NovelToon NovelToon
GAIRAH IBU TIRI

GAIRAH IBU TIRI

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Tamat
Popularitas:112.5k
Nilai: 5
Nama Author: Febriliani

Ayahnya Arumi terlilit hutang. Hal itu membuat sang ayah kena serangan jantung. Arumi tidak punya uang untuk membawa sang ayah berobat. Bahkan, rumah sebagai jaminan sudah ditarik rentenir. Dalam keadaan sulit itu, seorang dokter wanita menawarkan bantuan kepada Arumi. Akan membiayai pengobatan sang ayah, asal Arumi mau menikah dengan ayahnya yang sedang sakit.

Tidak ada pilihan lain, dalam keadaan terpaksa Arumi menerima tawaran itu, walau sebenarnya ia masih ingin melanjutkan studynya.

Pernikahan Itu pun terlaksana, dan ia dikejutkan dengan kenyataan bahwa, pria yang ia sukai di pandangan pertama adalah anak dari pria tua yang menikahinya, tepatnya. Arumi menyukai anak tirinya.

Bagaimana kah kelanjutan kisah cinta terlarang itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febriliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keluarga aneh

Mata Arum terbuka lebar melihat seisi rumah miliknya Dimas, yang desain interiornya sangat mewah tapi terkesan klasik dan estetik, sesuai dengan aura si pemilik rumah. Dimas memang suka dengan keindahan.

Di rumah megah itu juga terdapat tanaman hijau, serta penggunaan elemen geometris pada tangga rumah, jadi terlihat indah di pandang mata.

Arum yang berasal dari keluarga miskin tentu tercengang melihat rumah orang kaya. Rumah Pak Subroto di kampung juga dia sempat terpelongok dibuatnya. Apalagi rumahnya Dimas ini, lantai nya sangat licin dan dingin. Maklumlah rumahnya Arum seperti gubuk. Bahkan dapur nya masih berlantaikan tanah. Makanya dia giat belajar, agar bisa jadi orang sukses dan bahagiakan sang ayah kelak.

"Aauuwwhh...!" baru juga memikirkan lantai yang mengkilap itu. Arum sudah terpleset... Kakinya tidak terbiasa menapak di lantai marmer.

Arum itu orangnya punya Adab dan sopan santun yang tinggi. Walau ia terkadang selengek an dan heboh tidak menentu. kebiasaannya di kampung dimana saat masuk ke dalam rumah sendal harus dilepas. Ia pun melakukan hal yang sama di rumahnya Dimas.

"Arum, kamu gak kenapa-kenapa nak?" tanya sang ayah penuh kekhawatiran, tidak kuasa menahan tubuh Arum yang terpleset itu.

"Gak apa-apa ayah!" Sahutnya, menepuk kedua tangannya sambil cengengesan menatap ke orang-orang di ruangan itu. Setelah ia bangkit sendiri, saat terpleset di lantai mengkilap itu.

"Benar Rum, kamu tidak apa-apa?" kini Pak Subroto yang terlihat khawatir padanya.

Arum menggelengkan kepalanya cepat dengan senyum tipis, menutupi rasa malu. "Gak pak, aku baik-baik saja." Ujar nya sopan. Ia kembali melempar senyum kepada semua orang di tempat itu.

"Hati-hati Ibu Arum! kalau kamu cidera, siapa yang akan merawat ayahku!" tiap al dokter Ulfah.

"Kita bisa carikan perawat pria untuk ayah kak." Jawab Dimas cepat.

"Dimas...!" Tegas Ulfah menatap tajam sang adik.

"A, aku baik-baik saja koq!" Sahut Arum dengan perasaan tidak enak hati.

Sebenarnya Arum juga heran dengan keluarga ini. Mesti kali, ia harus menikah dengan Pak Subroto, hanya untuk merawat pria itu. Alasan Ulfah, yang mengatakan Pak Subroto hanya ingin di rawat wanita dan berstatus istri, agar tidak berdosa saat bersentuhan, tidaklah masuk akal. Kalau tidak mau berdosa kan bisa dipakai jasa perawat pria.

Apa alasannya, misi yang dikatakan Pak Subroto pada nya kemarin?

"Syukurlah!" Sahut Pak Subroto dengan perasaan legah. Kini mereka sama-sama menuju kamarnya Pak Subroto dan Arum.

"Waahh... Kamar ayah baru ni Dimas?" tanya Pak Subroto dengan sumringah.

"Eemm. Apa ayah mau Se kamar lagi dengan ibu?" tanya Dokter Ulfah dengan mata nya dijungkirbalikkan.

Pak Subroto melirik Arum yang berdiri di sebelah kirinya. "Kalau Arum gak keberatan, ya bisa se kamar bertiga!" ujar Pak Subroto dengan muka menahan tawa.

