NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang CEO

Anak Rahasia Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Identitas Tersembunyi
Popularitas:78.5k
Nilai: 5
Nama Author: Melia Andari

Dalam tahap revisi, harap maklum jika ada beberapa perubahan dalam cerita.

cover diganti NT yah.

Kecelakaan membuat pasangan kekasih bernama Amanda Rabila dan Raka Adhitama berpisah dalam sekejap. Kehadiran ibunda Raka pada saat itu, membuat hubungan mereka pun menjadi bertambah rumit.

"Lima milyar!"

"Ini cek berisi uang lima milyar. Semua ini milikmu, asalkan kau mau pergi dari kehidupan putraku selamanya."
-Hilda-

Amanda pun terpaksa memilih pergi jauh meninggalkan Raka yang sedang terbaring tak sadarkan diri.

Hingga suatu hari, takdir mempertemukan mereka kembali dalam kondisi yang berbeda. Amanda datang bukan lagi sebagai Amanda Rabila, melainkan sebagai Mandasari Celestine, bersama seorang anak lelaki tampan berusia 5 tahun.

Apakah Raka mengenali kekasihnya yang telah lama hilang?
Mampukah Raka mengungkap anak yang selama ini dirahasiakan darinya?

Temukan jawabannya di cerita ini yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sengaja Membuat Basah

"Jadi, katakan kepadaku, siapa kau sebenarnya Manda?"

Manda terhenyak menatap Raka dengan tubuh sedikit gemetar.

"Siapa kau Manda?!" Raka semakin menekan Manda hingga wanita itu tidak bisa bergerak.

"Manda!!" sentak Raka.

Manda pun gugup. Jantungnya telah berdebar tak karuan.

"Sa—saya Mandasari, sekretaris anda Tuan," sahut Manda sambil berusaha menahan tubuh Raka yang semakin menghimpitnya.

"KAU BOHONG!!!"

Manda tercekat, suara Raka menggelegar di dalam lift yang hanya berisi mereka berdua saja.

"Ki—kita keluar dulu Tuan, pintu akan terbuka."

Dan pintu lift pun terbuka, Manda masih membantu Raka untuk berjalan keluar dari lift.

"Saya akan antar Tuan sampai di sini saja, Tuan bisa berjalan sendiri ke dalam kamar," ucap Manda ketika baru saja keluar dari pintu lift.

Raka menatapnya tajam lalu menarik Manda ke dalam pelukannya.

"Antar aku!"

"Tuan bisa berjalan sendiri, saya akan pulang," sahut Manda lalu hendak beranjak.

"Kau tidak akan kemanapun, Manda. Anak buahku tersebar di seluruh lantai pada hotel ini, dan kau tidak akan bisa pergi."

Manda tercekat, ia memutar tubuhnya dan menatap Raka.

Raka memang telah menyiapkan segalanya untuk bersama Manda. Ia merencanakan semua ini, meminta Manda yang menemaninya dalam pesta minuman, agar ia dapat menahan Manda bersamanya.

"Memangnya apa salahku sehingga anak buahmu tidak mengizinkan aku pergi?" tanya Manda.

"Pergi dariku adalah kesalahan Manda."

"Apa??"

"Ayo, bawa aku masuk ke kamar, kepalaku sudah sangat pusing," ucap Raka pada akhirnya.

Manda menghela nafasnya.

Ya sudah, antar ke kamar saja setelah itu aku akan cari alasan untuk pergi.

Manda pun menurut. Karena ia sempat melihat beberapa pria berpakaian serba hitam ada di beberapa titik pada koridor hotel lantai itu.

Raka benar-benar tak berbohong. Kenapa harus ada bodyguard segala sih?

Akhirnya mereka pun telah tiba di dalam kamar. Manda meletakkan Raka di ranjang dengan perlahan.

'Berat sekali!' keluh Manda.

"Manda," panggil Raka ketika wanita itu hendak beranjak.

Apa lagi sih?

Dengan malas Manda menghampiri Raka.

"Aku ingin mandi, mengapa kau malah membawaku ke ranjang?"

"Baik Tuan, saya bantu ke kamar mandi," sahut Manda mencoba sabar.

Ia melepaskan kaus kaki Raka lalu membantu pria itu untuk beranjak hingga tiba di kamar mandi. Raka menatap Manda sejenak lalu ia pun menutup pintunya.

Manda terdiam dan membiarkan Raka di kamar mandi seorang diri. Ia duduk di atas sofa seraya memainkan ponselnya.

'Apa aku pulang saja ya? Dia kan sedang mabuk' batin Manda seraya berpikir.

"Benar, lebih baik aku pergi saja biar dia sendiri di sini," ucap Manda pada diri sendiri.

Tapi bagaimana menghindari bodyguard Raka di luar ya?

Ah bohongi saja deh mereka.

Wanita itu beranjak, lalu melangkah pergi. Namun baru saja ia bergerak satu langkah, suara Raka terdengar lantang dari dalam kamar mandi.

"Mandaaaaa!!!"

Manda tercekat. Langkahnya terhenti seketika.

"Mandasari!! Kemari!" panggil Raka.

Manda tercekat dan menoleh ke arah pintu kamar mandi.

Apa? Dia ingin aku masuk ke dalam?

"Manda!! Jangan membuatku memaksamu, Manda! Kemari! Bantu aku melepaskan pakaian ini, benar-benar merepotkan!!"

Manda menghela nafasnya. Ia heran mengapa Raka menjadi kekanakan seperti ini?

