NovelToon NovelToon
Cinta Itu Terlalu Dalam

Cinta Itu Terlalu Dalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:705
Nilai: 5
Nama Author: rosnila

Kiara merupakan seorang gadis yang masih berusia 18 tahun, saat ini dia baru dinyatakan lulus SMA, Akan tetapi takdir malah membuat dia terjebak dalam ikatan pernikahan dengan pria asing bernama Arya. akankah pernikahan yang dijalaninya berakhir bahagia? ataukah akan sebaliknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba berdamai dengan keadaan

Setelah makan siang, terlihat Sari datang kerumah mewah milik Arya. Dia datang dengan membawa paperbag ditangannya.

"Arya, dimana Kiara?" tanya Sari begitu duduk disamping Arya.

Belum sempat Arya menjawab, Kiara sudah terlihat datang dari arah dapur. Berjalan mendekat ke sofa dimana sari duduk.

Mereka sudah seperti sebulan tidak bertemu, padahal belum pun sehari keduanya berpisah. Kiara memeluk erat Sari yang sudah berdiri dihadapannya.

"Mbak Sari, Kiara senang Mbak datang kerumah ini." ucap Kiara sambil melepas pelukannya.

"Memangnya kenapa? Apa Arya tidak memperlakukan mu dengan baik?" tanya Sari sambil tersenyum.

"Tidak Mbak, bukan itu." jawab Kiara cepat.

"Lalu?" tanya Sari balik.

"Disini tidak ada teman untuk bercerita, tapi untung saja ada Bik Marni." jawab Kiara.

Sari hanya tertawa mendengar perkataan Kiara. Memang dia pun merasakan kalau kehilangan teman cerita padahal baru beberapa jam mereka berpisah.

"Oiya, Mbak bawakan kamu baju." memberikan paperbag yang tadi dibawanya.

"Banyak sekali Mbak, Kiara tidak butuh baju sebanyak ini!" ucap Kiara sambil membuka paperbag yang sudah berada ditangannya.

"Sudah, kamu pasti butuh baju-baju ini." ucap Sari.

"Kalau kamu bosan dirumah, kan gampang kamu tinggal ikut saja ke kantornya Arya!"

Sari melirik kearah adiknya, yang masih duduk dengan santai itu. Namun Arya tidak memberikan jawaban apapun.

"Besok kamu ajaklah Kiara jalan-jalan!" pinta Sari.

"Besok aku harus kekantor Mbak!" jawab Arya.

Memang cara bicara Arya dengan Sari dan cara bicaranya dengan Kiara begitu berbeda. dengan Sari dia terlihat lebih santai.

"Ya sudah, kamu bawa saja Kiara ikut ke kantor. Anggap saja perkenalan, biar staf kamu dekat dengan istri Atasannya." Pinta Sari lagi.

Namun Arya hanya diam, mungkin dia keberatan. Atau ada hal lain yang membuatnya tidak ingin mengajak Kiara ke kantor.

"Tidak usah Mbak, Kiara juga tidak terbiasa berada ditempat seperti itu." jawab Kiara tiba-tiba.

"Mbak kan tau, kalau Kiara ini berasal dari kampung, nanti malah bikin malu Mbak." ucap Kiara.

Dia takut kalau Arya merasa dipaksa dengan permintaan Sari. Dia sadar diri, dan paham betul posisi dirinya saat itu.

Dia tak ingin memaksakan apapun kepada Arya, semua yang sudah terjadi biar berjalan semana mestinya saja.

Karena jujur Kiara tidak ingin rumah tangganya dengan Arya yang tanpa didasari cinta itu, malah membuat Arya merasa dipaksa untuk menerima dirinya.

"Besok Mbak juga tidak bisa menemani kamu Kiara, karena Mbak harus menjaga Mama dirumah sakit." jawab Sari saat itu.

"Ya sudah Mbak, kalau begitu Biar Kiara ikut sama Mbak saja kerumah sakit!" pinta Kiara.

"Sudah dirumah saja, Bik Marni juga da dirumah." jawab Arya tiba-tiba.

Entah kenapa dia tidak setuju Kiara ikut kerumah sakit, tapi seharusnya dia senang, kalau Kiara bisa ikut menjaga Mamanya.

Tapi Arya malah melarang Kiara untuk bertemu Mamanya. Entah apa maksud Arya saat itu.

"Terserah kamu saja Arya, kalau begitu Mbak permisi ya!" ucap Sari yang terlihat buru-buru itu.

"Mbak kenapa buru-buru?" tanya Kiara melihat kakak iparnya itu akan pergi.

"Hari ini Mama akan dipindahkan keruang rawat, Mbak harus kembali kerumah sakit." jawab Sari sambil memeluk Kiara sesaat.

