Di balik megahnya pusat kekuasaan, selalu ada intrik, pengkhianatan, dan darah yang tertumpah.
Kuroh, putra dari seorang pemimpin besar, bukanlah anak yang dibuang—melainkan anak yang sengaja disembunyikan jauh dari hiruk-pikuk politik, ditempatkan di sebuah kota kecil agar terhindar dari tangan kotor mereka yang haus akan kekuasaan.
Namun, takdir tidak bisa selamanya ditahan.
Kuroh mewarisi imajinasi tak terbatas, sebuah kekuatan langka yang mampu membentuk realita dan melampaui batas wajar manusia. Tapi di balik anugerah itu, tersimpan juga kutukan: bayangan dirinya sendiri yang menjadi ujian pertama, menggugat apakah ia layak menanggung warisan besar sang ayah.
Bersama sahabatnya Shi dan mentor misterius bernama Leo, Kuroh melangkah ke jalan yang penuh cobaan. Ia bukan hanya harus menguasai kekuatannya, tetapi juga menemukan kebenaran tentang siapa dirinya, mengapa ia disembunyikan, dan apa arti sebenarnya dari “takdir seorang pemimpin”.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ell fizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
awal semuanya
Di ruangan dengan cahaya yang padam dan redup,Kuroh terduduk melihat ruangan itu sambil menganalisis nya, terlihat juga kalau Shi masih tertidur pulas karna pingsan tadi.
Setelah itu Leo datang dengan membawa sebuah buku yang sudah berdebu, menyerahkan buku itu ke arah Kuroh sambil berkata.
"Terimalah buku ini dan bacalah,hanya orang yang mempunyai pilar imajinasi yang bisa membaca nya."
Mendengar perkataan Leo jelas, Kuroh heran namun mengambil buku itu dari tangan Leo sambil melihat judul buku nya
'TAK TERIKAT PADA APAPUN,TERUSLAH MAJU!!'
Sebuah kalimat ringan namun penuh makna membuat Kuroh sempat termenung sebentar.Muncul sebuah pertanyaan kecil di dalam dirinya.
("Apa artinya ini?kenapa juga ketika aku membaca judul nya bulu kuduk ku naik seolah olah ada sebuah energi yang masuk.")
Tak lama terdengar Leo mendekat dengan sebuah piring dengan makanan, Leo duduk dan meletakkan piring itu di depan Kuroh.Dan, Leo pun ikut duduk lalu memakan makanan yang ada di piring itu.
Suapan demi suapan,Leo terus makan.Tak lama setelah itu Leo lupa mengingatkan Kuroh untuk makan, karna Kuroh saat itu sedang fokus melihat Leo makan.
"Makan lah, kau perlu tenaga dan energi untuk latihan kita nanti!!."
Mendengar ucapan itu Kuroh mulai meraih piring itu lalu memakannya perlahan.Suap demi suapan makanan masuk ke dalam mulut Kuroh.Rasa asin,manis dan pedas yang bercampur membuat badan Kuroh mengeluarkan sinyal bergerak. Kuroh mulai merasakan kalau energi nya mulai kembali, ia meletakkan piring itu setelah selesai makan dan mulai mencoba berdiri. Dan benar saja, Kuroh sungguh bisa berdiri sekarang dan dia mulai menggerakkan badan nya yang kaku.
"Kau sudah enakan Kuroh?, ku kira akan butuh lama untuk mu untuk mengembalikan energi mu."
Kuroh yang sedang menggerakkan badannya berhenti dan menatap Leo yang tadi menanyakan kondisi Kuroh.
"Hehe, badan ku sudah mulai enakan kok namun jiwa ku seolah olah diserang saat ini, aku baru ingat kalau aku terkena banyak serangan dan mungkin saja kalau serangan perempuan itu langsung menyerang jiwa."
Mendengar hal itu, Leo langsung mendekati Kuroh lalu menyuruh Kuroh untuk duduk menghadap kebelakang sebentar.Dengan keheranan Kuroh tetap melakukan perintah tersebut.
Setelah Kuroh terduduk, Leo menggerakkan tangan nya secara acak hingga membuat sebuah kilatan cahaya, cahaya itu perlahan semakin jelas.Setelah cahaya itu makin jelas, Leo meletakkan tangan nya tadi yang sudah di letakkan cahaya itu. Kuroh sempat merasakan nyeri karna jiwa nya lah yang di obati, sempat melawan namun akhirnya tetap dipaksa tenang oleh Leo.Dan, benar saja rasa nyeri yang ada di jiwa Kuroh mulai memudar.
Kuroh berterima kasih lalu berdiri merenggangkan badan nya lagi.
"Luar biasa juga kau Leo, ku pikir kau hanya membual seolah olah kau bisa benar benar mengobati ku."
Mendengar perkataan Kuroh Leo sempat tertawa namun wajah nya langsung santai setelah tawaan singkat itu.
"Kau meremehkan ku?, dulu aku adalah ahli dalam segala nya kecuali mengalahkan ayah mu itu."ucap Leo sambil merapikan sebuah alat di meja dekat mereka mengobrol.
Mendengar ucapan itu, Kuroh bertanya bagaimana ayah nya dahulu kala.
"Bagaimana ayah ku dulu?, apakah dia memang sekuat itu??."
Pertanyaan tiba tiba yang dilontarkan Kuroh sempat membuat Leo terdiam sejenak namun, Leo akhirnya menemukan jawaban yang tepat.
"Kau ingin tahu?, ayah mu itu dulu sangat keras kepala dan suka hal baru, setiap kali ada sesuatu yang baru pasti dia pelajari sampai ia mengerti dan mampu mengimajinasikan nya.Dan juga, ayah mu itu sangat lah kuat, kau tahu gunung saja yang sebesar satu wilayah Nozar bisa dia hancurkan hanya lewat pikiran nya."
