NovelToon NovelToon
Pengawal Tampan

Pengawal Tampan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Varel adalah seorang mantan prajurit yang berhenti karena suatu insiden yang besar.

Kini dia menjadi seorang pengawal dari seorang wanita cantik yang bernama Cintia. Cintia adalah wanita yang terkenal begitu cantik bak seorang Dewi di kota itu.

Cintia selain cantik juga begitu arogan terhadap Varel. Tapi Varel juga dengan profesional menjalankan tugasnya untuk melindungi Cintia.

"Kamu jangan terlalu dekat dengan ku!" marah Cintia kepada Varel.

"Oh, baiklah," jawab Varel.

Seorang pembunuh tiba-tiba saja muncul dan langsung menembakkan pistolnya ke arah Cintia. Cintia tampak terkejut dan begitu ketakutan.

Peluru itu melesat dan akan menembus dada Cintia, akan tetapi Varel sudah lebih dulu menarik dan memeluk tubuh Cintia, lalu jatuh bersama untuk melindunginya.

"Kamu... beraninya memelukku," marah Cintia yang sedang terbaring di lantai sambil di peluk Varel.

"Eh..." Varel seolah tidak percaya dirinya baru saja menolongnya, tapi justru malah di makinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 12 JAM TANGAN

Varel kemudian muncul dengan membawa minuman lalu meletakkannya di atas meja. Varel merasa aneh melihat Cintia dan Andini terlihat sedikit tegang dan udara di sekitarnya terasa cukup panas di pagi hari.

"Varel terima kasih, tempo hari kamu telah memijit tanganku dengan sangat lembut dan perhatian," ujar Andini dengan nada lembut dan seolah agar memberitahukan hal itu kepada Cintia.

"Sekarang tanganku sudah sembuh sepenuhnya," sambung Andini.

"Baguslah jika begitu," balas Varel.

Cintia tidak menyangka bahwa Varel ternyata sudah menyentuh tangan Andini dan bahkan memijatnya.

"Nona Cintia, anda harus mencobanya, pijatan Varel begitu nyaman," ujar Andini memanasi Cintia.

"Bahkan dia sangat perhatian kepadaku," sambung Andini.

Cintia terlihat sangat kesal, namun dia berusaha keras untuk tetap tenang. Cintia tidak menyangka bahwa hubungan Varel dan Andini sudah sedekat ini.

"Varel, lain kali aku akan memintamu untuk memijat ku di bagian lain, mau kan?" ujar Andini kepada Varel.

"Uhuk," seketika Cintia terbatuk mendengarnya.

"Benar-benar tidak tahu malu," pikir Cintia.

Melihat Ekspresi dari Cintia ini, Andini terlihat sangat puas sekali.

"Tampaknya Cintia juga menyukai Varel," pikir Andini yang memerhatikan Cintia.

Andini mulai mengeluarkan sebuah kotak yang dia bawa dan hendak memberikannya kepada Varel.

"Varel aku ada sesuatu untukmu," ujar Andini sambil membuka kotaknya yang ternyata berisi sebuah jam tangan.

"Ini sengaja aku beli untukmu, anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena kamu sudah sangat perhatian kepadaku," sambung Andini.

"Kamu terlalu sungkan," balas Varel.

"Tidak apa hanya sebuah jam tangan saja," ujar Andini.

Andini mulai mengenakan jam itu di tangan Varel dan mencoba terlihat semesra mungkin di depan Cintia.

"Varel, aku ingin mengajakmu keluar bagaimana?" tanya Andini.

"Tidak bisa," secara tiba-tiba Cintia langsung memotongnya.

"Varel adalah pengawalku, dia bekerja untuk ku, aku akan pergi dan dia harus menjagaku," sambung Cintia dengan tegas.

Andini terlihat kesal karena Cintia melarang Varel untuk jalan dengannya.

"Varel, berapa nona Cintia membayar mu untuk bekerja dengannya?" tanya Andini.

