Emily Grace Addison adalah putri kesayangan dari keluarga Addison. tiba-tiba dia mendengarkan dari orang tuanya bahwa ia sudah di jodohkan sejak kecil dengan seseorang cucu dari teman kakeknya.
Emily tidak percaya bahwa dirinya di jodohkan, dia anak kesayangan mana mungkin orang tuanya tega menjodohkannya dengan lelaki yang tidak di kenalnya, tapi apalah daya, ini juga termasuk salah satu wasiat dari kakeknya saat kata terakhirnya '"jangan sampai perjodohannya di batalkan tetap lanjutkan walaupun ia sudah tiada"'.
padahal Emily sudah ada di seseorang dihatinya, yaitu teman masa kecilnya, Emily harus melupakannya demi kakeknya.
.
.
.
suatu yang tidak di ketahui oleh keluarganya adalah bahwa ia punya rahasia yang tidak di ketahui oleh orang tuanya...
.
.
.
penasaran dengan cerita ikuti kisahnya Emily di "My Secret".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Lamaran Ala Felix
"Kalau aku nelpon emi sekarang, mungkin mengganggu dia bersama bang felix, besok saja aku minta maaf, dengan memasang wajah sedih dia pasti memaafkanku" gumam Evelyn saat ia sampai di kamarnya, jadi ia tidak jadi menelepon emily ia hanya mengganti pakaian menjadi piyama tidur.
***
Felix membawa Emily kebelakang resto yang gelap, kening Emily mengernyit tanda ia kebingungan melihat pemandangan nya, tapi tetap sabar mengikuti felix mungkin belum sampai ketempat tujuan pikir Emily.
"Bang fel apa sudah sampai mengapa makin gelap" ucap emily lembut juga merdu terdengar di telinga felix saat Emily memanggil namanya seperti 'bang fel' yang mendayu, hati nya bergetar.
"Akhirnya kamu memanggilku seperti dulu, kita sudah sampai, coba kamu perhatikan sekeliling kamu" ucap felix lembut ia masih menggenggam telapak tanggam Emily dengan erat tidak mau melepaskannya, lily dengan patuh melihat sekelilingnya, lalu terdengar suara tepuk tangan felix ia melepaskan pegangannya kepada Emily.
Plok... Plok... Bunyi tepuk tangan yang terdengar keras di tempat sunyi tersebut, tidak lama setelah itu tempat yang gelap itu berubah menjadi terang sekeliling dekat pantai ada lampu yang berkelap-kelip juga dekat ia berdiri hamparan bunga dan lilin yang bersejajaran untuk menghiasi pantai tersebut dia berdiri di tengah-tengah lambang hati dengan bungan juga lapisi dengan antara bunga dan lilin, sangat indah.
"Waaauu indahnya, kapan kamu mendekorasi tempat ini" kata emily dengan wajah terkejut menutup mulutnya dengan jarinya dan matanya terbelalak.
"Apakah kamu suka" jawab felix dengan lembut lalu ia melanjutkan pembicaraannya " aku sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari"
"Karena itu kamu tidak masuk kuliah selama seminggu" kata Emily lagi dengan perasaan menghangat di hatinya ia senang ternyata felix menyiapkan kejutan ini untuk nya.
"Iya, coba kamu lihat tempat yang gelap di sana" kata felix sambil menunjuk kearah samping kanan emily berdiri yang masih gelap pojok sana, Emily tidak memperhatikannya tadi, ia hanya fokus di pemandangan di depan matanya, lalu Emily melihat kesana, lalu disana juga hidup yang berkelap-kelip dan dihiasi dengan balon juga bunga-bunga lalu ada tulisan ' Emily Grace Addison Will you Marry Me'
Saat emily melihat kearah felix ia terkejut lagi melihat felix sudah berlutut di depannya denga lutut kanan bertumpu ketanah lalu ia menyodorkan kotak kecil beludru di tangan kanannya juga ada bunga di tangan kirinya.
"Mau kau kamu menikah dengan ku, jika iya ambil kotak ini, jika kamu menolak ambil bunga itu" kata felix lembut, Emily linglung sementara malam ini ia sering terkejut ia menenangkan diri sebentar, lalu ia menjawab pertanyaan felix.
"Tidak usah memilih itu kamu berdiri lebih dulu" kata emily lembut lalu ia membantu felix berdiri, bukan berdiri felix tegang apakah Emily menolaknya.
Deg jantungnya berdetak kencang, mungkin ia hanya salah dengar pikir nya.
