NovelToon NovelToon
CINTA BERBALUT EGO

CINTA BERBALUT EGO

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / nikahmuda / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: Roslaniar

“Kak, ada yang ingin saya omongin,” Alisha sengaja menunggu Arkana agar tak ada kesalahpahaman di kemudian hari. Biarlah dijalan ia sedikit ngebut agar tidak telat ikut ujian.

“Lain kali aja, aku ada meeting pagi-pagi. Lakukan saja apa yang menurutmu baik aku setuju,” Arkana tak sarapan dan hanya meminum juice yang disiapkan oleh bi Sona.


Kepoin yuk cerita seru mereka. Kisah Faisal Arkana Kaif dan Alisha Mahalini yang dikemas dalam kisah "CINTA BERBALUT EGO"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CBE # 12 》》 KAMU YANG PAKAI INTERNET ?!

Meskipun semalam tidur Alisha tak nyaman karena harus menerima keputusan Arkana bahwa tak ada pisah kamar, namun tak membuatnya terlambat bangun pagi. Mungkin sudah terbiasa di pesantren selalu bangun cepat agar tak ketinggalan subuhan.

Mereka shalat subuh berjamaah untuk pertama kalinya di rumah. Setelah salam, Alisha meraih tangan Arkana dan mencium punggung tangan pria itu. Alisha melakukannya secara spontan sama ketika ia shalat berjamaah bersama papa dan mamanya. Namun berbeda dengan Arkana yang terkejut mendapat perlakuan manis dari Alisha.

“Maaf kak, aku gak tahu masak apalagi menyiapkan sarapan. Oh ya, pagi-pagi aku harus ke kampus.” Alisha mengatakan apa adanya tentang dirinya sekaligus berpamitan.

Sesungguhnya Alisha malas berbicara dengan Arkana karena pria muda itu terlalu pelit dalam berkata-kata bahkan Alisha curiga jika pria itu tidak fasih berbicara.

“Hm,” Hanya dua huruf balasannya padahal Alisha sudah berbaik hati merangkai kata menjadi sebuah kalimat.

Alisha menghentikan kegiatannya melipat mukenah dan sejadahnya. Ia mendelik tajam menahan kesal pada pria yang juga sedang melipat sejadahnya. Alisha buru-buru menyelesaikan kegiatannya lalu mengambil macbooknya dan keluar dari kamar. Tujuannya adalah taman, hanya tempat itu yang bisa membuatnya tenang bekerja. Sebelum ke kampus ada beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Arkana pun menyusul keluar kamar namun tujuannya adalah ruang kerja yang merupakan tempat ternyaman baginya setiap berada di rumah.

Tiba di ruang kerjanya secara tak sengaja Arkana melihat sambungan internetnya terhubung dengan sebuah perangkat yang tak dikenal. Ingatannya kembali pada enam bulan yang lalu saat ia mengajar di pesantren. Pikirannya langsung tertuju pada Alisha. Pasalnya selama ini hanya dirinya yang menggunakan internet. Bi Sona dan mang Dudung bukan orang yang tepat untuk dicurigai.

Tak ingin penasaran lebih lama, Arkana segera keluar dari ruang kerjanya dan mencari keberadaan gadis itu. Alisha yang mengetahui jika Arkana mendekatinya sedikitpun tak mengganggu konsentrasinya.

“Kamu yang pakai internet ?!” Arkana sengaja berdiri dibelakang Alisha. Ia sebenarnya penasaran juga dengan yang dilakukan oleh gadis yang ia nikahi dua hari yang lalu.

“Seperti yang kakak lihat,” Alisha menjawab tanpa mengalihkan tatapannya dari layar macbook miliknya. Tak sedikitpun ia berusaha menyembunyikan pekerjaannya karena Alisha yakin jika Arkana tak mengerti dengan gabungan huruf dan angka yang menjadi bahasa sandi yang hanya dimengerti oleh beberapa orang.

