Aku kira setelah menjual perawanku,semua penderitaan ku akan berakhir ibuku akan sembuh,ternyata dugaan ku salah.Wanita yang membeli tubuhku ternyata menjadikan ku benar-benar menjadi seorang pelacur yang sudah menghancurkan masa depan ku.
Bisakah aku lepas dari rumah pelacuran ini,adakah pria yang mau menerima wanita kotor sepertiku?
ikuti kisah pahit hidup seorang gadis miskin lepas dari rumah pelacuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 ~ Pulang ~
Ningsih tersenyum mendengar jawaban putrinya,matanya mulai berkaca-kaca melihat putri kecilnya ternyata sudah tumbuh besar menjadi gadis yang sangat cantik dan imut.Ningsih merasa bersalah karena sepuluh tahun lebih dia seperti mayat hidup karena kesalahan yang dia lakukan menangisi pria yang tidak pernah menginginkan dirinya dan juga putri mereka.
" Bu...Kenapa wajah mu sedih seperti itu,ibu tidak senang sudah sembuh kembali setelah penderitaan panjang yang ibu alami selama ini?" Tanya Mira sembari menggegam tangan ibunya dengan erat.
Ningsih menggelengkan kepalanya,bagaimana bisa dia tidak bahagia,pria yang dia cintai setengah mati malah membuangnya dengan tega dan yang merawatnya malah anak yang pernah hampir dia titip ke panti asuhan.
" Tidak sayang,ibu sangat senang sekali,ibu terharu." Jawabnya dengan nada hampir tidak terdengar.
" Sudah bu,ibu istrahat dulu,aku belanja buah dulu ya." Ucap Mira lalu mencium kening ibunya lalu dia pergi meninggalkan ruangan itu.
" Bu...Betapa beruntungnya anda memiliki anak gadis secantik dan sebaik itu,cantik wajahnya cantik juga hatinya." Puji salah satu pasien di ruangan itu.
" Terima kasih bu." Jawab Ningsih sambil tersenyum,dia memang sangat beruntung memiliki Mira.
Ting.....
[ Mira aku tidak bisa bertemu dengan mu selama seminggu ini,kamu tidak perlu datang ke rumah Firza,kamu bisa pakai kartu itu sesuka mu,aku ada bisnis ke luar negri.]
Mira tersenyum lebar saat membaca pesan yang dikirim Burhan kepadanya.Setelah membeli ponsel kemarin dia langsung mengirim pesan singkat kepada Burhan untuk memberitahu nomor WhatsApp nya itu.
" Asik....Aku bisa mengurus ibuku sampai pulang ke rumah,aku tidak perlu meninggalkan ibuku di rumah sakit sendirian." Ucapnya dalam hati.
Mira pergi ke supermaket yang ada di sebrang jalan,dia membeli beberapa macam buah,dia sengaja membeli buah-buahan yang super premium,buah-buahan yang belum pernah dia makan sejak dia lahir sampai besar seperti sekarang.
Setelah merasa cukup,Mira jalan-jalan keliling supermaket,beli beberapa cemilan untuk dia makan agar tidak bosan menjaga ibunya beberapa hari lagi di rumah sakit.
Setelah mendapat semua yang dia inginkan,dia berniat pergi ke kasir membayar semua belanjanya,pada saat itu matanya tertuju pada peralatan kosmetik akhirnya dia mampir membelikan dia peralatan makeup,tidak lupa dia belikan juga untuk ibunya.
" Enak juga punya uang banyak." Ucapnya dalam hati.
Mira kembali ke rumah sakit,hari ini dia menikmati hidup menjadi orang kaya,sesuatu yang belum pernah dia nikmati selama hidupnya.
" Bu...Ibu mau langsung makan buah atau makan roti ini dulu?" Tanya Mira setelah sampai di ruangan ibunya.
" Ibu pengen buah saja,mulut ibu rasanya pahit sekali." Jawab Ningsih.Mira mengambil beberapa macam buah lalu dia cuci dengan air mineral yang dia beli barusan.Tidak lupa Mira memberikan buahnya juga kepada pasien yang lain sebelum menyuapi ibunya makan buah.
Setelah selesai menyuapi ibunya,Mira mengambil air hangat lalu dia membawa ibunya ke kamar mandi setelah itu dia lap semua badan ibunya dengan telaten.
