NovelToon NovelToon
Selir Jenderal Perang

Selir Jenderal Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Diam-Diam Cinta / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Dark Romance
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bella Bungloon

Di jebak oleh sahabatnya sendiri?
Setelah melewati malam panas dengan Jenderal Hang, Jie Xieye mengandung anak dari suami sahabatnya sendiri —Hang Tianyu.

***

Tak kunjung hamil, membuat Le Chieli frustasi, karena selalu mendapat tekanan dari keluarga Hang. Hingga, kemudian ia menjebak suami dan sahabatnya sendiri.

Namun, yang tidak Le Chieli ketahui, jika dia telah menghancurkan kehidupan sahabatnya.

Ini bukan hanya tentang menjadi selir terabaikan, tapi juga tentang cinta dari musuh suaminya.

Lantas, bagaimana kehidupan Jie Xieye sebagai selir tak di anggap?

Follow akun Author.
ig: bella_bungloon
fb : XCheryy Bella

TIDAK SUKA BISA DI SKIP YA KAKAK-KAKAK ^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bella Bungloon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12

Para pengawal yang berjaga di gerbang utama kediaman Hang, segera berdiri tegak saat suara derap kuda terdengar mendekat. Beberapa di antara mereka segera membuka gerbang utama, dan membungkuk saat kuda yang membawa Jenderal Hang masuk ke dalam.

Namun, alis mereka berkerut saat melihat sosok lain di depan Jenderal Agung mereka.

"Bukankah itu tabib Jie?" Gumam salah satu di antara mereka.

Beberapa pengawal lainnya juga terlihat bingung, mungkin karena mereka baru kembali dari penjagaan di perbatasan dan belum mendengar gosip terbaru.

"Shuut... Sekarang Beliau adalah selir Jenderal Agung." Sahut yang lainnya.

Sementara itu, Hang Tianyu turun lebih dulu dari pelana. Tangannya terangkat memberi kode pada mereka yang ingin mendekat untuk tetap diam di tempat. Pria itu kemudian mengulurkan tangannya, membantu Jie Xieye untuk turun.

Jie Xieye yang tidak ingin bertengkar, jadi ia menerima uluran tangan pria itu, dan turun dengan perlahan. Tapi tiba-tiba tubuhnya terasa limbung, mungkin efek dari kelelahan dan angin malam.

Namun, belum sempat ia mengeluh, tangan kokoh pria itu mencengkram pergelangan tangan nya begitu kuat, terasa dingin, dan penuh tekanan.

"Akhh! Jenderal, apa yang—" belum sempat ia mempertanyakan perlakuan pria itu, Hang Tianyu lebih dulu menarik pergelangan tangannya.

"Apa yang Anda lakukan?" Jie Xieye meringis, pergelangan tangan nya terasa semakin sakit, dan tubuhnya tak bisa menyeimbangkan langkah lebar pria itu. Membuatnya kerap terseret.

"Lepas!"

Namun, Hang Tianyu seakan tuli, pria itu sama sekali tidak peduli dengan ringisan kesakitan nya. Bahkan tidak peduli pada tatapan bingung para pengawal dan dayang yang menatap mereka.

...

Langkah kaki mereka berderap cepat menyusuri lorong-lorong. Hingga....

Paviliun Peony mulai terlihat dari balik pohon plum. Lilin-lilin kecil masih menyala di ambang jendela. Suasana terasa tenang dan sunyi.

Hang Tianyu berhenti tepat di depan tangga kecil paviliun itu. Baru kemudian melepaskan cengkeraman di pergelangan tangan Jie Xieye.

"Akh—!!" Jie Xieye meringis, kulit putih nya sudah memerah, terutama di pergelangan tangan nya. ia kemudian mengangkat wajahnya, menatap tajam ke arah Hang Tianyu.

"Bahkan jika kau sedang marah, apakah tidak bisa tidak mempermalukan ku di hadapan orang-orang!?" Nada suara wanita itu naik satu oktaf, dia sudah sangat lelah dengan kejadian malam ini, tidak bisakah Hang Tianyu bersikap lembut sedikit saja?

Namun pria itu tampaknya sama sekali tidak peduli padanya, dia justru menoleh pada Rongyi yang menghampiri mereka dengan membungkuk.

"Jaga Nyonya kalian, jangan biarkan dia keluar tanpa seizin dariku." Perintahnya terdengar dingin dan tak terbantahkan.

Tentu ucapan pria itu membuat Jie Xieye membelalak terkejut. Sebelum Hang Tianyu berbalik, wanita itu lebih dulu menahan pergelangan tangan nya. Sorot matanya tajam menghunus.

"Jenderal, kau benar-benar melakukan ini padaku?!"

