Istri Kecil Gus Zayyan

"Papa minta maaf atas apa yang terjadi hari ini, jika bukan karena keteledoran Fira pernikahan ini tidak akan terjadi. Papa yakin jika nak zayyan pasti kecewa karena Fira bukankah tipe istri yang sesuai dengan harapan nak zayyan."

Setelah akad mereka berkumpul di ruang keluarga kyai Anwar yang kini zayyan sedang berbicara dengan papa mertua nya.

"Jangan berkata seperti itu pa, di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan. Pasti ada alasannya kenapa Allah mentakdirkan Fira dan aku berjodoh." Pungkas zayyan.

"Terima kasih nak zayyan sudah menerima takdir ini dengan ikhlas, papa berharap nak zayyan bisa bersabar menghadapi Fira kedepannya. Anak itu sulit di ataur dan selalu berbuat semaunya, tapi papa jamin kalau Fira anak yang baik." pungkas papa dengan mata berembun, kini tanggung jawab nya terhadap putrinya sudah berpindah pada Zayyan suaminya. Ia berharap Zayyan bisa membimbing putrinya kecilnya itu.

Zayyan mengulas senyuman mendengar ucapan papa mertuanya, mulanya ia pun ragu dan kecewa, namun setelah mendapat petuah dari kyai Anwar dia mengikhlaskan semua. Semua yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah, meskipun Fira bukanlah wanita idamannya namun dia yakin percaya bahwa Fira adalah takdir yang di pilihkan Allah untuknya.

"Papa tenang saja, insyaallah aku akan jadi suami dan imam yang baik untuk Fira, aku percaya jika aku bersungguh-sungguh maka Allah akan memberi kemudahan untuk mendidik Fira menjadi istri shaliha."

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan". (QS al-insyirah : 5-6). terang Zayyan.

Penjelasan Zayyan membuat mata papa berkabut hingga tidak bisa menahan air mata itu terjatuh kemudian memeluk Zayyan. "Terima kasih nak Zayyan, terima kasih."

**

Desas desus pernikahan Fira dan Zayyan pun tersebar di seluruh pondok pesantren itu, banyak para santriwati yang patah hati karena ustadz juga Gus yang mereka kagumi telah menikah. Bahkan tak sedikit yang marah dan mengumpat kenapa Fira yang menikah dengan Gus idola mereka.

"Hey, gatel banget sih kamu jadi cewek, pasti kamu sengaja kan ngejebak Gus zayyan agar bisa menikah dengannya." Tuduh seorang santriwati pada Fira.

"Apaan sih lho, gak penting banget." jawab Fira santai lalu berjalan menuju kamar nya dengan teman temannya.

Fira memasuki kamar yang pernah ditempatinya.

"Fir, anti kok disini?" tanya Julia.

"Emang kenapa kali gue disini? ini kan kamar gue juga."

"Iya maksud ana tuh, anti sekarang sudah menikah dengan Gus zayyan, jadi anti harus ikut Gus zayyan." Jelas Julia.

"Gak mau. Gue disini aja." ucapnya sambil berbaring.

"Yeh ni anak, bukannya senang jadi istri Gus zayyan, malah jual mahal." Ucap Eli sambil menyisir rambutnya. "Kalo cewek lain pasti seneng banget bisa di nikahin sama Gus tampan seperti Gus zayyan". Eli membayangkan jika saja dirinya yang menikah dengan Gus zayyan, dia pasti tidak akan jauh barang sejengkal pun dari Gus zayyan.

"Cepat sana pulang kerumah nyai Fatimah fir, anti itu sekarang seorang istri, gak baik pergi tanpa izin suami mu." nasehat Julia.

"Gue bukanlah istri yang diinginkannya." jawab Fira santai, "Dan dia juga bukan suami idaman gue." Fira memejamkan matanya kemudian membuka nya kembali kala ada seseorang mengetuk pintu dan memanggil namanya.