"Aku tetap seperti ini, jika kamu belum menentukan pilihan" kata Felix masih bersikeras tetap berlutut jantungnya sudah berdebar-debar ia takut Emily menolaknya.
"Tidak usah memilih ini aku langsung jawab saja" kata Emily tergantung ia sengaja.
Felix tambah berdebar-debar ia sudah berkeringat wajahnya sedih " ka...mu me..no..no..l" ia tergagap tidak bisa melanjutkan perkataannya ia takut, emily hanya tersenyum manis.
"Iya," ucap Emily tersenyum lebar kepada felix lalu hati seketika mendengar jawaban singkat Emily matanya memerah.
Emily melihat keadaan Felix seperti itu hatinya senang, suka cukup mengerjainya hari ini hatinya puas lalu ia terkekeh.
"Ada apa denganmu, apakah kamu tidak mendengarkan jawaban ku aku bilang iya" kata Emily dengan tersenyum lembut " atau kamu tidak senang aku menerima lamaranku" kata Emily dengan nada sedih
"Ja.. di kamu menerimaku, haha ku kira kamu menolakku" ucap felix senang dengan senyuman sumringah di wajahnya.
"Iya aku mau menikah denganmu kamu saja yang lola" kata emily lagi lalu ia menyuruh felix berdiri.
"Terimakasih lily sayang, aku mencintaimu" ucap felix gembira lalu ia berdiri membuang bungan di tangannya langsung memeluk Emily dan mengangkatnya lalu berputar-putar disana.
"Haha akhirnya kamu menerima lamaranku" kata Felix gembira masih memutar disana sedangkan Emily dalam peluk.
"Udah bang fel aku pusing, sampai kapan kamu berputar-putar seperti ini, sampai kita jatuh" ucap emily lagi sambil menepuk-nepuk pundak felix.
"Maaf sayang, aku terlalu bahagia" ucap felix lalu berhenti dan menurunkan Emily dari gendongannya.
"Sini aku pasangkan cincinnya" kata felix lagi sambil memasang cincin di jari manis emily setelah itu ia mengecup punggung tangan emily juga telapak tangannya dengan lembut.
"Cantik, cocok di jarimu" ucap felix lembut lalu mengecup tangan emily yang ada cincinnya
Deg jantung Emily berdetak hebat, ia sudah tersipu saat felix memanggilnya sayang dengan mesra lalu felix juga mencium tangannya tambah berdebar jantungnya.
"Bang fel" ucap Emily lembut ia menundukkan kepalanya karena pipinya sudah memerah ia malu felix hanya tersenyum lalu ia memeluk Emily kembali.
"Terimakasih sayang" ucap felix sambil mengecup puncak kepala emily.
"Iya" jawab Emily membalas pelukannya felix tentu saja ia menerima felix, kalau tidak ia akan menyesal seumuran hidupnya.
Felix tersenyum mendengar jawaban dari Emily lalu ia melepaskan pelukannya kemudian ia menangkup kedua wajah emily dengan kedua tangannya meletakkan tangannya di kedua pipi Emily, ia memandang emily cukup lama begitu pula emily memandang felix, kemudian felix mencium dahi Emily dengan lembut ia menciumnya cukup lama disana dan Emily memejamkan matanya merasakan bibir lembut itu menempel di dahinya.
"Kita pulang ya, malam sudah larut" kata felix kembali memeluk emily dengan erat hatinya sangatlah senang malam ini, ia memeluk Emily dengan erat begitu pula emily, mereka berpelukan cukup lama.
"Apa kita tidak jadi pulang" ucap emily kepada felix dia pikir felix lupa untuk pulang.
"Oke" jawab felix lalu ia mengangkat emily kemudian langsung menggendongnya ala bridal style.
"Aaaa mengapa kamu mengendong ku, aku bisa jalan sendiri" jawab emily ia kembali terkejut saat felix mengangkatnya.
"Aku ke dingin soalnya malam tambah dingin kamu pegangan erat-erat" ucap felix lembut lalu berjalan pelan,
Mendengar jawab felix emily melingkar tangan di pundaknya Felix lalu melingkari tangan rampingnya di leher felix kemudian ia merapatkan badannya ke tubuh felix.
Tidak lama setelah itu mereka sampai di parkiran, felix minta tolong Emily untuk membuka pintu mobil, lalu ia memasukkan Emily kedalam mobil dengan pelan dan lembut.
"Sayang tolong buka pintunya" ucap felix lembut setelah pintu terbuka felix meletakkan Emily.
"Jika kamu mengantuk tidurlah" kata felix.
.
.
.
klo bisa doubel tiap hari ya thor🙏🙏🥰🥰