mana aku? Dan siapa kau". Tanya Claudia yang penasaran di mana dia berada saat ini.
"anda berada di kamar tuan Duke Aldrich tuan putri. Saya Mia pelayan pribadi anda yang di tugaskan tuan Aldrich untuk menjaga anda selama tuan tidak berada di sini". Jawab pelayan muda tersebut dengan senyuman nya.
Mendengar hal itu membuat Claudia mengingat kembali kejadian saat dia berusaha mengambil kembali tas milik nya. Lalu dia di serang oleh orang tak di kenal dan terjatuh akibat bius racun.
Kepala yang masih pusing serta tubuh yang masih lemah membuat Claudia tidak bisa bergerak dari tempat itu.
Claudia juga berfikir jika Duke Aldrich itu pasti akan memenjarakan nya dan membawa nya kepada kaisar Eros ung mengincar putri Claura.
'racun apa yang di pakai pria itu. Kenapa tubuh ku sulit di gerakkan. Jika terus seperti ini pasti aku akan berakhir di penjara. Aku tidak boleh berada di tempat ini. Aku harus segera pergi dan mencari tau keberadaan putri Claura yang sesungguhnya'. Batin Claudia yang kini malah memaksakan tubuh nya yang sangat lemah untuk bergerak.
Tapi hasil usahanya itu tetap nihil, gadis berambut pendek itu merasakan sakit di sekujur tubuh nya.
"tuan putri... Apa yang anda ingin kan?". Tanya pelayan wanita itu yang terlihat khawatir dengan keadaan dari Claudia.
"pergi lah tinggal kan aku sendiri di sini". Jawab Claudia dengan nada yang ketus dan juga kesal dengan keadaan nya saat ini.
Melihat keadaan Claudia yang belum bisa bergerak pelayan bernama Mia itu segera keluar meninggalkan Claudia sendiri di kamar.
Mia berjalan menuju tempat di mana Aldrich berada saat ini. Dia akan memberitahu kan keadaan Claudia pada Aldrich seperti perintah pria itu sebelum nya.
Namun saat sampai di ruang tamu ternyata tamu tak diundang Aldrich masih saja berada di tempat ini. Karena sebuah perintah dari Aldrich yang tidak boleh memberitahukan keberadaan putri Claura kepada siapapun yang berasal dari luar mansion Mia kini berjalan mendekati Caesar.
"tuan saya ingin menyampaikan sesuatu". Ucap Mia dengan sangat pelan ke arah Caesar yang berdiri di dekat pintu masuk ruangan tersebut.
Kemudian Mia membisikkan keadaan Claudia saat ini keada tangan kanan tuan nya itu.
"baiklah.. Kembali ke kamar dan temani tuan putri. Aku akan menyampaikan hal ini".
Caesar kemudian berjalan masuk ke ruang tamu yang terlihat sangat mencekam itu. Keadaan di dalam tempat itu terlihat lady Greta dan juga ayah nya tidak terima dengan pengakuan Aldrich.
"bagaimana bisa kau mempunyai calon istri. Sementara aku tidak pernah mendengar dan melihat kau memiliki kekasih!!". Ucap lady Greta yang kesal dan marah dengan apa yang sudah di ucapkan oleh Aldrich sebelum nya.
Tapi belum sempat Aldrich akan menjawab pertanyaan konyol dari lady Greta, Caesar sudah membisikkan keadaan Claudia saat ini dan hal itu membuat segaris senyum di wajah Aldrich terlihat.
"baik lah tuan Albarn dan juga lady Greta. Saya ada urusan penting. Jadi kita akan membicarakan tentang hal ini besok di depan yang mulia kaisar agar semua nya jelas. Dan saya juga tidak ingin di ributkan dengan rencana konyol ini lagi". Ucap Aldrich yang malah terdengar mengusir ayah dan anak itu.
Lalu bangkit dari duduk nya untuk segera melihat keadaan putri Claura yang kata nya sudah sadar kan diri.
"Caesar antar tamu kita keluar". Perintah Aldrich lagi.
Namun keadaan saat ini membuat Greta dan juga Albarn tidak puas hati.
"bagaimana pun caranya aku harus menikah dengan Aldrich!!".
Apa bisa kembali pulang ?
seru nih ...