Ia membuka pintu ternyata ustazah Laila memanggil nya.

"Fira, bagaimana? kamu sudah bereskan pakaianmu?" tanya ustazah Laila.

"Be..belum ustazah." jawabnya gagu. Dia tadi pulang memang disuruh mengambil pakaiannya dan dia akan tinggal dirumah nyai Fatimah dan kyai Anwar, karena ia sudah sah menjadi istri dari Gus zayyan.

"Ya sudah, ayo bereskan, kakak akan tunggu."

Dengan berat Safira membereskan pakaiannya memasukkan kedalam tas, ia tidak membawa semua pakaian nya, hanya beberapa pasang saja yang ia bawa.

"Jangan lupain gue ya man teman, gua pasti akan kembali lagi." ucap fira dramatis membuat Julia dan Eli terbahak.

"Sayang, sekarang kamu sudah menjadi seorang istri, jadi kamu harus melayani suamimu dengan baik." Nasihat mama Rosa pada Fira, saat ini Fira dan mama Rosa sedang duduk di sisi ranjang tempat tidur kamar zayyan, Fira diantar oleh Laila ke kamar zayyan dan saat ini mama Rosa menemuinya untuk memberikan saran tentang pernikahan.

Fira mencebik, dia tidak percaya di usianya yang masih belia seperti ini sudah menyandang status sebagai seorang istri.

"Tapi setahu Fira istri itu di muliakan, bukan sebagai babu yang harus melayani semua kebutuhan suami." sangkal Fira.

Mama Rosa menghela nafas kemudian tersenyum tulus.

"Sayang, seorang istri yang taat pada suaminya, niscaya ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki. Hadis Hasan shahih."

"Wujud ketaatan seorang istri bisa dinilai dari sikapnya yang menjalani perintah suami serta melayani suami tanpa mengeluh, penuh ke ikhlasan serta meniatkan segala nya karena Allah. Seorang istri itu wajib melayani dan menerima suami dalam keadaan apapun. Dengan kamu melayani suami dengan ikhlas, insyaallah kami bisa mendapatkan Ridha suami dan akan menjadi ladang pahala buat kamu kelak." Panjang lebar mama Rosa menasehati, ia paham anak gadisnya ini kurang pengetahuan ilmu agama ditambah lagi usianya yang masih belia.

"Fira terdiam, nasihat mama masuk di hatinya. Bukan maksudnya untuk durhaka tidak mau melayani suami, hanya saja hati dan raga nya belum siap. Ia merasa semuanya terjadi begitu cepat, ia yang masih sangat belia merasa kesulitan untuk mengendalikannya.

"Makasih ma atas nasihat mama, Fira akan berusaha untuk menjadi istri yang shaliha untuk Gus Zayyan." Fira berkata begitu agar mama berhenti menasehatinya, telinga nya sudah terlalu panas mendengar nasihat dan tausiah dari sang mama.

"Ya sudah, mama dan papa pamit pulang dulu yah, kamu baik-baik disini, ingat pesan mama, jadilah istri yang baik." nasihat mama lagi sambil memeluk Ara.

Ara meneteskan air mata nya. "Ma, mama jangan pergi. Fira gak mau disini sendiri." ucapnya sambil menghapus air mata nya yang terjatuh.

"Sekarang disini rumah mu nak, keluargamu. Sebagai seorang istri kita akan ikut kemana suami kita. Jangan menangis lagi okey." mama tersenyum.

"Jadi ini beneran nyata? Fira sudah jadi seorang istri? dan mama papa akan pergi ninggalin Fira?" Ia terisak saat mama nya hendak pergi.

Mama Rosa ikut menangis melihat putrinya menangis, ia juga sedih harus melepas putri kecilnya, namun ia harus ikhlas, ia yakin Fira akan bahagia bersama Zayyan, Zayyan pasti bisa mendidik putri nya ini."

.

.

Bersambung.

Happy reading 🥰😊

Love you banyak-banyak🥰