Hang Tianyu menarik napas panjang, lalu sedikit membungkuk, mendekatkan wajahnya pada wajah wanita itu. "Baru sekarang kau peduli dengan tatapan orang-orang? Lalu bagaimana jika tadi, yang mereka lihat adalah dirimu dan Shen Zhaoling?"

Setelah mengatakan itu, Hang Tianyu langsung berbalik, melangkah pergi meninggalkan paviliun Peony.

“Hang Tianyu!!” seru Jie Xieye, napasnya terengah, matanya basah menahan marah.

Namun punggung itu tetap tak menoleh.

...***...

Di halaman belakang kediaman utama, di tempat pelatihan para pengawal, Wuxi bersujud di tanah bersama dua pengawal lainnya. Wajah mereka penuh luka, dan pakaian mereka masih berlumuran da rah.

Di hadapan mereka, Hang Tianyu berdiri tegak. Wajahnya suram tanpa senyuman, auranya gelap dan sorot matanya tajam.

"Malam ini Tabib Jie hampir kehilangan nyawanya, tapi kalian justru membiarkan dia kembali bersama orang lain?!"

Tidak ada yang berani mengangkat kepala. Sementara Hang Tianyu semakin gelap wajahnya.

“Seratus cambukan. Masing-masing.” Perintah pria itu tanpa belas kasih. “Kalian bukan hanya gagal menjalankan tugas. Tapi kalian juga mempermalukan kediamanku.”

Tangan pria itu kemudian memberi isyarat pada dua algojo, dua algojo itu kemudian mendekat membawa cambuk panjang dari kulit hitam.

Hukuman cambukan itu pun di mulai, jeritan demi satu jeritan pecah pada malam ini. Tapi Hang Tianyu tidak bergeming. Perasaannya masih kesal dan amarahnya belum padam, saat melihat Jie Xieye bersama Shen Zhaoling, saat melihat tubuh wanita itu terbalut jubah dari rival nya.

"Kau sama sekali tidak mengerti aku, Tabib Jie."

...***...

Di Paviliun Phoenix, berita tentang kembalinya Jenderal Hang dan Tabib Jie sudah terdengar sampai ke telinga Le Chieli. Termasuk tentang hukuman cambukan pada para pengawal termasuk Wuxi.

“Seratus cambukan?” ulang wanita itu mengerutkan keningnya. Masih tidak percaya dengan berita yang di sampaikan dayang nya.

Sementara sang dayang, Xiaoyu, mengangguk menyakinkan. "Kami belum tahu apa yang sebenernya terjadi, tapi para pengawal melihat Jenderal Agung kembali bersama Selir Jie menunggangi kuda berdua, dan beberapa pengawal sedang di hukum di tempat pelatihan, termasuk Tuan Wuxi."

Le Chieli semakin dalam mengerutkan alisnya. “Dia bukan pria yang mudah terbakar emosi. Tapi jika sampai seperti ini... Pasti ada sesuatu yang terjadi.”

Wanita itu berdiri perlahan, Xiaoyu yang mengerti, langsung memakaikan jubah sutra panjang berwarna putih pada Nyonya nya.

“Persiapkan lampion. Kita akan mengunjungi Paviliun Peony."

...***...

Sementara di paviliun peony.  Cahaya lentera bergoyang pelan di ambang jenderal Paviliun. Sementara di atas ranjang, Jie Xieye tidak bisa duduk dengan tenang. Dadanya masih bergemuruh karena pertengkaran nya dengan Hang Tianyu.

"Dia pikir dia siapa!?" gumamnya perlahan, suaranya terdengar dingin, dan matanya berkilat.

Namun tiba-tiba....

Ctaakk!! Ctaakk!!

AKH!

Suara cambukan dan teriakkan kesakitan menembus dinding kediaman nya. Jie Xieye terdiam, perasaan nya tiba-tiba berubah menjadi tidak enak.

"Suara ribut apa itu?" Gumam nya pelan. Dia kemudian bangun berdiri dari ranjang nya dan melangkah menuju pintu kamar yang tiba-tiba terbuka.

Rongyi masuk ke dalam kamar nya sembari membawa nampan kecil berisi camilan. Tapi melihat Nyonya nya di depan pintu, gadis itu mengerutkan alisnya.

"Nyonya, apa Anda memerlukan sesuatu?" Tanya gadis muda itu.

Jie Xieye menggeleng. "Tidak, aku hanya ingin memeriksa keributan apa yang terjadi di luar sana."

Jie Xieye mencoba melangkah keluar, tapi di tahan oleh Rongyi. Pelayan muda itu merentangkan kedua tangannya dan meminta Jie Xieye untuk tidak keluar.