"Aku akan membayar mu dua kali lipat jika kamu mau bekerja sebagai pengawal pribadiku," sambung Andini.

"Kamu..." Cintia kali ini sudah sangat kesal kepada Andini.

"Sudah!" sela Varel.

"Andini kamu pulang saja dulu, lain kali aku akan menemanimu," sambung Varel.

"Baiklah, lain kali ya, janji," balas Andini.

"Ya, aku janji," ujar Varel.

Andini mulai pergi meninggalkan tempat itu dan meninggalkan Varel serta Cintia di sana.

"Tampaknya kamu sudah sangat akrab sekali dengan nya," ujar Cintia kepada Varel.

"Bahkan menyebut namanya langsung," sambung Cintia.

"Lumayan, nona ingin pergi kemana, bukankah nona mengatakan hari ini tidak masuk kantor?" tanya Varel.

"Aku bosan di rumah, aku mau jalan-jalan," jawab Cintia.

"Kamu tunggu di sini, aku ganti pakaian dulu," sambung Cintia.

Cintia mulai menaiki tangga menuju ke kamarnya untuk berganti pakaian. Belasan menit kemudian Cintia sudah muncul kembali di ruang tamu.

Varel mulai melihat ke arah Cintia yang ternyata menggunakan kaca mata hitam.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Cintia.

"Tidak ada, aku hanya pertama kali melihat nona menggunakan kaca mata," jawab Varel.

"Kenapa, apa aku terlihat aneh menggunakan kaca mata?" Cintia mulai melepaskan kacamatanya.

"Atau menurutmu aku terlihat jelek menggunakan kacamata?" sambung Cintia.

"Tidak, bukan begitu, nona semakin cantik menggunakan kacamata," jawab Varel.

"Lalu bagaimana menurutmu, lebih cantik aku atau Andini?" tanya Cintia dengan serius.

Cintia terlihat menunggu jawaban dari Varel ini dan berharap jika Varel akan memilihnya.

"Kalau itu..." ujar Varel.

"Apa?" Cintia begitu penasaran.

"Aku tidak terlalu pintar menilai wanita," jelas Varel.

"Hah, sudahlah, ayo kita berangkat!" ajak Cintia.

Mereka berdua mulai menaiki mobil dan berjalan pergi. Cintia mengajak Varel untuk menemaninya pergi ke mall.

"Nona apa anda ingin membeli sesuatu?" tanya Varel yang sudah berada di dalam mall bersama Cintia.

"Sudah kamu ikut saja," jawab Cintia.

Cintia mulai mengajak Varel menuju ke sebuah toko, dimana toko itu menjual berbagai macam bentuk dan merek jam tangan.

Tiba-tiba saja Cintia melihat-lihat berbagai macam jam tangan. Namun jam tangan yang di lihat Cintia semuanya adalah jam tangan pria.

Beberapa saat kemudian Cintia mulai menghampiri Varel dengan membawa sebuah jam tangan baru di tangannya.

"Cepat lepaskan jam di tanganmu itu!" ujar Cintia.

"Kenapa di lepas?" tanya Varel yang bingung.

"Sudah lepas saja cepat!" ujar Cintia.

Varel pun hanya bisa mengikuti permintaan Cintia dan melepaskan jam tangannya.

"Berikan jam itu kepadaku!" ujar Cintia.

Varel juga memberikannya kepada Cintia, namun Cintia seketika membuang jam tangan itu ke tong sampah yang berada di sampingnya.

"Kenapa di buang?" tanya Varel terkejut melihat itu.

"Jam itu tidak cocok di tanganmu," jawab Cintia.

"Aku sudah membelikan jam baru untukmu," sambung Cintia sambil memberikan sebuah jam yang baru saja di beli.

"Eh, ini..." varel tampak bingung dan menerima pemberian dari Cintia ini.

"Kamu jangan salah paham, aku memberikan jam itu karena kinerjamu yang sangat bagus dalam menjagaku," ujar Cintia sambil memalingkan wajahnya ke samping.

Varel tampak diam dan terbengong dengan perilaku Cintia ini.

