Teman Bahagia

KKN Bu Ade

Ali: mengirim tautan

Ali: mengirim foto.

Ali: Mohon dibaca dengan teliti.

Glabela Alegria nampak saat membaca setiap untaian kalimat dalam bentuk screenshot yang Ali kirim barusan. Viral? FYP? Dengan cepat ia membuka media sosialnya dan ternyata kegiatannya selama KKN benar-benar viral di di dunia maya.

Sejumlah mahasiswa KKN benar-benar mengabdikan diri di kedalaman Tenggara....

Dunia maya dibuat heboh dengan video singkat yang memperlihatkan kegiatan mahasiswa KKN di desa....

Inilah yang patut dicontoh oleh para milenial, menebar kebaikan kepada sesama....

Sejumlah mahasiswa UML berhasil menggemparkan dunia maya karena keberhasilannya mengambil hati penduduk desa saat KKN....

Tidak kaleng-kaleng, sejumlah mahasiswa ini memberikan segala upayanya untuk desa kecil....

"Dek, ayah barusan lihat kalau kelompok KKN nya adek sedang diperbincangkan oleh orang-orang. Teman-teman ayah sampai ribut di grup."

Alegria meringis mendengar ucapan ayahnya barusan. "Aku gak tahu, yah. Ini juga baru cari tahu di sosial media. Padahal ributnya tadi malam."

"Hebat adek." puji Ale yang ikut bergabung. "Beneran itu orang-orang sampai nangis?" tanyanya lagi.

Alegria mengangguk. "Iya, Bu. Adek juga sempat nangis, kayak berat aja gitu ninggalin desanya." jawabnya.

"Ini salah satu bukti kalau adek dan kawan-kawan berhasil menjabarkan ilmu yang didapat selama kuliah". Ucap Airlangga. "Ini sampai menggaet perusahaan telekomunikasi terbesar lho."

"Kebetulan, ayah. Salah seorang temanku adalah anak teknik, papanya bekerja di perusahaan tersebut. Rencananya hanya minta sponsor berupa ...., eh orang lapangan turun meninjau, malah di bangun tower." Ale menjelaskan dengan singkat.

"Ayah bangga, nak." ucap Airlangga.

"Ibu juga."

Alegria tersenyum mendengar ucapan ayah dan ibunya, seakan ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan diperutnya.

KKN Bu Ade

Fathan : gak expect

Keanu : gue berasa mimpi, bangun-bangun disambut yang beginian 😭

Naku : 2in 😭

Yoga : Jadi undangan wawancara di Tv itu bagaimana?

Keanu : haruskah gue mulai perawatan dari sekarang?

Ali : bisa ketemu dulu untuk diskusi?

Alegria: Aku masih di Cakrawala, rencana balik sore.

Fathan : Ketemunya nanti malam saja kalau begitu. Gimana?

Naku: setujuuuuuuu!

Yoga : Aman.

Keanu : Sabi lah. Gue juga ada kesibukan siangnya.

Alegria: okay, see you tonight.

Ali : Cafe 0, di pojok.

Setelah puas bermain ponsel, Alegria lalu ke dapur untuk membantu ibunya memasak makan siang. Baik ibu maupun ayahnya memiliki waktu luang yang lebih banyak. Ibunya sendiri bisa dihitung jari berpakaian rapi ala kantoran, pun dengan ayahnya. Keduanya adalah definisi dari menikmati hari tua dengan tenang karena telah bekerja keras di usia muda. Ia sendiri tidak ikut ambil pusing dengan pekerjaan keduanya dan memilih untuk hidup seadanya saja.

"Jadi ke Mahalaga nanti sore?" tanya Airlangga.

"Jadi, ayah. Salah satu stasiun TV mengundang kami, makanya perlu diskusi nanti malam. Kalau misalnya jadi, mungkin adek akan ke Atlantis nantinya."

Airlangga mengangguk paham. "Semua hal-hal baik semoga membersamai adek yah."

"AAMIIN." kompak Alegria dan ibunya.

Ketiganya lalu makan siang bersama. Setelahnya, Alegria pamit beristirahat karena akan menyetir nanti sore.

✨✨✨

Ale berangkat pukul 4 sore dari Cakrawala dan baru tiba di cafe 0 saat jam 7 malam. Jalanan cukup macet tadi. "Maaf, telat " ucapnya begitu ia tiba di pojok ruangan. Ia sambil meletakkan paper bag yang berisi 5 box cookies.