"Nyonya, Anda tidak bisa meninggalkan Paviliun Peony tanpa izin Jenderal. Terlebih ini sudah malam, tidak baik untuk Anda dan kandungan Anda." Ucap Rongyi mencoba memberi peringatan.

Namun, Jie Xieye tidak ingin mendengar. Hatinya tidak tenang mendengar suara cambukan dan teriakkan tertahan di luar sana. Ia khawatir, jika apa yang ia pikirkan benar-benar terjadi.

"Nyonya, tolong mengerti lah...." Mohon Rongyi.

Wanita itu seketika menghela nafas kasar. Sorot matanya berubah tajam. "Menyingkir lah, Rongyi. Aku akan memeriksa apa yang sebenernya terjadi."

Rongyi enggan menyingkir, dan memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi, berharap setelah tahu Nyonya nya tidak jadi pergi. “Nyonya, tentang keributan itu... Tuan Wuxi dan para pengawal Anda sedang dihukum oleh Jenderal Hang, hukumannya adalah seratus cambukan atas kelalaian mereka.”

Jie Xieye membelalak terkejut. “Apa?!”

Tanpa berkata-kata lagi, Jie Xieye menerobos Rongyi, berlari cepat meninggalkan paviliun peony, tidak menghiraukan teriakkan Rongyi yang memanggil, ia terus berlari menuju asal suara cambukan berada.

Akhh!

Jie Xieye meraba perutnya yang tiba-tiba sakit. Tapi dia mencoba menahannya, ia harus cepat menghentikan Hang Tianyu, atau dirinya akan terus merasa bersalah karena menjadi penyebab Wuxi dan para pengawal nya di hukum.

"Hang Tianyu bod0h! Aku tidak akan memaafkan mu!"

...

Di bawah langit malam yang kelam. Tepatnya di halaman pelatihan yang luas, tiga tubuh bersimpuh di tanah. Punggung mereka terbuka, kulitnya ro bek, da rah merembes hingga membasahi tanah. Suara cambukan terus membelah udara.

Di hadapan mereka, Hang Tianyu berdiri dengan tenang, wajahnya dingin dan tegas.

Namun ketenangan nya segera sirna saat sebuah suara nyaring terdengar dari pintu masuk.

“BERHENTI!!”

Semua kepala menoleh. Menatap ke sumber suara.

Seorang wanita berhanfu putih sederhana, berlari ke tengah lapangan, wajahnya tampak pucat tapi sorot matanya seperti bara api dengan nafas memburu.

Jie Xieye, wanita itu kembali berlari kecil, dan berdiri tepat di antara para algojo dan Wuxi serta pengawal nya yang lain.

"Hentikan ini semua!" Suaranya terdengar bergetar. Air matanya tidak sanggup untuk tidak keluar saat melihat kondisi Wuxi dan pengawal nya yang lain. Rasa bersalah benar-benar menggerogoti dirinya.

Di belakang nya, Hang Tianyu menatapnya tajam, tangan kekar pria itu terangkat, meraih pergelangan tangan nya. “Apa yang kau lakukan di sini? Kembali ke Paviliun mu sekarang, Tabib Jie!”

Jie Xieye menyentak tangan Hang Tianyu, dia berbalik dan menatap tajam pria itu. "Aku tidak akan kembali ke paviliun ku tanpa para pengawal ku!" Tekan Jie Xieye.

Namun, Hang Tianyu terlihat tak peduli. Pria itu justru mengangkat sebelah tangannya memberi para algojo untuk melanjutkan tugas mereka.

Para algojo mengangguk dan bersiap mencambuk kembali Wuxi dan yang lainnya. Tapi Jie Xieye segera berbalik dan menghentikan nya.

“BERHENTI!” wanita itu kembali berteriak, suaranya bergetar. “Cukup! Hukuman mereka sudah cukup!”

Hang Tianyu yang sudah tidak tahan, melangkah maju menghadap Jie Xieye. Sorot matanya tajam seperti ujung bel4ti.

“Kembali lah ke kediaman mu, Tabib Jie. Jangan mengganggu proses hukuman untuk mereka yang gagal melakukan kewajiban mereka. Atau para pengawal lain akan mencontoh dan menganggap remeh kewajiban mereka untuk melindungi majikan mereka."

Jie Xieye menggeleng pelan. "Tapi mereka tidak gagal... Yang menyelamatkanku bukan hanya Shen Zhaoling, tapi juga mereka!" Nada suara wanita itu terdengar dingin, tapi juga tegas.

Wanita itu kemudian melangkah maju. Tidak ada ketakutan sama sekali di wajahnya. “Jika ini tentang Shen Zhaoling yang mengantarku kembali, maka hukum aku juga. Karena aku lah yang meminta nya.”

Shen Zhaoling... Shen Zhaoling ! Lagi-lagi pria itu.

