NovelToon NovelToon
Spiritus

Spiritus

Status: tamat
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sayakulo

Jam tiga pagi, seorang lelaki dilempar ke kursi taman atas dosa yang bukan salahnya, seorang gadis telah jatuh hati dan sang pengagum iri.

Tinju melayang dan darah mengalir, sang lelaki hampir mati...

Namun!

Muncul iblis. Hitam emas. Sekali pukul dan sang pengagum terjatuh.

Siapakah sosok ini?

*mengandung kekerasan
*update setiap Senin & Kamis (20.00 WIB)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayakulo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu Tak Diinginkan

Semua itu sakit.

Sakit sekali.

...----------------...

Darah.

Kehidupan, persaudaraan, cinta, dendam, semuanya darah.

Di ranah cinta, darah bercampur.

Di pembuluh, saudara darah.

Kelahiran, darah mengalir, ibu dan anak.

Dendam, darah mendidih.

Perang, kelanjutannya, darah bercampur.

Darah, merah.

Darah, inti.

Darah, perih.

Darah dendam akan mengalir.

Hal demikian akan terjadi karena kebodohan, keteledoran, dan keangkuhan dari tiga orang tolol yang akan membayar dengan nama dan nyawa.

Namun peristiwa demikian tak akan terjadi, tapi juga pastinya akan terjadi, baik itu di tangan orang atau di tangan mereka sendiri, sayangnya (dan bagusnya) salah satu dari mereka memilih pilihan yang kedua. Menyerah dari kehidupan - juga karena alasan bodoh nan sepele.

Tetapi memang begitulah kenyataannya, begitu banyak orang yang terlalu lama hidup di langit, mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk tanah dan ketika dibanting ke bawah - kembali ke tanah - mereka memilih untuk kembali kepada langit dengan caranya masing-masing.

Ada yang berendam di kolam dengan alat pemanggang roti, ada yang menggantung dari atap, langit abadi yang dicoba oleh mereka untuk tuju dan melarikan diri dari tanah - tetapi meskipun mereka tak lagi berpijak di lantai, tubuh mereka tetap dikembalikan ke dalam tanah, menjadi bagian dari tanah, upaya pelariannya itu justru membuat mereka jauh lebih dekat dengan tanah itu sendiri, sebuah ironi, kebodohan, lelucon; tolol.

Namun itu hanya satu dari mereka yang berakhir demikian, yang memilih akhirnya lebih cepat - di tangannya sendiri - demi alasan harga diri dan prestis, entah prestis apa, entah harga diri apa. Dua lainnya pergi, menghilang dari pandangan umum, dari pandangan orang yang diinjaknya tempo lalu.

Entah apakah mereka juga ingin mengikuti temannya itu yang mencintai jalan - dan seseorang - terlalu besar dan memilih untuk menyatu dengannya seumur hidup, sepanjang 18 tahun lebih tepatnya, yah, 18 tahun singkat yang dihentikan secara sadar olehnya - barangkali ia ingin memilih tombol ‘pause’ tetapi tak sadar bahwa tak pernah ada tombol ‘pause’ di film hidupnya, hanya ada tombol ‘stop’, dan demikian juga tubuhnya ‘stop’ ketika aspal - juga seseorang - yang dicintainya begitu besar menolak perasaan membara nan bergejolak.

Namun kenyataan demikian itu hanya sebagian kecil dari kisah; tulisan² tadi adalah akhir, kalau bisa dibilang, dari kisah ini. Dan bilamana disimpulkan, akhir dari cerita ini adalah kematian, penyesalan, dan kemunculan setan.

Setan itu pernah muncul di hari meja patah, dan kemudian ia akan muncul lagi di hari aibnya terbuka, kalau bisa dikatakan demikian.

Hari itu adalah hari ini.

Di tengah cerahnya langit.

Di depan mata seorang gadis.

Dikisahkan oleh catatan ini bahwa Godai Hasairin, lelaki kecil berambut putih dengan emosi tak terkendali bertemu dengan musuhnya di hari entah keberapa.

Tentu alasan dari ketidaktahuan ini adalah saksi (diriku) yang berada di sana setelah diantar oleh gerbong ke-87 setelah ia menyaksikan lelaki yang sama itu duduk seorang diri - sebatang kara - di ruangan penuh buku dan meja patah.

Di mana kemudian, setelah perasaan pedih, ia dijemput oleh kereta lintas dunia dan menunggu hingga ia berada di momen ini, ia tak mengetahui jarak kedua peristiwa itu, yakni kemunculan setan yang pertama (ketika meja itu patah), dan kemunculan setan yang kedua - yang muncul di depan mata seorang gadis.

Percakapan itu terjadi sebagaimana rupa.

“Jadi, gimana, lu udah nemu siapa yang mukulin kita?” tanya seorang lelaki angkuh, anak seorang artis; Kasa.

