NovelToon NovelToon
7 Lantai 49 Rahasia

7 Lantai 49 Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Epik Petualangan / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Raka Pradipta 22th, seorang mahasiswa yang baru bekerja sebagai resepsionis malam di Sky Haven Residence, tak pernah menyangka pekerjaannya akan membawanya ke dalam teror yang tak bisa dijelaskan.

Semuanya dimulai ketika ia melihat seorang gadis kecil hanya melalui CCTV, padahal lorong lantai tersebut kosong. Gadis itu, Alya, adalah korban perundungan yang meninggal tragis, dan kini ia kembali untuk menuntut keadilan.

Belum selesai dengan misteri itu, Raka bertemu dengan Andika, penghuni lantai empat yang bisa melihat cara seseorang akan mati.

Ketika penglihatannya mulai menjadi kenyataan, Raka sadar… apartemen ini bukan sekadar tempat tinggal biasa.
Setiap lantai menyimpan horornya sendiri.

Bisakah Raka bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak yang Terlupakan

Malam itu, meski sudah meninggalkan unit 507, ketegangan masih terasa di antara mereka. Raka, Nadine, Anton, dan Maya berkumpul di ruang keamanan di lantai dasar. Mereka duduk di kursi plastik yang dingin, ditemani suara dengungan AC yang sesekali berbunyi sumbang.

Anton, yang biasanya cuek, terlihat gelisah. Ia memijat pelipisnya dengan wajah tegang. “Gue nggak habis pikir. Kita semua ngelihat hal yang sama, kan? Itu bukan ilusi. Itu nyata.”

Maya mengangguk cepat, memeluk tubuhnya sendiri. “Dan yang paling bikin gue takut… yang ada di dalam cermin bukan cuma Nadine. Kita semua ada di sana. Tapi versi yang berbeda.”

Raka menatap mereka dengan serius. “Kita harus cari tahu lebih lanjut soal Larisa. Mungkin ada catatan lama tentang dia di kantor pengelola apartemen atau di arsip kepolisian.”

Nadine menggigit bibirnya. “Tapi siapa yang bisa bantu kita? Pengelola apartemen pasti nggak akan gampang kasih data penghuni lama.”

Anton terdiam sejenak sebelum menatap Raka. “Gue kenal seseorang di kantor polisi. Namanya Pak Joko. Dia udah lama kerja di bagian administrasi dan sering bantu gue kalau ada laporan aneh di apartemen ini. Mungkin dia bisa cari informasi soal Larisa.”

Maya menghela napas dalam-dalam. “Baguslah, kalau gitu kita nggak jalan buta. Tapi gue tetap nggak habis pikir… Larisa beneran masih ada di sana, ya?”

Raka menggeleng. “Gue nggak tahu. Tapi kalau dia benar-benar ada di dalam cermin, kita harus cari cara buat menghadapinya.”

Mereka semua terdiam, menatap ke lantai.

Suasana Ruang Keamanan yang Tegang.

Maya menggigiti kukunya, kebiasaannya saat gugup. “Jadi, kalau kita nggak ngapa-ngapain, dia bakal tetap ada di sana? Maksudku… di dalam cermin?”

Nadine menatap kosong ke depan. “Atau mungkin… dia udah keluar.”

Anton langsung menoleh. “Jangan ngomong gitu, Nad. Gue nggak mau tiba-tiba ketemu dia di ruang keamanan ini.”

Raka menghela napas panjang, berusaha tetap rasional. “Kita nggak tahu pasti batasan dia. Apakah dia cuma bisa muncul di cermin, atau dia bisa menampakkan diri di tempat lain. Yang jelas, kita nggak bisa diam aja.”

Maya mengusap wajahnya, jelas kelelahan. “Lo tahu apa yang paling bikin gue takut? Kita baru nemu sedikit tentang Larisa. Gimana kalau ternyata dia bukan satu-satunya?”

Anton menegakkan tubuhnya, menatap Maya. “Maksud lo?”

Maya melirik ke sekeliling ruangan, seolah memastikan tak ada yang mendengar. “Kalau Larisa terjebak di dalam cermin selama ini… mungkin ada orang lain yang mengalami hal yang sama sebelum dia. Mungkin bukan cuma satu korban.”