"Astaghfirullah. ..!" ujar Pak Taufik dengan muka kaget nya. Pria itu pun dengan cepat mengusap usap dadanya. Sepertinya pria itu hampir kena serangan jantung, atas ucapan menantunya itu.

"Alamak.. Yang Ada nanti Si mama muda Arum, tingg nama!" timpal Dokter Ulfah tertawa cekikan.

"Astaghfirullah. .. Hal seperti itu tidak boleh dibuat lelucon. Ini kamar ayah beserta ibu muda kita Arum. Semoga betah di rumah ini. Ikhlas dan tulus merawat ayahku." Ujar Dimas dengan lembut. Ia lirik Arum yang kini menatapnya lekat.

"Amiinn.. Semoga, pernikahan ayah dan Mama Arum bahagia Selama nya. Kalau ayah sehat, kita diberi dedek bayi lagi!"

Uhukk..

Uhukk..

Uhukk K..

Dimas dan Arum sama-sama terbatuk-batuk, karena mendengar ucapan Dokter Ulfah.

"Kalian kenapa?" tanya dokter Ulfah heran, menatap Dimas dan Arum yang saling melirik.

"Mereka terkejut mendengar celotehanmu itu Ulfah!" tegas Pak Subroto dengan muka kesalnya kepada sang putri.

Ia malu sekali kepada mertuanya, Pak Subroto. Kedua anaknya bercanda tidak sopan di hadapan orang tua.

"Hehhee.. Bercanda Kakek, kakek Taufik aku bercanda." Ujar Ulfah mengatupkan Kedua tangannya ke arah Pak Taufik yang nampak heran itu. Ia baru tahu, keluarga Pak Subroto, sikapnya saling terbuka.

"Iya Ulfah. Biasa raja kali!" sahut Pak Subroto.

.

Semuanya pun tertawa lepas.

"Baiklah ayah, kami keluar dulu. Ayah istirahat. Aku akan antar Kakek taufik ke kamarnya dulu!" ujar Taufik sopan.

"Iya nak!" sahut Pak Subroto.

Kini tinggallah Arum dan pak Subroto di kamar itu.

"Rum, bapak mau istirahat!" pinta Pak Subroto pada Arum, yang terlihat sedang menyeret kopernya ke arah lemari pakaian.

"Oouuww.. Iya Pak!" Arum pun membantu Pak Subroto bangkit dari kursi rodanya. Dan membaringkan Pria itu di atas ranjang.

"Terima kasih ya Rum!" ujar Pak Subroto lembut, tatapannya terlihat tulus kepada Arum.

"Ia pak!" ujar Arum sopan. Ia pun mulai beberes-beres.

"Arum!"

"Iya pak!" sahut Arum cepat, ia bahkan bangkit dari duduknya menghampiri sang suami.

"Apakah, misi kita akan berhasil?" tanya Pak Subroto dengan tidak percayanya. Keputusan asaan terlihat jelas di wajahnya.

"Pasti berhasil pak. Aku yakin itu!" ujar Arum dengan mengepalkan tangan, mengacungkannya dengan semangat pada pak Subroto.

"Semoga saja. Kamu yang sabar ya hadapi bapak."

"Iya pak! pasti!" sahut Arum tersenyum lebar pada sang suami.

Pak Subroto nampak berkaca-kaca. Tangannya yang sehat dengan cepat menarik kepalanya Arum.

Cup

Deg

Arum sangat terkejut, di saat pria tua itu mengecup keningnya. Ia sampai pucat pasi. Dadanya juga berdengup kencang saat ini. Sudah 10 hari menikah, ini pertama kalinya ia dicium pria tua itu.

"Dimas... Kamu ngapain bengong di situ?"

Haahh..

Arum yang terkejut mendengar suara Dokter Ulfah, dengan cepat menjauhkan tangan Pak Subroto dari kepalanya. Ia pun bergegas berdiri tegap. Melirik Dimas dan Dokter Ulfah yang berdiri di ambang pintu.

"Hahha.. Kamu ngintip ayah sedang bermesraan dengan mama muda ya?" celoteh Ulfah tertawa kecil.

Dimas menatap malas sang kakak yang masih cekikan. "Iihh.. Kakak, apa-apaan sih?" Dimas menyeret kakinya cepat dari tempat itu.

"Hahahha.. Makanya kawin..! ada cewek ngejar-ngejar kamu, kamunya gak mau!" ujar Dokter Ulfah kuat, sambil tertawa puasa menatap Dimas yang kini naik ke lantai dua menuju kamarnya.

Sedangkan Arum, kembali membereskan barang-barang nya ke lemari.

Dokter Ulfah menghampiri sang ayah. "Ayah, pelan-pelan. Beri Arum kenyamanan dulu." ujarnya tertawa kecil, mengejek sang ayah.

