NovelToon NovelToon
Renkarnasi Letnan Wanita

Renkarnasi Letnan Wanita

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: kegelapan malam

Ketika seorang jenderal militer yang legendaris menghembuskan napas terakhirnya di medan perang, takdir membawanya ke dalam tubuh seorang wanita polos yang dikhianati. Citra sang jenderal, kini menjadi Leticia, seorang gadis yang tenggelam di kolam renang berkat rencana jahat kembarannya. Dengan ingatan yang mulai terkuak dan seorang tunangan setia di sisinya.

Pertempuran sesungguhnya dimulai, bukan dengan senjata, melainkan dengan strategi, intrik, dan perjuangan untuk memperjuangkan keadilan untuk dirinya...

apakah Citra akan berhasil?

selamat datang di karya pertamaku, kalau penasaran ikuti terus ceritanyaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kegelapan malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

Purnama memudar, digantikan oleh mentari Maladewa yang bersinar cerah, namun kehangatan yang dirasakan Leticia (Citra) di samping Max jauh melampaui sinar matahari tropis. Hari-hari bulan madu mereka telah menjadi sebuah oasis di tengah badai intrik yang menunggu di tanah air.

Max, dengan sabar dan penuh cinta, telah berupaya mewujudkan setiap impian bulan madu yang pernah Leticia asli sampaikan padanya. Setiap pagi, ia akan membangunkan Leticia dengan ciuman lembut di kening, disusul sarapan di tepi pantai dengan pemandangan laut biru yang memukau. Siang harinya, mereka bisa menghabiskan waktu menyelam, berjemur di bawah matahari, atau sekadar berpegangan tangan menyusuri bibir pantai, merasakan pasir hangat di antara jari-jari kaki mereka.

Max adalah pria yang luar biasa. Ketulusannya terpancar dari setiap sentuhan, setiap tatapan, setiap kata yang ia ucapkan. Ia tidak pernah menuntut apa pun dari Leticia, bahkan untuk urusan intim. Setiap malam, setelah mereka puas menikmati makan malam romantis dengan hidangan laut segar dan diterangi lilin, Max selalu memastikan Leticia merasa nyaman. Ia tak pernah mencoba mengambil lebih dari yang Leticia berikan.

Suatu malam, setelah menikmati hidangan lobster panggang dan wine putih di dek bungalow mereka di bawah langit bertabur bintang, Max melihat Leticia (Citra) menguap pelan, matanya sedikit sayu karena kelelahan dan mungkin juga rasa kantuk yang nyaman.

"Kau lelah, Tia?" bisik Max, suaranya lembut, mengusap pipi Leticia dengan ibu jarinya.

"Kita bisa tidur sekarang. Jangan khawatirkan apa-apa."

Ia menuntun Leticia menuju ranjang besar dengan kelambu putih yang menjuntai indah, lalu menarik selimut sebatas pinggang Leticia setelah ia berbaring. Max kemudian naik ke ranjang, berbaring di sampingnya, memeluk Leticia dari belakang. Ia hanya mencium puncak kepala Leticia, lalu memejamkan mata, membiarkan kehangatan tubuh mereka menyatu dalam keheningan yang nyaman.

Citra, yang berpura-pura sudah terlelap, merasakan detak jantung Max di punggungnya. Ia bisa merasakan kehangatan napas Max di tengkuknya. Tidak ada paksaan, tidak ada tuntutan. Hanya ketenangan dan perlindungan. Sikap Max yang penuh hormat dan ketulusan ini, semakin lama semakin mengikis dinding pertahanan yang dibangun Citra selama bertahun-tahun sebagai seorang jenderal. Ia terbiasa dengan perintah, strategi, dan pertempuran, bukan kelembutan dan kesabaran seperti ini.

Max tidak pernah tahu bahwa wanita yang kini ia peluk bukanlah Leticia yang asli, tetapi ia tetap memberikan seluruh cintanya tanpa syarat.