Mendengar hal itu Kuroh kagum namun ada rasa ingin tahu lebih.
"Apa benar?,lalu mengapa ia mati?bukan kah ia tinggal berfikir kalau dia bisa abadi."
Mendengar ucapan itu Leo sempat tertawa namun kali ini wajah nya serius.
"Kau kira ayah mu mati karna umur? tidak Kuroh...."
Ucapan Kuroh terpotong di sana, namun nampak ekspresi Leo mulai murung dan sedih.
"Ada apa Leo? mengapa muka mu begitu?."
Pertanyaan itu, lama dijawab oleh Leo namun akhirnya Leo membuka mulutnya kembali.
"Kuroh,jangan sedih ketika mendengar perkataan ku yang selanjutnya ini ya!!!."
Dengan keingintahuan Kuroh yang tinggi, Kuroh tetap memaksa Leo menjelaskan nya dan di saat saat ini lah Leo membicarakan semua nya.
"ayah mu mati karna di bunuh oleh orang yang sampai sekarang aku pun tak tahu, dugaan nya kalau ayah mu dibunuh oleh fraksi jahat yang ada di luar sana yang bekerja sama dengan para raja langit dan raja Durant."
Udara sempat terasa berat akibat pernyataan Leo tadi, Aura Kuroh seakan meningkat karna ucapan Leo tadi.
Ucapan Leo seolah menjadi batu besar bagi Kuroh, tangan Kuroh gemetar, badan Kuroh diam seperti batu, ia seolah olah tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Leo.Ia baru tahu kalau ayah nya selama ini dibunuh bukan mati karna umur.Namun, Leo sempat berkata kalau itu baru rumor namun pemakaman ayah Kuroh disembunyikan dari luar bahkan dari sang tangan kanan nya.
Ini malah menambah keyakinan kuat dan sebuah pemikiran Kuroh kalau kematian ayah nya direncanakan oleh orang orangan pemerintah dan istana.Namun, Leo mengingat kan kalau ini sekedar rumor yang beredar di masyarakat luar, dan tak terlalu memikirkan ini.
Namun bagi Kuroh, walaupun ini hanya rumor dia menganggap ini kenyataan yang mutlak.
"Diam lah Leo,Aku bisa merasakan kalau yang kau katakan tadi adalah kenyataan bukan rumor belaka!!."
Hawa udara makin berat terasa setelah pernyataan itu keluar dari mulut Kuroh.Membuat Leo sedikit merinding karna aura Kuroh yang semakin menguat.
"Tapi ..., jangan cepat mengambil kesimpulan Kuroh bisa saja ini memang hanya rumor semata, dan juga tak ada bukti konkret kalau ayah mu benar benar di bunuh dan di ubah mati karna umur."ucap Leo menenangkan Kuroh yang aura nya sedang meledak ledak.
Mendengar ucapan itu, emosi Kuroh mulai mereda namun kemarahan jelas masih tertinggal dalam dirinya.
Di sela sela keadaaan yang cukup panas tiba tiba, Shi yang sejak tadi tertidur pulas terbangun, ia bertanya keadaan yang terjadi.
Kuroh dengan cepat langsung menghampiri Shi karna ia takut Shi tidak bangun selama lamanya.
"Shii!!"
Lantai bergetar akibat langkah cepat Kuroh, Kuroh langsung memeluk Shi yang duduk setelah baru terbangun.Tentu saja, Shi kaget dengan hal ini namun pelukan Kuroh jelas terasa hangat dan menenangkan.
"Aku kira kau akan tidur selamanya."
Mendengar ucapan Kuroh Shi yang tadi merasakan hangat nya pelukan langsung mendorong Kuroh ke depan hingga Kuroh terjatuh dan terduduk.
"Kau kira aku mati hah?!, dasar sialan, ku kira kau memang benar benar mengasihani ku ternyata kau malah mengira aku mati."
Kuroh terbangun dan menyapu celana nya yang kotor akibat dorongan Kuroh.Tak lama kemudian Shi lapar dan meminta sebuah makanan.Leo pun langsung bergegas ke dapur dan menyiapkan makanan yang sama seperti yang ia beri kepada Kuroh, makanan rasa campuran yang mampu mengembalikan semua energi.
Aroma masakan tercium dan menusuk hidung, sebuah aroma menyengat yang dengan mencium aroma nya saja membuat tubuh terbangun.Shi bangun dari tempat duduk nya dan segera berjalan menuju ke dapur namun.
"Ehh??ini makanan nya!!!."
Ternyata sebelum Shi sampai ke dapur, Leo sudah membawakan sepiring makanan dengan aroma wangi.Shi mengambil sendok lalu mencicipi satu sendok makanan.
"Wahhh-!!,gilaaa!!, makanan apa ini?, enak sekali."
Jelas, sesuai ekspresi dan ucapan Shi, makanan itu jelas enak namun menusuk badan dan membuat semua urat, otot, syaraf dan energi meningkat pesat.
Shi langsung memakan semua nya yang ada di piring itu dan bahkan meminta tambahan, namun sayang nya bahan bahan nya sudah habis.Shi agak kecewa namun mau bagaimana lag.Namun, tiba tiba udara semakin berat,hawa ruangan makin panasm
"Sekarang!!!setelah semua hidangan diberikan saat nya melakukan sesuatu yang menantang!!, hehe ini tidak akan menyakitkan kok."sebuah ucapan lantang dari Leo membuka awal semuanya....
...----------------...
[NANTIKAN CHAPTER SELANJUTNYA YA]