Ia pun bergerak masuk ke dalam kamar mandi dan melihat Raka sedang berdiri di dekat shower yang tidak hidup. Pria itu langsung menatap Manda dengan lekat.

"Kemari, bantu aku. Pakaian ini sangat merepotkan!"

Manda tidak menjawab, ia hanya melangkah mendekat hingga berdiri di hadapan Raka.

Sudahlah Manda, dia sedang mabuk. Dia tidak sadar dengan tingkahnya.

Manda mencoba menghibur diri agar tidak kesal pada perilaku Raka. Wanita itu pun mulai menyentuh kemeja Raka dan membuka kancingnya satu persatu.

Raka hanya menatap Manda, membiarkan wanita itu membuka kancing bajunya dengan perlahan. Tiba-tiba saja Raka menarik pinggang Manda sehingga tubuh mereka bersentuhan.

Manda pun terkejut, tangannya terlepas dari kancing baju Raka.

"Tu—Tuan."

"Manda...jangan terus membuatku penasaran."

"Maksud Tuan?"

Manda pun heran mendengar penuturan Raka. Baru saja hendak berkata lagi, Raka telah menghidupkan shower yang ada di atas kepala Manda, sehingga airnya jatuh membasahi tubuhnya.

"Tuan, apa-apaan ini?!" teriak Manda terkejut.

Raka tak menjawab, ia justru semakin mengeratkan dekapannya pada Manda hingga wanita itu tidak bisa bergerak.

"Tuan! Ini basah!"

"Iya, memang. Aku sengaja membuatmu basah, Manda."

"Apa??"

Raka memperhatikan wajah Manda dengan lekat. Tangannya terulur untuk membuang kacamata Manda. Lalu ia mengusap wajah Manda secara perlahan dengan tatapan yang masih lekat ke arah wanita itu.

"Tuan, jangan begini," ucap Manda berusaha melepaskan diri.

Raka tak peduli, ia terus mengusap wajah Manda yang telah basah karena dihujani air shower itu. Hingga beberapa detik berlalu, Raka menarik sudut bibirnya, kala tahi lalat di ujung dagu Manda terlepas begitu saja dan malah menempel di tangan Raka.

"Ini apa Manda?" tanya Raka dengan suara serak.

Manda tercekat. Ia mencoba menyentuh wajah dengan satu tangannya.

Astaga, apa jangan-jangan semua yang aku kenakan sudah luntur dan lepas dari wajahku?

Ini Gawat!

1
Erda Erda
raka bayak anak buwah ya ..gk bisa cari bukti ..sedang kan ma hilda gampa ..cari org terdekat manda ..😄
اختی وحی
mampus kau amanda🤣🤣 apa susahnya jujur sma raka biar dia bsa melindungi ankmu
Anna Annawaliana
Manda inilah akibat keras kepalamu ...thor bisa ga Raka lakukan test DNA untuk Rayyan ,kasian Rayyan jadi ke egoisan Manda sama hilda
Erda Erda
di culik anak mu baru yesel . masa raka kalah sm mak ya .. .
Abayanto Abayanto
lanjut Thor 👍👍👍
Abayanto Abayanto
sangat bagus
zhelfa_alfira
kalau tidak cerita gimana raka tau kalau mama nya jahat ya kan...
Marya Dina
wes sak karep mu man man.
𝐈𝐬𝐭𝐲
Amanda coba jujur terlebih dahulu ke Raka, liat reaksi Raka apakah dia percaya padamu apa pada mamanya... jadi kamu gak perlu berbohong terus ke Raka... pasti Raka kalo tau dri orang lain bakalan lebih marah karna mengganggap kamu tak mempercayai Raka ..
Happy Kids
ngapain boong. ngomong aja kl pun raka ga percaya fine terserah
Anna Annawaliana
lama" aku kesel ,marah 😡😡😡 denganmu Manda ,Napa ga jujur aja sih ,,,
dan kau raka uangmu banyak kenapa ga cari tau sendiri masalah Manda dan juga tentang status rayyan
Ariany Sudjana
Amanda kamu ini bodoh atau gimana sih? sudah kamu berbohong soal Arga, dan kamu masih terus berbohong soal siapa papa kandungnya Rayyan dan soal mama kandungnya Raka yang sudah jahat sekali sama kamu dan Rayyan.
Ani Basiati: kl kamu gak mau cerita sebenarnya bgmn raka mau melindungi dari ibu nya
total 1 replies
Nurul Hilmi
double up thor
Nurul Hilmi
udah amanda cerita aje.. timing dah tepat
Bella syaf
sebenernya Manda kasian, tapi Raka juga kasian.. gimana ya Thor ini mereka berdua tuh
𝐈𝐬𝐭𝐲
percuma kamu menghindar Amanda, pasti mamanya Raka bakalan selalu bisa menemukan mu, daripada kamu hadapi mama Raka sendirian mending kamu jujur saja ma Raka dan kalian bisa hadapi masalah bersama sama...
Anna Annawaliana
Manda jangan cari masalah lagi dengan kedatangan Arga ke apartemenmu
Ariany Sudjana
Amanda kamu bodoh, kenapa sih kamu ga jujur sama Raka? dan sekarang mama Raka sendiri yang datang ke apartemen kamu dan Adelina, dan juga Arga sebelumnya. mampus kamu Amanda
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Nurul Hilmi
double up thor
Nurul Hilmi
ada aja ujian amanda. babak belur sana sini dech amanda. belum sama raka ketawan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!