Aluna, 25 tahun, mata coklat tajam dan rambut hitam panjang, berdiri di depan cermin, memeriksa penyamarannya sebagai "Aurora Smith", ia menyamar sebagai seorang sekertaris dan konsultan bisnis yang sukses. Dia ditugaskan oleh bosnya, Nathan, mafia kejam berusia 35 tahun, untuk menyusup ke dalam perusahaan Alexander Blackwood, "General Alx Inc." - perusahaan konglomerat milik Alexander, mafia tampan berusia 30 tahun. Aluna mengambil napas dalam-dalam, mengingat briefing Nathan: "Alexander tidak boleh tahu identitasmu yang sebenarnya” Apa yang akan Aluna lakukan selanjutnya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rianii24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raven’s Night part 2
Aluna langsung waspada dan bersiap-siap untuk menyambut Alex.
Huftt aku akan selalu tersenyum didepannya meski dia selalu menatapku dengan tatapan menyebalkan seperti itu...
Aluna secara diam-diam mengaktifkan mode tempurnya, mata dan ototnya menegang, siap menghadapi konfrontasi.
Tuan David juga terlihat waspada, baginya menemui orang seperti Alexander harus terlihat meyakinkan agar bisa menarik simpatinya.
Alexander tersenyum sinis,
"Tuan David, kita sudah lama tidak bertemu. Kau kesini bersama utusanmu?” Ucap Alex sambil melirik Aluna.
Mulai lagi tatapannya itu, ingin rasanya aku mencolok matanya dengan pisau kesayanganku…
Aluna akan memulai dramanya pada malam ini,
”Selamat malam pak Alex ehm saya lupa lagi maksud saya Alex Seperti janji saya, saya akan membawa tuan David untuk meyakinkan anda.. agar anda percaya bahwa saya memang sekertaris sekaligus konsultan perusaahaan tuan David dan diutus untuk mengajak anda berkerja sama..” Ucap Aluna tidak lupa dengan senyum manisnya.
David menyambung perkataan Aluna, “Tuan Alex lama tidak bertemu anda, sepertinya ada kesalahpahaman antara anda dengan aurora sekertaris saya begini tuan Alex sebelumnya saya minta maaf karena saya lancang mengirim sekertaris saya untuk menemui anda saya tahu anda orang yang perfeksionis dan tidak suka hal-hal yang kesannya hanya main-main dan soal itu saya ingin mengulangi semuanya dari awal untuk mengajak anda bekerja sama tuan Alex”
Alexander sedikit tertawa matanya masih menyipitkan pandangan yang tajam, tapi nada suaranya berubah menjadi lebih serius dan penasaran.
"Baiklah tuan David... aku akan menerima penjelasanmu. Tapi, aku harus mengakui, reputasi Aurora sebelumnya membuatku sedikit... waspada."
Dia menatap Aluna, lalu kembali ke Tuan David.
"Silakan tuan David. Langsung ke intinya saja Aku siap mendengar proposal kerja sama antara DigiWord dengan perusahaan saya. Apa keuntungan yang bisa kita peroleh dari kerja sama ini?"
Revan yang sedang mengawasi Aluna dan David melalui earpiece memberikan sinyal diam dengan hanya mengirimkan suara napas yang teratur, menandakan dia tetap waspada dan mengawasi situasi tanpa mengganggu pembicaraan.
Tuan David mulai menjelaskan,
"Kerja sama ini akan menggabungkan teknologi DigiWord dengan... jaringan distribusi Anda, Tuan Alex. Kita bisa menciptakan sistem logistik global yang sangat efisien dan menguntungkan bagi kedua belah pihak dan sepertinya nona Aurora juga sudah menejelaskan pada anda bahwa kami akan memberikan saham kami sebesar 10% jika anda menerima tawaran kami"
Alexander mengangguk, matanya menunjukkan ketertarikan yang semakin besar.
Aluna memperhatikan mimik wajah Alex, wajah yang datar tidak menunjukan tanda-tanda apapun…
Setelah berbincang cukup lama dan dengan adanya tuan David , Alex akhirnya menyetujui kerjasama ini tetapi ia tetap dalam mode waspada
Alex mengangguk dan tersenyum tipis
"Kerja sama ini akan sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak tuan David. Aku setuju untuk melanjutkan negosiasi lebih lanjut dan menandatangani kontrak dalam waktu dekat."
Revan berbicara melalui earpice. “Tetap waspada Aluna, aku melihat ada satu orang di belakangmu
yang terus memperhatikanmu”
Aluna hanya diam menyimak penuturan Revan tanpa memberikan tanda sinyal pada Revan.
Aluna melanjutkan pembicaraan “Jadi bagaimana Alex apakah anda sudah yakin dengan kami ?”
Alexander Blackwood tersenyum, matanya masih menatap Aluna dengan penasaran, tapi kemudian dia mengalihkan pandangannya ke Tuan David.
"Ya, penawaran kalian sangat menarik. Aku puas dengan proposal kerja sama ini... tapi aku masih ingin membahas beberapa detail sebelum kita menandatangani kontrak."
Dia menatap Aluna sekali lagi, lalu kembali ke Tuan David.
"Tuan David, aku ingin kau dan... Aurora menemui aku di kantor besok pagi untuk membahas detailnya. Aku ingin memastikan bahwa kita semua berada di halaman yang sama."