Di depannya, Godai, diam diri, menggelengkan kepala.

“Maksudnya apa geleng-geleng?” ia tak puas akan jawaban itu, “bukannya lu udah gue suruh cari tau siapa yang mukulin kita?”

“Kan gue udah bilang, gue enggak tau.”

Jawaban itu diterima Kasa.

Ia tersenyum.

Lalu Godai ditampar.

“Gimana bisa lu gak tau, sedangkan lu, waktu kita masuk UGD, gak ada di sana, dan serumah sakit itu gak ada yang ngeliat lu sama sekali. Itu artinya lu gak ada, lu pergi,” alasan logis itu dikeluarkan oleh Kasa, “terus sekarang,” nadanya jengkel, “siapa yang ngebantuin lu ngehajar kita?”

“Gue enggak ngehajar lu,” jawab Godai.

“Ya, yakin gue anak SMP yang menang lomba provinsi bela diri enggak bisa ngehajar orang.”

“Lu liat sendiri kan, waktu lu nginjek gue, gue diem!”

“Gak salah, tapi tetep, dengan lu enggak ada waktu gue, Indra, sama Raider masuk RS, artinya lu udah pergi—bisa jadi lu pergi sama siapapun itu yang ngehajar kita, yang lu minta bantu buat ngehajar kita.”

“Gue enggak begitu,” jawab Godai.

“Terus coba jawab, lu kemana waktu kita masuk RS.”

“Gue di rumah—di tempat tidur.”

Kasa terkejut, matanya terbuka spontan, lalu memutar balikkan diri menghadap teman-temannya.

“Ndra, Der, denger gak? Ni anak waktu kita geletak di taman, bisa aja dibunuh atau diculik, ini anak ada di rumah, dia pulang, gimana tuh menurut kalian?”

Anak orang, kondisi enggak berdaya di tempat umum, dianya ninggalin, misalkan kalau ada yang mati atau ilang, barangkali mau tanggung jawab kali ya dia.

“Hahaha,” Kasa tertawa, lalu kembali kepada Godai.

Di situ lah, awal permulaan setan muncul.

Godai terdorong hingga jatuh karena tendangan Kasa yang menghantamnya di dada, matanya memerah, seakan hewan liar, penuh amarah, penuh kekerasan, tangannya diangkat tinggi, bersiap untuk memukuli Godai yang menurutnya ini adalah setan yang tega-teganya meninggalkan teman sekelasnya (juga ketua kelasnya) dalam kondisi hilang kesadaran yang bisa saja membuatnya terbunuh, terculik, atau hal-hal buruk yang bisa saja menimpanya.

Rasa ingin balas dendam, bilamana bisa dikatakan, telah menyelimuti dirinya sebagaimana matahari menyinari dunia, tiada satupun tempat di hatinya yang tak terpenuhi keinginan untuk menghancurkan benda, kalau bisa dibilang, yang berada di depannya.

Karena, dikarenakan benda inilah, anjing ini, bajingan ini, anak kontol inilah yang membuatnya harus mengalami perbatasan dari pintu dunia yang mengerikan, yang sangat mengerikan, apalagi statusnya sebagai orang yang terkenal, banyak yang mau menggulingkan orang yang duduk di tahta atas, dan caranya adalah melalui orang-orang terdekatnya; benda inilah yang nyaris membuat hidupnya hancur.

Karena dia.

Gara² anak kontol ini.

Nyaris aja…

“Kasa!” sebuah teriakan dan Kasa berhenti.

Ia melihat kepada sumber suara (di belakangnya).

Namun, tengah jalan menuju arah itu, ia berhenti di kiri, 90 derajat dari matanya yang terkunci kepada Godai.

Di pandangannya ialah sebuah pintu yang semestinya tertutup - juga satu²-nya akses ke atap sekolah - dan tak ada apapun selain tiang² dan jaring² besi yang menjaga mereka agar tak jatuh dari atap gedung itu, tetapi bukanlah demikian, ada satu hal yang semestinya tidak di sana.

Dua hal lebih tepatnya.

Pintu itu semestinya terkunci, sebagaimana biasanya, sebagaimana yang sudah-sudah.

Gadis itu semestinya tak di sini, sebagaimana yang sudah², sebagaimana dahulu kala.

1
laesposadehoseok💅
Terperangkap di dalamnya
87K: betul kak, dianya ditelan sama tiang listrik.

Makanya kata mama, jangan main keluar di jam tiga pagi(⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠).
total 1 replies
Nurqaireen Zayani
Makin penasaran! 🤔
87K: Makasih kak, semoga kakak makin kepo sama ceritanya(⁠・⁠∀⁠・⁠)
total 1 replies
∠?oq╄uetry┆
Ngakak parah!
87K: Halo kakk, semoga kakak terhibur, kalau boleh tau bagian mana ya yang bikin kakak ngakak◉⁠‿⁠◉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!