Rasa bersalah mencengkeram hati Citra. Ia belum bisa memberikan apa yang Max inginkan, ingatan Leticia, atau bahkan sosok Leticia yang sesungguhnya. Max menginginkan sebuah keutuhan, sebuah memori, sebuah jiwa yang kini tersembunyi di balik topengnya.

Namun, di sisi lain, Citra juga mulai merasakan benih-benih perasaan yang tak bisa ia sangkal. Ketulusan Max, kebaikan hatinya, caranya melindungi, semuanya begitu nyata. Pria ini, yang tanpa sengaja menjadi suaminya, telah menunjukkan sisi kemanusiaan yang langka, jauh dari intrik dan kekejaman dunia yang biasa ia hadapi.

Pikiran Citra melayang pada Petricia dan siapa itu arka. Pernikahan ini, yang tadinya hanya ia lihat sebagai strategi untuk mendapatkan akses dan perlindungan, kini mulai terasa jauh lebih dalam. Max telah menjadikannya istrinya, melindungi ia bahkan tanpa tahu kebenarannya. Ia telah mengucapkan janji suci di hadapan Tuhan dan banyak orang.

Apakah ia akan terus hidup dalam kebohongan ini, memanfaatkan Max demi misinya, lalu pergi setelah semuanya selesai? Atau bisakah ia seorang jenderal yang dingin dan rasional, menerima takdir ini?

Malam-malam di Maladewa, di bawah langit bertabur bintang yang tak terhingga, menjadi saksi bisu pergulatan batin Citra. Ia mengingat kembali perjuangannya, bagaimana ia terbangun di tubuh Leticia, misi balas dendamnya, dan semua bahaya yang mengintai.

Tapi ia juga mengingat senyum tulus Max, matanya yang penuh cinta, tangannya yang selalu siap menggenggam. Max telah menerima ia (sebagai Leticia) apa adanya, bahkan saat ia "lupa" segalanya.

Akhirnya, sebuah keputusan besar terbentuk di hati Citra. Keputusan yang tak pernah ia duga akan ia ambil. Ia tidak akan lagi menjadi Citra yang hanya bersembunyi di balik topeng Leticia. Ia akan menjadi Leticia seutuhnya, istri dari Max, dengan segenap perasaan dan jiwanya.

Ia akan mengabdikan dirinya sebagai istri Max seumur hidupnya, atau sampai Max sendiri yang mengkhianati janji suci pernikahan yang sudah mereka ucapkan di altar. Janji itu, kini bukan lagi sekadar formalitas, tetapi sebuah ikrar yang akan ia pegang. Ia akan melindungi Max, seperti Max melindunginya. Ia akan menemukan kebenaran untuk Max, untuk keluarga ini, dan untuk Leticia yang asli.

Esok harinya, suasana terasa berbeda. Max menyadari ada cahaya baru di mata Leticia, senyumnya terasa lebih tulus, sentuhannya lebih hangat. Mereka menghabiskan hari dengan menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitar Maladewa, dengan perahu pribadi yang disewa Max. Leticia (Citra) sesekali tertawa lepas, menikmati keindahan alam dan kebersamaan mereka.

Max merasa sangat bahagia, merasakan harapan yang menggebu-gebu bahwa ingatannya mulai kembali. Ia tidak tahu, bahwa yang kembali bukanlah ingatan Leticia, melainkan hati seorang jenderal yang telah menemukan tempatnya.

Malam itu, setelah mereka puas berjalan-jalan seharian dan menikmati makan malam romantis terakhir di Maladewa sebelum kembali ke Jakarta, Leticia (Citra) pamit ke kamar mandi. Max menunggunya di ranjang, membaca buku. Air mengalir dari pancuran, dan Max bisa membayangkan Leticia sedang memanjakan diri.

Saat pintu kamar mandi terbuka perlahan, Max mendongak, dan napasnya tertahan. Leticia berdiri di ambang pintu, dalam balutan lingerie sutra tipis berwarna maroon yang sudah disiapkan oleh Nyonya Clara dan Nyonya Emily di koper mereka, sebuah kejutan kecil untuk pengantin baru. Rambutnya yang basah tergerai indah, meneteskan sisa air yang berkilau di bahunya yang terekspos.