Wajah pria itu berubah menggelap, sorot matanya dingin dan tangan nya terkepal di sisinya.

Kemudian pria itu melangkah maju. Dan dengan gerakan cepat, ia menarik tangan Jie Xieye hingga tubuh wanita itu nyaris menabrak dada bidang nya.

Tatapan mata mereka bertemu. Jie Xieye ingin melepaskan diri, tapi cengkeraman Hang Tianyu sangat kuat, pria itu bahkan kembali menarik tangan nya hingga tubuh keduanya benar-benar menubruk dan saling menempel tanpa celah dan jarak.

“Tabib Jie ... Jadi kau rela merendahkan suamimu sendiri demi membela orang lain? Demi pria lain??” bisik pria itu dingin.

Tubuh Jie Xieye menegang. Jantungnya berdebar cukup kencang.

Namun ia tetap menatap mata itu tajam. Menyembunyikan rasa takut nya dan menyakinkan hatinya untuk tidak gentar.

“Aku tidak sedang membela pria lain. Aku sedang membela orang-orang yang mempertaruhkan nyawa mereka untukku. Jika kau tidak bisa melihat itu… maka bukan mereka yang gagal sebagai pengawal. Tapi kau yang gagal sebagai pemimpin.”

1
MommyRea
hadir Thor.. baru Nemu karyamu..😊
MommyRea: ok .. semangat update nya ☺️
IG@bella_bungloon: hallo, kak ^^ selamat datang dan selamat membaca. semoga terhibur yaa, terus ikuti perjalanan para tokoh di novelku 💅😌 jangan lupa mampir di karyaku yang lain
total 2 replies
Marvell Indra
apa chieli lupa dengan apa yang dia dilakukan sahabatnya?
dan jika sekarang suaminya membuka hati untuk tabib jie apakah itu juga salah tabib jie??
Kusii Yaati
kak ceritanya jangan tegang tegang terus dong... ganti suasana gitu yang romantis,aq membacanya ikut tegang... para pemain wanitanya juga nekat nekat dan penuh ambisi, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya 😩
IG@bella_bungloon: itulah realita kehidupan di kehidupan zaman itu kak:) romantis scene ya? masalahnya kehidupan aku gak pernah ke dapetan episode romantis, masa mereka pada romantis?😌💅
total 1 replies
Marvell Indra
hati chieli mulai ada api ni... bahaya...
jendral Hang khawatir pada anaknya atau ibunya
Marvell Indra
siapa TUAN yang berkhianat itu??!!
hanya author yg tau..🤔
Kusii Yaati
setampan apa sih hang tianyu sampai di perebutkan sepupu sepupunya sendiri...
aq malah ngeri membayangkan kehidupan xieye di sana bahkan nyawanya dan bayi yang dalam kandungannya pun jadi target 😩
Marvell Indra
penyakit datang,,, jeng,jeng,jengggg..
Marvell Indra
semangat thor💪
Kusii Yaati
aq gemes banget sama Tianyu sumpahhh pengen nonjok wajah Tianyu 😤
Kusii Yaati
yang kuat tabib jie, jangan lemah atau kau akan di remehkan terus sama tianyu🥺....Hang Tianyu lambemu tak leleti sambel lho, bukannya menenangkan istrinya malah menuduh yg bukan bukan 😤 masih untung tabib jie dan kandungannya tidak apa apa
Kusii Yaati
kayaknya ada aroma aroma cemburu nih... nggak suka istrinya dekat dengan rivalnya 😏
Marvell Indra
jendral Han dirimu, mempertahankan harga diri atau cemburu??!
Marvell Indra
faster up thor...💪
Marvell Indra
ada peran antagonis lagi,,, jeng,,,jeng,,,jeng..
Kusii Yaati
rasanya pengen tak cubit ginjalnya jendral hang...😩
Kusii Yaati
siapa lagi yang berniat jahat pada tabib jie Thor... padahal xieye tidak pernah menyakiti atau menyinggung orang lain 🥺
Kusii Yaati
akhirnya diri mu up juga Thor...ku kira lupa 😁
Marvell Indra
walaupun hanya selir, dia juga ibu dari anakmu hang tianyu.🤬
aku kok gemesss😡😡
kira2 siapa pembunuh bayar itu ya?!🤔
Marvell Indra: gemes pengen tak gethok kepalanya, biar otaknya waras sedikit gitu
IG@bella_bungloon: kak?? apa yang gemesin dari Hang Tianyu?🥺 dia itu nyebelin loh. tapi makasih yaa udah mampir dan support karya aku, ikuti terus perjalanan Jie Xieye🌹
total 2 replies
Dewi Habibah
bagus ceritanya
Marvell Indra
up terus thos💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!