NovelToon NovelToon
Alenia Cinta Milik Juliette

Alenia Cinta Milik Juliette

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:653
Nilai: 5
Nama Author: Inge

Suatu rangkaian perasaan untuk menjadi sebuah kisah cinta yang sempurna milik Juliette. Bermula dari pertemuan dengan seorang pria yang bernama Ronald sehingga mereka menjalin hubungan asmara yang diisi dengan suka duka, up and down, intrik dan terkuatnya sebuah rahasia. Mampukah Juliette mempertahankan hubungan asmaranya yang tidak selalu sesuai dengan keinginan mereka? Di rangkaian kata - kata kisah cinta milik Juliette inilah tertulis sehingga terbentuk Alenia Cinta Milik Juliette.
Happy reading 😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah Percintaan

Dengan langkah tegas, Ronald masuk ke dalam salah satu klub malam miliknya. Menyusuri lantai satu klub malam di bawah naungan kerlap - kerlip lampu disko menyinari setiap sisi klub malam elite di pusat kota Los Angeles. Suara hingar bingar musik disco klub malam yang dimainkan oleh seorang DJ terkenal di Amerika Serikat mengiringi gerakan para pengunjung. The Paradise Night nama klub malamnya. Melewati beberapa para pengunjung yang kebanyakan dari orang golongan atas dan memiliki kantong tebal yang dapat berkunjung ke klub malam untuk menghabiskan malam dengan hanya sekedar bersenang-senang, ada juga yang ingin melampiaskan nafsu, ada juga yang ingin bertransaksi jual - beli dan ada juga yang ingin mengadakan rapat.

Bertemu dengan beberapa pelayan yang hilir mudik para pelayan klub malam dengan memakai pakaian yang terbuka dan selalu menebarkan senyuman menawan sambil menyuguhkan aneka minuman ke seluruh pengunjung. Ada beberapa PSK tersenyum menggoda ketika melihat Ronald yang sedang berjalan melewati mereka. Ronald melanjutkan langkah kakinya menuju tangga menuju lantai dua. Sisi kanan kiri dipenuhi oleh beberapa pasangan yang sedang bercumbu maupun yang sedang berhubungan badan. Ronald menaiki beberapa anak tangga tanpa mempedulikan pemandangan yang sudah teramat biasa baginya. Melangkahkan kakinya ke kanan ketika berada di puncak tangga.

Menelusuri koridor di lantai dua dengan derap langkah yang tegas. Menghentikan langkah kakinya ketika berada di ujung koridor. Ada dua penjaga di depan pintu sebuah ruangan. Kedua orang itu menunduk hormat terhadap Ronald. Setelah itu, salah satu dari mereka memutar handel pintu ruangan itu, lalu mendorongnya sehingga pintu ruangan itu terbuka. Ronald melangkah masuk ke dalam ruangan itu. Melangkahkan kakinya menuju sebuah sofa panjang ketika pintu ruangan itu ditutup oleh salah satu penjaga ruangan itu. Di hadapannya sudah ada Eddy, Ryan, dan satu wanita yang cantik. Mereka tersenyum ketika melihat Ronald melangkahkan kakinya menghampiri mereka. Ronald menghentikan langkah kakinya di depan Ryan dan Eddy.

"Ini biodata dari wanita itu," ucap Eddy sambil mengulurkan tangan kanannya untuk memberikan sebuah map merah ke dirinya.

Dengan sigap Ronald menerima map itu. Sedetik kemudian membukanya sambil membalikkan badannya. Membaca berkas tentang seorang wanita yang ingin menjadi penyanyi terkenal di bawah naungan perusahaan label music milik ayahnya Ronald sambil menduduki tubuhnya di antara Eddy dan Ryan.

"Dia tetangga kamu Ryan?" tanya Ronald untuk memastikan alamat wanita itu.

"Iya, Bro. Kamu pasti sangat beruntung memiliki wanita seperti dia."

"Apakah kamu pernah menyentuhnya?" tanya Ronald sambil menoleh ke Ryan.

"Belum. Tapi aku sering mendengar dia bernyanyi. Suaranya sangat lembut, dan bagus bant kayak suara diva internasional," ujar Ryan penuh semangat.

"Ed dan Ryan, aku minta kalian keluar dari sini," pinta Ronald sambil menutup map itu.

"Aku yakin, kamu pasti puas sama dia," ucap Ryan yakin sambil beranjak berdiri.

"Aku sudah siapkan pengaman di atas meja pojok kiri ruangan ini," ucap Eddy sambil beranjak berdiri.

Tak lama kemudian, Ryan dan Eddy berjalan menghampiri pintu ruangan itu. Ronald menoleh ke seorang wanita yang sedang menatap dan tersenyum menggoda ke dirinya ketika Eddy membuka pintu ruangan itu. Ryan dan Eddy keluar dari ruangan itu, lalu menutupnya. Wanita itu beranjak berdiri, lalu melangkahkan kakinya dengan langkah yang menggoda menghampiri Ronald. Ronald menaruh map ke samping kanannya.