Dan setelah bicara, Sari langsung pergi meninggalkan rumah Arya. Kembali kerumah sakit.

Tinggallah Kiara yang masih berdiri ditempatnya sambil memegangi paperbag yang diberikan Sari.

"Kalau kamu butuh sesuatu, bilang saja sama saya!" ucap Arya tiba-tiba.

"Kiara tidak minta sama Mbak sari, tapi Mbak sari yang tiba-tiba datang."

Arya diam, bangun dari duduk nya dan pergi ke kamarnya. Dia juga tau saat itu kalau Sari memang yang ingin memberikan Kiara baju baru.

Karena sebelumnya Sari sudah bicara pada Arya. Cuma Arya hanya tidak ingin kalau Kiara terus merasa terikat dengan Sari.

Walau bagaimanapun, saat ini semua keperluan Kiara adalah tanggung jawabnya. Suka ataupun tidak dia kepada Kiara.

Tak berapa lama, Kiara menyusul kekamar untuk menyimpan baju yang diberikan Sari di lemari.

Mengetuk pintu kamar milik Arya dan langsung masuk kekamar itu. melihat Arya yang sedang berbaring diatas tempat tidur, sambil menatap langit-langit kamar.

Kiara membuka lemari dan mulai menata baju-baju yang tadi di bawanya dengan rapi. sesekali dia melirik ke arah Arya yang terlihat melamun.

Entah kenapa tiba-tiba hati Kiara terenyuh, dia berpikir pasti Arya sangat sedih dengan kepergian tunangannya. Dan mungkin sekarang dia sedang meratapi apa yang terjadi.

Setelah selesai, Kiara memberanikan diri mendekat kearah Arya. Walaupun saat itu jantungnya berdetak tak karuan. Dia takut kalau Arya merasa terganggu.

Kiara terlihat menarik nafas panjang, dan membuangnya begitu saja. Baru dia mencoba bicara pada Arya.

"Mas Arya!" panggil Kiara gugup.

"Hmm"Yang dipanggil hanya mengalihkan pandangan sejenak.

"Apa boleh Kiara izin?" tanya Kiara masih dengan suara bergetar karena takut.

"Kiara ingin ikut bersama Bik Marni belanja ke supermarket." Kiara melanjutkan perkataan nya walaupun tidak ada respon.

"Bik Marni kalau belanja lama." jawab Arya singkat.

"Iya Kiara tau, tadi Bik Marni sudah bilang."

"Tapi Kiara ingin ikut." jawab Kiara masih menatap kearah Arya.

Dan Arya juga saat itu menatap kearah Kiara, sesat mata keduanya bertemu. Arya seperti terhipnotis dengan suara lembut dan tatapan Kiara saat itu.

"Ya sudah, Saya siap-siap dulu." jawab Arya tiba-tiba.

Kiara tersenyum, apa itu artinya Arya akan mengantar mereka belanja? Tapi dia tidak perduli. Yang penting Kiara diizinkan Arya untuk ikut belanja.

Tak berapa lama Arya sudah keluar dari kamar mandi dan dia juga sudah berganti pakaian. Berdiri sejenak didepan cermin untuk merapikan rambutnya.

"Saya tunggu dibawah!" ucap Arya sebelum berlalu dari kamar.

Kiara langsung masuk ke kamar mandi, untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Dia mengenakan dress tanpa lengan dengan panjang selutut.

Baju yang baru saja dibelikan oleh Sari ternyata begitu cocok dengan nya. baju polos berwarna salam Itu begtu cantik dikenakan oleh Kiara.

Setelah meraih tasnya, dia buru-buru turun kelantai satu, dan ternyata disana sudah da Bik Marni juga.

"Tuan, saya biar naik taksi saja." ucap Bik Marni yang merasa segan.

"Sudah Bik, tidak apa-apa." jawab Arya.

"Ayo kita berangkat sekarang, nanti keburu sore!" setelah bicara Arya berjalan meninggalkan Kiara dan Bik Marni.

Mereka berdua pun berjalan terburu-buru menuju mobil yang udah terparkir dihalaman. ketiganya pun duduk tenang didalam mobil.

Sampai mobil milik Arya terparkir sempurna di parkiran supermarket.

Kiara langsung turun, dan menggandeng lengan Bik Marni. Selama ini dia memang suka ikut dengan bundanya belanja ke pasar.

Setelah sekian lama, baru ini Kiara pergi belanja barang dapur, walaupun bukan ke pasar. Arya saat itu memutuskan untuk nunggu didalam mobil saja.

Namun sudah hampir satu jam, mereka belum uga terlihat, Arya pun menyusul ke supermarket.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!