Hening.

Nadine meremas tangannya sendiri. “Kalau ada korban lain… berarti ada kemungkinan mereka juga masih ada di dalam cermin.”

Raka memijat pelipisnya, mencoba berpikir jernih. “Gue setuju, ini kemungkinan yang nggak bisa kita abaikan. Makanya kita harus cari tahu lebih banyak soal Larisa dulu.”

Anton mengangguk. “Oke, besok gue bakal hubungin Pak Joko. Kita lihat apakah ada laporan yang bisa kasih kita petunjuk lebih.”

Malam yang Tak Tenang

Setelah percakapan panjang, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang ke unit masing-masing. Namun, perasaan waspada tetap ada di benak mereka.

Raka kembali ke apartemennya dengan kepala penuh pertanyaan. Ia menatap cermin di kamarnya dengan curiga, memastikan pantulannya bergerak sesuai gerakannya sendiri.

Sementara itu, Nadine merasa tidak nyaman berada di apartemennya sendiri. Ia menyalakan semua lampu, memastikan tidak ada cermin besar yang menghadap langsung ke tempat tidurnya.

Maya, yang biasanya tidur nyenyak, malam itu terus terjaga, mendengar suara-suara aneh dari lorong apartemen.

Anton, yang selalu menganggap dirinya pemberani, mendapati dirinya tidur dengan lampu menyala untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun.

Mereka tahu… ini belum selesai.

Keesokan Harinya - Penyelidikan ke Kantor Polisi

Pagi itu, Raka dan Anton pergi menemui Pak Joko di kantor polisi setempat. Mereka bertemu di ruang arsip, sebuah ruangan kecil dengan rak-rak tinggi berisi berkas lama yang sudah menguning.

Pak Joko, seorang pria paruh baya dengan wajah lelah dan kacamata tebal, menatap mereka curiga. “Kalian serius nanya soal Larisa? Kasus itu udah lama banget.”

Anton mengangguk. “Kami butuh informasi tentang dia. Ada yang nggak beres di apartemen kami.”

Pak Joko menghela napas. “Gue nggak bisa kasih data lengkap, tapi… tunggu sebentar.” Ia mulai membongkar beberapa berkas di rak tua.

Beberapa menit kemudian, ia menemukan sebuah map lusuh. “Ini laporan tentang Larisa. Dia tinggal di unit 507 sekitar tujuh tahun lalu.”

Raka mengambil map itu dan membukanya. Ada foto Larisa di dalamnya—seorang perempuan muda dengan mata gelap dan wajah tirus.

Tapi yang membuat mereka merinding adalah catatan di dalamnya.

"Larisa ditemukan meninggal di dalam apartemennya. Penyebab kematian tidak dapat dipastikan. Tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik. Namun, semua cermin di unitnya ditemukan dalam keadaan pecah."

Raka menelan ludah. “Jadi, dia meninggal di sana… dan semua cermin pecah?”

Pak Joko mengangguk. “Ada rumor di antara polisi yang menangani kasus ini. Katanya, Larisa sering bicara sendiri. Dia selalu bilang kalau ada ‘sesuatu’ di dalam cerminnya. Sampai akhirnya, dia ditemukan tewas dengan ekspresi ketakutan.”

Anton menggeleng. “Lalu kenapa kasus ini nggak diselidiki lebih lanjut?”

Pak Joko menarik napas panjang. “Karena nggak ada bukti kekerasan. Polisi akhirnya menyimpulkan bahwa dia bunuh diri, meskipun caranya aneh. Kasusnya pun ditutup.”

Raka dan Anton saling berpandangan. Semuanya mulai masuk akal.

“Terima kasih, Pak Joko. Informasi ini sangat membantu.”

Sebelum mereka pergi, Pak Joko menatap mereka serius. “Saran gue, kalau kalian tinggal di tempat itu… jangan pernah menatap cermin terlalu lama.”