Aroma sabun bunga melati dan sampo berpadu lembut, memenuhi udara. Leticia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Matanya yang indah menatap Max dengan sorot yang dalam, penuh makna yang Max tidak mengerti, namun terasa begitu memikat. Ada keberanian dan keputusan di sana.

Max meletakkan bukunya, bangkit perlahan, dan melangkah mendekat. Ia merasakan jantungnya berdebar kencang, sebuah debaran yang berbeda dari sebelumnya. Ini bukan hanya gairah, ini adalah pemenuhan sebuah penantian, sebuah janji yang kini terasa begitu nyata.

Ia berhenti di depan Leticia, tangannya terangkat lembut menyentuh pipi Leticia. Leticia memejamkan mata sesaat, lalu perlahan membuka, mengisyaratkan izin. Max menarik Leticia ke dalam pelukannya. Tubuh mereka menyatu dalam kehangatan yang mendalam.

"Tia..." bisik Max, suaranya serak.

Ia tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaannya. Ia hanya tahu, momen ini adalah segalanya.

Leticia (Citra) mengangguk pelan, menyandarkan kepalanya di dada Max.

"Max," bisiknya kembali, suaranya bergetar tipis, bukan karena takut, melainkan karena getaran perasaan yang baru.

"Aku milikmu malam ini Max."

jeng.... jengg....

1
Srie Handayantie
iyaa lanjutkan lah apapun yg sudah menjadi tekadmu cit, jgn pernh mundurr siapa tau kedepannya bisa menemukan dalang dibalik itu smua 🤔 aku curiga dalang nya masih disembunyikan si cepott jadi belum ketahuan🤭😂
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
ayok Tia mulai lah menjadi Mei yang suka teriak pada ketiga Bestinya... buat orang itu kesakitan dalam telinga nya
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: astaghfirullah🤣🤣
total 1 replies
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
idihhh nenek lampir/Speechless/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
tidak ada yg kebetulan di dunia ini Citra.. dan jika itu terjadi, maka itulah takdirmu..
🦂🍃 CISUN 2 🦂🍃
Ooohhh
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
uhhh ada janji masa kecil ternyata
Srie Handayantie
berarti karna janji disaat dia kecill dulu makanya dia masuk dalam tubuh leticia dan menepatinya,
Zea Rahmat
reinkarnasi yg kebetulan km citra masuk ke tubuh keturunan nenek sophia
nurul supiati
msih gk nemu plottt twist nya gimna dan arahnya kmna
nurul supiati
ouhh karena harta yakkk... pantesan bgtu apa tuan dan nyonya Anderson menyakiti kmbaran nyonya clara
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ini petricia mau di apa 😤
🦂🍃 CISUN 2 🦂🍃
Waah sepertina ini masih keluarga ortu leticia 🤔
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
nggak usah khawatir bukk😒, biarkan saja dia tidak makan. nanti jika lapar dia pasti akan makan, bukkkk/Speechless/
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
semalam lagi apa pak max 🗿
Srie Handayantie
nahh kan hanya saat diperlukan kau aman, stelah gagal kau dibuang bahkan jadii buronan dan hidupmu makin tidak tenang. itulah karma mu Patric 😏
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
Cerita nya semakin seru dan menarik
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°: same same yeee
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: alhamdulilah terimakasih
total 2 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
alah dia jadi buburona kan akhirnya maneh di sia siakan begitu
🔵≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
mantap, Petricia akhirnya jadi buron /Joyful/, ayo semangat mencari dalang utamanya Max dan Leticia

semangat dan sehat selalu kak thor
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
rasakan!! nikmatilah hidupmu sebagai buronan Petricia.. itu baru permulaan, kita lihat sejauh mana kamu bertahan
Zea Rahmat
rasainnn km petrik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!