NovelToon NovelToon
Buried Love

Buried Love

Status: tamat
Genre:Duda / Cerai / Tamat
Popularitas:5.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: NuKha

Susah payah Bellinda Baldwig mengubur cintanya pada mantan suami yang sudah menceraikan enam tahun silam. Di saat ia benar-benar sudah hidup tenang, pria itu justru muncul lagi dalam hidupnya.

Arsen Alka, berusaha mendekati mantan istri lagi saat mengetahui ada seorang anak yang mirip dengannya. Padahal, dahulu dirinya yang menyia-nyiakan wanita itu dan mengakhiri semuanya karena tidak bisa menumbuhkan cinta dalam hatinya.

Haruskah mereka kembali menjalin kisah? Atau justru lebih baik tetap berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

Jurus andalan Bellinda untuk memberikan tanggapan dari kata-kata penuh hinaan yang dilontarkan oleh mantan suami adalah sebuah senyuman. Dia tidak pernah bisa marah, sekalipun sudah diinjak-injak, diremehkan, maupun disakiti.

Bukan berarti lemah. Tapi, segala sesuatu tidak perlu dibalas dengan hal sama atau yang lebih menyakitkan. Dendam tak menyelesaikan semuanya, juga belum tentu membuat hati tenteram. Namun, cukup dengan memaafkan dan tidak memasukkan kata menyayat itu ke dalam hati.

“Kau tidak perlu risau ataupun memikirkan darimana aku memenuhi biaya hidup anak kita. Selama enam tahun ini, aku bisa menjalani semua sendiri, tanpa kekurangan sedikit pun. Kasih sayang pada Colvert juga selalu terpenuhi.” Bellinda merasa tidak perlu mengatakan sumber uangnya. Toh, di mata Arsen, dia hanyalah seorang wanita yang tidak bisa apa pun. Jadi, tak perlu membuang waktu untuk memberi tahu. Untuk apa juga? Hanya terkesan menyombongkan diri dan seolah berniat menampar mantan suami dengan kenyataan.

Bellinda tak butuh pengakuan atau sanjungan. Hanya mau hidup tenang, bahagia bersama anak. Itu sudah cukup. Keinginannya tak terlalu berlebihan.

“Oh, iya, aku lupa. Kau adalah putri keluarga Baldwig. Pasti tidak perlu susah payah bekerja, uang datang dengan sendirinya.” Arsen menarik pergelangan tangan Bellinda untuk diajak masuk lebih dalam, tidak mengobrol di depan pintu.

Bellinda mengernyit saat tubuhnya dihempas paksa hingga terduduk di sofa. “Maaf, Arsen. Aku tidak berniat untuk bertamu lebih lama. Kedatanganku hanya ingin minta maaf karena putraku—”

“Kita!” Arsen langsung membenarkan lagi dengan mata menatap tajam. “Sekali lagi kau tidak menganggap aku sebagai bagian hidup dari Colvert, ku ambil paksa anak itu!” ancamnya kemudian.

Kepala Bellinda menggeleng pelan. Ketakutannya hanya itu. “Tolong, jangan usik hidupku dan anak kita. Janji, kami tak akan mengganggumu. Biarkan kami hidup berdua dengan tenang.”

Arsen melotot sembari pantat mendarat di sofa hadapan mantan istri. “Jadi, maksudmu, aku mengusik hidup kalian, begitu?!”

Bellinda lagi-lagi tersenyum dan mengangguk kecil. “Tapi, aku yang akan pindah dari apartemen ini. Tenang saja. Kau silahkan tinggal di sini.” Walaupun dia tak tahu apa alasan utama Arsen membeli unit persis di sebelahnya. Tapi, pasti tidak jauh tentang anak. Sebab, perbincangan mereka sejak tadi selalu disangkutkan dengan Colvert.

“Oh ... sudah merahasiakan kehamilan anakku, tidak memperkenalkan aku sebagai daddynya, membesarkan secara diam-diam, sekarang mau menjauhkan dari putraku sendiri?” Arsen menepuk dua telapak tangan dengan jeda tiga detik tiap tepukan. “Kau begitu benci denganku?”

Bellinda sampai menghela napas pelan. Pertanyaan itu sepertinya terbalik. Lebih cocok ditujukan pada Arsen, dibanding dirinya.

“Membenci seseorang, tidak memberikan keuntungan, hanya berakhir menjadi penyakit hati dan menghilangkan ketenangan pikiran.” Namun, Bellinda masih bisa membalas dengan tenang, santai, juga elegan.

Justru Arsen yang sejak tadi masih belum terima kalau reaksi Bellinda biasa saja. Bukan wanita yang dahulu selalu mencoba menempel padanya, mencari perhatian demi mendapatkan cinta, juga selalu memancarkan ketertarikan dari sorot mata. Mantan istrinya telah berubah banyak.

Tidak mendapatkan tanggapan apa pun, Bellinda justru mendapat tatapan terus dari Arsen, tanpa berkedip. “Jika tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku pamit pergi. Masih ada sesuatu yang harus ku kerjakan.” Dia lekas berdiri dan menunduk sekilas.

Kalau menanti Arsen memberikan izin, pasti lama. Maka, Bellinda pun segera berjalan. Sebelum tiba-tiba ditarik untuk ketiga kali.

Arsen tetap duduk di tempat, menatap punggung mantan istri yang semakin mendekati pintu. “Tolong, beri tahu Colvert tentang daddynya. Kenalkan kami. Bagaimanapun juga, aku orang tuanya, dan mau mengenal dekat darah dagingku.”

1
evi carolin
lama lama cemburu tingkat dewa nih Arsen /Smirk/
evi carolin
karma membawa sengsara buat Arsen,panas dingin deh lu Arsen 🤣🤣🤣
evi carolin
dikit dikit nyungsepnya ga apa kok kan ada colvert n author /Chuckle/
evi carolin
kan dah ku bilang ,deh sadar belakangan ni org /Hammer//Hammer//Hammer/
evi carolin
drama Mulu si Arsen alasan nolak ntar jatuh cinta jg mupeng dah muka ,awas sen ntar jd bucin beneran deh lu 😆
evi carolin
panci mana panci .... /Hammer//Hammer//Hammer/
solehatin binti rail
iniiiii baru lucu ....😄😄😄😄
Sunny Kwok
Luar biasa
Meciww _30
biarkan dulu bdlunda sama steve menikah sungguhan
Nayy
vote,like and subscribe donk thor
syukakkkk 💃💃🥳
Nayy
good
Meciww _30
setres😭
Nayy
ngakak...bapak e iblis 🤣🤣
Dian Susantie
jgnkan 3 sahabatmu Sen.. lah aq aja ngakak.. 🤣🤣🤣🤣
Dian Susantie
istilah baru lg.. "duda munafik" hahaha🤣🤣🤣
Lina BenediCta Saragih
ngakak 🤣🤣🤣
Fa Yun
seru dan tidak membosankan 🙏
Ica Warnita
murahan sekali mata ku ini gini aj udah nangis
Ica Warnita
penge ku teriakan ketelinga nya "ITU SIPAT KAU"
Ica Warnita
suka aku ini seru tengok perseteruan bapak anak ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!