Menjalani kehidupan rumah tangga sempurna adalah impian setiap wanita ketika memiliki seorang suami yang sangat mencintai dan menjadikan satu-satunya yang dicintai.
Namun, semuanya hancur ketika mengetahui bahwa pria yang selama ini dicintai telah menipunya dengan menciptakan sebuah konspirasi untuk bisa memilikinya.
Konspirasi apa yang membuat hidup seorang Diandra Ishana berubah penuh kepalsuan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dianning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berakhir gila
Sementara itu, sang dokter saat ini langsung memeriksa begitu pasiennya membuka mata.
Mengetahui bahwa pasien yang mengalami koma refleks spontan dalam membuka mata, semakin bisa membuka mata secara spontan, maka nilai pasien semakin baik.
Setelah memeriksa tanda-tanda vital yang dianggap cukup baik, sang dokter memberikan perintah pada pasien, untuk melihat respon Verbal terhadap perintah.
"Anda sudah sadar. Apa Anda bisa melakukan ini?" Sang dokter mencontohkan gerakan menggenggam tangan.
Hal ringan yang dilakukan, pada tahap kesadaran pasien dinilai. Bahwa semakin pasien mengikuti yang dikatakannya, artinya masih dalam tahap sadar dan mampu berkomunikasi.
Namun, perintahnya sama sekali tidak diperdulikan karena hanya diam seperti patung manekin. Hanya saja, bisa membuka kelopak matanya.
Kemudian kembali mencoba untuk berbicara dengan pasien, yaitu menunjukkan dua jarinya, dan bertanya berapa. Namun, sama sekali tidak ada jawaban apapun dari pasien. Seolah tengah nyaman dengan bibir terkunci rapat.
Sementara itu, Asmita Cempaka yang tadinya langsung merekam momen paling membahagiakan ketika putranya sadar, kini merasa sangat bingung ketika melihat pusat dunianya tersebut tidak berbicara.
Tadi ia sengaja membiarkan dokter memeriksa dan merasa sangat senang dan lega begitu melihat putranya sadar dan berpikir jika semua perjuangan tidaklah sia-sia.
"Dokter, apa yang terjadi pada putraku? Kenapa hanya diam saja?" tanya Asmita Cempaka yang refleks langsung menyerahkan ponselnya pada perawat agar melanjutkan merekam.
Karena ia ingin mengirimkan pada adik laki-laki yang saat ini mengambil alih perusahaan untuk sementara.
Sementara itu, perawat yang membantu merekam video tersebut adalah orang yang tidak lain telah dibayar untuk mengabarkan semua hal yang berhubungan dengan pasien laki-laki tersebut.
Kini, merasa sangat senang begitu melihat ibu pasien meminta bantuan tanpa harus berusaha payah untuk berakting. 'Dengan mengirimkan video ini, aku pasti akan mendapatkan banyak uang,' gumam wanita yang kini fokus melihat sang dokter, pasien dan wanita paruh baya di hadapan.
Sementara itu, sang dokter saat ini kini memilih untuk kembali memeriksa pasien demi memastikan penyebab. Hingga beberapa saat kemudian, ia beralih menatap ke arah sosok wanita paruh baya di sebelah kirinya.
"Pasien koma mengalami kesadaran secara bertahap. Ada yang sembuh total, tapi ada juga yang mengalami komplikasi penyakit lain karena adanya penurunan fungsi otak seperti kelumpuhan pada tubuh. Jadi, kemungkinan pulih total dari koma tidak besar. Sepertinya ada syaraf di otak putra Anda yang mengalami masalah."
"Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan secara intensif. Kami akan langsung menyiapkan semua keperluan pemeriksaan. Namun, saat pasien sudah sadar, ini adalah sebuah hal baik. Selanjutnya, kita tinggal berusaha untuk yang lainnya.
Asmita tidak bisa berkomentar apapun pada penjelasan sang dokter. Ia fokus pada putranya yang hanya diam ketika sudah sadar dari koma.
"Sayang, ini Mama. Kamu ingat Mama, kan?" Asmita berbicara sambil mengusap lembut kening putranya.
Seperti gerakan mengusap seorang anak kecil karena saat ini berpikir jika putranya bahkan seperti bayi yang baru saja dilahirkan. Hanya saja bedanya jika bayi menangis kencang, sedangkan putranya dari tadi hanya diam membisu.
Hingga ia mendengar sang dokter yang mengatakan akan menyuruh perawat mempersiapkan semua untuk prosedur pemeriksaan.
Sebagai seorang ibu, tentu saja Asmita merasa sangat sedih melihat putranya yang baru sadar hanya diam saja dan tatapan kosong.
Saat wanita paruh baya tersebut sibuk dengan putranya, sang perawat buru-buru mengirimkan video yang tadi diambil pada pria yang menjanjikan uang padanya. Kemudian berjalan mendekat untuk menyerahkan benda pipih tersebut.
"Ini ponsel Anda, Nyonya. Dokter sudah menunggu saya."
Refleks Asmita menoleh ke arah sosok wanita yang mengulurkan ponselnya. "Terima kasih. Maaf karena sudah merepotkanmu."
"Tidak masalah, Nyonya. Ini hanyalah sebuah hal kecil." Perawat tersebut kini beralih menatap ke arah pasien dengan tatapan kosong tersebut.
"Ada banyak hal yang dirasakan pasien yang baru saja mengalami koma. Mungkin putra Anda sedang mengalami halusinasi. Atau justru mengalami mimpi yang sangat pelik dan menakutkan hingga membuatnya putus asa, sehingga sekarang masih belum mau membuka suara."
Perawat tersebut mengingat pasien yang baru-baru ini sadar. " Di lantai sepuluh, pasien mengalami halusinasi gila setelah sadar. Saat itu mengatakan telah mengendarai balon udara. Ada juga yang merasa terdapat kupu-kupu mendarat di mata, hingga merasa ada pembunuh bayaran yang mencoba mencuri obatnya."
"Atau mungkin sekarang putra Anda berhalusinasi seolah-olah memiliki keluarga yang utuh di dalam mimpinya selama tidak sadar. Mungkin merasa ditemani seorang wanita luar biasa yang menjadi istrinya dalam mimpi dan memiliki anak perempuan. Ia merasa sangat bahagia dengan keluarga kecilnya itu dalam mimpi.
"Begitu sadar, menyadari bahwa keluarganya itu tidak nyata. Atau mungkin hal lain. Kita akan tahun setelah pemeriksaan intensif nanti."
Perawat tidak melanjutkan perkataannya karena cerita yang sebenarnya adalah usai sadar dari koma bertahun-tahun itu, pasien justru mengalami depresi selama beberapa tahun.
Pasien yang dulu koma tersebut merasa sedih bahwa wanita dan anak yang dimimpikannya tidak nyata, sehingga merasa kehilangan. Bahkan berakhir di rumah sakit jiwa karena gila
'Jika pasien ini sama dengan pria yang beberapa tahun lalu koma di rumah sakit ini, malang sekali nasibnya,' gumam sang perawat yang kini berjalan keluar begitu berpamitan untuk kembali bekerja.
To be continued...
kan sdah bahagia d austin sdh berubah jdi baik...