Kembali ke Apartemen - Rencana yang Berisiko

Malam itu, Raka, Anton, Maya, dan Nadine berkumpul lagi. Nadine tampak lebih pucat dari sebelumnya. “Jadi, Larisa meninggal di sana… dan semua cerminnya pecah?”

Raka mengangguk. “Gue nggak yakin apa yang terjadi, tapi mungkin sesuatu di dalam cermin yang membunuhnya.”

Maya menggigil. “Jadi kita harus gimana?”

Anton berpikir sejenak. “Kalau Larisa meninggal karena sesuatu di cermin, mungkin kita harus menghancurkan cermin di unitmu, Nadine.”

Nadine tampak ragu. “Tapi kalau yang ada di dalam cermin itu benar-benar Larisa… apa kita malah akan membebaskan dia?”

Suasana menjadi lebih tegang.

Raka menatap mereka semua. “Kita harus cari tahu dulu. Kita ke unit 507 lagi.”

Maya menggeleng. “Gue nggak mau masuk ke sana lagi.”

Anton mendesah. “Kalau kita nggak selesaikan ini, kejadian ini bisa berulang ke penghuni berikutnya.”

Nadine menggigit bibirnya. “Oke… kita lakukan ini. Tapi kalau ada sesuatu yang aneh, kita langsung keluar.”

Mereka menatap satu sama lain, menyadari bahwa apa yang akan mereka lakukan mungkin berbahaya.

Mereka tahu ini bukan sekadar cerita horor.

Ini adalah kenyataan yang harus mereka hadapi.

1
🦆 Wega kwek kwek 🦆
psikopat 🤣
🦆 Wega kwek kwek 🦆
bilang aja raka,,,kalo kami GK boleh kepo jangan suka bikin tetangga heboh diem 2 Bae ,,,, dikamar
🦆 Wega kwek kwek 🦆
Lama lama si Raka bakal bosen ketemu hal ghoib bukan takut tapi biasa kayak aku bukan nya takut justru kalo ketemu pasti aku ngomong kamu lagi kamu lagi 🤣🤣🤭🤣
Lilyana Azzahra Dekranasda: hahhaa mungkin saja...
total 1 replies
🦆 Wega kwek kwek 🦆
dibayar berpuluh-puluh juta pun aku GK mau kerja disitu ,,yg ada bikin aku kepo dan makin terlibat lebih jauh
🦆 Wega kwek kwek 🦆
kadang kepo itu tidaklah buruk ,,,,,ada hal2yg perlu diungkapkan demi kebaikan bersama
🦆 Wega kwek kwek 🦆
secara tidak langsung Raka dituntun untuk membuka tirai rahasia kelam apartemen ini,,,, semangat Raka
🦆 Wega kwek kwek 🦆
sepertinya Raka ini di mintai tolong secara langsung sama penghuni ghoib apartemen untuk membuka satu satu rahasia kelam . feeling aku udah ngerasa apartemen ini bukan apartemen biasa,selain hal2 yg saya sebutkan di komentar 2sebelumnya aku punya feeling apa apartemen ini berdiri di antara 2 dimensi ( seperti film Buffy the vampires slayer,yg kota tempat tinggal dia berada di mulut neraka)🙏✌️
🦆 Wega kwek kwek 🦆
koleksi setan diapertemen ini banyak nya ,,,, jangan 2 ada yg dijadikan tumbal untuk pembuatan nih apartemen
🦆 Wega kwek kwek 🦆
horornya beda woy....
🦆 Wega kwek kwek 🦆
heran deh ini apartemen dulu bangunnya ditanah sengketa atau gimana,atau pembangunannya Pake tumbal pesugihan apa? lah kok serem banget gitu
🦆 Wega kwek kwek 🦆
akhirnya update juga ,,,,
Tiara Bella
tegang bacanya berasa nnton film horor
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
ada kisah lain yg di nanti kan Raka cs
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
pembunuhan berantai 515
ke unit lantai 7
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
misteri apalagi 515
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
Siapa dia yg datang ,Ari ?
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
bisa jadi arwah Ari yg pulang ke unit 505
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
Pelajaran ghoib lagi
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
Pengalaman ghoib lagi
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
siapa lagi tuh hantu penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!