Wanita yang masih tersenyum dan itu menduduki tubuhnya di atas pangkuan Ronald. Dengan gerakan lemah gemulai, dia melingkarkan tangannya ndi leher Ronald. Ronald tersenyum smirk menerima perlakuan wanita itu. Ronald sangat senang dengan wanita itu. Tanpa memberitahu salah satu syarat untuk menjadi seorang penyanyi terkenal. Wanita itu mendekatkan wajahnya ke wajah Ronald, lalu mencium bibirnya Ronald dengan penuh kelembutan.

Ronald memeluk erat pinggang wanita itu sambil menikmati ciuman dari wanita itu. Ciuman itu berpindah ke leher kokohnya Ronald dengan gerakan sensual. Kedua telapak tangannya Ronald memeras benda sintal milik wanita itu. Wanita itu membuka satu per satu kemejanya Ronald dengan tergesa-gesa, lalu membuangnya ke sembarangan tempat. Membelai dada bidangnya, lalu wanita itu menciumi dada bidangnya Ronald dengan gerakan sensual.

Ronald menyandarkan kepalanya di kepala sofa sambil memejamkan kedua matanya sambil menikmati sentuhan wanita itu. kedua tangan Ronald bergerak sensual di area paha wanita itu. Tiba-tiba bayangan wajahnya Juliette sambil tersenyum muncul sehingga Ronald membuka kedua matanya, lalu menghentikan gerakan tangannya. Sedetik kemudian dia memegang kedua baju wanita itu. Ronald tidak tahu mengapa dirinya menghentikan kegiatan seks yang selama ini sering dia lakukan.

Wanita itu menoleh ke Ronald, lalu bertanya dengan nada suara yang bingung, "Ada apa Tuan Ronald?"

"Hentikan!" pinta Ronald sambil mendorong wanita itu dengan pelan.

"Memangnya ada apa Tuan?" tanya wanita yang masih bingung dan merasa was-was. "Apakah pelayanan dariku tidak memuaskan Tuan?" lanjut wanita itu.

"Cepat berdiri!" perintah Ronald dengan tegas.

Mau tak mau wanita itu berdiri. Merapikan roknya yang tadi tersingkap sambil melangkah mundur. Wanita itu menundukkan kepalanya. Ronald beranjak berdiri, lalu berjalan melengos melewati wanita itu. Memutar handle pintu itu, lalu menariknya sehingga pintu itu terbuka lebar sehingga memperlihatkan Eddy dan Ryan yang sedang berdiri santai. Eddy dan Ryan membelalakan kedua matanya melihat sosok Ronald yang bertelanjang dada.

"Stella, silakan keluar dari sini!" titah Ronald tegas.

Raut wajahnya Stella berubah drastis. Wajah yang penuh percaya diri, kini berubah menjadi wajah yang sendu dan kecewa. Stella melangkahkan kakinya dengan malas. Stella menghentikan langkah kakinya di hadapan Ronald. Menatap Ronald dengan tatapan mata yang memelas dan raut wajah buang memohon. Stella mengatakan kedua telapak tangannya di depan dada.

"Maafkan saya Tuan Ronald jika saya melakukan kesalahan," lirih Stella.

"Kamu tidak melakukan kesalahan apapun Nona Stella. Nanti pihak kami akan menghubungi Anda untuk membahas tentang rekaman Anda," ujar Ronald yakin.

"Terima kasih banyak Tuan Ronald," ucap Stella senang.

Sontak Stella memeluk badannya Ronald dengan erat. Ronald tidak merespon pelukan Stella dengan memasang wajah yang datar. Stella melepaskan pelukannya sambil tersenyum bahagia. Melihat tidak ada respon dari Ronald yang masih dengan wajah datarnya. Stella mengarahkan tubuhnya berjalan keluar dari ruangan itu dengan wajah yang berseri-seri. Ronald memberikan kode ke Eddy dan juga Ryan untuk segera masuk ke dalam. Ronald menutup pintu itu setelah kedua temannya masuk.

"Hai Bro, ada apa denganmu?" tanya Ryan bingung melihat gelagat aneh dari Ronald.

"Aku juga tidak tahu kenapa diriku seperti ini," jawab Ronald santai sambil berjalan mengikuti langkah kakinya Eddy dan Ryan.

"Memangnya kenapa Bro?" tanya Eddy sambil menduduki tubuhnya di sofa panjang.

"Aku tidak bisa bercinta," jawab Ronald lesu sambil menduduki tubuhnya di sofa single.

"Kejadian yang tidak mungkin," celetuk Ryan sambil mengambil sebuah sloki yang berisi whiskey.

"Kenapa bisa begitu?" tanya Eddy sambil menoleh Ke Ronald.

"Menurutku, dia sedang berada di dalam masalah percintaan," celetuk Ryan.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Terima kasih banyak para reader budiman yang telah sudah membaca cerita novel ini, jangan lupa

Di like ☺

Dikasih hadiah 😊

Komentar, kritik dan saran 😊

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!