Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dafa Pulang Ke Bogor
Dokter sudah memasang jarum infus Ajeng,setelah memeriksa kondisi dan mengecek luka lukanya,Dokter lalu pamit pulang,tidak lupa Dafa membayar si Dokter.
Pak supir pun datang,Dafa mengambil buburnya satu,"Buat Dia bapak siapin Sanah,Saya mau makan,"
"Baik Tuan,,"
Dafa langsung memakanya,sedang pak supir membawakan ke kamar untuk Ajeng.
"Ini Nona buburnya,silakan di makan,Apa saya suapi,,"
"Iya pak trimakasih,tidak usah saya bisa sendiri,"Pak Supir lalu membantu Ajeng untuk duduk.
Ajeng makan dengan tangan kiri,dan sangat pelan,Pak supir juga makan di situ sekalian menemani Ajeng.
"Nona namanya siapa,,?"
"Saya Ajeng Pak,,"
"Oh nona Ajeng,,saya Pak Udin supir Tuan Dafa,"
"Ya Pak Udin,terimakasih sudah membantu Ajeng,"
"Iya Non,,"
"Panggil Ajeng saja pak,,"
"Oh baiklah,,Ajeng,,ya sudah habiskan buburnya,biar kamu cepat sembuh,"
"Iya Pak,,"
Keduanya makan,setelah habis Ajeng minum obat di bantu pak Udin.
Lalu pak Udin membuang sampah ke arah dapur.
"Pak,,kita nanti siang pulang ke Bogor yah,,"
"Lalu Ajang gimana Tuan,,?"
"Saya sudah menyewa suster untuk merawatnya di sini selama satu Minggu,jadi dia ada yang merawat dan menemaninya,"
"Iya Tuan,,"
Dafa lalu ke kamarnya,dan menelfon Istrinya yang ada di Bogor.
Ajeng di kamar melamun ,Ajeng memikirkan orang tuanya,pasti mereka kuatir.
Sedang Pak Udin tadi di suruh Tuan Dafa membelikan baju untuk Ajeng,Pak Udin membeli semua kebutuhan Ajeng dari baju juga dalamnya,karena pak Udin di Bogor juga punya anak perempuan yang tidak jauh beda umurnya dengan Ajeng,jadi tau apa saja yang di butuhkan.
Setelah membeli semuanya Pak Udin pun pulang ke apartemen.
"Ajeng,,ini saya di suruh Tuan Dafa membelikan baju untukmu,"
"Iya Pak,,terimakasih , Tuan Dafa orangnya sangat baik ya Pak,,"
"Iya,,Tuan Dafa memang sangat baik,makanya saya ikut Tuan Dafa sudah lama,sudah 10 tahun,"
"Oh,,lama juga ya Pak,,"
"Nanti jam satu siang Saya dengan Tuan Dafa akan pulang ke Bogor,dan kita akan datang lagi kesini satu Minggu Agi,kamu di sini cepat sembuh yah,"
"Ke Bogor,Trus Ajeng sama siapa di sini Pak,Ajeng takut dan Ajeng juga masih sakit,"
"Tenang,kamu nanti ada yang temani,Tuan Dafa sudah mencarikan suster untuk merawat kamu selama seminggu,"
"Tuan Dafa sangat baik sekali ya Pak,gimana Ajeng mau balas Budi sama Tuan Dafa,"
"Kamu ngga usah pikirin ,Tuan Dafa iklas.kok,dia itu kan banyak uang,,"
Bel pintu berbunyi,lalu Pak Udin membukakan pintunya,dan ternyata suster yang datang.
"Siang Pak,Apa benar ini apartemen Tuan Dafa,"
"Iya benar silakan masuk,saya akan pangilkan Tuan dulu,"
Suster lalu duduk di sofa,sedang pak Udin memangil Tuan Dafa.
Dafa menemui suster dan Dafa menjelaskan apa saja yang harus di kerjakan oleh nya,dan Dafa menyuruh suster tidurnya satu kamar dengan Ajeng.
"Pak,,Antarkan suster ke kamar Ajeng,"
"Baik Tuan,mari saya antar,,"Suster tersenyum lalu ikut masuk ke kamar Ajeng.
"Ajeng,,kenalkan ini suster yang mau merawat dan menemani kamu,,"Ajeng tersenyum.
"Saya Ajeng,,"
"Saya Suster Mita,,"
Dafa lalu bersiap untuk pulang ke Bogor,dan sebelum berangkat Dafa ke kamar Ajeng Dulu.
"Saya Akan pulang ke Bogor,kamu harus minum obat dan makan yang banyak biar cepat sembuh,"
"Iya Tuan,,"Jawab Ajeng pelan tapi ngga mau menatap Dafa,Ajeng tetap menunduk.
"Sus,,saya titip Ajeng,"
"Iya Tuan,,"
Dafa dan pak Udin pun turun ke bawah dan menuju parkiran mobil,Pak Udin membawa mobil Dafa menuju kota Bogor.
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