"Santai, gue juga baru datang. Baru aja duduk." ujar Naku.

Ali dan Fathan datang sambil membawa nampan yang berisi makanan dan juga minuman.

"Makan dulu yah, gue lapar habis cari referensi." pinta Fathan.

"Yoaa. Gue juga lapar gila." Keanu mengangguk setuju.

Mereka makan diiringi percakapan yang lebih banyak membahas kehidupan mereka saat di desa.

"Gue cuma iseng buat short story di reels. Eh, malah FYP." Fathan mengakui perbuatannya tanpa diminta.

"Gercep juga Lo. Gue aja belum ada buka folder fotonya." Ucap Ali.

"Ya kan namanya excited baru dapat jaringan. Semuanya pengen diperlihatkan kepada dunia."

Yang lain menggelengkan kepala mendengar ucapan Nathan.

"Gue rasa alasan kenapa makin meledak karena setelah Lo posting short story nya, Lo juga upload foto-foto kita yang ada bang Vajendra dan bang Alden." Keanu mengemukakan pendapatnya.

"Kan gue taro di slide terakhir."

"Ya sama aja, orang-orang pasti melihat sampai slide terakhir sekalipun, apalagi Lo ini seleb kampus juga." ujar Naku.

"Tapi gak apa-apa sih. Gak ada yang dirugikan dengan itu. Nama kampus juga bisa naik." ucap Ali.

"Nah, setidaknya kegiatan kita semuanya positif." Alegria setuju dengan kegiatan Ali.

Setelah berdiskusi selama satu jam lamanya, mereka sepakat untuk menerima undangan dari salah satu stasiun TV tersebut.

"Nanti gue konfirmasi. Tapi kayaknya dalam waktu dekat deh." ujar Ali.

"Mana gue mau seminar proposal " Fathan meringis.

"Ade kayaknya juga deh." ucap Naku sambil melihat Alegria.

Alegria nyengir, "Hehhe, besok."

"SERIUS?" kompak kelima lelaki.

Alegria mengangguk. "Mau ngebut, ngejar wisuda Februari." jawabnya.

"Wah" takjub Keanu.

"Tapi ini beneran gak ganggu kan?" tanya Ali.

"Nggaklah " jawab Alegria dengan sangat yakin. "Oh iya, ini titipan dari ibu. Katanya terima kasih karena sudah menjaga anak gadisnya." ia lalu memberikan satu box cookies kepada teman-temannya.

"Wah, De, kok repot sih?"

"Enak nih kayaknya"

"Baunya menguar, harum sekali."

"Bilang makasih yah ke Tante."

"Makasih Ade!"

Alegria menggelengkan kepalanya mendengar ucapan teman-temannya. "Sama-sama. Aku langsung balik yah." pamitnya.

"Besok jam berapa? Biar gue jadi tim horenya." tanya Naku sebelum Alegria beranjak.

"Jam 10. Kalau gak repot mah, ayo datang."

"Pasti datanglah. Demi Bu Ade." ucap Keanu yakin.

Alegria yang baru duduk di jok mobil begitu terkesiap melihat dua orang yang sangat ia kenal sedang bergandengan tangan. Kepalanya refleks menggeleng,tidak menyangka jika akan melihat kemesraan keduanya disaat seperti ini. Inikah jawaban dari pertanyaannya selama ini? Inikah alasan kenapa ia dicampakkan begitu saja? "Shit." umpatnya pelan, hanya ia yang bisa mendengarnya.

Bagaimana mungkin Argan bisa melakukan hal serendah ini? Bukan maksudnya menghina, hanya saja ini belum terlalu lama sejak lelaki itu memutuskan hubungannya dan sekarang malah terlihat mesra dengan seorang perempuan yang cukup ia kenal. Alina, anak dari Tante Jana dan om Ikki, teman ibunya.

Mungkinkah keduanya sudah menjalin kisah bahkan sebelum Argan memutuskan hubungan dengan dirinya? Berbagai spekulasi muncul memenuhi isi kepala Alegria hingga tanpa sadar mobilnya sudah memasuki halaman rumah sang papi. Sebelum turun dari mobil, ia memilih untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu. Setidaknya ia sudah tahu jawaban atas pertanyaan yang mengganggunya. Cukup tahu.

Setelah menyapa papi dan maminya, Alegria langsung pamit ke kamar untuk bersih-bersih dan belajar.