Dan benar saja, meskipun Arkana berkecimpung pada bidang IT dan mengerti soal IT namun melihat layar di depan Alisha membuatnya mengerutkan dahi. Namun tak urung ia menghafal angka dan huruf disana. Otak Arkana sangat gampang mengingat.

Arkana kembali menatap datar pada Alisha. Rasa penasarannya semakin meningkat namun semua ia pendam. Daripada mendapat jawaban yang asal lebih baik ia mencari tahu sendiri. Alisha merupakan sebuah teka teki bagi Arkana.

“Permisi kak, aku harus siap-siap ke kampus,” Alisha segera berdiri dan membawa benda pipih andalannya.

Alisha bergegas ke kamar, ia belum mandi. Kebiasaan gadis itu mandi dan berpakaian rapi jika akan keluar rumah baru setelah itu ia sarapan. Berbeda dengan kebiasaan Arkana yang minum kopi lalu sarapan setelahnya barulah ia mandi dan bersiap ke kantor.

Waktu terus berputar hingga setengah jam kemudian, Alisha sudah selesai dan berpakaian rapi. Rambutnya ia ikat ponytail terlihat santai dan sesuai dengan usianya yang masih belia. Dengan rok setengah betis tak lupa sepatu kets putih layaknya gadis-gadis korea sungguh sangat manis dipandang mata.

“Duluan ya kak,” Alisha duduk meminum juice yang dikuatkan oleh bi Sona sekaligus berpamitan pada Arkana yang masih setia duduk di meja makan.

“Hijabnya mana ?!” Arkana bertanya tanpa ekspresi.

“Jangan dibahas kak, untuk saat ini aku merasa kurang nyaman memakainya,” Alisha memang selalu berterus terang. Ia selalu mengatakan apa adanya meskipun pahit dan menyakitkan.

Arkana kembali terdiam. Walaupun mereka sudah sah sebagai suami istri namun ia tetap merasa tak sepantasnya memaksa Alisha melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Ia juga tak tahu bagaimana akhir dari kisah pernikahan mereka nantinya.

“Ke kampus pakai apa ?” Pertanyaan Arkana menghentikan langkahnya Alisha.

“Pakai ojol.” Alisha menatap malas pada pria yang masih betah duduk di kursi meja makan. Mereka baru tiba kemarin dan belum sempat ke showroom untuk membeli mobil. Maka tentu saja hanya ojol pilihannya saat ini.

Alisha masih marah dan kesal pada papa dan mamanya dan bertekad tak akan memakai fasilitas mereka lagi. Selama ini ia tak menampakkan hasil pekerjaannya pada kedua orang tuanya itu dan memilih untuk hidup layaknya gadis pada umumnya yang tergantung pada orang tua namun inilah hasilnya. Dirinya terjebak dalam sebuah pernikahan yang tak diinginkan.

“Pakai mobil di garasi aja.” Maksud baik Arkana seketika merubah tatapan Alisha namun gadis itu tak bisa menerimanya karena tak ingin berhutang budi pada pria itu.

“Terima kasih kak, tapi pulang dari kampus aku mampir ke rumah orang tuaku untuk mengambil mobil.” Alisha beralasan padahal ia akan mampir ke showroom. Berbohong sedikit gak apa-apa kan.

Alisha kembali melanjutkan langkahnya dengan santai tanpa beban. Meskipun sebenarnya beban hidupnya kini cukup membuatnya sesak namun ia mencoba untuk bersikap santai. Dihadapan Arkana sikapnya biasa saja tapi sesungguhnya jauh di dalam hati, ia sangat terbebani. Semua itu ia lakukan agar bisa mempelajari sikap Arkana tentang pernikahan mereka.

Kelak Alisha akan mengambil keputusan sesuai dengan sikap Arkana padanya. Entah Arkana akan menerimanya dengan baik atau bahkan sebaliknya.

Arkana hanya mengangkat bahunya acuh. Ia sudah berbaik hati merelakan salah satu mobil kesayangannya namun rupanya gadis itu memilih mobil lamanya. Arkana lalu bersiap ke kantor sebelum jam 08.00.