"Kamu ini!" pak Subroto manyun kepada Dokter Ulfah.

Dasar keluarga aneh. Kenapa aku malah terjebak di sini. Ayah dan anak sama gilanya! main cium-cium saja. Mau yang bauk tanah, mau yang baru lurus kencing nya main nyosor saja.

Umpat Arum dalam hati, ia lirik lirik Pak Subroto dan Dokter Ulfah yang ada di atas ranjang. Saat ini, Dokter Ulfah sedang memeriksa tekanan darah ayahnya itu.

"Normal ayah. Semoga ayah lekas sembuh. Bisa kembali bekerja!" ujar Dokter Ulfah serius. Ia tatap lekat sang ayah. Ia juga menyisir rambut ayahnya dengan jemarinya, agar terlihat lebih rapi.

"Syukurlah nak! semoga dengan kesembuhan ayah. Ibumu sadar diri." ujar Pak Subroto dengan tatapan menerawang

"Apa ayah masih berharap dengan ibu?'" tanya Dokter Ulfah dengan serius.

Pak Subroto diam, ia membuang pandangannya dari sang anak.

"Menurutku sih, jangan harapkan ibu lagi. Ayah fokus saja buat hatinya mama muda klepek-klepek dengan ayah. Iya kan mama muda?" ujar Dokter Ulfah dengan menahan tawa, menatap ke arah Arum yang masih beberes pakaian dan barang nya yang lain.

"Ehmm..!" Sahut Arum datar, tetap fokus ke kegiatannya. Tidak menyahut ucapan Ulfah, nanti dibilang sombong

"Tuh.. Ayah dengar sendiri jawaban mama muda Arum. Makanya Ayah harus semangat untuk sembuh!"

"Iya Ulfah, kamu jangan godain Arum terus. Nanti dia tidak nyaman dengan ayah." ujar Pak Subroto kesal kepada sang putri yang ceplas ceplos itu.

"Heee.heee.. Iya deh!" sahut Ulfah, bangkit dari duduknya. Kemudian ia menatap ke arah Arum lagi. "Mama muda, jaga ayah baik-baik. Sore ini, aku akan balik ke kampung!'

Arum bangkit dari duduknya. Acara memasukkan baju ke lemari sudah selesai. Ia pun mendekati Ulfah.

" Iya Dokter! hati-hati di jalan!" sahut Arum lembut.

Graap.

Dokter Ulfah menarik cepat tubuhnya Arum dalam pelukannya. "Terima kasih, sudah dengan tulus menjaga dan merawat Ayahku." ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Memasrahkan kepalanya di perpotongan lehernya Arum.

"Iya Dokter, terima kasih juga. Dengan bantuan Dokter, ayahku bisa selamat dari maut!"

Tes

Akhirnya air mata yang sejak tadi Arum tahan, lolos juga menggenang di pelupuk matanya. Jatuh membasahi pipi dan kemeja yang dikenakan Dokter Ulfah.

Arum sangat bersyukur, Bisa dikenalkan dengan keluarga Dokter Ulfah. Walau ia jadi istri kedua, tidak apa-apa yang penting ia bisa kuliah dan gapai cita-citanya. Karena keluarga Pak Subroto tidak menghalangi nya untuk kuliah.

***

Kira-kira Misi nya Arum dan Pak Subroto apa sih?

1
Sarti Sarti
lodingnya lm
didi aja
haah?? laptop apaan 1,3M?? mobil teslanya elon musk aja ga segitu!!
Diana Resnawati
seru thor critanya,ga bertele2,singkat,padat dan tamat😁👍
Diana Resnawati
bagus arum,jgn mau ditindas,mentang2 mreka kaya,smangat arum💪
Diana Resnawati
hahaha arum shock liat ular kobra😄
Diana Resnawati
perhatian juga ya dimas
Diana Resnawati
jangan2 beberan cinta,kamu dimas sm arum
Diana Resnawati
minta uang sm siamimu arum
Diana Resnawati
Luar biasa
Diana Resnawati
Lumayan
Diana Resnawati
jd pnasaran sm misinya thor
Diana Resnawati
hahahaha....burungnya pinter skali,bisa aja nih othor😁
Diana Resnawati
dewi egois,hartanya mau,giliran swami sakit ga mau rawat,radain biar hartanya buat arum aja krn dia yg rawst swaminya
Diana Resnawati
dimas siapanya arum,ko arum deg2an ktemu sm dia
Diana Resnawati
mampir thor
dewi andarini
ceritanya ringan dan bagus
Muhammad iqbalmu Muhammad iqbalmu
terimakasih ya thor cerita nofel nya seruu
febriliani
Iya say
imas sunengsih
yes akhirnya arum mau nikah sama dimas lanjut thor
Aisyah Khumairah
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!