"Sudah cepat pakai," sambung Cintia.

"Kalau begitu terima kasih," balas Varel.

Varel semakin bertambah bingung karena Cintia mengajaknya keluar hanya untuk membeli sebuah jam dan kemudian kembali ke rumah tanpa pergi kemana pun.

Malam harinya Cintia sedang terbaring di atas ranjangnya sambil memegangi ponselnya. Karena merasa haus Cintia pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

Sampai di dapur Cintia melihat sebuah dompet berwarna hitam tergeletak di lantai.

"Dompet siapa ini, apakah ini milik Varel?" pikir Cintia karena di rumah ini hanya ada dirinya dan Varel.

Cintia yang penasaran mengambil dompet itu dari lantai. Begitu Cintia membuka dompet itu langsung terlihat sebuah foto Varel yang menggunakan atribut seorang prajurit.

Cintia pun mengeluarkan foto itu dari dompetnya untuk melihatnya dari dengan jelas.

Walaupun foto itu sedikit kabur, tapi terlihat jelas Varel begitu sangat gagah menjadi seorang prajurit.

Namun di selipan dompet, Cintia melihat kembali sebuah foto yang tersimpan di dompet.

Cintia yang juga penasaran juga langsung mengeluarkan foto itu. Betapa terkejutnya Cintia karena ternyata foto itu adalah seorang wanita cantik.

"Ini... siapa wanita ini?" ucap Cintia sendiri.

Namun Varel tiba-tiba muncul dan langsung menghampiri Cintia.

"Nona, anda sedang apa?" tanya Varel.

Namun kemudian Varel melihat Cintia sedang memegangi foto seorang wanita dan juga dompetnya. Dengan segera Varel langsung merebutnya dari tangan Cintia.

"Nona jangan menyentuhnya," ujar Varel memasukkan kembali foto wanita ke dalam dompetnya.

Terlihat ekspresi marah dari Varel yang membuat Cintia merasa tidak nyaman.

"Aku tidak bermaksud apa-apa, aku menemukan dompet itu tergeletak di lantai dan tidak menyangka bahwa itu adalah milik mu," ujar Cintia.

"Lain kali nona jangan menyentuh barang-barang ku lagi," balas Varel.

"Isi dalam dompet itu sangat berharga bagiku," sambung Varel.

"Isi yang kamu maksud apakah foto wanita di dompetmu?" tanya Cintia.

"Itu bukan urusan nona," jawab Varel.

Varel langsung pergi ke luar rumah, sementara hati Cintia terasa sakit. Cintia tidak tahu wanita itu, tapi tampaknya Varel begitu sangat perduli kepadanya.

1
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Erik Raraawi
pantas saja sepih pembaca, karena judul dan isi cerita berbeda.
Izana Asnawi
lanjut Thor...seru...semangat💪💪💪😘😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
Kalbera Art: sudah taman ya kak terima kasih sudah membaca, jangan lupa ikuti ya masih banyak novel seru lainnya
total 1 replies
Izana Asnawi
lanjut Thor💪💪😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
ABIMANYU CHANNEL
vanesha A
Ipunkjr4
lanjut kk thor semangat
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
Ipunkjr4
luar biasa KK thor semangat cerita menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
like
ABIMANYU CHANNEL
kasih yg mantab mantab lah
Anonymous
Lanjut tor
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti biar author semangat ya kak😁
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
bagaimana ksah varel selanjutnya..
kita temukan jawabannya pada chapter2 yg akan datang
Jamilah Hidirmanto: oke/Drool/
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
rio si pecundang
Devlin Yo William
mantul boz
Iyan Syamudrah
wah,akan ada usaha untuk saling merebut nih
AbhiAgam Al Kautsar
di pinjam yaaa
AbhiAgam Al Kautsar
ternyata...
Juprianto
Luar biasa
Kalbera Art: Jangan lupa untuk like dan ikuti ya terima kasih 🙏
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
waaaaaaah
DD
memakainya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!