Tanpa supir pribadi layaknya bos sebuah perusahaan, Arkana mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Hari ini tak ada jadwal yang mengharuskannya tiba di kantor lebih awal.

Setelah melewati jalanan yang mulai ramai dan bunyi klakson yang cukup memekakkan telinga. Akhirnya Arkana berhenti tepat di depan pintu lobby perusahaan. Seorang security berlari membukakan pintu mobil dan menyapanya dengan sopan.

“Assalamualaikum pak dan selamat pagi,” Sapaan yang sangat akrab ditelinga Arkana karena setiap hari pria paruh baya itu selalu mengucapkan kata yang sama.

“Waalaikumsalam pak,” Arkana tersenyum tipis membalas salam pak Hamzah. Dengan langkah pasti Arkana menuju lift khusus untuknya.

Sementara di lantai paling atas gedung tersebut, Alex dan Marina sudah mulai bekerja. Keduanya tak mengenal jam kantor, keduanya kompak akan mulai bekerja saat tiba di kantor. Keduanya memang pantas diacungi jempol dan dijadikan sebagai andalan perusahaan.

Ting

Pintu lift terbuka bersamaan dengan keluarnya Arkana. Pria muda yang tampan dan menjadi dambaan para wanita di ibukota kecuali Marina tentunya. Bukan karena Marina wanita tidak normal akan tetapi ia sudah menikah dan sangat mencintai suaminya selain itu mereka adalah sahabat.

1
neng ade
Belel salah mencari lawan ..
neng ade
ternyata Alex sang pewaris perusahaan yg di rebut oleh Sanays.. Alisha memang luar biasa.
neng ade
buat hati Alisha berpaling pada Arkana lagi ya thor..
neng ade
aku setuju jika Alex dgn Tari dan Arkana dgn Alisha kembali..
neng ade
Tari sm Alex sedangkan Alisha sm Arkana .. udh lah begitu aja thor jodoh nya
Rondhoh tul janah
selalu semangat
Rondhoh tul janah
cepet satukan mereka dong thoooor
neng ade
kembali aja lagi sm Arkana .. tak ada salah nya menjalin hubungan kembali.. karena kegagalan itu bkn di sebabkan oleh perselingkuhan itu dikarenakan ego masing2 terlalu tinggi
Rondhoh tul janah
kenapa gak sama Arkan aja sih alisha🤦🤦🤦🤦
neng ade
wah .. parah nih Tari sampe di bilang ga ada bekas pesantren nya .. lalu gimana ya dngn Melan .. aku berharap aja jika Alex berjodoh sm Tari dan Arkana sm Alisha 😁😍😍
neng ade
senang nya bisa bertemu lagi dngn teman seperjuangan wkt berada di pesantren ..
Ros Jenita
lanjut ka
Ros Jenita
ka knp berhenti di tengah jalan ga ada kelanjutan tamat nya/Frown/
Indri Yani
lanjut Thor
neng ade
semoga Alisha dan Arkana bisa bersatu kembali ..
neng ade
semoga Arkana dan Alisha cepat di pertemukan .. jika memang berjodoh pasti kedua nya akan bersatu kembali .. semoga aja
neng ade
tak sabar ingin melihat Arkana dan Alisha bertemu.. gimana reaksi nya Arkana jika tau dokter Alin itu adalah Alisha 😁
neng ade
Alex benar sekarang Arkana bnyk berubah setelah kecelakaan dan kepalanya di belah sm dokter Alin .. 😁😍
neng ade
semoga takdir. bisa menyatukan. kembali mereka berdua yg sebenarnya sama2 saling mencintai hanya karena ego masing2 terlalu tinggi.. jadi nya mereka tak sadar diri klo cinta udh ada di hati masing2
neng ade
setelah 6 thn berlalu dan Arkana mengalami kecelakaan .. semoga setelah diselamatkan pribadi nya akan berubah menjadi sosok yg lebih bisa menghargai perasaan orang lain dan tak bersikap sombong dan arogan lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!