" Terima kasih ya nak,ibu sangat bersyukur punya anak sebaik kamu,hatimu secantik wajah mu." Ucap ibunya penuh haru.
" Itu sudah tanggung jawab ku bu,waktu kecil ibu merawat ku dengan telaten dan sabar sekarang aku merawat ibu juga." Jawab Mira sambil memakaikan daster baru yang tadi dia beli dari toko samping supermarket.
Mira membawa ibunya keluar dari kamar mandi lalu membantunya naik ke atas tempat tidur setelah itu dia memakaikan ibunya cream wajah.
****
Tidak terasa empat hari setelah Ningsih selesai operasi,keadaanya semakin membaik,dia sudah bisa berbicara lancar dan juga berjalan seperti biasa.
Kesembuhan Ningsih seperti keajaiban bagi Mira,bagaimana tidak sepuluh tahun ibunya sakit tidak bisa melakukan apa pun bahkan berbicara pun ibunya sudah kesulitan tapi hari ini semuanya sudah pulih kembali seperti sedia kala.
" Selamat pagi Bu Ningsih,nona Mira? Berkat kesabaran mu,ibumu akhirnya bisa sembuh kembali,sekarang kalian bisa menikmati kehidupan kalian kedepannya seperti apa." Ucap salah satu nakes saat datang mengunjungi mereka di pagi hari.
"Selamat pagi dokter,kira-kira kapan ibu saya bisa pulang dokter,sepertinya dia sudah bosan di ruangan ini dokter?" Tanya Mira dengan ramah.
" Sekarang juga sudah bisa pulang,dijaga kesehatannya ya bu,jangan terlalu banyak beban pikiran, ibu sangat beruntung punya anak sebaik anak ibu ini." Jawab sang dokter sembari memeriksa keadaan Ningsih.
" Terima dokter." Jawab Ningsih.
Mira mulai menyusun barang-barang mereka,setelah para nakes keluar dari ruangan itu,lalu dia pamit kepada para penghuni ruangan itu.
" Bu...Kita naik taksi saja,aku sudah pesan online." Ucap Mira setelah mereka berada di luar rumah sakit.
" Kamu punya ponsel ya nak,kamu ada pekerjaan?" Tanya ibunya saat melihat Mira memainkan ponselnya.
" Iya Bu,aku bekerja,tapi aku cuti beberapa hari ini,aku ingin menjaga ibu di rumah sakit." Jawab Mira berbohong.Sebenarnya Mira merasa bersalah karena sudah membohongi ibunya,tapi dia tidak punya pilihan lain.
Mira dan Ningsih naik taksi yang sudah di pesan Mira dari aplikasi,tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di depan gang rumah mereka.
" Rasanya ibu seperti pulang dari tempat yang jauh saja,ibu bahkan lupa dengan tempat ini." Ucap Ningsih setelah mereka memasuki gang menuju rumah mereka di ujung gang.
" Sudahlah Bu,jangan ingat-ingat lagi masa lalu,mari kita mulai kehidupan kita yang baru.Dan satu lagi Bu,itu saudara ibu yang kaya itu tidak perlu dekat sama dia." Ucap Mira yang tiba-tiba teringat dengan tantenya.
Ningsih hanya mengangguk kecil,mereka terus berjalan melewati orang-orang yang menatap aneh ke arah mereka tapi tidak ada yang berani menyapa mereka.
"Jeng apa itu Ningsih tetangga kita yang rumahnya di ujung gang? Masak wanita itu bisa sembuh lagi apa mereka ke dukun?"
Terdengar obrolan sumbang dari para tetangganya,tapi Mira tidak ambil pusing bahkan dia pura-pura tidak mendengar obrolan itu.Dia malah menarik tangan ibunya lalu mereka berjalan lebih cepat lagi.
" Bu...Kita tidak perlu ada hubungan apa pun dengan tetangga- tetangga kita ya,tidak ada gunanya kalau aku nanti kerja ibu tidak perlu keluar rumah." Ucap Mira mengingatkan ibunya.
" Aku ikut apa yang kamu bilang saja,karena kamu sudah tau dengan tetangga kita." Jawab Ningsih.
" Hei...Hei...Tunggu...Ningsih kamu Ningsih adikku?" Tiba-tiba seorang wanita berlari kecil menghampiri mereka.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹
sukses selalu untuk Karyanya 🎉🎉🎉